Terkuak Rahasia Delena

"Dimana Savira sekarang Mom? aku ingin bertemu dengannya." Vano begitu penasaran dengan sosok Savira, yang hanya bisa melihatnya melalui video call.

"Dia berada di taman belakang atau di danau. paling lagi membaca buku dan berpuisi."

"Ya sudah nanti Vano temuin."

"Sudah sana kamu istirahat dulu dan mandi. Nanti Mommy panggilkan Safira."

Vano dan Devan masuk kedalam kamar di lantai dua, kamar yang sudah Delena siapkan.

Satu jam kemudian Delena naik Kedalam lift dan berjalan kearah kamar Devan dan Vano. Mengetuk kamar dua Pria yang baru pulang dari New York.

Ceklek!

"Iya Mom!

"Ayo turun kita makan. Ajak Devan juga."

"Oke Mom!"

Dirungan makan, dua pelayan sedang menata berbagai macam hidangan diatas meja di bantu Savira yang menuangkan minuman kedalam gelas.

"Sayang sudah selesai semua?" tanya Delena seraya menaruh piring satu persatu di setiap kursi.

"Sudah Tante..." Savira masih sibuk menuang air kedalam gelas

"Ehem.. Adikku rajin banget ya."

Savira yang sedang menuang air kedalam gelas mendongakkan kepalanya dan menatap dua pria tampan didepannya.

"Eehh... itu airnya kepenuhan! seru Devan berjalan mendekat dan menarik poci dari tangan Savira lembut.

"Eh-Maaf, jadi meluber kemana-mana." imbuh Savira gugup dan terlihat canggung. Savira mengambil serbet dan mengelap air diatas meja.

"Tidak apa-apa sayang." Delena mengusap punggung Savira lembut.

"Itu kak Vano dan Kak Devan. Mereka baru datang tadi Siang. Kau sudah sering ngobrol melalui Vidio call, kan? sekarang sudah melihat langsung orangnya."

Savira yang sangat lugu hanya mengangguk dan tersenyum malu-malu. Selama ia tinggal dengan Delena, baru pertama kali melihat wajah asli Vano yang sudah ia anggap sebagai kakaknya. Biasanya Savira ngobrol hanya melalui Vidio call bersama Vana dan Zidan. Savira baru pertama kali melihat sosok Vano yang memang sangat mirip dengan Vana, cantik dan lembut. cuma Vano versi cowoknya tampan, cool dan berwibawa.

"Hay Vira..? sapa Vano ramah.

Savira berjalan mendekat dan mengulurkan tangannya. Vano tersenyum dan menerima uluran tangan Savira, tanpa Vano sangka Savira mencium punggung tangannya sopan. Berikut ia pun bersalaman dengan Devan dan mencium punggung tangannya.

"Gadis baik siapa namanya? tanya Devan setelah Savira melepas tangan Devan.

"Savira..."

"Namanya cantik, secantik wajahnya." puji Devan, dan melempar senyum pada Savira.

Dengan cepat Vano menyubit pinggang Devan. "Jangan menggoda adikku!" bisik Vano sambil menarik kursi.

"Astaga.. galak amat sih punya kakak!' lirihnya sambil menarik satu kursi di samping Vano.

"Vira ayo kita makan bareng." Delena menarik satu kursi untuk duduk di sampingnya.

"Ayo sayang silakan di makan, Mommy masak untuk kalian berdua dan ini ada sop iga dan ayam panggang makanan kesukaan Vano."

"Vano sangat rindu masakan Mommy. Selama tinggal di London jarang makan menu khas indo. kalau di rumah Oma selalu masak makanan Indonesia."

"Sekarang puas-puasin makan masakan Mommy, mumpung kalian ada disini."

"Loh Zidan nggak ikut makan Mom?"

"Sudah makan tadi, anaknya lagi main game di kamar. Anak itu kalau sudah main game suka lupa makan, makanya tadi Mommy paksa makan."

"Nanti Vano nasehatin, supaya jangan banyak main game."

"Bicarakan baik-baik, anak itu sedikit keras kepala, kalau Daddy yang bicara pasti ujungnya nangis dan mogok makan."

"Iya Mom, Vano paham kok, anak seusia Zidan harus ada caranya tersendiri untuk membujuknya."

Delena mengangguk sebagai respon.

