Rencana Zevana

"Tapi Kak..."

"Jangan membantah, tadi kau mengigau dan mukulin kakak, apa tadi mimpi buruk?"

Savira terdiam dan mendesah panjang "Ma'afkan Vira udah nyakitin kakak."

"Tidak apa-apa, kakak Nggak marah. Ayo tidur."

Dengan susah payah Savira memejamkan mata karena merasa risih, ada seorang pria di sampingnya yang dengan tulus menjaganya.

"Kak! kak Vano bangun." suara lembut seorang wanita menepuk bahu pria yang tertidur duduk dilantai dengan kedua tangan menopang kepalanya diatas ranjang.

Vano mengangkat kepalanya dan menoleh pada adik kembarnya yang sedang tersenyum padanya. "Aku Kesiangan ya?"

"Kenapa kakak tidur sambil duduk dilantai? kan bisa tidur di Sofa."

"Ssstttttt..." Vano menaruh satu telunjuk di bibirnya agar adiknya nggak berisik. Mereka berjalan agak menjauh.

"Kasihan semalaman Safira mengigau dan kakak terus menjaganya agar ia tidak merasa sedih kehilangan kedua orang tuanya."

"Sudah kakak pindah tidur kekamar ajah, biar Mbak sari yang jagain Savira."

"Iya jam lima subuh tadi kakak baru tidur, setelah banyak hal yang sudah kakak kasih nasehat, Semoga Vira mengerti dan nggak sedih lagi."

"Makasih ya kak, sudah jadi kakak yang baik untuk Savira, walaupun dia bukan saudara kandung, tapi aku sangat menyayanginya seperti adikku sendiri."

"Iya Dek, kita harus menyayangi Vira, apalagi ia anak yatim-piatu. Kita harus memberikan kasih sayang dan kebahagian untuknya. Kakak janji akan melindungi Savira, Karena kakak dapat merasakan kesedihannya, bagaimna hidupnya tanpa kedua orangtua yang biasa menemani hari-harinya, sangat sakit bukan? andai posisi kita jadi Savira, apa bisa sekuat dan setegar dirinya? disaat membutuhkan kasih sayang kedua orang tua, mereka sudah tidak ada lagi di dunia ini, bila dilukiskan dengan kata-kata kakak tidak sanggup merangkainya." ucap Vano sedih.

Vana tersenyum "Iya kak, apa yang kakak rasakan tentang Vira, itupun dapat aku rasakan. karena saudara kembar itu satu hati dan insting kita sangat kuat."

"Kau sudah rapih, berangkat kerja jam berapa?

"Aku mau seminar kak, ada tiga tempat yang harus aku kunjungi. Vana harus datang untuk perwakilan Rumah Sakit kita, selesai seminar baru berkunjung kerumah sakit."

"Dek, jangan banyak di forsil, kesehatan itu lebih penting. Kakak nggak mau kamu sakit. Apalagi nanti kau akan melanjutkan S2, sudah pasti banyak pekerjaan dan pikiran yang terbagi. Aktivitas mu akan semakin bertambah, jaga kesehatanmu jangan sampai drop."

"Iya kak, Vana mengerti. Kakak nggak usah khawatir ya, InsyaAllah Vana bisa menjaga kesehatan "

"Ya sudah kakak ke kamar dulu, sekalian mau bangunin Dev, semalam dia nerusin nonton bola sendiri."

"Dave sudah bangun sejak tadi dan pindah ke kamar."

"Syukurlah kalau dia sudah pindah. Oke kau hati-hati dijalan. kalau ada butuh apa-apa hubungan kakak."

"Oke kakak sayang..."

"Cup! Vano mencium kening adiknya dan melangkah pergi meninggalkan kamar Savira.

Diruangan makan, Vana sedang menikmati bubur bayam campur wortel di tambah telur setengah matang, makanan mengandung gizi buatan Bibi Surti. Setelah habis ia meneguk air putih hangat yang tersedia diatas meja.

"Zee.. kau sudah selesai sarapan? tanya Pria gagah yang baru datang.

"Daddy.. Mommy...." Vana berdiri dan mencium punggung tangan kedua orang tua yang sangat ia hormati dan cintai. Reno mencium kening anak gadisnya dan memeluknya.

