"PRAKK! PRAKK! PRAAK!
Dengan tenaga bar-bar, Zara memukulkan Alroji itu hingga hancur, menggunakan pemukul kasti. Darren, Nessa dan Jodie di buat melongo dan terkejut dengan perbuatan bar-bar gadis cantik berkulit putih itu.
Setelah puas, Zara melempar pemukul kasti itu kelantai dan menarik tangan Jodie untuk pergi dari tempat itu.
Di dalam Panthouse, Zara masuk kedalam bahtub untuk membersihkan diri. Perasaannya puas setelah membalaskan perbuatan pada Daaren. Pria penghianat yang butuh belaian di atas ranjang. Zara sudah paham sebenarnya,. di negara New York adalah negara bebas dan jarang terikat pernikahan, bahkan mereka terbiasa hidup satu atap bertahun-tahun tanpa ikatan janji suci dan pernikahan.
Zara mendesah keras bila ingat perbuatan Nessa. Dulu mereka berdua adalah sahabat waktu di SMA dan kebetulan Ayahnya bekerja sebagai waiters di Hotel milik ibunya, Siska. Hingga musibah kebakaran disebabkan arus listrik pendek konslet, dan terjadilah kebakaran itu, Ayah Nessa telah berjasa mencari bantuan dan memakai Alat Pemadam Api Ringan (APAR/Fire Extinguisher) dan berkorban memadamkan api, Namun sebagian tubuhnya kena luka bakar, sejak kejadian itu Tommy dan Siska berjanji untuk menopang hidup Keluarga Pak Umar Ayah Nessa. "Dasar wanita bodoh! yang rugi itu kau Ness! kalau kau hamil belum tentu si Darren keparat itu mau bertanggung jawab? mau ajah di celup-celup! Padahal aslinya Nessa gadis pendiam dan tak banyak tingkah, aku heran bisa-bisanya dia terpesona si Darren."
"Ting tong..
"Ting tong..
Bunyi suara bel pintu, menghentikan aktivitas Zara mandi, dengan cepat ia membersihkan diri dan menggunakan baju handuk untuk menutupi tubuhnya. ia berjalan cepat untuk membuka pintu.
Ceklek, ceklek!
"Daddy... Mommy....' pekik Zara gembira.
"Kenapa lama sekali buka pintunya sayang.." Siska melihat anak gadisnya terkejut dengan kedatangannya.
Zara berhambur memeluk Siska dan Tommy bergantian.
"Ayo masuk Mom! Dad!
Tommy membawa tas dorongnya dan masuk kedalam apartemen mewah Zara.
"Kenapa Daddy nggak bilang hari ini sampai?'
"Kan Daday sudah bilang dua hari lagi berangkat ke New York "
"Seharusnya kan besok kan baru sampai? Za belum siapkan apa-apa untuk Mommy dan Daddy."
"Mommy mu itu loh, nggak sabaran Kalau sudah ingin bertemu anak gadisnya, makanya Daddy percepat satu hari."
"Kau nggak usah repot-repot masak, nanti kita makan di restoran saja, sekalian ajak Nessa."
"What?! Mommy mau ajak Nessa makan bareng kita?" Zara membulatkan matanya.
"Loh! nggak ada yang salahnya kan? biasanya kalau Mommy dan Daddy kesini, kita selalu ajak Nessa dinner. Kasihan dia tidak punya kelurga disini."
"Huft! Zara mendengus kesal. ia berjalan kearah mini bar dan membuka kulkas mengambil minuman bersoda dan menuangkan kedalam dua gelas.
"Mommy dan Daddy tidak tahu ajah kelakuan wanita liar itu disini! buang-buang uang ajah kuliahin Nessa!" ucap Zara seraya menaruh dua gelas di atas meja.
"Zara kok ngomong nya kaya gitu? Daddy tidak pernah mengajarimu jadi anak yang tidak punya rasa belas kasih pada orang."
"Huh! Zara mendesah pelan "Dad! Zara boleh pinta saran pada Daddy?
"Saran apa itu Nak!"
"Gimana apartemen yang di pakai Nessa di jual, uangnya buat tambahin beli Panthouse ini."
"Untuk apa di jual? Mommy bisa belikan panthous ini tanpa harus menjual apartemen mu yang di tempati Nessa. kalau itu dijual Nessa harus tinggal dimana?
"Betul itu kata Mommy, Daddy akan belikan panthouse ini, biarkan apartemen itu untuk Nessa."
"Apa-apaan sih Daddy! kenapa kalian selalu prioritaskan anak yang tidak ada hubungan darah sama sekali!"
"Za! kau ini kenapa sih? biasanya kau selalu berbagi dengan Nessa, apapun itu, dari mulai pakaian, sepatu, tas dan makanan, kau tidak pernah hitungan. Dimana sisi baikmu yang pernah Mommy lihat!
"Iya! tapi tidak harus memberikan Apartemen itu untuk Nessa kan Mom! biarkan dia berusaha sendiri tanpa harus manfaatkan Daddy dan Mommy!!" ucapan Zara membuat Tommy dan Siska terkejut.
"Kau ini kenapa za! kenapa dari tadi kita bahas Nessa, kau terlihat kesal dan emosi? Siska merasa penasaran dengan sikap anaknya yang tiba-tiba berubah pada sahabatnya sendiri.
"Itu karena Nessa udah merebut Da___" ucapan Zara terputus, ia tidak ingin Kedua orangtuanya tahu, kalau ia punya kekasih. Bukankah Zara pernah berjanji tidak akan pacaran selama kuliah, karena ia tidak ingin Mommy dan Daddy nya kecewa sudah membesarkan dan membiayai pendidikannya. Tapi melihat anak orang yang tidak tahu diri dengan bergumul di apartemen miliknya dulu, lalu menghabiskan uang kedua orang tuanya dengan biaya kuliah dan kebutuhan hidupnya di new York, tentu saja Zara tidak terima. Sia-sia kelurganya kuliahin Nessa, di new York malah jadi j4l4ng.
"Tidak! aku tidak akan cerita perbuatan Nessa hari ini, aku takut Mommy dan Daddy syok kalau aku ceritakan semuanya. Dan aku belum siap kalau Darren menyerang balik dan membuat alibi yang akan merugikan aku!" gumamnya dalam hati. "Aku harus cari bukti kuat untuk menjatuhkan Nessa di depan Mommy dan Daddy ku.
"Za...! apa yang kau lamunkan? nggak baik anak gadis banyak bengong. Tuh ayam tetangga, anak ayam nya ilang"
"Eh-nggak ada Mom!
"Lah Mommy apa hubungannya anak ayam tetangga ilang, sama orang bengong? ada-ada Mommy!" celetuk Zara
Siska malah terkekeh Tommy gelengkan kepala melihat istrinya jahil.
"Ya sudah Mommy mau istirahat dulu, tadi mommy dan Daddy sudah makan di bandara, nanti sore kau hubungi Nessa kita dinner diluar."
"Oke Mom!"
"Kali ini kau masih selamat Nes! tapi lihat nanti, aku akan buka kedok busuk mu! batin Zara.
****
~London (Britania Raya)~
Dua orang pria tampan dan cool masih duduk di sebuah Cafe. Mereka sibuk dengan laptop didepannya. Ciwi-Ciwi yang lewat didepannya selalu curi-curi pandang pada dua pria itu. Dua Pria itu terkesan cuek dan masa bodo. seakan tidak peduli dengan tatapan orang-orang di depannya.
"Van! kenapa mereka terus perhatikan kita sih! gue jadi risih!"
"Alah nggak usah ge'er deh Dev! biarin ajah cuekin ajah. Kita harus selesaikan skripsi, sebentar lagi kita kan akan wisuda."
"Loe emang encer banget otaknya Van, kadang gue stres dan pusing urusin skripsi."
"Nggak usah merendah, loe bukan hanya tampan, cerdas, tapi juga bisa buat cewek-cewek meleleh."
"Bukanya itu loe ya Bro! sindiran keras! celeluk Devan terkekeh.
'Hey Van, Hey Dev..." sapa seorang wanita cantik dan duduk di depannya.
"Wah my sweety sudah datang." Devan menyenggol sikut Vano yang masih fokus di layar laptopnya.
"Kau sudah selesai kuliah Bel." tanya Vano masih fokus di layar laptop. Begitulah Vano selalu fokus pada kuliahnya hingga Ingin menghasilkan hasil terbaik, Vano selalu ingin membanggakan kedua orang tuanya.
"Seperti yang kau lihat sendiri, aku sudah selesai. Ohiya Van, Bisa antarkan aku ke toko buku? aku masih cari bahan untuk skripsi."
Vano melempar pandangan pada wanita cantik didepannya seraya menoleh arloji di pergelangan tangan "Kau masih mau nungguin aku sampai dua jam lagi? aku masih tanggung untuk selesaikan skripsi ini?"
"Baiklah... Aku akan menunggu mu Van." imbuh Bella seraya menampilkan senyum terbaiknya.
Ya mereka bertiga berada di kampus yang sama yaitu di Universitas Oxford Inggris. Zevano dan Devan mengambil jurusan IT sementara Bella jurusan Business Studies BSc (Hons) Sarjana (S1) ...
Setelah menghabiskan tiga soft drink, red Velvet, spaghetti bolognese kesukaan Bella dan berbagai macam makanan ringan diatas meja. Mereka pergi meninggalkan Cafe untuk pergi ke toko buku mengantarkan Bella.
Mereka bertiga berjalan menuju parkiran, seseorang memanggil nama Bella dan mendekatinya.
"Hey Bella! kau mau kemana?" tanya seorang Pria yang menghalangi jalan mereka.
"Aku ingin ke toko buku, minggir!" celetuk Bella.
"Ckckck... jangan galak-galak donk, gue kan nanya baik-baik ?"
"Sudahlah Jhon! jangan ganggu gue.. please! gue capek tau nggak! loe buntutin gue terus!" seru Bella terlihat kesal.
"Apa salah gue coba? gue cuma niat baik mau bantu loe dan anterin loe kemana loe mau?!
"Sorry, gue udah diantar teman gue! ucapnya dingin tanpa peduli pria itu menatap tajam pada Bella.
Bella berjalan melewati Pria bule itu, diikuti Vano dan Devan.
"Loe jangan berani nolak gue!" teriak pria itu dan menarik kasar tangan Bella.
"Lepaskan tangan gue! jerit Bella.
"LEPASKAN WANITA KU!
Bentak Vano dengan tangan mengepal kuat dan rahang mengeras. Pria tampan berusia 22 tahun itu, sejak tadi sengaja diam. Vano hanya ingin tahu seberapa berani Pria bernama Jhon itu mendekati kekasihnya.
💜
💜
💜
@Jangan lupa terus dukung karya Bunda dengan cara: Like, Vote/gift, Rate bintang 5 dan sertakan komentar kalian 😍😘
@BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Eliza
mana lanjutan kembalunya sang macan asia( takdir cinta twins)?
2023-04-03
2
Santy Listyana Dewi
wah wah wah... vano bilang Bella itu wanita ku 🤗🤗🤗
2022-11-06
1
Iznayatiy
Gregettt ma Zhara Knph Gx NgMg Zih. Ich Karakternya Gtuch Doank🙄🙄🙄
2022-10-31
2