Tes seleksi OSIS dilakukan hari ini, siswa di kelas yang ikut hanya Bobi.
"Baiklah karena ini akan masuk ke ujian semester tolong di catat"
Pelajaran Sosiologi oleh Pak Riko, cukup santai dan mudah di mengerti. Murid perempuan juga banyak yang suka dengannya, selain wajah tampan ia juga baik dalam mengajar.
Menjadi seorang guru hampir sama dengan menjadi pemimpin. Dibutuhkan ilmu, skill dan perilaku yang baik.
Aku sudah lelah menjadi pemimpin. Jika aku memimpin sesuatu sudah pasti tidak akan berhasil.
Hanya ada beberapa orang yang pantas aku beri perintah sebagai pemimpin dan mereka juga tidak pernah menolak perintah ku. Tapi saat ini mereka sudah pergi, aku juga telah berhenti.
...***...
(UKS, Latihan PMR)
Latihan untuk menghadapi perlombaan selanjutnya di SMA 8 Palembang. Benar-benar keras dan panjang sampai sore hari pun belum selesai.
Lelah dan lapar tentu saja dirasakan, namun tidak masalah bagi anggota baru. Sebuah pengalaman dan kenangan akan terus ada selama mereka menikmati.
"Ferdi" panggil kak Azizah
"Ada apa kak?"
"Tadi siang kakak diberitahu oleh kak Armen, dia ingin kau masuk ke OSIS"
"Em? Kenapa? Padahal aku tidak ikut tes nya"
"Dia bilang kau adalah anggota khusus jadi tidak perlu ikut tes. OSIS juga bilang mereka kekurangan orang jadi dipilih secara khusus"
"Wahh hebat dong Ferdi, bisa masuk OSIS"
Kak Fani datang dari ruang penyimpanan, tampak nya semua kakak kelas sudah tahu.
"Konspirasi?"
"Seperti nya orang itu tidak menyerah juga" batinku
"Besok kau datang ke ruang OSIS, akan ada pengumuman. Ingat jangan tidak datang!" tegas kak Azizah
"B..baik kak"
...***...
(Keesokan harinya)
"Baiklah semua nya sudah berkumpul, jadi akan kita mulai rapatnya"
Mata kak Armen menuju padaku,
"Kakak adalah ketua OSIS tahun lalu dan hari ini kita sudah mengetahui hasil dari tes seleksi OSIS. Kakak harap semua bisa saling membantu dan bekerja sama"
Awalnya kupikir Kak Armen adalah ketua OSIS tahun ini. Jadi yang mengurus Orientasi Siswa masih OSIS tahun kemarin, dan dia meminta aku agar menjadi ketua.
"Menarik"
"Baiklah untuk memilih perangkat inti dari OSIS akan di lakukan debat antar kelompok"
Tes wawancara, tidak...ini adalah debat yang memilih struktur organisasi ke depan. Dia ingin aku menjadi aktif walau aku tidak mengikuti tes awal.
"Baik jumlah semua ada 20 orang, jadi akan di bagi 4 kelompok. Kami akan mengambil 8 orang aktif dan menjawab dengan bobot baik"
Debat dilakukan secara terpisah menjadi 2 putaran. Kelompok 1 dan 2, akan bergantian menjadi pihak pro dan kontra, untuk topik akan disampaikan oleh moderator.
Aku masuk kedalam kelompok 1, langsung berdebat dengan kelas 11. Sebuah hal diatur oleh Kak Armen, membuat aku tidak bisa berkata-kata.
"Baiklah ayo kita mulai debat, topik utama adalah Pendidikan atau Organisasi yang lebih penting"
Kelompok ku menjadi tim pro dan yang lain menjadi kontra. Kakak kelas yang cakap langsung saja mengutarakan argumen dan pendapat mereka.
Hanya ada 6 orang yang aktif dan 3 lain pasif. Aku sendiri mempunyai rencana agar tidak terpilih,
"Aku hanya akan diam, jadi apa yang akan kau lakukan" aku menatap kak Armen
Kak Armen menunjukan postur tubuh agar aku ikut berpendapat. Namun aku membalas dengan menggelengkan kepala dan senyum tipis.
Aku tahu bahwa kak Armen marah, sesuai dugaan. Tapi aku tahu rencana nya tidak akan berhenti sampai disini.
"Baiklah untuk gelombang pertama sudah selesai. Kelompok 3 dan 4 harap bersiap dan duduk"
Debat selesai tanpa aku mengeluarkan suara sedikit pun. Orang lain berjabat tangan dan saling bicara setelah debat.
"Hei kau yang namanya Ferdi kan?" sapa kak Putri
"Iya kak"
"Ternyata kau tidak ada harapan ya. Padahal kak Armen sangat memperhatikan mu"
"Kalau begitu sayang sekali" ujarku
Debat belum berakhir dan aku tidak ingin tinggal lebih lama. Beralasan ke toilet aku kembali ke kelas.
"Apa yang akan kau lakukan sekarang, kak Armen?"
Aku hanya bisa senang menunggu dan melihat raut wajahnya seperti tadi.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments