BAB 11

(Aula Tamu, Malam Hari)

Kedua orang yang saling ingin mengalahkan satu sama lain di sore hari tadi kini duduk bersama. Apa yang mereka bicarakan?

"Kau mau teh, bocah?" tanya Tora padaku

"Tentu, terima kasih" aku mengambil cangkir yang di tuangkan oleh Tora

Kebanyakan dari percakapan kami hanyalah diam, namun kurasa begitulah cara kami memahami.

"Kau menang, jadi semua taruhan akan aku lakukan"

"Begitukah, terima kasih"

"Sruppp" sekali lagi kami diam, meminum teh

"Apakah aku adalah seorang pemimpin dan ayah yang baik?"

"Entahlah"

"Kurasa kau benar bocah, aku rasa aku telah masuk ke dalam kegelapan terlalu lama. Bahkan aku meninggalkan keluarga dan klan hanya untuk kekuatan. Aku tidak pantas menjadi seorang pemimpin dan seorang ayah"

"Jadi?....kenapa?"

"Tentu saja kurasa kau sudah tahu semua nya. Aku orang yang gagal, bahkan aku tidak pernah ada saat klan membutuhkan kekuatan ku"

Aku tidak tertarik dengan cerita pria tua seperti Tora, namun begitu ia bercerita selanjutnya aku cukup terkejut.

"Seperti peristiwa pemberontak di Jakarta beberapa tahun lalu. Aku tidak ada disana saat semua bawahan ku bertarung, banyak yang mati disana, wakil ku, murid kesayangan dan pamanku"

Aku tahu cerita ini dan hanya diam sambil menggenggam tangan. Aku sedih ketika di ingatkan peristiwa berdarah itu, bukan sebuah ingatan yang baik.

"Bahkan warga sipil pun menjadi korban, ratusan orang tidak bersalah menjadi santapan para penjahat itu. Lalu yang menjadi pelaku terbesar adalah Lord Raiden, orang itu telah membunuh 5 Master bela diri terkuat di dunia"

Benar, saat itu adalah ketika kami berada di dalam pengasingan. Penjahat itu menggunakan waktu untuk membunuh orang tak bersalah, orang yang mengajarinya bela diri.

"Namun beruntung pahlawan datang saat itu dan berhasil membunuh Lord Raiden. Mereka bahkan memadamkan semua pemberontakan dari semua penjahat. Aku...aku ingin menjadi lebih kuat, bahkan aku mungkin tidak bisa mengalahkan Raiden saat ini"

"Benarkah?"

"Tapi para pahlawan itu berbeda, mereka kuat dan berani. Melindungi orang lain ada di saat membutuhkan"

"Salah, kau salah. Itu bukanlah suatu keberhasilan, saat itu hanyalah sebuah kegagalan. Meski kami disana, ratusan orang mati, kami bukan pahlawan kami adalah pecundang. Karena itu aku pergi dari masa lalu, tidak....aku hanya melarikan diri saja" hatiku saat mengingat peristiwa Jakarta War

"Kau memahami Putriku dibandingkan aku, kau memahami pemikiran klan ku dari pada aku. Kurasa kau memang pantas untuk mendapat kursi pemimpin klan, aku akan menyerahkan nya"

"Sudah kuduga kau akan membahas hal ini dan aku kesini untuk membahas hal itu. Tapi hanya satu kata untuk hal itu, Tidak!"

"Aku kesini hanya untuk membawa Luna kembali, karena teman-teman nya sedang menunggu. Lalu aku ingin kau mencabut permintaan untuk mengganti sekolah ku. Hanya itu..." lanjut ku

"Meski begitu kau sudah mengalahkan aku, dan kau juga mengambil Luna berarti kau adalah calon menantuku. Tak dapat di tepis kau akan menjadi pemimpin baru"

"Berhenti bercanda, sudah kubilang aku hanya ingin membawa Luna kembali ke teman-temannya bukan untuk menjadi apalah itu"

"Aku tidak tertarik dengan kursi pemimpin mu, sekarang aku hanya ingin menikmati hidup. Juga teman-teman ku sedang menunggu kepulangan kami"

"Hahahaha, aku masih tidak percaya ini. Kau benar-benar menarik bocah. Tapi aku tidak akan menyerah sampai kau menerima bangku pemimpin itu"

"Hem!, terima kasih atas tehnya" aku bangun untuk kembali ke kamar, "Oh benar juga, sebelum kami kembali lebih baik kau meminta maaf pada semua orang terutama pada putrimu"

...***...

(Keesokan harinya, Bandara)

Paginya kami sudah bersiap untuk kembali ke Palembang. Meski tubuhku masih sakit aku tidak ingin berlama di kediaman samurai itu.

Sejak bangun aku selalu dipanggil "Tuan Muda" bahkan kepulangan kami hampir di gagalkan oleh ibu Luna.

Jika aku menetap lebih lama mungkin akan lebih rumit. Aku bisa saja dipaksa untuk naik menjadi pemimpin mereka, lalu ada masalah lain tentang temannya Tora. Mereka sudah siap untuk bertarung dengan ku setelah melihat pertandingan kami.

"Hati-hati di jalan ya Putriku" ucap Lina

"Berhati-hatilah" ucap Tora

Kurasa Tora berhasil bermaafan dengan Luna, tak sia-sia percakapan kami tadi malam. Meski begitu masalah ini sudah berakhir dan siap pulang ke rumah.

"Menantu, tolong jaga Putriku ya" kata Lina menatap seseorang

Aku yang merasa dia berbicara dengan kepala sekolah mulai mendekati ku. Benar saja, bukan candaan tapi dia memanggil aku menantu.

"Eh, saya? Tapi saya cuma temannya kok"

"Hemm, benarkah? Tapi untuk orang yang melakukan pertarungan hidup dan mati kurasa itu bukan hanya sekedar teman"

"Hahaha, Bibi suka bercanda, aku sendiri hanya terbawa perasaan saat itu jadi bukan masalah"

"Begitukah? aku mengerti, kalau benar begitu tolong jaga Putriku ya"

"Anda benar-benar mengerti kan?" tegas ku

"Itu tidak bisa aku biarkan bibi Lina, sejak awal aku sudah menyukai Ferdi jadi tidak akan serahkan pada Luna"

"Benarkah?! Kalau begitu Luna kau jangan mau kalah"

"B...baik ibu"

Hentikan....kumohon hentikan, percakapan ini semakin panas. Apakah pesawatnya masih lama?

"Kak Putri, apakah pesawatnya masih lama?" tanyaku untuk menghentikan perselisihan

"Selain itu Ferdi juga sudah memiliki pacar, meski begitu aku tidak akan menyerah walau dia sudah menolak ku"

Mendengar itu hatiku tersulut sesuatu yang tidak enak. Aku ingin menghilang saat ini, wanita benar-benar menyeramkan.

"Kalau begitu Luna kau juga jangan kalah, kau harus bisa mendapatkan Ferdi bagaimana cara nya"

"B..baik bu" ucap Luna malu

"Tolong Hentikan!!!!" teriakku

(Setelah pertikaian cukup lama antara wanita)

"Kalau begitu kami pamit dulu, kakek, ayah, ibu" salam Luna dengan membungkuk

"Kami pulang dulu semuanya, jaga diri kalian ya. Kakek tua, pak tua" kata perpisahan dariku

Saat duduk dan melihat ke arah jendela, puluhan orang berkumpul di bandara untuk mengantarkan kami lepas landas.

"Ayah....apakah aku masih bisa menjadi pemimpin bagi klan?"

"Dasar bodoh! Apa yang kau bicarakan, ayo kita kembali"

Kakek Yu dan Lina hanya tersenyum mendengar Tora. Semua sudah tahu bahwa orang yang menyatukan klan Uzumaki adalah dia.

Ia bukan dibenci namun orang hanya takut padanya. Saat kekuatan menjadi besar maka orang itu juga akan berubah sebanding dengan kekuatan itu.

