15. You're Mine

Seperti yang dia duga, dia tak akan baik-baik saja jika Jeff sudah berlaku seperti itu. Penampilannya saat ini sudah seperti orang yang telah melakukan olahraga berat.

Keringat yang bercucuran di mana-mana, tatapan sayu karena belum tuntas dan pakaian mereka yang luar biasa berantakan.

“Aku akan bayar dulu.” Jeff mengambil alih seragam sekolah yang dibawa Bila dan membawanya ke kasir untuk membayar semuanya.

Bila mengekor dari belakang dengan kepala yang menunduk karena malu. Dia yakin orang-orang akan tahu apa yang telah dia lakukan dengan penampilannya yang seperti ini.

Jeff mengeluarkan uang untuk membayar pakaian Bila. Setelah selesai dengan urusannya, mereka kembali menuju mobil untuk pulang.

“Berapa? Aku akan menggantinya,” ucap Bila sambil mengeluarkan uang dari dompetnya.

Jeff memandang Bila dan mengatakan, “Tak usah. Aku pacarmu, jadi aku yang membayar.”

Bila memandang Jeff dengan sorot lembutnya. “Aku gak mau. Aku belum jadi tanggung jawabmu, jadi aku mau bayar sendiri,” ucap Bila memaksa untuk membayar sendiri seragamnya.

Gadis langka yang pernah ditemui Jeff. Bahkan dia tak pernah bertemu dengan gadis seperti ini sebelumnya. Mereka yang pernah bertemu dengan Jeff akan meminta Jeff untuk membayarkan belanjaannya yang segudang. Tapi Bila berbeda.

“Kali ini saja, aku mau bayar.” Jeff memaksa Bila untuk membiarkannya membayar.

Akhirnya dengan segala bujukan Jeff, Bila menyetujuinya dengan syarat mereka akan makan dan kali ini Bila yang akan membayarnya.

Jeff setuju dan mereka pergi ke sebuah tempat makan yang tak jauh dari sana. Keduanya memesan makanan untuk mengisi perut mereka yang kosong.

****

Kedekatan Bila dan Raveno semakin intens karena Olimpiade semakin dekat. Bahkan pernah suatu hari mereka pulang bersama karena Bila tak ada yang menjemput.

Saat itu Jeff sangat marah ketika mengetahui kenyataan itu. “Kenapa kamu pulang sama dia? Aku udah bilang mau jemput, kan?!” Jeff sedikit membentak Bila. Amarahnya tersulut karena sebuah rasa cemburu.

“Aku udah nunggu kamu hampir satu jam, Jeff. Tapi kamu tak datang.” Bila juga ikut tersulut emosi karena Jeff memarahinya.

“Kamu bisa telpon aku, bukannya malah pulang sama cowok lain.” Jeff membuang mukanya. Dia tak habis pikir dengan Bila.

“Oke, aku minta maaf. Tapi kalau kamu sayang sama aku, aku gak perlu ingetin kamu buat jemput!”

“Ohh jadi sekarang kamu nuduh aku gak sayang sama kamu?”

“Oke, terserah apapun yang mau kamu lakuin aku gak peduli!” Jeff pergi dari ruangannya dengan kesal.

Sementara Bila masih berdiri di sana dengan napas yang memburu. Tak biasanya dia akan melawan Jeff, tapi kali ini benar-benar sudah keterlaluan.

“Persetan dengan dia!” Bila yang ikut marah juga akhirnya keluar dari ruangan Jeff dan memilih untuk menenangkan pikirannya di kantin sekolahnya.

“Kenapa muka lo ditekuk gitu?” tanya Stevani saat Bila baru saja mendudukkan bokongnya di samping Keisya.

“Kesel gue sama pacar gue!!” ucap Bila tanpa sadar mengucapkan kata ‘pacar’. Kedua temannya sontak menoleh ke arah Bila untuk meminta penjelasan.

“Siapa pacar lo? Kok kita gak tahu?” tanya Keisya. Bila yang baru menyadari kesalahannya gelagapan karena tak menyiapkan sebuah alasan.

“E...emmm.”

“Jawab jujur atau gue bakal cari tahu sendiri!” paksa Keisya.

Bila menyerah. Dia menghembuskan napas beratnya. Hal ini memang sangat berat untuk diberi tahukan kepada temannya karena mereka pasti akan terkejut.

Tak hanya itu, jika kabar ini menyebar, dia takut akan mendapat pandangan negatif dari teman-teman sekolahnya.

“Kalian janji gak bakal bilang siapapun?” tanya Bila. Biarlah hanya kedua temannya saja yang tahu dan tidak untuk di sebar.

Keisya dan Stevani mengangguk. Sebenarnya mereka bisa berjanji, tapi untuk ‘keceplosan’ dia tak bisa menjamin itu.

“Jeff,” bisik Bila. Akhirnya setelah beberapa lama dia menjalin hubungan dengan Jeff ada orang yang tahu tentang hubungan mereka.

“Apa?!!” Stevani tak bisa menahan untuk tidak berteriak. Bagaimana bisa dia tak berteriak sementara temannya mengaku telah berpacaran dengan Guru yang menjadi panutannya.