Mereka berempat menikmati hidangan diatas meja, sesekali obrolan kecil terdengar di ruangan makan menambah keintiman Keluarga besar Delena.

Usai makan siang, Dave, Vano dan Delena mengobrol di ruangan keluarga.

"Mom! Daddy pulang jam berapa?

"Astaga Mommy lupa memberitahumu. Daddy sedang ke Singapore, baru dua hari disana. Lusa juga pulang."

"Kok Mommy nggak dampingi Daddy?

"Tadinya mau ikut. Tapi ingat Kamu mau pulang, tidak jadi. Lagian hanya pertemuan antar investor saja kok."

"Ooohhh..."

"Van! aku ingin keluar sebentar ya, mau lihat-lihat pekarangan diluar, sepertinya sangat luas."

"Ya udah sana, kalau mau berenang di samping taman. Atau mau fitness di lantai lima."

"Aku pernah kerumah mu dulu, tapi belum pernah keliling mansion ini."

"Kalau Dev mau jalan-jalan, ada danau buatan di ujung sana, kalau mau kesana menggunakan motor saja, lumayan jauh dari sini." kata Delena menjelaskan.

"Wah! ada danau juga? apa bisa mancing Tan?

"Bisa donk, Daddy nya Vano kalau lagi suntuk pasti mancing disana. Ada ikan Mas, gurame, dan bawal."

"Oke Tan! saya mau mancing kalau gitu."

"Pancingan kau minta sama bibi Surti ya, atau ambil sendiri ajah di gudang belakang."

"Iya Tante!

"Loe duluan ya, nanti gue nyusul." ucap Vano.

Devan berjalan keluar ruangan dan ia mencari gudang untuk mengambil pancingan. Saat melewati taman ia melihat Savira sedang duduk di bangku panjang sambil membaca sebuah buku tebal.

"Hey Vira..? sapa Devan dan berjalan mendekat.

"Kakak? Savira menutup buku yang ia pegang.

"Kenapa sendiri disini? ayo ikut kak Dev mancing di danau."

Savira gelengkan kepala "Aku masih belajar buat ujian kak."

"Ohh.. Vira kelas berapa sekarang?'

"Kelas tiga SMA kak! sekarang lagi ulangan semester."

"Ya sudah, lanjutkan ajah. semoga jadi juara kelas ya.."

"Terima kasih kak!"

Setelah menatap wajah cantik Savira, Devan melangkah pergi meninggalkannya. "Apa adik angkat Vano sudah punya pacar? Aish pertanyaan apa itu? tapi wajah imut itu terus menari-nari di otakku, apalagi kalau lagi tersenyum." Huh! Devan mendesah panjang.

"Bibi sedang buat apa? tiba-tiba Savira sudah berada didalam dapur.

"Non Vira..." Astaga, bikin Bibi kaget ajah. Lagi buat minuman buah Nyonya dan Mas Vano."

"Kok gitu ajah kaget. Emang bibi lagi mikirin siapa..? hayo ngaku..? ledek Savira dengan lesung pipi diwajahnya.

"Itu Mas Vano ganteng banget ya.. kalau bibi punya anak perempuan, pengen bibi jodohin..." hehehehe.. Bi Surti tergeletak

"Ya sudah sama Bibi ajah kalau gitu.." celetuk Savira terkikik.

"Walah Bibi udah tua, terus jelek lagi. Siapa yang mau sih sama Bibi. Kalau gitu mas Vano buat Non Vira ajah deh, kayanya cocok, cowok nya ganteng dan cewek nya cantik, pakai banget lagi.."

Savira tersipu malu-malu "Ish Bibi ada-ada ajah, kak Vano itukan kakak angkat Vira."

"Ya siapa tahu saja jodoh." imbuh Bik Surti sambil mengaduk es sirup.

"Bii.. minumannya biar Vira saja yang bawa."

***

Sementara di ruangan keluarga Delena dan Vano masih terus ngobrol.

"Mom! jadi Savira belum tahu keadaan kedua orang tuanya."

"Belum, Nak! Mommy nggak tega kalau harus berterus-terang."

"Mom! bagaimanapun juga Savira harus tahu kebenaran tentang kedua orang tuanya. Mommy tidak bisa menutupinya lagi dari Savira, ia sudah beranjak dewasa."

