BAB 8

(Pertandingan Ferdi vs Pendekar Pedang Tora)

Suasana ramai dan tegang terasa, meski banyak orang menonton tak ada suara sedikit pun. Tidak seperti perlombaan anak-anak, penonton disini tahu bahwa pertarungan hidup dan mati tak seharusnya sampai berteriak.

Perlengkapan selesai di pasang dan kami berdua berada di arena. Pakaian yang aku pakai hanya seragam sekolah kemarin, hanya di tambah dengan pedang kayu di tangan.

Sementara Tora memakai pakaian samurai lengkap dengan pedang kayu yang lebih besar dariku.

"Baiklah kalau begitu aku akan menjadi wasit disini. Apakah kalian sudah siap?" seorang teman Tora dikenal sebagai 10 orang terkuat di Asia Tenggara

"Tentu" jawab Tora

"Ya" tegasku

"Mulai!"

Tanda dimulai pertarungan penentuan, aku tahu persentase kemenangan di bawah 50%. Pertama kuda-kuda adalah hal penting dan utama.

"Huhhh" aku membuat kuda-kuda

Tak seperti ku, aku terkejut melihat Tora langsung menyerang maju.

"Haahhh, syunggg!!!" terdengar suara angin dari tebasan Tora

"A...apa-apaan itu?" aku menghindari serangan Tora

Kuat sekali, jika aku kena serangan itu bisa sangat sakit.

"Oh ternyata kau bisa menghindari itu ya. Lalu bagaimana dengan ini"

Tora terus melancarkan serangan membabi buta, namun aku mengingat semua saran dari kakek Yu. Dengan kuda-kuda dan timing tepat aku bisa menghindar dan menyerang dengan pasti.

"Meski begitu apakah dia tidak lelah? Aku rasa setiap ayunannya sangat keras tapi orang itu tidak kelelahan?"

"Whooaaa anak itu berhasil menghindari serangan Tora. Sebenarnya siapa anak itu?" tanya Ryan sahabat Tora

"Aku juga tidak tahu tapi anak itu hebat juga, meski Tora belum serius dia masih bisa tenang. Namun dia tidak akan berhasil jika bertahan terus" tambah Fina 10 orang terkuat di Asia Tenggara

"Gawat, ternyata dia mencoba menyudutkan aku"

"Pertahanan mu terbuka bocah"

"Apa?!"

Aku menghindar dengan melekuk tubuh, dan segera berdiri kembali untuk mengambil jarak.

"Kau memang hebat bisa bertahan sampai saat ini, tapi kau sama sekali belum menyerangku"

"Jangan sombong, kau juga belum sekali pun mengenaiku"

Dalam pikiran Tora ia tahu bahwa seharusnya ia sedikit mengalah, namun melihat Ferdi berhasil menghindari serangannya ia berniat untuk segera mengakhiri.

"Kalau begitu..."

Dengan cepat Tora melangkah, dan beberapa detik mencapai jarak. Pedangnya akan menyerang di sisi kiri, namun ia merubah letak pedang ke kanan.

"Apa? Tipuan?" aku pun segera merubah pertahanan ke samping kanan

"Trakk!!!" suara adu kayu dari pedang kami berdua

"Geh, kuat sekali" aku sampai tergeser ke kanan

"Masih belum bocah!" Tora melanjutkan serangan dari arah depan

Jaga jarak atau bertahan lagi? kedua pilihan itu menggangguku. Tidak seperti aku yang dulu, terus menebas lawan tanpa henti.

Kali ini aku mencoba menyembunyikan kekuatan dan kemampuan. Sulit...namun harus kucoba, meski pun kalah harus aku lakukan.

"Hahhh, plak" serangan Tora mengenai perutku

"Akhhh!" serangan itu bahkan membuat air liurku keluar

Kuat dan keras, terlihat dari gerakannya yang lihai aku bukan tandingannya. Tapi...giliranku adalah saat dia mengenaiku.

