13. Cemburu

Bahagia bukan main yang dirasakan Bila saat ini. Sepanjang kelas dia tersenyum membuat Stevani dan Keisya yang melihatnya bergedik ngeri.

“Lo kenapa sih?” tanya Stevani berbisik meminimalisir suara gaduh di kelas Bahasa Indonesia saat ini.

“Hah? Oh gapapa, lagi bahagia aja,” jawab Bila. Senyumnya tak pernah memudah sedikitpun dari wajahnya.

Stevani yang tak ingin merasa pusing akhirnya hanya membiarkan temannya itu tersenyum sepanjang pelajaran.

“Lo ada bimbingan?” Kali ini Keisya yang bertanya setelah kelas selesai. Bila mengangguk. “Ini mau ke perpustakaan sekalian cari referensi,” ujarnya.

“Tadinya kita mau ajak lo main.” Keisya mendengus kasar. “Nanti gue kabarin kalau gue gak ada jadwal.” Bila mencoba untuk membujuk temannya.

Akhirnya Stevani dan Keisya mengangguk setuju. Lagi pula temannya itu akan memperjuangkan nama baik sekolah mereka, jadi mereka tak seharusnya mengganggunya.

“Kalian kalau mau ke kantin duluan aja, gue mau ke perpus.” Bila berjalan sambil melambaikan tangannya pada temannya.

Tak ada waktu leha-leha untuknnya karena pelaksanaan Olimpiade semakin dekat.

Bila mendekati rak buku yang berisi berbagai macam buku Bahasa Inggris, dia melihat-lihat dan mencari buku apa yang cocok dia pelajari hari ini.

“Dapat!” ucapnya senang saat dia melihat buku yang dia cari. Letaknya yang cukup tinggi membuat Bila harus berjinjit untuk menggapainya. Rok pendeknya semakin tersingkap karena posisinya itu.

“Lain kali minta tolong!” Sebuah suara menggema di lorong itu. Bila terperanjat dan menoleh untuk melihat siapa yang berbicara padanya. Belum sempat gadis itu mengambil bukunya.

“Eh, iya. Habisnya tadi tak ada orang, jadi ngambil sendiri.” Bila terkekeh sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali.

Pria yang baru saja menginterupsinya itu membantu Bila mengambil buku yang ada di rak atas. Tinggi badan pria itu membuatnya tak kesulitan sama sekali untuk mengambil buku yang Bila maksud.

“Makasih, Rav.” Bila tersenyum dan mengambil buku yang disodorkan Raveno. Raveno mengangguk.

“Mau belajar juga?” tanya pria itu sambil melihat-lihat rak buku.

“Iya, biar gak terlalu nyusahin Pak Jeff.” Raveno mengangguk paham. “Kamu juga mau belajar?” Bila balik bertanya.

“Ya, apa lagi yang gue lakuin di sini kalau bukan belajar.” Bila mengangguk. “Kalau gitu gue ke sana duluan.” Bila hendak pergi sebelum pergelangan tangannya dicekal oleh Raveno.

Pria itu mengalihkan atensinya pada gadis sexy yang ada di hadapannya. Ke mana saja dia beberapa hari lalu? Kenapa dia baru menyadari jiga gadis yang menjadi partnernya ini begitu memukau?

“Kenapa?” tanya Bila. Tangannya masih digenggam oleh Raveno.

“Ini perpus, buat belajar bukan buat mesra-mesraan!” teriak seorang pria di dekat mereka. Mereka yang merasa masih menautkan tangannya secara otomatis melepas tautan itu dan berbalik melihat siapa yang berbicara.

“P – pak,” lirih Bila.

“Kenapa pegangan tangan di sini?” tanya pria itu. “Kita mau belajar, Pak. Kebetulan Bila gak bisa ambil buku karena ada di rak atas. Pak Jeff sendiri tumben ada di sini?” Raveno berusaha mengalihkan pembicaraan.

