Ketulusan Kakak Angkat

Delena menarik nafas dalam-dalam dan mengangguk setuju.

"Ya sudah sekarang kita tidur, ini sudah malam."

"Mas kopinya."

Reno menyeruput kopi hitam yang sudah hangat, lalu memeluknya istrinya dan tertidur pulas.

Malam semakin larut semua orang memutuskan untuk tidur. Zevana keluar dari kamar Savira dan menemui kakaknya di ruangan keluarga sedang menonton siaran Bola bersama Devan.

"Kak! aku tidur dulu ya, soalnya besok pagi masih ada tugas observasi pasien penyakit jantung." keduanya menoleh kearah Vana yang berdiri di ambang pintu dengan wajah mengantuk.

"Hey Van! apa kabar? sapa Devan yang baru bertemu Vana.

"Baik Dev! jawabnya singkat.

"Iya Dek! ya sudah tidur saja, nanti Vira kakak yang jagain."

"Cairan infus Vira baru aku ganti kak, Savira sudah tidur, tolong kakak sering liatin ya."

"Iya Dek, kakak tidur disini sama Dev sambil nonton bola, nanti kakak liatin keadaan Vira."

"Ya sudah aku ke kamar dulu ya. Dev sorry ya aku tinggal dulu, abisnya ngantuk banget."

"Iya gak apa-apa Van! nyantai ajah, masih ada waktu besok kita ngobrol."

Vana mengangguk dan melangkah pergi masuk ke dalam kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Savira.

Jam sudah menunjukkan pukul 12.00 malam mereka berdua masih asik nonton pertandingan bola siaran langsung yang diadakan di Inggris. Liga Inggris melawan Jerman dengan skor satu sama.

"Dev! apa loe mau kopi? gue mau kedapur buat kopi lagi."

"Wah kita bener-bener gadang nih! udah abis tiga gelas. Boleh deh!"

"Loe kalau mau buah, ambil ajah di kulkas. Sekalian minuman kaleng ambil lagi ajah."

"Ya udah kita kedapur bareng."

"Dasar loe pengecut amat, gue mau buat kopi minta ikut."

Bukannya takut, gue masih bingung kedapur. Abis nih rumah besar banget, banyak pintu dan ruangan kaca. Tadi ajah gue cari dapur tersesat pake muter-muter." Dev terkekeh di sela langkahnya berjalan bersama Vano.

"Bagi yang baru menginap di sini memang begitu tapi lama-lama akan terbiasa kok."

"Tapi gue bingung Van! lah asisten rumah tangga sama supir dan tukang kebun kenapa nggak ada disini kalau malam, apa mereka kerjanya pulang-pergi?"

"Mereka tetap tinggal disini. Mereka tinggal di belakang mansion. Apa kau tidak lihat di samping kolam renang ada pintu gerbang menuju paviliun. Mereka tinggal disana."

"Oohhh..."

Mereka sudah memasuki ruangan dapur, Vano membuat dua gelas kopi. Devan membuka kulkas jumbo sebesar lemari pakaian.

"Busyet ini kulkas apa lemari ya?

"Ambil ajah buah dan minuman kaleng." perintah Vano seraya mengaduk kopi.

Devan membuka kulkas, dan iya terkejut dengan isi kulkas berbagai macam makanan kaleng, minuman, buah-buahan, sayuran dan makanan kemas.

"Busyettt ini supermarket pindah kemari. Semua ada disini?" Devan geleng-geleng kepala.

"Mommy itu paling rajin belanja buat penuhin isi kulkas, maklum kan seminggu dua kali Mommy ke supermarket dan sebelum habis sudah harus penuh."

"Ambilah sesuka yang loe mau, mumpung kita masih liburan disini."

"Apa Mommy loe nggak marah kita zarahin isi kulkasnya."

"Ck! Mommy bukan orang seperti itu! udah cepetan ambil, lagi seru nonton bola, sayang kalau ketinggalan."

"Oke... oke..."

