"Nessa, kau sudah datang, sini sayang..."
Nessa berjalan mendekat dengan senyuman terlihat tulus, dan mencium punggung tangan Siska dan Tommy.
"Come-on Zara, kau harus bersandiwara di depan Daddy dan Mommy mu. Biarkgan ular busuk itu bersenang-senang dulu, tiba sudah waktunya kau tinggal nikmat kehancurannya." batin Zara tertawa jahat.
"Gimana kuliah mu? tanya Tommy seraya menyalakan nikotin di sela jarinya.
"Alhamdulillah lancar Om.."
"Syukurlah, masih dua tahun lagi untuk lulus wisuda, pertahankan Nes."
"Pasti Om, Nessa tidak akan kecewakan Om, Tante dah kedua orang tua Nessa."
"Bagus! Om sanggat bangga padamu, sama bangga nya seperti Zara."
"Jangan sama kan Zara sama ular bulu Dad!"
"Ular bulu? Siska mengeryitkan alisnya
Nessa menoleh kearah Zara, dengan kedua tangan mengepal, dan menatap kesal.
"Loh emang Mommy nggak tau ya? Nessa kan piara ular bulu di rumahnya, Za ajah takut main kesana lagi, nanti ketularan gatal-gatal."
Nessa menahan geram "Nggak kok Tan, Zara suka becanda dadakan."
"Udah Za, jangan bercanda terus. Udah sana buatin Nessa minum." perintah Siska.
"Minum buat Nessa ? air kran ajah biar seger!"
"Zara!!
"Iya Mom becanda..."
Zara berjalan kearah mini bar dan membuatkan syrup rasa strawbery. Otaknya mulai berfikir untuk membuat pelajaran pada Nessa. Tersungging senyuman licik dibibir nya. "Syukurin loh, minum nih air buatan gue, di jamin rasanya kaya nano-nano." Zara terkekeh geli.
Zara berjalan kerungan tamu dan menaruh gelas berisi syrup didepan Nessa duduk.
"Ayo Nessa di minum, ini tadi Tante bawa kue lapis legit dari Jakarta, kesukaan kamu dan Nessa."
"Iya Tante terima kasih banyak."
"Ada salam dari ibu dan Bapak mu, dia juga nitip oleh-oleh untuk mu, ada kue buatan ibumu katanya di sini nggak ada."
"Iya Tante, ibu sudah kirim pesan kemaren malam."
"Ayo di minum.." titah Siska.
Nessa mengambil gelas berisi es sirup dan meminumnya. Tiba-tiba
"Uhuk.. uhuk.. uhuk..
"Hati-hati minumnya." Siska yang duduk di samping Nessa mengusap punggungnya.
"Syukurin loh, Emang enak sirupnya gua kasih garam sama air cukai." hahahaha Zara tertawa jahat dalam hati.
"Kau tidak apa-apa kan?"
"Kok rasa syrupnya aneh ya Tan?
"Masa sih! tapi itu beneran syrup kan? warnanya juga merah."
"Warnanya ajah merah, tapi rasanya aneh, Tan!
"Ahh yang bener? Siska yang penasaran mengangkat gelas itu.
"Mommy mau ngapain? tanya Zara "Awas mah jangan di minum, nanti kena rabies."
"Kamu ini ada-ada ajah si Za! timpal Tommy melihat kelakuan anaknya yang mulai absurd
Nessa yang sejak tadi di olok-olok oleh Zara terlihat geram, Namun ia tidak bisa melawan demi menjaga nama baiknya di depan kedua orang tua Zara.
"Daddy, Mommy ayolah kita ke restoran, Za laper bnget nih!
"Ya sudah kita siap-siap Mom! imbuh Tommy beranjak dari duduknya di ikuti Siska masuk kedalam kamar.
"Brengsek loh ya? sengaja kan lo minumannya dikasih garam sama air cuka."
"Masih mending gue kasih garam sama cuka. daripada loh gue kasih racun tikus, nggak bakal ketemu lagi Darren kesayangan." hehehehe...
"Diem loh! gue masih diem ya karena masih menghargai orang tua loh! jangan lu pikir gue takut dan diam aja diperlakukan seenaknya sama loh! gue kasih peringatan sama elu ya? lihat ajah gue dan Darren tidak akan tinggal diam."