"Hahhh, plak" aku berhasil menyerangnya namun berhasil di tahan dengan lengan bawah

"Terlalu lemah, giliranku" serangan dari samping kiri

Tak memiliki waktu, aku mencoba menahannya dengan lengan juga. Hasilnya berbeda, kekuatan kami jauh, saat aku menahannya terasa tulang ku berbunyi.

"Cih" aku segera membalas Tora dengan menyerang perutnya

"Akh, sialan kau bocah"

Aku berhasil mengenainya, titik vital adalah tujuan serangan ku. Namun begitu sulit mencari celah, bahkan dia di penuhi celah masih sulit untuk mendekat.

"Yahhh, rasakan ini"

Buka dan terima lalu serang balik, meski sakit ini adalah hal terbaik dalam melawan monster ini.

"Tak, tak, tak, tak, trakkk" bunyi dari deretan persaingan pedang kayu

Penonton sendiri hanya melihat dan tak bergerak sedikit pun. Teman-teman Ferdi di sekolah menonton pertandingan ini, meski hari libur dan hampir malam.

"Ferdi hebat sekali, dia bisa menahan ayah Luna"

"Aku tahu kalau Ferdi adalah orang yang hebat, tapi tidak ku sangka dia bahkan mampu melawan Pendekar Pedang terhebat"

"Apakah Ferdi akan kalah?" tanya Nurul

"Apa maksudmu, Ferdi itu tidak akan dengan mudah. Dia selalu satu langkah dari orang lain, jika dia kalah akan aku pukul dia" tegas Faruq

Setiap kelas di penuhi oleh siswa bahkan wali kelasnya masing-masing. Bahkan guru pun menonton Ferdi dari saluran situs sekolah yang di bawakan alumni.

Raut tegang dan cemas terasa di sekolah, namun mereka percaya Ferdi memiliki sebuah rencana untuk mengakhiri ini.

"Bocah itu cukup hebat bukan, mampu menahan dan membalas Tuan Tora"

"Tuan Tora masih belum serius, tapi aku tidak percaya Nyonya Lina ingin kita mendukung bocah itu"

"Tapi aku tahu kalau anak itu berusaha keras untuk mengalahkan Tuan Tora. Aku selalu melihat dia mengayunkan pedangnya 3 jam tanpa henti tadi pagi"

Para pelayan di kediaman Klan Uzumaki mulai berbisik. Kediaman yang sedari tadi di tahan mulai keluar, keributan dimulai di bangku penonton.

"Kami mendukungmu Tuan Ferdi" teriak Lina

"Ayo Ferdi kalah kan orang itu" teriak Luna juga dari bangku VIP atas

"Ya ayo kalahkan Tuan Tora"

"Ayo nak!"

"Bocah, kalahkan anakku itu" teriak kakek Yu

Suara gemuruh mendukung Ferdi, bahkan ia sendiri tidak tahu akan hal itu.

"Ohh seperti nya anak itu memiliki banyak pendukung" kata Ryan bersiul

"Geh, aku jadi penasaran dengan bocah ini. Ayo tuan Tora aku mendukungmu"

...***...

"Woah sepertinya Ferdi di dukung oleh orang disini" siaran dari alumni

Semua orang di sekolah bergemuruh,

"Woaahhh Ferdi, ayo!"

"Majulah Ferdi!"

Di kelas IPA 1 Cindi berdo'a agar Ferdi selamat,

"Aku akan kembali, jadi do'akan aku" pesan Short Messege Ferdi

"Kalau Ferdi menang aku akan menciumnya" kata Nuna sambil memeluk Nia

"Hei tapi dia itu punya Cindi tahu"

"Oh iya ya, kalau begitu kita berdua akan mencium Ferdi kan Cindi?" tanya Nuna

Cindi terkejut mendengar permintaan Nuna,

"Ti..tidak boleh, dia itu pacarku" tegas Cindi

Semua melihat Cindi karena mengatakan cintanya dengan keras.