Devan mengambil baskom besar. Ia ambil buah anggur, apel, kelengkeng dan kiwi. Tidak lupa berbagai minuman kaleng dan yoghurt. Makanan ringan yang berada di dalam kiche set ia jarah juga buat cemilan.

"Astaga apa kita akan habis makan segini banyak?"

"Ya sudah ayo bawa ajah."

Mereka berdua kembali kerungan Keluarga. jam sudah menunjukkan pukul Dua dini hari, keseruan menonton bola membuat mereka saling mengunggulkan idolanya masing-masing. Kopi sudah habis mereka teguk, sisa minuman kaleng berserakan di karpet, kini buah-buahan berakhir di perut 'mereka.

"MAMA! PAPA! JANGAN TINGGALKAN VIRA!! tiba-tiba terdengar suara teriakan Savira.

"Van! coba kau dengar, bukan kah itu suara teriakan Savira?!"

"Savira! iya itu suara Savira! Vano yang sedang duduk di karpet, langsung bangun dan berlari ke kamar Savira di ikuti Devan.

"SAVIRA....!

"MAMA! PAPA! JANGAN PERGI...!!"

"Vira... Vira.." Vano duduk di tepi ranjang dan membangunkan kesadaran Savira, namun matanya masih terpejam, butiran airmata terus mengalir dari kedua matanya. Tubuhnya gemetar hebat bersama keluar keringat jagung dari pori-pori kulitnya.

"Sepertinya Savira mengigau." Devan ikut duduk di tepi ranjang dan merasa iba.

"Cepat bangunkan, sepertinya ia mimpi buruk." ucap Devan ikut cemas.

Vano mengangkat kepala Safira dan menepuk-nepuk pelan pipinya agar ia terbangun dari tidurnya.

"Vir... Savira... Ayo bangun Dek.."

"TIDAK! SAVIRA INGIN IKUT MAMA DAN PAPA!!

"SAVIRA! teriak Vano di kuping gadis cantik yang sedang mengigau itu

"DEG!

Seketika Savira membelalakkan matanya di iringi tarikan nafas panjang. Lalu menoleh kearah Vano dan Devan dengan wajah ketakutan.

"Vira ada apa..? tanya Vano khawatir

"TIDAK PERGI!! teriak Savira.

"Vira ini kak Vano! Savira terus berontak saat Vano memegangi kepala belakangnya. Melihat Savira seperti ketakutan dan syok setelah bangun dari tidurnya, reflek Vano memeluk erat tubuh Savira untuk memberikan ketenangan.

"Jangan takut, ada kakak disini?"

Savira terus memukul-mukul tubuh Vano dari mencakar-cakarnya, namun Vano tidak membalasnya, ia merelakan tubuhnya jadi amukan Savira yang tiba-tiba. Karena lelah terus memukulinya, akhirnya Savira berhenti karena tubuhnya sudah lemas.

"Ambilkan minum Dev?"

Devan mengambil gelas berisi air putih yang sudah tersedia diatas nakas.

Dengan perlahan Vano melepas pelukannya, terdengar nafas kasar Savira di iringi isakan tangisannya. Savira menatap Vano ketakutan, mungkin ia baru menyadari telah melukai kakak angkatnya.

"Dek, minum dulu ya. Nggak usah takut. Kakak nggak apa-apa kok? lihat kau berkeringat." Vano melihat kearah AC yang hawanya tidak terlalu dingin, sebab Savira suhu badannya tadi panas.

Vano mendekatkan gelas ke bibir Savira. Akhirnya Savira meminum air putih itu, dan menghabiskan setengah nya.

"Dev, gw mau bicara sebentar." Vano dan Devan keluar dari kamar

"Dev! gw mau nunggu Savira disini, loe terusin ajah nontonnya. gw nggak bisa ninggalin Savira sendiri, keadaanya masih belum stabil."

"Oke deh, nanti gw tidur di sofa ajah. Kalau ada apa-apa panggil gw ajah."

Vano kembali ke kamar Savira, dan ia melihat Savira mau melepaskan infusan nya.

"Vir, jangan di lepas!"

"Aku mau pipis."