“Kebetulan ada buku yang saya perlukan buat bimbingan nanti.” Apa yang dikatakan Jeff adalah sebuah kebohongan. Dia tak memerlukan sebuah buku untu menyampaikan materinya.

Sebenarnya beberapa saat lalu, dia melihat Bila berjalan sendiri ke arah perpustakaan, akhirnya dia mengikuti kekasihnya itu. Dan di sinilah dia.

“Nanti saya tunggu di ruangan biasa.” Jeff memberikan isyarat pada Bila untuk mengikutinya. Bila yang menangkap isyarat itu akhirnya berpamitan pada Raveno beberapa saat setelah Jeff meninggalkan mereka.

“Aku duluan ya, baru ingat ada yang harus aku lakuin.” Bila pergi dengan terburu-buru setelah berpamitan.

Raveno yang ditinggalkan hanya diam dengan berjuta pertanyaan di kepalanya. Namun setelahnya dia mengabaikan itu dan melanjutkan niatnya untuk belajar.

Sementara itu di Bila saat ini berada di ruangan Jeff dengan kepala yang menunduk setelah melihat Jeff dengan raut kesalnya.

“Kenapa?” Akhirnya Bila mengeluarkan suaranya setelah menekan ketakutannya.

“Masih tanya kenapa? Harusnya aku yang bertanya kenapa kamu pegangan tangan sama dia?” tanya Jeff masih berusaha tenang.

“Tadi dia udah jelasin kan? Itu emang kenyataannya. Waktu aku mau nyari tempat duduk, dia tiba-tiba tarik tangan aku.”

Jeff mengangkat sebelah alisnya menunggu Bila melanjutkan ceritanya. “Habis itu dia gak bilang apa-apa karena kamu datang.”

Jeff menghela napasnya untuk mengendalikan emosinya. “Sini,” perintahnya pada Bila. Bila tak menolak, gadis itu berjalan mendekat ke arah Jeff.

Setelah tepat berada di depan Jeff yang sedang duduk di sofa, Jeff menarik tangan Bila hingga gadis itu terduduk di pangkuannya.

“Ini di sekolah,” ucap Bila takut ada yang melihatnya.

“Ruanganku kedap suara dan tak ada jendela di sini.” Ucapan Jeff sedikit membuat Bila lega.

“Aku tak suka melihat kamu dekat dengan dia.” Jeff bersikap manja, sikap yang dia tunjukan pada Bila setelah mereka melakukan **** terakhir kali.

Jeff menelusupkan kepalanya di ceruk leher Bila, mencari kehangatan dan keamanan dari sang empu.

“Bagaimana bisa? Dia partnerku di Olimpiade,” jawab Bila sambil mengelus rambut Jeff.

Jeff mendengus kesal. Dia juga tak bisa menyalahkan Bila tentang hal itu. Itu adalah keputusan Kepala Sekolah, namun Jeff sangat tak suka melihat Bila bersama Raveno.

“Pokonya jaga jarang dengan dia jika tak ada urusan apapun.” Jeff mendongakkan kepalanya melihat Bila dengan mata berbinarnya.

Bila mengangguk dan kembali mengusap surai Jeff dengan lembut. “Aku mengerti.”

“Apa kamu akan terus seperti ini?” Sepertinya Jeff tak ada niat untuk melepaskan pelukannya di pinggang Bila.

“Kenapa? Kamu tak menyukainya?” tanya Jeff sambil melepaskan pelukannya itu.

“Bukan. Tapi apa kamu tak mendengar? Barusan adalah bel masuk kelas, aku harus masuk,” jelas Bila.

Jeff menepuk keningnya pelan. Dia lupa bahwa saat ini mereka sedang berada di sekolah.

“Oke, masuklah. Kita pulang bersama nanti.” Akhirnya Jeff membiarkan Bila pergi dari sana setelah sebelumnya mengecup singkat bibir gadisnya itu.