"Kenapa sih Daddy masih perlakukan Zee seperti anak kecil." proses Vana.

Reno terkekeh "Karena Zee adalah anak gadis Daddy yang imut dan menggemaskan."

"Sudah! sudah.. Vana Jangan di kekepin terus Mas, ia baru saja makan."

"Mommy sepertinya cemburu? goda Reno.

"Ish, Mas ada-ada ajah, masa sama anak sendiri cemburu." sungut Delena gelengkan kepala.

Anak dan Ayah itu mengurai pelukannya "Kau mau berangkat pagi-pagi?"

"Iya Dad! ada seminar hari ini, sekitar di tiga lokasi yang harus Vana kunjungi. sudah Vana berangkat dulu ya."

"Hati-hati di jalan ya Nak!"

"Oke Mom! Vana mencium pipi Delena dan meninggalkan ruangan makan.

Selepas kepergian Vana sepasang suami istri itu menikmati sarapan pagi bersama.

"Dimana Zidan? tanya Reno yang sejak pagi belum melihat kehadiran anak bungsunya.

"Sudah berangkat sekolah Mas, diantar Pak Yanto."

"Dua hari tidak bertemu Zidan, bikin kangen."

"Ya sudah nanti kita jemput pulang sekolah sekalian aku mau belanja ke supermarket."

"Mbak sari, apa Safira sudah bangun? tanya Delena saat ART itu menaruh tambahan menu keatas meja.

"Sudah Nyonya, ini saya mau bawakan bubur ke kamar Non Vira."

Selesai sarapan Reno dan Delena menuju kamar Safira.

"Hey sayang..." sapa Reno, melempar senyum pada gadis yang sedang duduk diatas ranjang.

"Bagaimana kabar mu?

"Vira baik Om." ucapnya lemah.

"Jangan bersedih lagi ya sayang." Reno mengusap lembut kepala Safira "Om minta maaf bila selama ini sudah merahasiakan tentang kedua orangtua Vira, namun Om dan Tante punya alasan Kenapa melakukan itu, karena Om takut saat itu Vira masih belum bisa menerima kepergian kedua orang tuanya. Vira nggak usah khawatir, Tante dan Om adalah pengganti kedua orang tua Vira. Mulai sekarang panggil om dan tante Daddy dan Mommy."

"Iya Savira sayang. Panggil kami Daddy dan Mommy sama seperti anak kami yang lainnya. dari dulu Tante meminta untuk memanggil itu. Namun kau selalu menolaknya sekarang kami adalah pengganti kedua orang tuamu, Vira harus panggil kami Mommy dan Daddy."

Savira tertunduk sedih, air mata kembali menetes. "Lalu di mana kuburan kedua orang tua Savira."

"Nanti sore kita akan datang ke kuburan Mama dan Papamu."

"Sekarang makan dulu ya, apa mau Mommy yang suapin."

Savira gelengkan kepala. "Vira bisa sendiri."

"Ya sudah ditemenin Mbak Sari ya."

Savira mengangguk. Selesai berbincang dengan Savira, Reno dan Delena keluar dari kamar.

***

Selesai seminar di tiga lokasi, Vana langsung mengunjungi rumah sakitnya, hari ini ia akan melihat kondisi Dirga karena akan menjalani operasi jantungnya yang sudah bermasalah.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Vana baru saja menyelesaikan dua pasien penyakit jantung. Ia hampir saja lupa untuk berkunjung ke ruangan Dirgantara, pasien yang sedang ia tangani.

"Suster, berikan daftar riwayat Tuan Dirga."

"Dokter akan mengunjungi malam ini? bukankah kunjungan Dokter hanya sampai jam tujuh malam."

"Tidak apa-apa, hari ini harusnya jadwal kunjungan Tuan Dirga, tapi tadi menyelesaikan operasi jantung dua pasien yang sudah sangat kritis."

"Baiklah Dok, disini sudah saya tulis keterangan kondisi jantung Tuan Dirga dalam kunjungan pagi, siang dan tadi jam tujuh." Suster bernama Reny memberikan berkas laporan tentang kondisi pasien.

"Terima kasih sus, sebelum pulang saya akan melihat kondisi Tuan Dirga dulu, sekiranya kondisi jantungnya belum ada perubahan setelah diberi obat, terpaksa tindakan operasi harus kita lakukan."