Saat kami telah terbang, Tora dan yang lain kembali. Disana ia disambut meriah oleh penjaga dan para murid, menandakan bahwa permintaan maafnya di terima.

Saat itulah Tora kembali menjadi diri saat pertama kali menyatukan klan. Dan saat itu juga ia merubah untuk menjadi tidak ingin menjadi lebih kuat tapi ia hanya ingin melindungi apa yang telah ia punya.

...***...

Pesawat kami lepas landas menuju Palembang, beberapa jam waktu perjalanan. Aku sendiri tidak menyangka akan menjadi masalah besar, tapi...cukup menarik dan menyenangkan.

"Ferdi, ini...aku buatkan untukmu" Luna memberikan kotak bekal yang berisi makanan

"Woah apakah ini masakan mu?"

"Iya, ini aku dan ibu yang memasak. Seperti permintaan mu, dan semua ini karena mu aku bisa seperti ini. Aku...akan mengucapkan terima kasih sekali lagi" Luna menundukkan kepala

"Ah kau tidak perlu sungkan. Kalau begitu aku makan ya"

Ku makan dengan lahap makanan buatan Luna dan ibunya. Berbeda dari satu minggu lalu, dia sudah berubah.

"Enak, sekarang tidak hambar lagi" kataku sambil tersenyum

Kami semua pulang ke Palembang dalam beberapa jam. Sore berganti dan kami berpisah di bandara, aku tidak ingin bersama lebih lama dengan mereka.

"Pak Ferdi!" panggil seseorang yang mendekati ku

Tubuh tinggi dan pakaian selalu rapi seperti pelayan kerajaan. Salah satu anggota ku yang lain, meski penampilan begitu dia sangat kuat dan terpilih oleh 7 negara besar.

Umurnya jauh lebih tua dariku tapi dia memiliki tugas untuk menjadi pendamping kami. Sejak dulu tak pernah berubah, sama seperti Shadow.

"Oh kau Frank, kau disini ku kira kau sedang ke luar negeri"

"Ya tuan saya baru kembali kemarin. Lalu saya bertemu dia..." suara Frank menjadi kecil

"Dia? Apa maksudmu Shadow?"

"P...pak jangan keras-keras mengatakan nya. Dia akan mendengar kita, lebih gawat lagi jika dunia tahu dia masih hidup"

Aku yang tahu sejak awal dan tidak memberi tahu dunia bahwa dia juga terlibat dalam pertempuran Jakarta Center.

Meski begitu dia sudah berubah dan menjadi lebih baik, jika dunia ingin membunuh nya maka mereka harus melewati ku dulu.

"Tenang saja, dia di pihak kita. Ngomong-ngomong apa kau bisa menghantarkan aku pulang. Aku ingin menghemat uang saku"

"Tentu saja Pak! Saya akan melakukannya" Frank pergi menyiapkan mobilnya

"Apakah kau memang menungguku?"

"Te...tentu saja tidak!"

"Dasar stalker!"

"Itu jahat pak!"

Aku pulang bersama Frank dan kurasa Luna bersama Kak Putri mencari ku. Aku pergi tanpa pamit pada mereka karena tidak ingin lebih lama.

Begitu sampai di rumah tentu saja hal yang aku hadapi adalah ayah dan ibu. Menjelaskan semuanya dari awal dengan kebohongan sangat sulit.

Walau aku sudah mengirimkan pesan untuk tidak pulang beberapa hari ini sebagai orang tua tetap saja khawatir.

Interogasi itu berjalan sampai malam, dan membuat aku lelah. Belum pukul 9 pun aku tertidur dan tidak makan malam bersama keluarga.

"Yah tidak masalah, aku benar-benar lelah. Ku harap besok adalah hari yang baik"

(Senin, Rumah Ferdi)

Aku berada di alam mimpi, hujan....aku basah semua...tidak, hanya wajahku.

"Hei bangun" teriak seseorang

Kubuka mata dan melihat Luna berada di kamarku sambil memegang gayung berisi air. Itu ulahnya, menyiram aku dengan air agar aku bangun. Sebuah kebiasaan ibu lakukan jika ia ingin membangunkan aku.

Karena kelelahan aku tidur sangat nyenyak dan lupa waktu. Pukul 06.10 kulihat di jam dinding, benar-benar telat, tidak shalat, tidak membantu ayah dan ibu bahkan belum bersiap untuk sekolah.

"Ngomong-ngomong kenapa kau ada di kamarku, Luna?"

"Tadinya aku ingin pergi sekolah bersama, tapi kata ibu kau masih tidur jadi dia menyuruh membangun kan mu"

"Pertama jangan panggil dia ibu, kedua bukankah rumahmu dan rumahku sangat jauh kenapa tidak berangkat duluan saja dan yang terakhir bisa kau keluar aku ingin bersiap ke sekolah"

"Tak apa, aku akan menunggu disini"

Perkataan dari Luna membuat aku merasa dia sudah berubah jauh. Kebebasan nya membuat otaknya gila, atau hanya perasaanku saja.

"Aku harus berganti pakaian disini bisakah kau menunggu diluar?"

"Tidak, salah mu sendiri kemarin kenapa menghilang begitu saja di bandara. Tahunya kau sudah pulang" ujar Luna cemberut

"Baiklah itu salahku tapi hal ini berbeda. Sekarang bisa kau keluar, ahhh....ibu bisa kau urus ini" aku keluar mencari ibu

Waktu 10 menit biasa berubah menjadi 20 menit karena Luna. Kami berdua pergi ke sekolah bersama akhirnya, bukan naik mobil milik Luna tapi berjalan.

Sesampai di gerbang sekolah, kak Putri dan Cindi menunggu kami. Berdiri dengan ekspresi berbeda, Cindi yang selalu tenang dan pendiam lalu kak Putri menunjukkan wajah marah.

"Yah ayo kita mulai lagi kehidupan sekolah ini"

Saat memasuki sekolah aku terkejut, semua orang, siswa dan guru menunggu kedatangan kami. Berdiri dengan senyuman, tak lama mereka mendekat dan mengerumuni kami.

"Ferdi hebat!!!!!"

"Whooaaaa Ferdi kau berhasil!!!"

"Hebat! Ketua memang hebat. Hahahaha"

"Tuan Putri Luna juga selamat datang kembali!"

"Yaa, hahaha kita seperti menyambut pahlawan dan seorang putri"

"Tapi Ferdi memang pahlawan"

"Tentu saja dia kan muridku!"

"Tapi dia murid kita juga pak"

"Hahahaha, hebat...luar biasa...selamat"

Euforia karena kemenangan dan selamat nya sekolah. Benar-benar meriah, bahkan tidak terasa lagi hari sudah berkeringat. Ucapan selamat dan terima kasih dari semua orang, membuat aku bahagia.

"Selamat datang kembali Leader!" sapa Abdul

"Ya! Aku kembali!"

Seperti biasa, kehidupan damai ini terasa membosankan namun juga menyenangkan. Yah, tidak masalah...begini saja sudah cukup bukan.

