12. Official

“Kenapa dia pergi?” bisik Jeff. Pria itu menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa. Dia memijit kepalanya.

“Apa yang aku katakan padanya tadi?” Jeff baru menyadari apa yang dia lakukan pada Bila saat ini.

Dia memang tak main-main dengan meminta Bila untuk menjadi kekasihnya. Yang dia pikirkan saat ini, bagaimana dia bisa menunjukkan sisi lemahnya pada Bila.

Jeff menghela napasnya dalam. Di bangkit dan akan mandi saja untuk saat ini. Biarlah dia akan menyelesaikannya nanti setelah pikirannya sedikit membaik.

Sementara itu Bila baru tiba di rumahnya, dia pulang menggunakan taxi karena hari sudah mulai sore.

“Non ke mana saja?” Baru saja membuka pintu, Bila dikejutkan dengan kehadiran Bi Inah yang sepertinya sudah menunggunya dengan wajah paniknya.

“Bi, bikin kaget aja,” ucap Bila sambil mengatur rambutnya agar menutupi bagian lehernya.

“Itu Bi, Bila dipilih buat jadi perwakilan sekolah ikut Olimpiade Bahasa Inggris, jadi Bila pulang telat. Kemungkinan kedepannya juga bakal pulang telat,” jelas Bila. Untuk yang itu dia tak bohong, tapi untuk yang lainnya dia tak mungkin mengatakan semuanya pada Bi Inah.

“Ohh gitu, Non. Lain kali hubungin Bibi ya, biar Bibi gak khawatir,” ucap Bi inah.

Bila tersenyum lebar seraya mengangguk. Dia bersyukur karena masih ada Bi Inah yang khawatir padanya.

“Kalau gitu Bila ke atas dulu ya.” Bila pamit dan segera naik setelah  mendapatkan anggukkan dari Bi Inah.

Bila menghela napasnya. Pikirannya kembali pada kejadian beberapa saat lalu. Dia menyesal, tapi perasaan itu selalu mengganggu rasa sesalnya.

Perasaan nyaman ketika Jeff memeluknya dengan erat, perasaan lain yang ada dalam hatinya yang memerintahkannya agar selalu menjaga Jeff.

Semua perasaan itu sangat mengganggu dan membuat Bila bingung. “Ah lupakan itu!” sentaknya. Kemudian Bila pergi mandi. Bagian bawahnya masih nyeri karena kegiatannya dengan Jeff. Dia tak ingin siapapun tahu tentang hubungannya dengan Jeff yang tidak wajar ini.

****

Jeff berangkat ke sekolah seperti biasa. Niatnya kemarin sore dia akan mengantar Bila ke rumahnya, tapi rencananya gagal karena dia tertidur. Jadi sekarang dia tak bisa menjemput gadis itu untuk pergi ke sekolah bersama.

Entah sebuah kebetulan atau memang Tuhan sudah mengaturnya, Bila dan Jeff sampai di sekolah bersamaan. Bila yang berjalan dari gerbang dan Jeff dengan mobilnya menuju parkiran.

Keduanya saling mengetahui keberadaan masing-masing. Bila memilih berpura-pura tak melihatnya dan Jeff yang terus memperhatikan Bila.

Jeff keluar dari mobilnya dan terburu-buru menghampiri gadis itu. Jeff menarik tangan Bila untuk ikut dengannya.

“Ikut sebentar,” ucap Jeff. Bila tak menolaknya, dia mengikuti ke mana Jeff akan membawanya pergi.

Mereka sampai di ruangan Jeff. Ruangan yang menjadi awal untuk mereka.

“Pulang sama siapa kemarin?” tanya Jeff sambil merapikan anak rambut yang menutupi wajah Bila. Bila sedikit menghindar karena terkejut.

“Taxi,” jawab Bila singkat.

“Maaf.” Bila mengangkat kepalanya memandang netra orang yang baru saja mengucapkan kata maaf pada Bila.