"Ya udah kakak bantu ke kamar mandi, tapi jangan di lepas infusnya." Savira turun dari ranjang, namun sebelum Ia pijak kan kakinya kelantai Vano sudah mengangkat tubuh Savira dan membawanya ke kamar mandi.

"Kakak tunggu di luar!"

"Apa kau yakin bisa sendiri? infusan nya bagaimana?

"Vira bisa pegang sendiri." ucapnya lemah.

"Ya sudah hati-hati kalau udah selesai panggil kakak." Vano menutup pintu kamar dan menunggu nya diluar.

Berapa menit kemudian, Savira membuka pintu dan Vano mengangkat tubuh Savira.

"Kak nggak usah di gendong, aku bisa jalan sendiri."

"Sudah diam jangan berontak, kau itu masih sakit." vano membaringkan Savira di ranjang.

Beberapa menit kemudian mereka terdiam, tidak ada obrolan sama sekali. Vano duduk ditepi ranjang seraya mengusap lembut kepala Savira penuh kasih sayang seperti seorang kakak pada adiknya. Di perlakukan lembut oleh kakak angkatnya membuat Savira malu dan serba salah. wajarlah Savira bersikap demikian sebab Ia bukan anak kecil lagi, tapi seorang gadis yang sudah beranjak dewasa. Sudah pasti ia merasa malu dan tidak enak hati.

"Kak!

"Hmm.. kau mau apa?

Savira gelengkan kepala "Kenapa kakak tidak tidur? aku sudah nggak apa-apa." ucapnya pelan.

"Kau yang harus tidur, ini sudah jam setengah tiga, kakak akan menjagamu disini."

"Tapi Kak..."

"Jangan membantah, tadi kau mengigau dan mukulin kakak, apa tadi mimpi buruk?"

Savira terdiam dan mendesah panjang "Ma'afkan Vira udah nyakitin kakak."

"Tidak apa-apa, kakak Nggak marah. Ayo tidur."

Dengan susah payah Savira memejamkan mata karena merasa risih, ada seorang pria di sampingnya yang dengan tulus menjaganya.

💜💜💜

@Habis ini ada part Zevana yang beraksi melawan penjahat. ikuti terus keseruannya.

@Jangan lupa terus dukung karya Bunda dengan cara: Like, Vote/gift, Rate bintang 5 dan sertakan komentar kalian 😍😘

Follow IG Bunda 😍 @bunda. eny_76

@Bersmbung....

Terpopuler

Comments

LENY

LENY

Vano mulia dan baik banget hatimu. ganteng kaya pinter paket lengkap

2023-06-25

0

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Bahagia nya Vira di tgguin dg penuh ksih sayang oleh Vano...😍