"Baik Dok, apa perlu saya temani Dok?

"Tidak usah, saya akan mengunjungi sendiri. Paling hanya 10 menit setelah pengecekan saya langsung pulang."

Setelah berbincang dengan Dokter Reni, Vana keluar dari ruangannya dan berjalan menuju ruangan Dirga yang berada di lantai Tiga. Suasana tampak hening dan sepi. Memang di ruangan khusus VVIP tidak banyak pasien, karena fasilitas dan rawat inap nya yang terbilang mahal, Namun pelayanan rumah sakit milik Zevana sangatlah bagus dan berkualitas, selain itu juga Dokter dan perawat nya sangat sopan dan ramah.

Vana semakin berjalan mendekat kearah ruangan Dirga, Namun ia sedikit curiga. "Kenapa ruangan Dirga tidak ada yang menjaga? di mana suster jaga yang biasa berada di depan?" gumam Vana. Di ruangan khusus VVIP memang ada tempat khusus untuk suster jaga, sebelum masuk kedalam ruangan yang super mewah itu. didepan pintu masuk ada ruangan kecil khusus penjagaan dua orang Suster, tugas mereka untuk berjaga bila pasien membutuhkan.

Vana mendorong pintu kaca dengan pelan, lalu ia berjalan penuh hati-hati, Vana merasakan ada yang tidak beres dengan ruangan rawat inap Dirga. Tiba-tiba dari arah berlawanan, Vana mendengar suara sepatu pantofel mendekat, ia bersembunyi di belakang dinding. Ada dua Orang pria mendorong pintu kaca dan berhenti didepan kamar Dirga.

"Siapa dua orang pria itu? sepertinya aku tidak mengenalnya dan tampang mereka sangat sangar, lalu di mana asisten Tuhan Dirga?

"PRANKK! PRANKK!!!

Terdengar dari dalam ruangan kamar Dirga, suara benda berjatuhan.

"Pasti ada yang tidak beres didalam kamar Tuan Dirga. Aku harus mengetahuinya."

💜💜💜

@Kadang gemes sama readers deh. waktu cerita Zara dan Nessa, buru-buru minta kisah Vana dan Vano. Sekarang minta kisah Zara lagi, penasarankan? sabar ya sayang.. Bunda selesaikan satu-satu dulu, karena inikan baru 15 episode.. masih banyak kisah lainnya yang belum di kupas.. pasti kebagian semua perannya kok🤩 untuk cerita Nathan..? masih tanda tanya ya guys..😅😅 sabar... pasti konfliknya banyak Actionnya dan di bumbui percintaan. Terus ikuti lanjutannya..

@Jangan lupa terus dukung karya Bunda dengan cara: Like, Vote/gift, Rate bintang 5 dan sertakan komentar kalian 😍😘

Follow IG Bunda 😍 @bunda. eny_76

@Bersmbung....

Terpopuler

Comments

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Vana kan br S1 kedokteran artinya msh dokter umum kan Thor..tp knp sdh menangani pasien penyakit jantung..

2023-01-26

0

Santy Listyana Dewi

Santy Listyana Dewi

selalu menikmati cerita karya bunda

2022-11-07

1

Lusiana Karangan

Lusiana Karangan

sekarang kok nggak rela ya kalo vana sama nathan pertemukan vana sama jodoh yang baik thor