“Serius? Lo gak lagi mimpi kan?” tanya Stevani memastikan. Bila menghela napasnya dalam. Dia sudah menduga jika temannya ini tak akan percaya dengan apa yang dia katakan.

“Ya udah kalo gak percaya.” Setelah menginterogasi Bila dengan mendalam dan disertai alasan-alasan yang mulai logis akhirnya kedua temannya mempercayai Bila.

“Oke, kita percaya.” Keisya yang tadi menggebu-gebu kini semakin tenang.

“Jadi gimana awalnya?” tanya Stevani mulai penasaran. Bila akhirnya menceritakan apa yang terjadi padanya di ruangan Jeff dan semua kejadian yang dia alami dengan Jeff.

Kehilangan keperawanan di usia Bila memang tak lagi tabu di masyarakat sekitarnya. Itulah mengapa teman-temannya ini tak begitu mempermasalahkannya.

“Nekat banget lo macarin Guru sendiri.” Keisya memberikan tepuk tangan pada Bila yang diakhiri dengan kekehannya.

“Jangan bilang siapa-siapa,” pinta Bila. Sudah cukup dia dijauhi dan dibenci oleh teman-temannya karena bentuk badannya. Jangan sampai dia juga dibenci karena telah memacari Jeff, sang Guru kesayangan semua siswi di sekolah ini.

Sementara itu, Jeff merasa menyesal telah menyalahkan Bila. Dia tak bermaksud seperti itu. Dia hanya merasa cemburu karena Bila pulang dengan Raveno.

Jeff mencari keberadaan Bila untuk meluruskan segalanya. Seperti yang telah dia duga, Bila saat ini tengah ada di kantin dengan kedua orang temannya.

“Bila, bisa saya bicara sebentar,” ucapnya saat sampai di hadapan Bila dan temannya.

Kedua temannya yang memang sudah mengetahui ceritanya dari Bila hanya menahan tawa melihat Jeff yang begitu kaku. Sementara Bila menatap kekasihnya itu remeh.

“Mau apa?” Jeff sedikit terkejut. Mengapa bila menggunakan bahasa non formal saat kedua temannya ada di sana.

“’Mereka udah tahu semuanya. Katakan saja,” ucap Bila santai. Jeff akhirnya menghela napas.

“Saya pinjam Bila sebentar ya.” Jeff meminta ijin pada kedua teman Bila.

“Bawa aja Pak. Lama juga gak papa,” jawab Keisya.

Setelah mendapat persetujuan dari Stevani dan Keisya akhirnya Jeff membawa Bila kembali ke ruangannya. Tentu saja mereka pergi secara terpisah agar tak menimbulkan kecurigaan.

“Maaf. Kamu tahu, aku hanya cemburu.” Jeff memulai pembicaraannya lagi.

Bila yang memang tak bisa marah hanya menghela napas kemudian mengangguk. Keduanya kini saling berpelukan mengisi kekosongan yang ada di hati masing-masing.

“Lain kali kalau aku gak jemput, telpon aku. Jangan pulang sama dia.” Jeff masih kekeh dengan keinginannya yang tak merelakan Bila pulang dengan pria lain

Bila mulai mengerti dengan kecemburuan Jeff akhirnya mengangguk paham. Dia juga tak bisa menyalahkan Jeff sepenuhnya karena memang pria itu juga memiliki kesibukannya sendiri.

“Pulang sekolah main ke apartemenku ya,” pinta Jeff setelah melepaskan pelukannya.

Episodes
1 1. Perkenalan
2 2. Alone
3 3. Real Happiness
4 4. Pertanggung Jawaban
5 5. Guru Aneh
6 6. Malam Panjang
7 7. Bantuannya
8 8. Ancaman
9 9. Rasa Takut
10 10. Bimbingan Belajar
11 11. For The First Time
12 12. Official
13 13. Cemburu
14 14. Tragedi Bilik Toko
15 15. You're Mine
16 16. Merajuk
17 17. Bersamamu
18 18. Our Dating
19 19. Raveno Tahu
20 20. Permen Kapas
21 21. Kamar Mandi
22 22. Making Love
23 23. Tanda
24 24. Terabaikan
25 25. Seorang Anak
26 26. Pencarian
27 27. Sesal
28 28. Tamparan Keisya
29 29. Raveno dan Melinda
30 30. Akankah Berjumpa
31 31. Pertemuan Awal
32 32. Takut Bertemu
33 33. Bertemu Denganya, Lagi
34 34. Hamil??
35 35. Pelajaran Untuk Jeff
36 36. Lari Lagi
37 37. Raveno Si Pria Tengil
38 38. Tamparan seorang sahabat
39 39. Pesan Dari Bila
40 40. Pendusta
41 41. Membujuk Bila
42 42. Cerita Masa Lalu dan Jeff
43 43. Hari Pulang Ke Rumah
44 44. Apology
45 45. Perjuangan
46 46. Bertemu Sahabat
47 47. KDRT
48 48. Khawatir
49 49. Kembali Bersama
50 50. Manja
51 51. Cek Kandungan
52 51. List Pertanyaan
53 52. Meminta Saran dan Bantuan
54 53. Bukan Meminta Izin, Hanya Memberitahu
55 54. Rumah Ternyaman
56 55. Surat Undangan
57 56. Benarkah?
58 57. The Day
59 58. Anak Keras Kepala
60 59. Raveno Tahu
61 60. Hukuman
62 61. Mulai Peduli
63 62. Khawatir
64 63. Lampu Hijau Calon Mertua
65 64. Kenapa?
66 65. Gibah
67 66. Rumah Baru
68 67. Persiapan
69 68. Mulai Peduli
70 69. Syukuran
71 70. Terbongkar
72 71. Cerita Keluarga Jeff
73 72. Keburukan Ayah Melinda
74 73. Izin Kepada Ayah
75 74. Bukti Transfer
76 75. Apartemen
77 76. Perjuangan dan Penolakan
78 77. Kedatangan Laras
79 78. Kecewa
80 79. Victor dan Nasihatnya
81 80. Bersama
82 81. Berbohong
83 82. Tanpa Jeff
84 83. Sangat Kecewa
85 84. Sebuah Perbedaan
86 85. Kesalah Pahaman
87 86. Perang Dingin
88 87. Masih Dingin
89 88. Latihan Basket
90 89. Kiss
91 90. Kecelakaan
92 91. Panik
93 92. Membaik
94 93. Rumah
95 94. She's My Sister
96 95. Terungkap
97 96. Meminta Maaf
98 97. Kedekatan Raveno dengan Bila
99 98. Jatuh Cinta
100 99. Tiga Tahun
101 100. Kuliah Bareng
102 101. Laras dan Kehidupannya
103 102. Azka POV
104 Pengumuman!!!
Episodes

Updated 104 Episodes

1
1. Perkenalan
2
2. Alone
3
3. Real Happiness
4
4. Pertanggung Jawaban
5
5. Guru Aneh
6
6. Malam Panjang
7
7. Bantuannya
8
8. Ancaman
9
9. Rasa Takut
10
10. Bimbingan Belajar
11
11. For The First Time
12
12. Official
13
13. Cemburu
14
14. Tragedi Bilik Toko
15
15. You're Mine
16
16. Merajuk
17
17. Bersamamu
18
18. Our Dating
19
19. Raveno Tahu
20
20. Permen Kapas
21
21. Kamar Mandi
22
22. Making Love
23
23. Tanda
24
24. Terabaikan
25
25. Seorang Anak
26
26. Pencarian
27
27. Sesal
28
28. Tamparan Keisya
29
29. Raveno dan Melinda
30
30. Akankah Berjumpa
31
31. Pertemuan Awal
32
32. Takut Bertemu
33
33. Bertemu Denganya, Lagi
34
34. Hamil??
35
35. Pelajaran Untuk Jeff
36
36. Lari Lagi
37
37. Raveno Si Pria Tengil
38
38. Tamparan seorang sahabat
39
39. Pesan Dari Bila
40
40. Pendusta
41
41. Membujuk Bila
42
42. Cerita Masa Lalu dan Jeff
43
43. Hari Pulang Ke Rumah
44
44. Apology
45
45. Perjuangan
46
46. Bertemu Sahabat
47
47. KDRT
48
48. Khawatir
49
49. Kembali Bersama
50
50. Manja
51
51. Cek Kandungan
52
51. List Pertanyaan
53
52. Meminta Saran dan Bantuan
54
53. Bukan Meminta Izin, Hanya Memberitahu
55
54. Rumah Ternyaman
56
55. Surat Undangan
57
56. Benarkah?
58
57. The Day
59
58. Anak Keras Kepala
60
59. Raveno Tahu
61
60. Hukuman
62
61. Mulai Peduli
63
62. Khawatir
64
63. Lampu Hijau Calon Mertua
65
64. Kenapa?
66
65. Gibah
67
66. Rumah Baru
68
67. Persiapan
69
68. Mulai Peduli
70
69. Syukuran
71
70. Terbongkar
72
71. Cerita Keluarga Jeff
73
72. Keburukan Ayah Melinda
74
73. Izin Kepada Ayah
75
74. Bukti Transfer
76
75. Apartemen
77
76. Perjuangan dan Penolakan
78
77. Kedatangan Laras
79
78. Kecewa
80
79. Victor dan Nasihatnya
81
80. Bersama
82
81. Berbohong
83
82. Tanpa Jeff
84
83. Sangat Kecewa
85
84. Sebuah Perbedaan
86
85. Kesalah Pahaman
87
86. Perang Dingin
88
87. Masih Dingin
89
88. Latihan Basket
90
89. Kiss
91
90. Kecelakaan
92
91. Panik
93
92. Membaik
94
93. Rumah
95
94. She's My Sister
96
95. Terungkap
97
96. Meminta Maaf
98
97. Kedekatan Raveno dengan Bila
99
98. Jatuh Cinta
100
99. Tiga Tahun
101
100. Kuliah Bareng
102
101. Laras dan Kehidupannya
103
102. Azka POV
104
Pengumuman!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!