"Ohya...? jadi loe ngancam gue? takuuuttt...," hahahaha.... Zara berjalan mendekat dan menatap sinis wajah wanita didepannya. Ingin rasanya Zara meludahi wajah Nessa, terlihat sifat congkak dan jumawanya karena udah dapat merebut Darren darinya "Silakan ajah, orang kalau emang punya sifat dengki dan nggak tahu diri, ya kaya loh itu modelnya. Gue kasih peringatin juga sama loh.. siap-siap semua fasilitas pemberian kedua orangtua gue akan gue tarik kembali!! Zara mengangkat sudut bibirnya.
Nessa menatap benci pada Zara dan mengusap wajahnya kasar "Sialan loh Za! nggak akan gue biarin loh merebut semua ini dari gue! Sebelum loh hancuin hidup gue! gue dan Darren duluan yang akan hancurin hidup loh!! jerit Nessa dalam hati.
"Ayo sayang.. kita berangkat. Setelah dinner nanti Mommy ajak kalian ke shopping."
"Nggak usah Mom! kita dinner ajah. Lagian tas, sepatu sama baju Zara masih banyak kok!" tolak Zara, karena ia tak mau kedua orang tuanya belanjakan kebutuhan Nessa.
"Loh kok begitu? ya udah kalau kamu nggak mau beli lagi, biar Mommy sama Nessa ajah yang belanja. Nessa nanti pilihkan pakaian dan kebutuhan buat ibu, bapak dan saudara kamu ya.. untuk oleh-oleh pulang ke Jakarta."
"Oke Tente! ucap Nessa tersenyum penuh kemenangan.
"Mommy! kenapa harus belanja untuk orang yang nggak ada hubungan darah sama sekali sama kita sih!" gerutu Zara kesal. sungguh dia sudah habis kesabaran untuk orang seperti Nessa yang selalu cari muka di depan kedua orang tuanya.
"Zara! sejah kapan kamu jadi pelit begini sih! bukankah kau sering berbagi dengan Nessa. Apapun yang kau punya selalu di bagi dua. Kenapa sekarang kau malah marah-marah?"
"Mommy nggak tahu kan kalau wanita ini__
"Tante... hiks.. hiks.. "Kenapa sekarang Zara benci banget sama aku, hanya karena Tante perhatian padaku. Aku sadar aku ini orang susah, Tante dan Om udah banyak nolong aku dan keluargaku, tapi Zara selalu menghina aku dan Zara...
"Sudah cukup! dasar ular busuk! wanita licik! berani kau ingin cari perhatian didepan kedua orang tua ku!"
"PLAKK!!
karena geram Zara hampir saja mencakar wajah Nessa, Namun Zara hanya bisa menampar wajahnya. Melihat perbuatan anaknya yang tersulut emosi, Tommy menghalangi anaknya dan hampir saja Zara menjambak rambutnya.
"Jangan Nak! Tommy menarik tubuh Zara kedalam pelukannya "Tidak boleh berbuat jahat sama orang."
"Ular busuk itu yang udah jahat, Dad! teriak Zara geram, bersamaan nafasnya yang memburu.
"Tante... hiks.. hiks.. Tante lihat sendiri kan, bagaimana sikap Zara padaku."
Melihat kesedihan dan bekas tamparan di wajah Nessa, membuat Siska nggak tega dan merasa bersalah dengan sikap anaknya. Siska memeluk tubuh Nessa yang sedang terguncang karena tangisan.
"Sudah! sudah! maafin anak Tante ya.." mengusap lembut punggung Nessa.
"Mommy minta maaf pada wanita ular ini!"
"Zara! jaga sikap mu! Mommy tidak pernah mengajari kamu untuk memukul orang!"
"Tapi dia itu__"
"Sudah cukup! jangan jadi anak pembangkang! Mommy nggak segan untuk mengambil semua fasilitas yang kamu miliki!" bentak Siska menatap wajah anaknya.
