Ep. 16 Insiden Pulang

"Tolong jemput saya sekarang di Rumah Sakit Universitas."

Itu adalah pesan yang baru saja dikirim Wangi untuk Galih. Beruntung Galih sudah menyelesaikan mandinya sore ini ketika dia mendapatkan pesan dari Wangi tersebut. Bergegaslah Galih mengenakan pakaiannya, kali ini dia mengenakan kaos oblong berwarna hitam yang dipadukan dengan celana jeans warna biru tua yang membuat dirinya berbeda dengan ketika dirinya mengenakan seragam tentaranya. Tugas Galih di Batalyon hari ini cuma hingga sore hari, karena dia mendapat tugas tambahan dari sang komandan menjadi pengawal sekaligus sopir sang putri komandan. Walau itu hanya sebuah alasan yang dibuat oleh sang komandan, tugas tetaplah tugas yang harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Namun meski demikian, tugas Galih sebagai TNI AD yang membela tanah airnya tetaplah yang nomor satu, jika tenaganya dibutuhkan dalam keadaan darurat maka dia harus tetap mengutamakan tugas dari negara dibanding tugasnya yang harus mengantar jemput serta menjaga Wangi. Tentu saja itu semua sudah dibicarakannya dengan sang komandan.

Galih segera menancapkan gasnya setelah masuk ke dalam mobil. Dia tidak ingin Wangi menunggunya terlalu lama, meski demekian Galih tetap mengendarai mobil dengan hati-hati. Selain demi keselamatannya di jalan, dia tidak ingin mendapat masalah jika terjadi sesuatu dengan mobil milik Wangi itu.

Di Rumah Sakit Wangi segera membereskan barang-barangnya setelah melihat jam tangangnya.

"Ahh, sebentar lagi manusia kaku itu pasti sudah sampai." Gumamnya pada dirinya sendiri.

"Siapa yang kaku?" Tanpa sengaja ternyata kata-kata Wangi itu terdengar sampai ke telinga Elias yang baru saja masuk ke ruangan dokter tempat Wangi saat ini.

"Ohh, bukan apa-apa kok dok, cuma... badan saya, ya! Badan saya agak sedikit kaku." Kilah Wangi sembari memijit-mijit pundaknya sendiri.

"Ohh... Itu karena kamu kurang olahraga atau tidak pernah olahraga sama sekali. Ingat Wangi! Dokter itu sering gerak sana sini bila sedang ada keadaan darurat atau bisa juga duduk terlalu lama di meja kerjanya atau mungkin berdiri terlalu lama diwaktu melakukan operasi. Jadi lebih baik kamu luangkan waktu sebentar untuk berolahraga bila ada waktu. Menjaga tubuh kita dengan baik itu penting, apalagi bagi seorang dokter yang harus merawat pasiennya. Ingat! Bukan pasien yang menunggu dokter, tapi dokter yang menunggu pasien." Ungkap Elias dengan segala petuahnya yang hanya diangguki oleh Wangi sembari tersenyum canggung.

"Kalau aku sih mending tidur seharian jika ada waktu libur." Kata Wangi dalam hati.

"Ohh ya, kamu pulang sekarang?" Tanya Elias.

"Iya dok." Jawab Wangi singkat.

"Naik apa? Kamu tadi kan bareng saya ke sini, mau saya antar pulang? Kebetulan saya juga ingin pulang." Tawar Elias tiba-tiba.

"Te terimakasih dok, tidak perlu dok, saya sebentar lagi ada yang jemput. Mungkin dia sudah di depan, saya permisi duluan ya dok." Pamit Wangi buru-buru setelah menyambar tas punggungnya dan beberapa buku di tangannya. Dia tidak ingin Elias menahannya lama-lama dan memaksakan untuk mengantarnya pulang.

"Huff... Kenapa kamu selalu buru-buru pergi jika bertemu denganku? Seburuk itukah aku dimatamu sampai kamu menghindariku begitu Wangi?" Gumam Elias sembari tetap menatap ke arah pintu tempat Wangi menghilang.

"Dia? Siapa yang dimaksud Wangi dengan 'Dia' tadi? Bukan Raka kan? Ah gak mungkin, Raka kan sudah punya kekasih dan itu bukan Wangi." Elias bermonolog dengan penuh tanda tanya.