2023-02-07

1

Santy Listyana Dewi

Santy Listyana Dewi

bisa2 Safira cinta sama Vano... lalu bagaimana dengan vano

2022-11-07

1

lihat semua
Episodes
1 Kekesalan Seorang Gadis
2 Rencana Zara
3 Membalas Sakit Hati
4 Dia Wanita Ku
5 Ungkapan Perasaan Vano
6 Kedatangan Ular
7 Perdebatan Zara & Nessa
8 Kelulusan Vano dan Devan
9 Pulang Ke Jakarta
10 Terkuak Rahasia Delena
11 Kenekatan Savira
12 Kedatangan Dokter Vana
13 Keharmonisan suami istri
14 Ketulusan Kakak Angkat
15 Rencana Zevana
16 Pemberontakan
17 Melumpuhkan
18 Tindakan Operasi
19 Kepemakaman
20 Mulai Merindukan
21 Pengorbanan Bella
22 Pengusiran Zara
23 Sepasang kekasih
24 Pertemuan Dua Saudara
25 Masa lalu Nathan
26 Ungkapan Perasaan Dirga
27 Perasaan Saudara kembar
28 Kedatangan Seseorang
29 Pertolongan
30 Kepergian Vano & Devan
31 Karma Nessa
32 Menuai Karma
33 Kena Jebakan
34 Selalu Berada Dekat mu.
35 Mencari Bukti
36 Rahasia Davina
37 Merindukanmu
38 Rahasia Harta Karun
39 Tembak-Menembak
40 Perdebatan Ayah dan Anak
41 Hidup atau Mati
42 Kedatangan CEO Muda
43 Keputusan Tegas
44 Wanita penggoda
45 Perasaan Yang Hilang
46 Pemecatan Dua Karyawan
47 Ke Pemakaman
48 Pencarian Savira
49 Bucket Bunga Misterius.
50 Kembali Lagi
51 Sebuah Permainan
52 Ternyata Masih Mencintai
53 Pria Tak Terduga
54 Aksi anak macan Asia
55 Kelulusan Savira
56 Kedatangan Bella
57 Sikap Dingin Savira
58 Kedatangan Sekertaris Vano
59 Tugas Seorang Sekertaris
60 Perhatian Devan
61 Perasaan Devan
62 Pertemuan Yang Tak Terduga
63 Makan Bersama
64 Mendapat Ancaman
65 Ledakan Laboratorium
66 Sebuah Strategi
67 Pelacakan Bom
68 Penjinak BOM
69 Telepati dari sang Daddy
70 Identitas Ninja Bayangan
71 Luka Hati
72 Pertemuan
73 Andaikan Kau Tahu
74 Ancaman
75 Pertolongan
76 Perdebatan
77 Membawa Savira pulang
78 Kemarahan Delena
79 Selisih Paham Dua pria
80 Pertemuan Tak Terduga
81 Sebuah Rencana
82 Minta Pertolongan
83 Minta Pertolongan
84 Pencarian
85 Mencari Bukti
86 Pertengkaran
87 Kepulangan Reno
88 Teka-teki Peta
89 Gara-gara Zidane
90 Salah Tangkap
91 Kepergok Delena
92 Amarah Reno
93 Father and Son
94 Kecurigaan Vano
95 Mencari Informasi
96 Mulai ada titik terang
97 Pertemuan Yang tak sengaja
98 Melihat tanda Lahir
99 Sebuah peringatan
100 Kena Batunya
101 Kehilangan Zidan
102 Pencarian Zidane
103 Pencarian Zidane (epst 2)
104 Dalang penculikan Zidane
105 Pencarian Vano
106 keluarga Reno terancam
107 Perkelahian dan ketegangan
108 Ketakutan Savira
109 Kecemasan Dev
110 Perkelahian
111 Kekalahan si kembar
112 Kedatangan pria misterius
113 Pertolongan sang Daddy
114 Keadaan Darurat
115 Pengorbanan Reno
116 Kepanikan Vano
117 Teringat Masa lalu
118 Teringat Masa lalu (2)
119 Guncangan Savira
120 Kedatangan pria misterius
121 Kembalinya Nathan
122 Ketegangan antar dua Pria
123 Keterkejutan Delena
124 Sebuah kejutan
125 Ketakutan Vano
126 Sebuah Harapan
127 Firasat Buruk
128 Reno Beraksi
129 Kabar Baik
130 Pergerakan Reno
131 Wanita Tangguh
132 Pergerakan Reno ( episode 2)
133 Jebakan Maut
134 Meminta Syarat
135 Terlepas dari Jeratan
136 Kelicikan Sabrina
137 Mendatangi Genk kalajengking
138 Kehadiran Kekasih
139 Terbangun dari tidur
140 Melawan Genk kalajengking ( episode 1)
141 Mencari siasat