2022-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 Kekesalan Seorang Gadis
2 Rencana Zara
3 Membalas Sakit Hati
4 Dia Wanita Ku
5 Ungkapan Perasaan Vano
6 Kedatangan Ular
7 Perdebatan Zara & Nessa
8 Kelulusan Vano dan Devan
9 Pulang Ke Jakarta
10 Terkuak Rahasia Delena
11 Kenekatan Savira
12 Kedatangan Dokter Vana
13 Keharmonisan suami istri
14 Ketulusan Kakak Angkat
15 Rencana Zevana
16 Pemberontakan
17 Melumpuhkan
18 Tindakan Operasi
19 Kepemakaman
20 Mulai Merindukan
21 Pengorbanan Bella
22 Pengusiran Zara
23 Sepasang kekasih
24 Pertemuan Dua Saudara
25 Masa lalu Nathan
26 Ungkapan Perasaan Dirga
27 Perasaan Saudara kembar
28 Kedatangan Seseorang
29 Pertolongan
30 Kepergian Vano & Devan
31 Karma Nessa
32 Menuai Karma
33 Kena Jebakan
34 Selalu Berada Dekat mu.
35 Mencari Bukti
36 Rahasia Davina
37 Merindukanmu
38 Rahasia Harta Karun
39 Tembak-Menembak
40 Perdebatan Ayah dan Anak
41 Hidup atau Mati
42 Kedatangan CEO Muda
43 Keputusan Tegas
44 Wanita penggoda
45 Perasaan Yang Hilang
46 Pemecatan Dua Karyawan
47 Ke Pemakaman
48 Pencarian Savira
49 Bucket Bunga Misterius.
50 Kembali Lagi
51 Sebuah Permainan
52 Ternyata Masih Mencintai
53 Pria Tak Terduga
54 Aksi anak macan Asia
55 Kelulusan Savira
56 Kedatangan Bella
57 Sikap Dingin Savira
58 Kedatangan Sekertaris Vano
59 Tugas Seorang Sekertaris
60 Perhatian Devan
61 Perasaan Devan
62 Pertemuan Yang Tak Terduga
63 Makan Bersama
64 Mendapat Ancaman
65 Ledakan Laboratorium
66 Sebuah Strategi
67 Pelacakan Bom
68 Penjinak BOM
69 Telepati dari sang Daddy
70 Identitas Ninja Bayangan
71 Luka Hati
72 Pertemuan
73 Andaikan Kau Tahu
74 Ancaman
75 Pertolongan
76 Perdebatan
77 Membawa Savira pulang
78 Kemarahan Delena
79 Selisih Paham Dua pria
80 Pertemuan Tak Terduga
81 Sebuah Rencana
82 Minta Pertolongan
83 Minta Pertolongan
84 Pencarian
85 Mencari Bukti
86 Pertengkaran
87 Kepulangan Reno
88 Teka-teki Peta
89 Gara-gara Zidane
90 Salah Tangkap
91 Kepergok Delena
92 Amarah Reno
93 Father and Son
94 Kecurigaan Vano
95 Mencari Informasi
96 Mulai ada titik terang
97 Pertemuan Yang tak sengaja
98 Melihat tanda Lahir
99 Sebuah peringatan
100 Kena Batunya
101 Kehilangan Zidan
102 Pencarian Zidane
103 Pencarian Zidane (epst 2)
104 Dalang penculikan Zidane
105 Pencarian Vano
106 keluarga Reno terancam
107 Perkelahian dan ketegangan
108 Ketakutan Savira
109 Kecemasan Dev
110 Perkelahian
111 Kekalahan si kembar
112 Kedatangan pria misterius
113 Pertolongan sang Daddy
114 Keadaan Darurat
115 Pengorbanan Reno
116 Kepanikan Vano
117 Teringat Masa lalu
118 Teringat Masa lalu (2)
119 Guncangan Savira
120 Kedatangan pria misterius
121 Kembalinya Nathan
122 Ketegangan antar dua Pria
123 Keterkejutan Delena
124 Sebuah kejutan
125 Ketakutan Vano
126 Sebuah Harapan
127 Firasat Buruk
128 Reno Beraksi
129 Kabar Baik
130 Pergerakan Reno
131 Wanita Tangguh
132 Pergerakan Reno ( episode 2)
133 Jebakan Maut
134 Meminta Syarat
135 Terlepas dari Jeratan
136 Kelicikan Sabrina
137 Mendatangi Genk kalajengking
138 Kehadiran Kekasih
139 Terbangun dari tidur
140 Melawan Genk kalajengking ( episode 1)
141 Mencari siasat
142 Siapa Ketua kalajengking (TAMAT)