Delena terdiam sorot matanya terlihat sedih, ia sebenarnya masih belum siap berterus-terang. Namun apa yang dikatakan anaknya benar, sudah saatnya Savira tahu kebenarannya.

"Mom! Vano menyentuh tangannya lembut, membuyarkan lamunan Delena.

"Iya Nak, Mommy akan katakan pada Savira kalau kedua orangtuanya telah meninggal dalam kecelakaan maut itu.

PRANNKK!!!!

Vano dan Delena di kaget kan dengan suara pecahan di depan pintu, mereka berdua mengalihkan pandangannya, dan terkejut saat melihat Savira berdiri diambang pintu bersama pecahan gelas di depannya.

"SAVIRA...." pekik Delena terlihat panik dan gusar.

"KENAPA TANTE TEGA MENUTUPI SEMUA INI DARI VIRA!!!! hiks...Ait mata Savira sudah berjatuhan membasahi pipinya. Tangisannya semakin dalam dengan tubuh terguncang karena tangisan.

"Tidak sayang, Tante bukan mau menutupnya." Delena berjalan mendekat.

"Mom! awas banyak pecahan gelas." pekik Vano peringati.

"TANTE TEGA!! SUDAH EMPAT TAHUN MERAHASIAKAN KEMATIAN MAMA DAN PAPA, VIRA!!! teriak Vira dengan tangisan yang semakin terguncang.

"Vira dengarkan dulu alasan Mommy? pinta Vano, berjalan mendekat dan ingin memberikan ketenangan.

"JANGAN MENDEKAT! teriak Savira "VIRA SANGAT KECEWA DENGAN SIKAP TANTE DAN OM YANG SUDAH MENUTUPI SEMUA INI!!! dadanya terlihat turun-naik menahan sesak dan emosi yang tertahan.

"Savira Sayang... Tante tidak bermaksud menutupi, Tante tahu ini salah, cepat atau lambat pasti kau akan mengetahuinya."

"APAKAH TANTE TAHU, SETIAP MALAM VIRA MENANGIS MERINDUKAN MAMA DAN PAPA!!! TAPI KENYATAANNYA KEDUA ORANG TUA VIRA SUDAH TIDAK ADA LAGI DI DUNIA INI!! huhuhu... huhuhu...

Savira mengusap kasar airmatanya "KENAPA TANTE TAK BIARKAN SAJA VIRA MENYUSUL MAMA DAN PAPA!!

"Savira kau jangan berkata begitu, Mommy, Daddy, kak Vano dan Kak Vana sangat sayang pada Vira." Vano hampir memeluk tubuh gadis berusia 17 tahun itu, reflek Savira mendorong tubuh Vano, lalu ia berlari keluar mansion.

"Savira!! Vano cepat kau kejar Vira, jangan sampai ia berbuat nekad." seru Delena ketakutan.

"Mommy tentang ajah dulu ya. Vano yang akan mengejar Vira." Vano berlari keluar untuk mencari Savira.

"Maafkan Tante Vira.. kau harus menenangkan calon istrimu Van..." gumamnya lirih, di sela Isak tangisannya.

💜💜💜

@Jangan lupa terus dukung karya Bunda dengan cara: Like, Vote/gift, Rate bintang 5 dan sertakan komentar kalian 😍😘

Follow IG Bunda 😍 @bunda. eny_76

"Bersambung..

Terpopuler

Comments

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Dev sdh terpesona sama Shafira..

2023-01-26

0

Santy Listyana Dewi

Santy Listyana Dewi

waduuuh.... apa kah vano dan vira akan bersatu... cinta segitiga antara Bella, Vano, dan Safira...

2022-11-07

1

Nailott

Nailott

ini demi kebaeksn. savira ,makwnya delena gk kasih tau.twpivsavira nslah salh fsham

2022-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 Kekesalan Seorang Gadis
2 Rencana Zara
3 Membalas Sakit Hati
4 Dia Wanita Ku
5 Ungkapan Perasaan Vano
6 Kedatangan Ular
7 Perdebatan Zara & Nessa
8 Kelulusan Vano dan Devan
9 Pulang Ke Jakarta
10 Terkuak Rahasia Delena
11 Kenekatan Savira
12 Kedatangan Dokter Vana
13 Keharmonisan suami istri
14 Ketulusan Kakak Angkat
15 Rencana Zevana
16 Pemberontakan
17 Melumpuhkan
18 Tindakan Operasi
19 Kepemakaman
20 Mulai Merindukan
21 Pengorbanan Bella
22 Pengusiran Zara
23 Sepasang kekasih
24 Pertemuan Dua Saudara
25 Masa lalu Nathan
26 Ungkapan Perasaan Dirga
27 Perasaan Saudara kembar
28 Kedatangan Seseorang
29 Pertolongan
30 Kepergian Vano & Devan
31 Karma Nessa
32 Menuai Karma
33 Kena Jebakan
34 Selalu Berada Dekat mu.
35 Mencari Bukti
36 Rahasia Davina
37 Merindukanmu
38 Rahasia Harta Karun
39 Tembak-Menembak
40 Perdebatan Ayah dan Anak
41 Hidup atau Mati
42 Kedatangan CEO Muda
43 Keputusan Tegas
44 Wanita penggoda
45 Perasaan Yang Hilang
46 Pemecatan Dua Karyawan
47 Ke Pemakaman
48 Pencarian Savira
49 Bucket Bunga Misterius.
50 Kembali Lagi
51 Sebuah Permainan
52 Ternyata Masih Mencintai
53 Pria Tak Terduga
54 Aksi anak macan Asia
55 Kelulusan Savira
56 Kedatangan Bella
57 Sikap Dingin Savira
58 Kedatangan Sekertaris Vano
59 Tugas Seorang Sekertaris
60 Perhatian Devan
61 Perasaan Devan
62 Pertemuan Yang Tak Terduga
63 Makan Bersama
64 Mendapat Ancaman
65 Ledakan Laboratorium
66 Sebuah Strategi
67 Pelacakan Bom
68 Penjinak BOM
69 Telepati dari sang Daddy
70 Identitas Ninja Bayangan
71 Luka Hati
72 Pertemuan
73 Andaikan Kau Tahu
74 Ancaman
75 Pertolongan
76 Perdebatan
77 Membawa Savira pulang
78 Kemarahan Delena
79 Selisih Paham Dua pria
80 Pertemuan Tak Terduga
81 Sebuah Rencana
82 Minta Pertolongan
83 Minta Pertolongan
84 Pencarian
85 Mencari Bukti
86 Pertengkaran
87 Kepulangan Reno
88 Teka-teki Peta
89 Gara-gara Zidane
90 Salah Tangkap
91 Kepergok Delena
92 Amarah Reno
93 Father and Son
94 Kecurigaan Vano
95 Mencari Informasi
96 Mulai ada titik terang
97 Pertemuan Yang tak sengaja
98 Melihat tanda Lahir
99 Sebuah peringatan
100 Kena Batunya
101 Kehilangan Zidan
102 Pencarian Zidane
103 Pencarian Zidane (epst 2)
104 Dalang penculikan Zidane
105 Pencarian Vano
106 keluarga Reno terancam
107 Perkelahian dan ketegangan
108 Ketakutan Savira
109 Kecemasan Dev
110 Perkelahian
111 Kekalahan si kembar
112 Kedatangan pria misterius
113 Pertolongan sang Daddy
114 Keadaan Darurat
115 Pengorbanan Reno
116 Kepanikan Vano
117 Teringat Masa lalu
118 Teringat Masa lalu (2)
119 Guncangan Savira
120 Kedatangan pria misterius
121 Kembalinya Nathan
122 Ketegangan antar dua Pria
123 Keterkejutan Delena
124 Sebuah kejutan
125 Ketakutan Vano
126 Sebuah Harapan
127 Firasat Buruk
128 Reno Beraksi
129 Kabar Baik
130 Pergerakan Reno
131 Wanita Tangguh
132 Pergerakan Reno ( episode 2)
133 Jebakan Maut
134 Meminta Syarat
135 Terlepas dari Jeratan
136 Kelicikan Sabrina
137 Mendatangi Genk kalajengking
138 Kehadiran Kekasih
139 Terbangun dari tidur
140 Melawan Genk kalajengking ( episode 1)
141 Mencari siasat
142 Siapa Ketua kalajengking (TAMAT)