142 Siapa Ketua kalajengking (TAMAT)
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Kekesalan Seorang Gadis
2
Rencana Zara
3
Membalas Sakit Hati
4
Dia Wanita Ku
5
Ungkapan Perasaan Vano
6
Kedatangan Ular
7
Perdebatan Zara & Nessa
8
Kelulusan Vano dan Devan
9
Pulang Ke Jakarta
10
Terkuak Rahasia Delena
11
Kenekatan Savira
12
Kedatangan Dokter Vana
13
Keharmonisan suami istri
14
Ketulusan Kakak Angkat
15
Rencana Zevana
16
Pemberontakan
17
Melumpuhkan
18
Tindakan Operasi
19
Kepemakaman
20
Mulai Merindukan
21
Pengorbanan Bella
22
Pengusiran Zara
23
Sepasang kekasih
24
Pertemuan Dua Saudara
25
Masa lalu Nathan
26
Ungkapan Perasaan Dirga
27
Perasaan Saudara kembar
28
Kedatangan Seseorang
29
Pertolongan
30
Kepergian Vano & Devan
31
Karma Nessa
32
Menuai Karma
33
Kena Jebakan
34
Selalu Berada Dekat mu.
35
Mencari Bukti
36
Rahasia Davina
37
Merindukanmu
38
Rahasia Harta Karun
39
Tembak-Menembak
40
Perdebatan Ayah dan Anak
41
Hidup atau Mati
42
Kedatangan CEO Muda
43
Keputusan Tegas
44
Wanita penggoda
45
Perasaan Yang Hilang
46
Pemecatan Dua Karyawan
47
Ke Pemakaman
48
Pencarian Savira
49
Bucket Bunga Misterius.
50
Kembali Lagi
51
Sebuah Permainan
52
Ternyata Masih Mencintai
53
Pria Tak Terduga
54
Aksi anak macan Asia
55
Kelulusan Savira
56
Kedatangan Bella
57
Sikap Dingin Savira
58
Kedatangan Sekertaris Vano
59
Tugas Seorang Sekertaris
60
Perhatian Devan
61
Perasaan Devan
62
Pertemuan Yang Tak Terduga
63
Makan Bersama
64
Mendapat Ancaman
65
Ledakan Laboratorium
66
Sebuah Strategi
67
Pelacakan Bom
68
Penjinak BOM
69
Telepati dari sang Daddy
70
Identitas Ninja Bayangan
71
Luka Hati
72
Pertemuan
73
Andaikan Kau Tahu
74
Ancaman
75
Pertolongan
76
Perdebatan
77
Membawa Savira pulang
78
Kemarahan Delena
79
Selisih Paham Dua pria
80
Pertemuan Tak Terduga
81
Sebuah Rencana
82
Minta Pertolongan
83
Minta Pertolongan
84
Pencarian
85
Mencari Bukti
86
Pertengkaran
87
Kepulangan Reno
88
Teka-teki Peta
89
Gara-gara Zidane
90
Salah Tangkap
91
Kepergok Delena
92
Amarah Reno
93
Father and Son
94
Kecurigaan Vano
95
Mencari Informasi
96
Mulai ada titik terang
97
Pertemuan Yang tak sengaja
98
Melihat tanda Lahir
99
Sebuah peringatan
100
Kena Batunya
101
Kehilangan Zidan
102
Pencarian Zidane
103
Pencarian Zidane (epst 2)
104
Dalang penculikan Zidane
105
Pencarian Vano
106
keluarga Reno terancam
107
Perkelahian dan ketegangan
108
Ketakutan Savira
109
Kecemasan Dev
110
Perkelahian
111
Kekalahan si kembar
112
Kedatangan pria misterius
113
Pertolongan sang Daddy
114
Keadaan Darurat
115
Pengorbanan Reno
116
Kepanikan Vano
117
Teringat Masa lalu
118
Teringat Masa lalu (2)
119
Guncangan Savira
120
Kedatangan pria misterius
121
Kembalinya Nathan
122
Ketegangan antar dua Pria
123
Keterkejutan Delena
124
Sebuah kejutan
125
Ketakutan Vano
126
Sebuah Harapan
127
Firasat Buruk
128
Reno Beraksi
129
Kabar Baik
130
Pergerakan Reno
131
Wanita Tangguh
132
Pergerakan Reno ( episode 2)
133
Jebakan Maut
134
Meminta Syarat
135
Terlepas dari Jeratan
136
Kelicikan Sabrina
137
Mendatangi Genk kalajengking
138
Kehadiran Kekasih
139
Terbangun dari tidur
140
Melawan Genk kalajengking ( episode 1)
141
Mencari siasat
142
Siapa Ketua kalajengking (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!