“Untuk apa?” tanya Bila. “Untuk semua yang saya lakukan kemarin.” Sebuah pernyataan yang memang sudah seharusnya Jeff ucapkan. Tapi entah kenapa Bila tak menyukainya. Dia tak menyukai kata maaf dari Jeff karena itu berarti kemarin adalah sebuah kesalahan dan kekhilafan yang Jeff lakukan.

Bila terdiam. “Kenapa Bapak lakuin ini?” tanya Bila. Hampir saja air matanya akan terjatuh jika dia tak segera mengusap dengan kasar air mata itu.

Jeff terdiam tak mengerti dengan Bila. “Kenapa kamu menangis?” tanya Jeff. Pria itu hendak menghapus air mata Bila, namun Bila segera menghindar menjauhkan wajahnya dari jangkauan Jeff.

“Bil,” lirih Jeff.

“Bapak minta maaf kan? Oke saya maafin. Tapi bapak bisa gak usah deket-deket sama saya lagi? Bapak bisa gak perlakuin saya kaya sebelumnya? Bisa?!” Akhirnya tangis Bila pecah. Dia menangis sejadi-jadinya, wajahnya memerah menahan amarah.

“Kenapa Bapak baru minta maaf sekarang. Ke mana aja waktu saya minta Bapak lepasin saya?!”

“Karena Bapak sudah dapat apa yang Bapak mau makanya mau ninggalin saya gitu aja. Gitu maksud Bapak?!” Bila berteriak murka.

Jeff spontan mendekap tubuh itu. Tubuh kecil yang pernah dia jamah. “Enggak, gak gitu.” Jeff takut. Dia tak tahu apa yang harus dia lakukan selanjutnya.

“Apa? Lalu apa?! Bapak masih mau menjadikan saya budak **** Bapak?!” Bila melepaskan pelukan Jeff dengan sedikit kasar.

“Salsabila!” Jeff berteriak karena Bila tak memberikannya sebuah kesempatan untuk menjelaskan semuanya.

Bila terlonjak dan tangisnya seketika berhenti menatap Jeff tak percaya. Bila hendak pergi dari sana sebelum jeff mencekal tangan gadis itu.

“Bisa dengerin saya dulu?” Jeff melunak. Bila akhirnya berbalik, sekali lagi. Jika Jeff kembali mengecewakannya, dia akan benar-benar pergi dari sana.

“Saya suka kamu. Untuk yang kemarin, seharusnya saya tak melakukan hal buruk pada orang yang saya cintai, itulah kenapa saya meminta maaf. Maaf.” Lagi-lagi pernyataan Jeff membuat Bila tertegun.

Ternyata Jeff tak seburuk itu. “Saya meminta kamu menjadi kekasih saya bukan main-main. Saya berjanji tak akan melakukan hal buruk lagi sama kamu tanpa persetujuan.”

Bila memeluk Jeff dengan erat, akhirnya sebuah kalimat yang Bila tunggu-tunggu dari Jeff keluar juga. Jeff membalas pelukan itu tak kalah erat.

“Jadi kamu menerimanya?” tanya Jeff memastikan. Bila menjawab pertanyaan Jeff dengan anggukkan. Bukan main perasaan bahagia yang Jeff rasakan saat ini.

“Apa kemarin aku menyakitimu?” Jeff melepaskan pelukan mereka dan menangkup wajah Bila.

Bila menggeleng pelan dan tersenyum. “Syukurlah.”

“Pulang sekolah tunggu di kelas, kita pulang bersama. Aku akan membelikanmu seragam baru. Lihatlah, aku tak suka melihat milikku menjadi konsumsi umum.” Bila terkekeh mendengar penuturan kekasihnya. Hanya berbeda lima tahun dia rasa akan baik-baik saja.

“Baiklah, sekarang aku harus ke kelas dulu.” Jeff mengangguk dan mengecup kening Bila sebelum gadis itu pergi ke kelasnya.