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Kekesalan Seorang Gadis
2
Rencana Zara
3
Membalas Sakit Hati
4
Dia Wanita Ku
5
Ungkapan Perasaan Vano
6
Kedatangan Ular
7
Perdebatan Zara & Nessa
8
Kelulusan Vano dan Devan
9
Pulang Ke Jakarta
10
Terkuak Rahasia Delena
11
Kenekatan Savira
12
Kedatangan Dokter Vana
13
Keharmonisan suami istri
14
Ketulusan Kakak Angkat
15
Rencana Zevana
16
Pemberontakan
17
Melumpuhkan
18
Tindakan Operasi
19
Kepemakaman
20
Mulai Merindukan
21
Pengorbanan Bella
22
Pengusiran Zara
23
Sepasang kekasih
24
Pertemuan Dua Saudara
25
Masa lalu Nathan
26
Ungkapan Perasaan Dirga
27
Perasaan Saudara kembar
28
Kedatangan Seseorang
29
Pertolongan
30
Kepergian Vano & Devan
31
Karma Nessa
32
Menuai Karma
33
Kena Jebakan
34
Selalu Berada Dekat mu.
35
Mencari Bukti
36
Rahasia Davina
37
Merindukanmu
38
Rahasia Harta Karun
39
Tembak-Menembak
40
Perdebatan Ayah dan Anak
41
Hidup atau Mati
42
Kedatangan CEO Muda
43
Keputusan Tegas
44
Wanita penggoda
45
Perasaan Yang Hilang
46
Pemecatan Dua Karyawan
47
Ke Pemakaman
48
Pencarian Savira
49
Bucket Bunga Misterius.
50
Kembali Lagi
51
Sebuah Permainan
52
Ternyata Masih Mencintai
53
Pria Tak Terduga
54
Aksi anak macan Asia
55
Kelulusan Savira
56
Kedatangan Bella
57
Sikap Dingin Savira
58
Kedatangan Sekertaris Vano
59
Tugas Seorang Sekertaris
60
Perhatian Devan
61
Perasaan Devan
62
Pertemuan Yang Tak Terduga
63
Makan Bersama
64
Mendapat Ancaman
65
Ledakan Laboratorium
66
Sebuah Strategi
67
Pelacakan Bom
68
Penjinak BOM
69
Telepati dari sang Daddy
70
Identitas Ninja Bayangan
71
Luka Hati
72
Pertemuan
73
Andaikan Kau Tahu
74
Ancaman
75
Pertolongan
76
Perdebatan
77
Membawa Savira pulang
78
Kemarahan Delena
79
Selisih Paham Dua pria
80
Pertemuan Tak Terduga
81
Sebuah Rencana
82
Minta Pertolongan
83
Minta Pertolongan
84
Pencarian
85
Mencari Bukti
86
Pertengkaran
87
Kepulangan Reno
88
Teka-teki Peta
89
Gara-gara Zidane
90
Salah Tangkap
91
Kepergok Delena
92
Amarah Reno
93
Father and Son
94
Kecurigaan Vano
95
Mencari Informasi
96
Mulai ada titik terang
97
Pertemuan Yang tak sengaja
98
Melihat tanda Lahir
99
Sebuah peringatan
100
Kena Batunya
101
Kehilangan Zidan
102
Pencarian Zidane
103
Pencarian Zidane (epst 2)
104
Dalang penculikan Zidane
105
Pencarian Vano
106
keluarga Reno terancam
107
Perkelahian dan ketegangan
108
Ketakutan Savira
109
Kecemasan Dev
110
Perkelahian
111
Kekalahan si kembar
112
Kedatangan pria misterius
113
Pertolongan sang Daddy
114
Keadaan Darurat
115
Pengorbanan Reno
116
Kepanikan Vano
117
Teringat Masa lalu
118
Teringat Masa lalu (2)
119
Guncangan Savira
120
Kedatangan pria misterius
121
Kembalinya Nathan
122
Ketegangan antar dua Pria
123
Keterkejutan Delena
124
Sebuah kejutan
125
Ketakutan Vano
126
Sebuah Harapan
127
Firasat Buruk
128
Reno Beraksi
129
Kabar Baik
130
Pergerakan Reno
131
Wanita Tangguh
132
Pergerakan Reno ( episode 2)
133
Jebakan Maut
134
Meminta Syarat
135
Terlepas dari Jeratan
136
Kelicikan Sabrina
137
Mendatangi Genk kalajengking
138
Kehadiran Kekasih
139
Terbangun dari tidur
140
Melawan Genk kalajengking ( episode 1)
141
Mencari siasat
142
Siapa Ketua kalajengking (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!