Di Balik tangisannya Nessa tersenyum puas seraya menatap Zara penuh kemenangan. Zara yang melihat sandiwara Nessa hanya bisa menahan geram. Mungkin hari ini Ia kalah karena Nessa telah mencuri perhatian kedua orang tuanya.
"Sayang turunkan emosi mu, kita bicarakan baik-baik ya? imbuh Tommy lembut, menenangkan anak gadisnya.
"Nggak perlu Dad! Zara menarik diri dari pelukan Daddy nya "Daddy Kenapa sih dari tadi hanya diam dan menyimak saja. Kenapa hanya Mommy yang terus salah paham padaku! sedang Daddy tidak membelaku sebagai anaknya!
"Bukan begitu nak, Daddy hanya__"
"Sudahlah! percuma Zara membela diri, tapi Daddy dan Mommy nggak akan pernah percaya! bela ajah ular busuk itu! seru Gadis cantik bermata coklat dan tinggi semampai itu. Zara mendengus kesal seraya pergi meninggalkan ruangan tamu.
"Zara! jangan jadi anak yang tidak punya sopan-santun pada orang tua! teriak Siska mulai tersulut emosi.
"Tante ma'afkan Nessa, jangan salahkan Zara, Tapi semua ini adalah kesalahan Nessa. Nessa pantas mendapatkan kebencian dari Zara, karena ketakutan Zara kehilangan kasih sayang dari Om dan Tante."
"Tidak Nessa, kamu nggak salah! biar nanti Tante bicarakan baik-baik dengan Zara ya?"
"Ya sudah Tante Lebih baik aku pamit pulang, kebetulan banyak tugas kuliah, aku harus bisa menjadi kebanggaan Om dan Tante juga kedua orangtua, karena jasa Om dan Tante udah kuliahin aku hingga kini."
"Kau memang anak yang baik dan punya tatakrama, Tante percaya kelak kau akan jadi orang sukses dan jadi kebanggaan kedua orang tuamu."
"DASAR ULAR BUSUK! PERGI KAU DARI SINI! JANGAN TERUS RACUNI KEDUA ORANG TUAKU, DENGAN MULUT BUSUK MU ITU!!! teriak Zara dari dalam kamar.
"Tante aku tidak enak terus-terusan berada di sini, kalau begitu aku pamit pulang dulu."
Siska hanya menghela nafas kasar "Ya sudah Nessa, hati-hati dijalan, kabari Tante kebutuhan apa saja untuk kuliahmu, nanti Tante transfer."
"Iya Tante, terima kasih banyak buat Om dan Tante karena udah sayang dan menuhi kebutuhan Nessa."
"Sama-sama sayang." imbuh Siska seraya mengelus puncak kepala Nessa saat ia mencium punggung tangannya.
"Om Nessa pulang dulu ya." meraih punggung tangan Tommy dan menciumnya.
Tommy hanya mengangguk sebagai respon. Sebenarnya Tommy pun nggak suka dengan sikap istrinya yang terlalu berlebihan pada Nessa.
Nessa berjalan keluar panthouse milik Zara. Saat sudah menuruni pintu lift, ia tersenyum puas di sela langkahnya menuju lobby.
"Sekarang sudah terbukti bukan? siapa yang di bela dan siapa yang akan terusir? hahahaha... Kau terlalu sombong Zara! ini belum seberapa. Kita lihat saja nanti, kau akan menyesal karena terus menghina ku!!
💜💜💜
@yuk terus dukung bunda dengan cara...
💜like
💜vote
💜gift
💜komen
@bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
LENY
Hrsnya Zara terus terang aja sama mama Siska tentang kelakuan Nessa jahat licik jijik lihat kelakuan Nessa. mama Siska lg gak tahu anaknya sdh dikhianatin.
2023-06-25
0
Iznayatiy
🤣🤣🤣👍👍Bunting Bru Nyahoooo d Tngglliiin Mmpuz Loo🤣🤣🤣🤣🤣🤣👍👍👍👍👍👍👍Ayo Zaraaa Lwann teruzzz🤣🤣🤣🤣Emg Org Kyk Gtuch Dmna2 Gda maLunya n Otaknya🤣🤣🤣🤣
2022-11-01
2
mama AL
enekkkk bnget gua... sumpahhhhhh
2022-10-03
1