“Bil!” Sebuah teriakan saat Bila baru saja keluar dari ruangan Jeff membuat Bila terlonjak. Dia menolehkan kepalanya mencari orang yang memanggilnya.

“Ayo!” Ternyata itu adalah Stevani. Gadis itu menggandeng Bila menuju ke kelasnya.

“Kenapa keluar dari ruangan Pak Jeff?” tanya Stevani penasaran.

“A ... emm ... itu ...,” Bila tergagap, dia bingung akan menjawab apa.

“Ah, gue konsul Olimpiade!” Akhirnya Bila mendapatkan pencerahan setelah berpikir sejenak.

Stevani mengangguk paham dan Bila menghela napas lega karena temannya mempercayai ucapannya begitu saja.

“Keisya mana?” tanya Bila berusaha mengalihkan pembicaraan. Stevani menggeleng, dia tak tahu keberadaan temannya yang satu itu.

Tanpa membahas hal lain, akhirnya mereka berdua berjalan menuju kelas. Beruntunglah ini masih pagi, jadi mereka tak harus berdesakan dengan orang lain ketika memasuki kelas.

Episodes
1 1. Perkenalan
2 2. Alone
3 3. Real Happiness
4 4. Pertanggung Jawaban
5 5. Guru Aneh
6 6. Malam Panjang
7 7. Bantuannya
8 8. Ancaman
9 9. Rasa Takut
10 10. Bimbingan Belajar
11 11. For The First Time
12 12. Official
13 13. Cemburu
14 14. Tragedi Bilik Toko
15 15. You're Mine
16 16. Merajuk
17 17. Bersamamu
18 18. Our Dating
19 19. Raveno Tahu
20 20. Permen Kapas
21 21. Kamar Mandi
22 22. Making Love
23 23. Tanda
24 24. Terabaikan
25 25. Seorang Anak
26 26. Pencarian
27 27. Sesal
28 28. Tamparan Keisya
29 29. Raveno dan Melinda
30 30. Akankah Berjumpa
31 31. Pertemuan Awal
32 32. Takut Bertemu
33 33. Bertemu Denganya, Lagi
34 34. Hamil??
35 35. Pelajaran Untuk Jeff
36 36. Lari Lagi
37 37. Raveno Si Pria Tengil
38 38. Tamparan seorang sahabat
39 39. Pesan Dari Bila
40 40. Pendusta
41 41. Membujuk Bila
42 42. Cerita Masa Lalu dan Jeff
43 43. Hari Pulang Ke Rumah
44 44. Apology
45 45. Perjuangan
46 46. Bertemu Sahabat
47 47. KDRT
48 48. Khawatir
49 49. Kembali Bersama
50 50. Manja
51 51. Cek Kandungan
52 51. List Pertanyaan
53 52. Meminta Saran dan Bantuan
54 53. Bukan Meminta Izin, Hanya Memberitahu
55 54. Rumah Ternyaman
56 55. Surat Undangan
57 56. Benarkah?
58 57. The Day
59 58. Anak Keras Kepala
60 59. Raveno Tahu
61 60. Hukuman
62 61. Mulai Peduli
63 62. Khawatir
64 63. Lampu Hijau Calon Mertua
65 64. Kenapa?
66 65. Gibah
67 66. Rumah Baru
68 67. Persiapan
69 68. Mulai Peduli
70 69. Syukuran
71 70. Terbongkar
72 71. Cerita Keluarga Jeff
73 72. Keburukan Ayah Melinda
74 73. Izin Kepada Ayah
75 74. Bukti Transfer
76 75. Apartemen
77 76. Perjuangan dan Penolakan
78 77. Kedatangan Laras
79 78. Kecewa
80 79. Victor dan Nasihatnya
81 80. Bersama
82 81. Berbohong
83 82. Tanpa Jeff
84 83. Sangat Kecewa
85 84. Sebuah Perbedaan
86 85. Kesalah Pahaman
87 86. Perang Dingin
88 87. Masih Dingin
89 88. Latihan Basket
90 89. Kiss
91 90. Kecelakaan
92 91. Panik
93 92. Membaik
94 93. Rumah
95 94. She's My Sister
96 95. Terungkap
97 96. Meminta Maaf
98 97. Kedekatan Raveno dengan Bila
99 98. Jatuh Cinta
100 99. Tiga Tahun
101 100. Kuliah Bareng
102 101. Laras dan Kehidupannya
103 102. Azka POV
104 Pengumuman!!!
Episodes

Updated 104 Episodes

1
1. Perkenalan
2
2. Alone
3
3. Real Happiness
4
4. Pertanggung Jawaban
5
5. Guru Aneh
6
6. Malam Panjang
7
7. Bantuannya
8
8. Ancaman
9
9. Rasa Takut
10
10. Bimbingan Belajar
11
11. For The First Time
12
12. Official
13
13. Cemburu
14
14. Tragedi Bilik Toko
15
15. You're Mine
16
16. Merajuk
17
17. Bersamamu
18
18. Our Dating
19
19. Raveno Tahu
20
20. Permen Kapas
21
21. Kamar Mandi
22
22. Making Love
23
23. Tanda
24
24. Terabaikan
25
25. Seorang Anak
26
26. Pencarian
27
27. Sesal
28
28. Tamparan Keisya
29
29. Raveno dan Melinda
30
30. Akankah Berjumpa
31
31. Pertemuan Awal
32
32. Takut Bertemu
33
33. Bertemu Denganya, Lagi
34
34. Hamil??
35
35. Pelajaran Untuk Jeff
36
36. Lari Lagi
37
37. Raveno Si Pria Tengil
38
38. Tamparan seorang sahabat
39
39. Pesan Dari Bila
40
40. Pendusta
41
41. Membujuk Bila
42
42. Cerita Masa Lalu dan Jeff
43
43. Hari Pulang Ke Rumah
44
44. Apology
45
45. Perjuangan
46
46. Bertemu Sahabat
47
47. KDRT
48
48. Khawatir
49
49. Kembali Bersama
50
50. Manja
51
51. Cek Kandungan
52
51. List Pertanyaan
53
52. Meminta Saran dan Bantuan
54
53. Bukan Meminta Izin, Hanya Memberitahu
55
54. Rumah Ternyaman
56
55. Surat Undangan
57
56. Benarkah?
58
57. The Day
59
58. Anak Keras Kepala
60
59. Raveno Tahu
61
60. Hukuman
62
61. Mulai Peduli
63
62. Khawatir
64
63. Lampu Hijau Calon Mertua
65
64. Kenapa?
66
65. Gibah
67
66. Rumah Baru
68
67. Persiapan
69
68. Mulai Peduli
70
69. Syukuran
71
70. Terbongkar
72
71. Cerita Keluarga Jeff
73
72. Keburukan Ayah Melinda
74
73. Izin Kepada Ayah
75
74. Bukti Transfer
76
75. Apartemen
77
76. Perjuangan dan Penolakan
78
77. Kedatangan Laras
79
78. Kecewa
80
79. Victor dan Nasihatnya
81
80. Bersama
82
81. Berbohong
83
82. Tanpa Jeff
84
83. Sangat Kecewa
85
84. Sebuah Perbedaan
86
85. Kesalah Pahaman
87
86. Perang Dingin
88
87. Masih Dingin
89
88. Latihan Basket
90
89. Kiss
91
90. Kecelakaan
92
91. Panik
93
92. Membaik
94
93. Rumah
95
94. She's My Sister
96
95. Terungkap
97
96. Meminta Maaf
98
97. Kedekatan Raveno dengan Bila
99
98. Jatuh Cinta
100
99. Tiga Tahun
101
100. Kuliah Bareng
102
101. Laras dan Kehidupannya
103
102. Azka POV
104
Pengumuman!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!