Bila tersenyum senang sepanjang perjalanan menuju kelasnya. Entah bermula dari mana rasa sukanya pada Jeff. Yang jelas sekarang dia bersyukur bisa memiliki pria itu seutuhnya.

“Dari mana aja? Kok gak nyusul?” tanya Stevani saat Bila tiba di kelas.

“Banyak banget materi yang harus dipelajarin, jadi gak sempet ke kantin,” elak Bila. Dia belum bisa memberi tahu kedua temannya tentang hubungannya dengan Jeff.

“Lah, tadi Raveno bilang lo pergi. Jadi, yang mana yang bener?” Stevani terlihat berpikir.

Bila sendiri berusaha memutar otaknya agar mendapat jawaban yang masuk akal.

“Iya, tadi gue pergi sebentar ke toilet, abis itu balik lagi ke perpus dia udah gak ada,” jawabnya.

Kedua temannya mengangguk mempercayai ucapan Bila. Bila bernapas lega karena kebohongannya berjalan lancar.

Episodes
1 1. Perkenalan
2 2. Alone
3 3. Real Happiness
4 4. Pertanggung Jawaban
5 5. Guru Aneh
6 6. Malam Panjang
7 7. Bantuannya
8 8. Ancaman
9 9. Rasa Takut
10 10. Bimbingan Belajar
11 11. For The First Time
12 12. Official
13 13. Cemburu
14 14. Tragedi Bilik Toko
15 15. You're Mine
16 16. Merajuk
17 17. Bersamamu
18 18. Our Dating
19 19. Raveno Tahu
20 20. Permen Kapas
21 21. Kamar Mandi
22 22. Making Love
23 23. Tanda
24 24. Terabaikan
25 25. Seorang Anak
26 26. Pencarian
27 27. Sesal
28 28. Tamparan Keisya
29 29. Raveno dan Melinda
30 30. Akankah Berjumpa
31 31. Pertemuan Awal
32 32. Takut Bertemu
33 33. Bertemu Denganya, Lagi
34 34. Hamil??
35 35. Pelajaran Untuk Jeff
36 36. Lari Lagi
37 37. Raveno Si Pria Tengil
38 38. Tamparan seorang sahabat
39 39. Pesan Dari Bila
40 40. Pendusta
41 41. Membujuk Bila
42 42. Cerita Masa Lalu dan Jeff
43 43. Hari Pulang Ke Rumah
44 44. Apology
45 45. Perjuangan
46 46. Bertemu Sahabat
47 47. KDRT
48 48. Khawatir
49 49. Kembali Bersama
50 50. Manja
51 51. Cek Kandungan
52 51. List Pertanyaan
53 52. Meminta Saran dan Bantuan
54 53. Bukan Meminta Izin, Hanya Memberitahu
55 54. Rumah Ternyaman
56 55. Surat Undangan
57 56. Benarkah?
58 57. The Day
59 58. Anak Keras Kepala
60 59. Raveno Tahu
61 60. Hukuman
62 61. Mulai Peduli
63 62. Khawatir
64 63. Lampu Hijau Calon Mertua
65 64. Kenapa?
66 65. Gibah
67 66. Rumah Baru
68 67. Persiapan
69 68. Mulai Peduli
70 69. Syukuran
71 70. Terbongkar
72 71. Cerita Keluarga Jeff
73 72. Keburukan Ayah Melinda
74 73. Izin Kepada Ayah
75 74. Bukti Transfer
76 75. Apartemen
77 76. Perjuangan dan Penolakan
78 77. Kedatangan Laras
79 78. Kecewa
80 79. Victor dan Nasihatnya
81 80. Bersama
82 81. Berbohong
83 82. Tanpa Jeff
84 83. Sangat Kecewa
85 84. Sebuah Perbedaan
86 85. Kesalah Pahaman
87 86. Perang Dingin
88 87. Masih Dingin
89 88. Latihan Basket
90 89. Kiss
91 90. Kecelakaan
92 91. Panik
93 92. Membaik
94 93. Rumah
95 94. She's My Sister
96 95. Terungkap
97 96. Meminta Maaf
98 97. Kedekatan Raveno dengan Bila
99 98. Jatuh Cinta
100 99. Tiga Tahun
101 100. Kuliah Bareng
102 101. Laras dan Kehidupannya
103 102. Azka POV
104 Pengumuman!!!
Episodes