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Kekesalan Seorang Gadis
2
Rencana Zara
3
Membalas Sakit Hati
4
Dia Wanita Ku
5
Ungkapan Perasaan Vano
6
Kedatangan Ular
7
Perdebatan Zara & Nessa
8
Kelulusan Vano dan Devan
9
Pulang Ke Jakarta
10
Terkuak Rahasia Delena
11
Kenekatan Savira
12
Kedatangan Dokter Vana
13
Keharmonisan suami istri
14
Ketulusan Kakak Angkat
15
Rencana Zevana
16
Pemberontakan
17
Melumpuhkan
18
Tindakan Operasi
19
Kepemakaman
20
Mulai Merindukan
21
Pengorbanan Bella
22
Pengusiran Zara
23
Sepasang kekasih
24
Pertemuan Dua Saudara
25
Masa lalu Nathan
26
Ungkapan Perasaan Dirga
27
Perasaan Saudara kembar
28
Kedatangan Seseorang
29
Pertolongan
30
Kepergian Vano & Devan
31
Karma Nessa
32
Menuai Karma
33
Kena Jebakan
34
Selalu Berada Dekat mu.
35
Mencari Bukti
36
Rahasia Davina
37
Merindukanmu
38
Rahasia Harta Karun
39
Tembak-Menembak
40
Perdebatan Ayah dan Anak
41
Hidup atau Mati
42
Kedatangan CEO Muda
43
Keputusan Tegas
44
Wanita penggoda
45
Perasaan Yang Hilang
46
Pemecatan Dua Karyawan
47
Ke Pemakaman
48
Pencarian Savira
49
Bucket Bunga Misterius.
50
Kembali Lagi
51
Sebuah Permainan
52
Ternyata Masih Mencintai
53
Pria Tak Terduga
54
Aksi anak macan Asia
55
Kelulusan Savira
56
Kedatangan Bella
57
Sikap Dingin Savira
58
Kedatangan Sekertaris Vano
59
Tugas Seorang Sekertaris
60
Perhatian Devan
61
Perasaan Devan
62
Pertemuan Yang Tak Terduga
63
Makan Bersama
64
Mendapat Ancaman
65
Ledakan Laboratorium
66
Sebuah Strategi
67
Pelacakan Bom
68
Penjinak BOM
69
Telepati dari sang Daddy
70
Identitas Ninja Bayangan
71
Luka Hati
72
Pertemuan
73
Andaikan Kau Tahu
74
Ancaman
75
Pertolongan
76
Perdebatan
77
Membawa Savira pulang
78
Kemarahan Delena
79
Selisih Paham Dua pria
80
Pertemuan Tak Terduga
81
Sebuah Rencana
82
Minta Pertolongan
83
Minta Pertolongan
84
Pencarian
85
Mencari Bukti
86
Pertengkaran
87
Kepulangan Reno
88
Teka-teki Peta
89
Gara-gara Zidane
90
Salah Tangkap
91
Kepergok Delena
92
Amarah Reno
93
Father and Son
94
Kecurigaan Vano
95
Mencari Informasi
96
Mulai ada titik terang
97
Pertemuan Yang tak sengaja
98
Melihat tanda Lahir
99
Sebuah peringatan
100
Kena Batunya
101
Kehilangan Zidan
102
Pencarian Zidane
103
Pencarian Zidane (epst 2)
104
Dalang penculikan Zidane
105
Pencarian Vano
106
keluarga Reno terancam
107
Perkelahian dan ketegangan
108
Ketakutan Savira
109
Kecemasan Dev
110
Perkelahian
111
Kekalahan si kembar
112
Kedatangan pria misterius
113
Pertolongan sang Daddy
114
Keadaan Darurat
115
Pengorbanan Reno
116
Kepanikan Vano
117
Teringat Masa lalu
118
Teringat Masa lalu (2)
119
Guncangan Savira
120
Kedatangan pria misterius
121
Kembalinya Nathan
122
Ketegangan antar dua Pria
123
Keterkejutan Delena
124
Sebuah kejutan
125
Ketakutan Vano
126
Sebuah Harapan
127
Firasat Buruk
128
Reno Beraksi
129
Kabar Baik
130
Pergerakan Reno
131
Wanita Tangguh
132
Pergerakan Reno ( episode 2)
133
Jebakan Maut
134
Meminta Syarat
135
Terlepas dari Jeratan
136
Kelicikan Sabrina
137
Mendatangi Genk kalajengking
138
Kehadiran Kekasih
139
Terbangun dari tidur
140
Melawan Genk kalajengking ( episode 1)
141
Mencari siasat
142
Siapa Ketua kalajengking (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!