"Yahh, kau tahu aku hanya bercanda Cin"

"Eh"

"Hahahaha, ternyata Cindi bisa begitu ya"

"Kupikir Cindi itu tipe cewek pendiam tapi bisa blak-blakan ya"

Suasana tegang di kelas IPA 1 berganti menjadi tawa, namun itu tidak menggantikan perasaan akan takut jika Ferdi kalah. Pertarungan masih berlangsung, siapa yang menang dan siapa yang kalah, siapa yang akan hidup dan siapa yang akan mati.

...***...

"Krakk" Ferdi dan Tora menahan pedang

"Sepertinya kau punya banyak pendukung ya bocah, ini pasti ulah Lina"

"Entahlah, aku juga tidak peduli

"Ehhh, yah!" keduanya saling melepas

Ferdi terdorong cukup jauh sementara Tora hanya mengeserkan kaki. Serangan Tora masih terus berlanjut ia menyerang lurus ke bawah.

"Keh" aku berhasil menghindari serangan itu

Setelah melihat serangan tadi bukan pedang kayu itu yang parah atau rusak, tapi keramik aula itu retak.

"Gila, jika itu kena orang tulangnya pasti patah"

Aku sudah tidak punya pilihan, lebih baik sekarang mengeluarkan teknik itu.

"Hahhhh!" aku menyerang Tora dengan teknik Aliran Surga

"Hah, aku bisa melihat serangan mu bocah"

Tapi tanpa sepengetahuan Tora serangan ku berganti arah. Benar, teknik rahasia Klan Uzumaki.

"Mustahil, ini...."

Serangan awal yang aku tandai adalah perut ku ubah dengan teknik Aliran Surga menuju dagu.

"Takk!!!" serangan telak ke dagu Tora membuat keseimbangan nya hilang

"I..itu teknik klan Uzumaki!" Ryan terkejut melihat Ferdi menggunakan teknik Aliran Surga

"Meski belum sempurna tapi itu benar-benar teknik Aliran Surga" tambah Fina

"Bocah itu! Dia berhasil menguasai nya, benar-benar gila"

"I..itukan teknik keluarga kita. Benarkan kakek?" tanya Luna

"Ya benar, kakek yang memperlihatkan kepadanya. Tapi walau hanya mencontoh, dia bisa melakukannya. Dia lebih jenius dari Tora, tidak...dia bahkan lebih dari itu. Bocah itu adalah monster!" jelas Kakek Yu pada Lina dan Luna

"Kesempatan!" Ku serang Tora dengan sekuat tenaga di titik vital

Namun ia dengan cepat sadar dan berusaha menyerang balik. Tapi bisa aku kecoh dengan serangan lain menggunakan Aliran Surga.

Satu menit aku berhasil menyerangnya tanpa henti. Waktunya serangan besar...,

"Boleh juga kau bocah" bisik Tora

"Tak" Tora menangkap pedang dengan tangan kosong

Pedang di tangan kanannya menyerang daguku, refleks saja aku melompat dan menendangnya. Tapi ia bertahan dengan tangan lainnya dan melepas pedang kayu ku.

"Sialan" keseimbangan ku hilang ternyata benar dagu adalah salah satu titik vital dalam tubuh

"Tapi kenapa dia bisa cepat sadar? Dasar monster!" pikirku

"Kuakui kau cukup hebat bocah, bisa menguasai teknik Klan ku dalam satu malam. Tapi..."

"Dia datang..." serangan Tora kembali ia menargetkan sisi kananku

"Teknik Aliran Surga"

Tora menggunakan teknik itu juga, serangannya berpindah cepat dari kanan ke kiri.

"Gawat!"

"Krakk!" bunyi dari serangan telak Tora mengenai pundak kiriku

"Akhh...apa-apa ini, kuat sekali" aku sampai terduduk karena serangan itu

"Ferdi!"

"Gawat! Ferdi!"

"Teknik Aliran Surga adalah teknik yang mengutamakan kecepatan. Klan Uzumaki menjadi kuat karena teknik ini berhasil membingungkan lawan. Tapi jika digabungkan dengan kekuatan besar hasilnya akan langsung diketahui. Dan orang yang membuat hal itu adalah Tora" ingatan pesan dari Kakek Yu

"Begitu rupanya jadi ini maksud kakek tua itu. Kecepatan ditambah dengan kekuatan benar-benar mengerikan"

"Hahh" serangan lanjutan dari Tora

"Masih ingin menyerang?" aku menghindar dengan berguling ke sisi kanan

Baru bangun dari serangan tadi, gerakan cepatnya tak bisa ku imbangi.

"Dari atas!" pikirku

Tora kembali mengganti arahnya dengan Aliran Surga. Kali ini tepat di perut,

"Gakhhh, akhhh"

Tubuhku tidak bisa bergerak, aku terduduk di lantai. Tora berada di depanku, tak berguna...jika aku tetap begini aku pasti kalah.

Diriku yang ini bukanlah yang dulu,

"Apakah aku harus menjadi diriku yang dulu?"

"Inilah teknik Aliran Surga yang sebenarnya bocah. Kau hanyalah peniru, akan aku akhiri sekarang. Awalnya aku hanya ingin membuatmu pingsan saja namun sepertinya kau harus di buat berdarah dulu" jelas Tora terus menyerangku

"Ferdi! Bangun!" teriak Luna

"Ferdi!" suara teman-teman dari siaran alumni

Kepala, tangan, pedang kayu itu terasa seperti besi ditangannya. Kesadaran hampir hilang, aku terbaring di tengah aula. Suara penonton hening setelah melihat aku dihajar habis-habisan.

"Ahh...maaf saja, tapi ini harus aku lakukan. Aku harus menang" kesadaran ku hilang dan tentu saja diriku yang lain menggantikannya

"Plak" ku serang Tora menggunakan tendangan

Aku langsung berdiri setelah Tora menjauh,

"Apa-apaan ini? Hah?!" Tora terkejut melihat perubahan tekanan dari Ferdi

"Huhh, baiklah waktunya untuk mati" tegasku

Aku mengeluarkan tekanan haus darah ke suruh aula. Setiap orang kuat pasti mengerti rasa ketakutan itu, rasa dari nyawa yang di incar oleh seorang pembunuh.

"A..apa apa bocah itu?! Apa kau merasakannya juga" tanya Fina

"Iya, tekanan ini, membuat aku takut"

Bahkan penonton pun merasakan hal itu meski tidak mengerti. Sebuah keadaan dimana ketakutan tiba-tiba melanda.

"Ke...kenapa aku merinding?" tanya Luna

"Ak..aku juga merinding Lun. Ini...?"

"Ini dari bocah itu, tekanan ini sangat dingin. Dia berubah menjadi orang yang berbeda" ujar kakek Yu

"I..itu adalah mata dari Ferdi saat dia berubah. Bukan, ini bukan dia warna matanya itu indah seperti perak. Tapi ini hitam...apa yang sebenarnya terjadi?"

"Hohh Ferdi masih bisa berdiri" sambutan dari sekolah Ferdi

...***...

"Baiklah ayo kita mulai ronde kedua" aku menyerang Tora dengan cepat

Tepat dan cepat, itu yang kulakukan dengan kekuatan ini. Rantai masa lalu telah putus, berbeda dengan "ketenangan abadi". Ini adalah perubahan ketika emosi mengalahkan hatiku, kekuatanku meningkat 2× lipat dari sebelumnya "Peningkatan".

Jika "ketenangan abadi" hanya bisa bertahan beberapa menit, "Peningkatan" dapat bertahan sesuai kekuatan dari pemakai. Di Medan perang dulu aku menggunakan kekuatan ini untuk menghabisi ratusan pasukan musuh. Akibatnya peningkatan ku bergabung dengan rasa haus darah.

"Aku harus berhenti dan kembali sadar" pikirku

"Pletak! Prak!" aku berhasil menyerang Tora dengan cepat

Karena tubuh dan peningkatan aku berada di atas angin. Serangan ku saat ini tak bisa di bendung dan hampir setara dengan kekuatan Tora.

"Akh...akh...hah. Apa ini kekuatan nya meningkat, dia seperti orang yang berbeda" pikir Tora

Tora pun mengambil jarak, namun aku mendekat kembali. Pukulan dari kayu ini akan terasa sama seperti besi.

"Hahh"

Tora menyerangku tetapi berhasil aku hindari dengan mudah. Ia sendiri masih bingung dengan kekuatan tiba-tiba ini.

"Apa ini? Rasanya aku menyerang tembok raksasa dengan kayu kecil. Ini...jurang pemisah antara kekuatan kami" pikiran Tora mulai kasar

"Bocah!!!" Tora kembali menyerang

Kekuatan ku yang sekarang hanya 50% dari diriku yang dulu. Tora sendiri bisa menyamai tempoku,

"Hah...hah...tak...tak"

Tempo Pertarungan kami semakin cepat, aku melompat kesana kemari agar tidak terkena serangan Tora.

"Kurasa aku juga akan serius!"

Teriakan penonton semakin memanas,

"Woah mereka semakin cepat"

"Hebat sekali"

"Majulah nak, kalahkan tuan Tora"

2 menit berlalu dengan tempo cepat, aku dan Tora sama -sama serius. Namun aku telah mendapat kekuatan ku yang dulu.

"Tunggu! Kenapa aku malah senang?" pikirku

Tora sudah di ujung tanduk, kami berdua sama-sama menggunakan teknik Aliran Surga. Kedua pedang kami seperti menari, tapi Aku masih lebih unggul dari musuh.

"Ha..hahaha, apakah hanya begini saja Pendekar Pedang? Sangat menyedihkan" provokasi ku

Pikiranku saat ini terbagi dua, pertama pikiran bertarung saat ini adalah milik yang lain. Kedua pikiran ingin kembali ke tubuh tak bisa karena menolak.

"Bocah ini menjadi sombong rupanya. Aneh, kenapa kau menjadi begitu kuat? Apa ini alasan mu percaya diri"

"Entahlah? Tapi aku yang sekarang tidak jauh berbeda darimu. Karena itu...eh,..."

Kesadaran ku kembali, mengingat tujuan sebenarnya adalah Luna. Diriku yang dulu memang kuat namun ia berbahaya, aku sudah berjanji tidak akan menggunakan nya.

Tekanan ku menghilang dan aku kembali menjadi diri sendiri. Bukan dari kekuatan masa lalu yang haus darah, aku...harus mengalahkannya dengan kekuatan ku yang sekarang.

BAB 8....PERUBAHAN

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 LOVE AND REVENGE (ARC ORIENTASI)
13 ARC ORIENTASI BAB 2
14 ARC ORIENTASI BAB 3
15 ARC ORIENTASI BAB 4
16 ARC ORIENTASI BAB 5
17 ARC PEMILIHAN OSIS
18 ARC PEMILIHAN OSIS BAB 2
19 ARC PEMILIHAN OSIS BAB 3
20 ARC PEMILIHAN OSIS BAB 4
21 ARC PEMILIHAN OSIS BAB 5
22 ARC RUMAH POHON
23 ARC RUMAH POHON BAB 2
24 ARC RUMAH POHON BAB 3
25 ARC PREMAN PASAR
26 ARC PREMAN PASAR BAB 2
27 ARC PREMAN PASAR BAB 3
28 ARC PREMAN PASAR BAB 4
29 ARC PREMAN PASAR BAB 5
30 ARC PREMAN PASAR BAB 6
31 ARC ALIANSI SEKOLAH
32 ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 2
33 ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 3
34 ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 4
35 ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 5
36 ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 6
37 ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 7
38 ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 8
39 ARC PERTEMPURAN ALIANSI
40 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 2
41 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 3
42 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 4
43 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 5
44 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 6
45 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 7
46 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 8
47 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 9
48 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 10
49 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 11
50 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 12
51 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 13
52 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 14
53 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 15
54 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 16
55 ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 17
56 ARC BLACK PYTHON
57 ARC BLACK PYTHON 2
58 ARC BLACK PYTHON 3
59 ARC BLACK PYTHON 4
60 ARC BLACK PYTHON 5
61 ARC PEMAGANGAN 1
62 ARC PEMAGANGAN 2
63 TAHUN BARU 2023
64 ARC PEMAGANGAN 3
65 ARC PEMAGANGAN 4
66 ARC PEMAGANGAN 5
67 ARC PEMAGANGAN 6
68 ARC PEMAGANGAN 7
69 ARC PEMAGANGAN 8
70 ARC PEMAGANGAN 9
71 ARC PEMAGANGAN 10
72 ARC PEMAGANGAN 11
73 PENGUMUMAN RAMADHAN 1444 H
74 ARC THE WHITE VS SHADOW
75 ARC THE WHITE VS SHADOW 2
76 ARC THE WHITE VS SHADOW 3
77 ARC THE WHITE VS SHADOW 4
78 ARC THE WHITE VS SHADOW 5
79 ARC THE WHITE VS SHADOW 6
Episodes

Updated 79 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
LOVE AND REVENGE (ARC ORIENTASI)
13
ARC ORIENTASI BAB 2
14
ARC ORIENTASI BAB 3
15
ARC ORIENTASI BAB 4
16
ARC ORIENTASI BAB 5
17
ARC PEMILIHAN OSIS
18
ARC PEMILIHAN OSIS BAB 2
19
ARC PEMILIHAN OSIS BAB 3
20
ARC PEMILIHAN OSIS BAB 4
21
ARC PEMILIHAN OSIS BAB 5
22
ARC RUMAH POHON
23
ARC RUMAH POHON BAB 2
24
ARC RUMAH POHON BAB 3
25
ARC PREMAN PASAR
26
ARC PREMAN PASAR BAB 2
27
ARC PREMAN PASAR BAB 3
28
ARC PREMAN PASAR BAB 4
29
ARC PREMAN PASAR BAB 5
30
ARC PREMAN PASAR BAB 6
31
ARC ALIANSI SEKOLAH
32
ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 2
33
ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 3
34
ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 4
35
ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 5
36
ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 6
37
ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 7
38
ARC ALIANSI SEKOLAH BAB 8
39
ARC PERTEMPURAN ALIANSI
40
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 2
41
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 3
42
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 4
43
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 5
44
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 6
45
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 7
46
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 8
47
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 9
48
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 10
49
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 11
50
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 12
51
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 13
52
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 14
53
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 15
54
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 16
55
ARC PERTEMPURAN ALIANSI BAB 17
56
ARC BLACK PYTHON
57
ARC BLACK PYTHON 2
58
ARC BLACK PYTHON 3
59
ARC BLACK PYTHON 4
60
ARC BLACK PYTHON 5
61
ARC PEMAGANGAN 1
62
ARC PEMAGANGAN 2
63
TAHUN BARU 2023
64
ARC PEMAGANGAN 3
65
ARC PEMAGANGAN 4
66
ARC PEMAGANGAN 5
67
ARC PEMAGANGAN 6
68
ARC PEMAGANGAN 7
69
ARC PEMAGANGAN 8
70
ARC PEMAGANGAN 9
71
ARC PEMAGANGAN 10
72
ARC PEMAGANGAN 11
73
PENGUMUMAN RAMADHAN 1444 H
74
ARC THE WHITE VS SHADOW
75
ARC THE WHITE VS SHADOW 2
76
ARC THE WHITE VS SHADOW 3
77
ARC THE WHITE VS SHADOW 4
78
ARC THE WHITE VS SHADOW 5
79
ARC THE WHITE VS SHADOW 6

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!