BAB 11....AKHIR PERJALANAN

Terpopuler

Comments

Teh

Teh

up lagi kak

2022-07-08

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 LOVE AND REVENGE (ARC ORIENTASI)
13 ARC ORIENTASI BAB 2
14 ARC ORIENTASI BAB 3
15 ARC ORIENTASI BAB 4
16 ARC ORIENTASI BAB 5
17 ARC PEMILIHAN OSIS
18 ARC PEMILIHAN OSIS BAB 2
19 ARC PEMILIHAN OSIS BAB 3
20 ARC PEMILIHAN OSIS BAB 4
21 ARC PEMILIHAN OSIS BAB 5
22 ARC RUMAH POHON
23 ARC RUMAH POHON BAB 2
24 ARC RUMAH POHON BAB 3
25 ARC PREMAN PASAR
26 ARC PREMAN PASAR BAB 2
27 ARC PREMAN PASAR BAB 3
28 ARC PREMAN PASAR BAB 4
29 ARC PREMAN PASAR BAB 5
30 ARC PREMAN PASAR BAB 6
31 ARC ALIANSI SEKOLAH
32 ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 2
33 ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 3
34 ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 4
35 ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 5
36 ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 6
37 ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 7
38 ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 8
39 ARC PERTEMPURAN ALIANSI
40 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 2
41 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 3
42 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 4
43 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 5
44 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 6
45 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 7
46 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 8
47 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 9
48 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 10
49 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 11
50 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 12
51 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 13
52 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 14
53 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 15
54 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 16
55 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 17
56 ARC BLACK PYTHON
57 ARC BLACK PYTHON 2
58 ARC BLACK PYTHON 3
59 ARC BLACK PYTHON 4
60 ARC BLACK PYTHON 5
61 ARC PEMAGANGAN 1
62 ARC PEMAGANGAN 2
63 TAHUN BARU 2023
64 ARC PEMAGANGAN 3
65 ARC PEMAGANGAN 4
66 ARC PEMAGANGAN 5
67 ARC PEMAGANGAN 6
68 ARC PEMAGANGAN 7
69 ARC PEMAGANGAN 8
70 ARC PEMAGANGAN 9
71 ARC PEMAGANGAN 10
72 ARC PEMAGANGAN 11
73 PENGUMUMAN RAMADHAN 1444 H
74 ARC THE WHITE VS SHADOW
75 ARC THE WHITE VS SHADOW 2
76 ARC THE WHITE VS SHADOW 3
77 ARC THE WHITE VS SHADOW 4
78 ARC THE WHITE VS SHADOW 5
79 ARC THE WHITE VS SHADOW 6
Episodes

Updated 79 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
LOVE AND REVENGE (ARC ORIENTASI)
13
ARC ORIENTASI BAB 2
14
ARC ORIENTASI BAB 3
15
ARC ORIENTASI BAB 4
16
ARC ORIENTASI BAB 5
17
ARC PEMILIHAN OSIS
18
ARC PEMILIHAN OSIS BAB 2
19
ARC PEMILIHAN OSIS BAB 3
20
ARC PEMILIHAN OSIS BAB 4
21
ARC PEMILIHAN OSIS BAB 5
22
ARC RUMAH POHON
23
ARC RUMAH POHON BAB 2
24
ARC RUMAH POHON BAB 3
25
ARC PREMAN PASAR
26
ARC PREMAN PASAR BAB 2
27
ARC PREMAN PASAR BAB 3
28
ARC PREMAN PASAR BAB 4
29
ARC PREMAN PASAR BAB 5
30
ARC PREMAN PASAR BAB 6
31
ARC ALIANSI SEKOLAH
32
ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 2
33
ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 3
34
ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 4
35
ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 5
36
ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 6
37
ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 7
38
ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 8
39
ARC PERTEMPURAN ALIANSI
40
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 2
41
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 3
42
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 4
43
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 5
44
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 6
45
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 7
46
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 8
47
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 9
48
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 10
49
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 11
50
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 12
51
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 13
52
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 14
53
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 15
54
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 16
55
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 17
56
ARC BLACK PYTHON
57
ARC BLACK PYTHON 2
58
ARC BLACK PYTHON 3
59
ARC BLACK PYTHON 4
60
ARC BLACK PYTHON 5
61
ARC PEMAGANGAN 1
62
ARC PEMAGANGAN 2
63
TAHUN BARU 2023
64
ARC PEMAGANGAN 3
65
ARC PEMAGANGAN 4
66
ARC PEMAGANGAN 5
67
ARC PEMAGANGAN 6
68
ARC PEMAGANGAN 7
69
ARC PEMAGANGAN 8
70
ARC PEMAGANGAN 9
71
ARC PEMAGANGAN 10
72
ARC PEMAGANGAN 11
73
PENGUMUMAN RAMADHAN 1444 H
74
ARC THE WHITE VS SHADOW
75
ARC THE WHITE VS SHADOW 2
76
ARC THE WHITE VS SHADOW 3
77
ARC THE WHITE VS SHADOW 4
78
ARC THE WHITE VS SHADOW 5
79
ARC THE WHITE VS SHADOW 6

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!