Updated 104 Episodes

1
1. Perkenalan
2
2. Alone
3
3. Real Happiness
4
4. Pertanggung Jawaban
5
5. Guru Aneh
6
6. Malam Panjang
7
7. Bantuannya
8
8. Ancaman
9
9. Rasa Takut
10
10. Bimbingan Belajar
11
11. For The First Time
12
12. Official
13
13. Cemburu
14
14. Tragedi Bilik Toko
15
15. You're Mine
16
16. Merajuk
17
17. Bersamamu
18
18. Our Dating
19
19. Raveno Tahu
20
20. Permen Kapas
21
21. Kamar Mandi
22
22. Making Love
23
23. Tanda
24
24. Terabaikan
25
25. Seorang Anak
26
26. Pencarian
27
27. Sesal
28
28. Tamparan Keisya
29
29. Raveno dan Melinda
30
30. Akankah Berjumpa
31
31. Pertemuan Awal
32
32. Takut Bertemu
33
33. Bertemu Denganya, Lagi
34
34. Hamil??
35
35. Pelajaran Untuk Jeff
36
36. Lari Lagi
37
37. Raveno Si Pria Tengil
38
38. Tamparan seorang sahabat
39
39. Pesan Dari Bila
40
40. Pendusta
41
41. Membujuk Bila
42
42. Cerita Masa Lalu dan Jeff
43
43. Hari Pulang Ke Rumah
44
44. Apology
45
45. Perjuangan
46
46. Bertemu Sahabat
47
47. KDRT
48
48. Khawatir
49
49. Kembali Bersama
50
50. Manja
51
51. Cek Kandungan
52
51. List Pertanyaan
53
52. Meminta Saran dan Bantuan
54
53. Bukan Meminta Izin, Hanya Memberitahu
55
54. Rumah Ternyaman
56
55. Surat Undangan
57
56. Benarkah?
58
57. The Day
59
58. Anak Keras Kepala
60
59. Raveno Tahu
61
60. Hukuman
62
61. Mulai Peduli
63
62. Khawatir
64
63. Lampu Hijau Calon Mertua
65
64. Kenapa?
66
65. Gibah
67
66. Rumah Baru
68
67. Persiapan
69
68. Mulai Peduli
70
69. Syukuran
71
70. Terbongkar
72
71. Cerita Keluarga Jeff
73
72. Keburukan Ayah Melinda
74
73. Izin Kepada Ayah
75
74. Bukti Transfer
76
75. Apartemen
77
76. Perjuangan dan Penolakan
78
77. Kedatangan Laras
79
78. Kecewa
80
79. Victor dan Nasihatnya
81
80. Bersama
82
81. Berbohong
83
82. Tanpa Jeff
84
83. Sangat Kecewa
85
84. Sebuah Perbedaan
86
85. Kesalah Pahaman
87
86. Perang Dingin
88
87. Masih Dingin
89
88. Latihan Basket
90
89. Kiss
91
90. Kecelakaan
92
91. Panik
93
92. Membaik
94
93. Rumah
95
94. She's My Sister
96
95. Terungkap
97
96. Meminta Maaf
98
97. Kedekatan Raveno dengan Bila
99
98. Jatuh Cinta
100
99. Tiga Tahun
101
100. Kuliah Bareng
102
101. Laras dan Kehidupannya
103
102. Azka POV
104
Pengumuman!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!