["Aku tidak egois, aku...serakah...sangat serakah"]
(SMA xx, Pagi hari)
Hari pertama setelah ujian masuk SMA, berkumpul di lapangan olahraga untuk membagi kelompok.
Cuaca tidak mendukung sejak pagi karena gerimis tak kunjung berhenti. Air hujan rintik itu membasahi pakaian sekolah SMP kami.
"Baiklah hari ini adalah hari pertama orientasi masuk sekolah. Kakak akan membagi kelompok, yang nama nya di panggil tolong buat barisan memanjang"
Arahan seorang kakak kelas bernama Armen, memakai kacamata, terdapat bintik-bintik di wajahnya, namun ia tampak pintar dan tegas.
"Armen, ketua OSIS tahun ini"
Armen memanggil nama kami satu per satu untuk membagi kelompok. Aku tahu jika kelompok itu akan menjadi bagian dari kelas setelah nya.
"Akbar Ferdi"
"Hadir"
Aku masuk ke kelompok 7, biasanya adalah jurusan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Mereka tampak biasa seperti siswa normal lain. Tapi aku tahu di tahun ini, sekolah menerima beberapa murid tidak biasa.
Anak kepala sekolah, anak dari perusahaan besar di kota ini, anak pewaris keluarga besar, dan ada yang lain.
"Menarik"
...***...
Setengah jam berlalu untuk pembagian kelompok, tentu saja lama karena membagi 300 orang.
"Baiklah adik-adik, hari ini kita cuma membagi kelompok dan melihat-lihat sekolah. Besok kita baru Outbound di Punti Kayu, diharapkan besok membawa perlengkapan nya"
"Baik kak"
Dari lapangan kami dibawa ke kelas masing-masing, di jendela tertulis nama dari kelompok. Untuk kelompok 7 bernama "Sultan Mahmud Badaruddin" salah seorang sosok pahlawan di Sumatera saat era Kemerdekaan.
(Di dalam kelas)
Setiap kelompok di bimbing oleh 3 kakak kelas yang berasal dari OSIS dan ketua Ekstrakulikuler.
"Perkenalkan nama kakak Pandu, dan ini kak Dwiki dan ini kak Dwike"
Selanjutnya kami saling mengenal kan diri masing-masing, menyebut nama, asal sekolah, hobi dan cita-cita.
Setelah itu kami berkeliling sekolah di pandu oleh kakak kelas tentang tempat dan bagian dari sekolah.
Hari pertama MOS benar-benar membuat aku teringat masa SMP, sebelum nya aku lupa dengan sekolah karena masalah besar.
"Kuharap masa SMA ku tenang-tenang saja"
Pukul 12 siang tepat kami beristirahat, di utama untuk shalat baru dilanjutkan makan siang.
Aku tahu bahwa sekolah ini menjunjung tinggi nilai akhlak dan pengetahuan.
"Hai Ferdi!" sapa Agus teman dari SMP ku dulu
"Emm" aku hanya mengangguk
"Hari ini lama sekali, ku kira cuma sebentar ke sekolah. Aku capek sekali"
Agus, jika seingat ku dia adalah orang yang cukup pintar di kelas. Sifatnya periang dan ceria, bahkan sangat mudah ditebak.
Namun dalam hal agama dia sangat baik dan patut menjadi contoh, aku sendiri baru melihat dia menjadi seorang imam dan muadzin di usia muda.
"Setelah makan siang mungkin kita akan pulang"
"Eh yang bener?"
"Entahlah"
...***...
(Setelah Istirahat Siang)
"Baiklah adik-adik karena hari ini kita hampir selesai, kakak cuma ingin mengingatkan besok jangan lupa untuk membawa perlengkapan Outbound"
"Jam 7 pagi sudah di sekolah ya adik-adik" kata kak Dwike
"Baik kak"
Hari ini membosankan tapi tentram, besok harus pergi Outbound dan melakukan beberapa kegiatan. Banyak harapan besok akan menyenangkan.
Aku tidak tahu apa itu bersenang-senang secara normal beberapa tahun terakhir. Permainan yang selalu aku lakukan hanyalah lari dan menembak, jika tidak ditambah dengan pukulan atau tendangan.
"Yah kuharap besok akan menyenangkan"
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Black & White
semangat updatenya?
2022-11-01
3