Ya memang dulu semasa SMA Elias sempat salah paham karena kedekatan Wangi dengan Raka, itulah salah satu alasan Elias tidak bisa mendekati Wangi. Ditambah lagi ketika Elias pertama kali mengetahui bahwa Wangi dan Raka memasuki universitas yang sama dan jurusan yang sama dengannya membuat hati Elias semakin hancur. Dia beranggapan bahwa takdirnya bertemu dengan Wangi merupakan kebahagian sekaligus kesedihan untuknya. Namun kembali takdir mempermainkan hatinya, ternyata antara Wangi dan Raka hanyalah hubungan antar sahabat saja. Itu Elias ketahui setelah melihat Raka bersama kekasihnya dimana ada Wangi juga di sana. Dan takdir seakan memberi harapan baru lagi untuknya.

"Ahh... Semoga ini adalah pemikiran burukku saja, mungkin Wangi dijemput saudaranya." Elias berusaha berpikir positif.

Dilain sisi Wangi berjalan tergesa-gesa menuju pintu keluar Rumah Sakit, dia tidak ingin Elias tiba-tiba menyusul di belakangnya. Baginya Elias itu jelmaan iblis yang selalu datang tiba-tiba mengagetkan dirinya. Atau terkadang pria itu bisa mendengar ucapan lirih Wangi, entah itu sekedar gumaman atau sesuatu yang dia pikirkan dalam hati, Elias selalu bisa menebaknya dengan benar. Hal itu terkadang membuat Wangi bergidik ngeri.

Tepat Wangi keluar dari pintu Rumah Sakit mobil putih miliknya yang dikendarai Galih berhenti di area parkir depan Rumah Sakit. Wangi yang melihatnya pun langsung menghampirinya. Belum sempat sampai ke mobilnya, Galih turun dari mobil dan itu sontak membuat langkah kaki Wangi terhenti. Entah itu terpesona atau apa, penampilan Galih saat ini sungguh diluar ekspektasi Wangi. Galih dengan tampilan premannya alias tanpa seragam tentaranya sungguh terlihat berbeda di mata Wangi. Lelaki itu terlihat lebih normal, paras tampannya tetap terlihat mempesona meski tanpa seragam kebesarannya.

"Maaf, apa saya terlambat?" Kata-kata Galih itu membuat Wangi langsung tersadar dari keterpakuannya.

"Ohh, enggak kok, saya juga baru saja keluar, ya sudah yuk!" Jawab Wangi yang langsung melangkahkan kakinya kembali menuju mobilnya dan langsung memasukinya. Galih mengangguk dan segera mengikuti Wangi.

"Kita langsung pulang mbak?" Tanya Galih sebelum menjalankan mobil.

"Iya dan saya kan sudah bilang berapa kali jangan panggil saya mbak karena saya bukan mbak-mbak tukang jamu!" Gerutu Wangi yang sedikit kesal tanpa melihat ke arah Galih.

Galih tersenyum smirk seraya melirik ke arah Wangi sekilas.

"Lalu saya harus panggil apa?" Tanya Galih kembali.

"Wangi. Nama saya kan Wangi, jadi panggil saya dengan Wangi." Jawab Wangi dengan mengarahkan pandangannya langsung ke arah Galih.

"Baiklah Wangi, kalau begitu jangan panggil saya om juga, cukup panggil saya Galih saja." Balas Galih dengan permintaan yang sama.

"Okey, Galih." Jawab Wangi dibarengi dengan senyum tipisnya.

"Ya sudah, mau sampai kapan kita akan tetap di sini?" Sindir Wangi.

"Ah, maaf." Galih langsung menstater mobil yang dikendarainya melaju menuju arah jalan ke rumah Wangi.

Tidak banyak yang mereka obrolkan di dalam mobil dan mereka berdua lebih banyak diam.

"Oh ya, tolong mampir sebentar ke mini market yang ada di depan sana." Pinta Wangi yang langsung diiyakan oleh Galih.

Namun ketika Galih hendak memarkirkan mobil di depan mini market tersebut ada beberapa orang berkerumun di sana.

"Itu apa ya Lih? Kok ramai banget." Tanya Wangi.

"Entahlah, sebentar biar saya lihat dulu." Ujar Galih.

Galih pun segera turun dari mobil setelah memarkirkannya, begitu pula Wangi yang ikut turun bersamanya.

"Maaf mau tanya, itu ada apa ya kok ramai-ramai?" Tanya Galih pada tukang parkir yang ada di sana.

"Itu ada wanita yang tiba-tiba jatuh dan sepertinya pendarahan." Jawab tukang parkir itu.

"Apa?!" Wangi yang mendengarnyapun terkejut dan langsung berlari ke arah kerumunan orang di sana.

"Permisi sebentar, tolong beri jalan! Saya dikter." Kata Wangi setengah berseru agar orang-orang yang berkerumun segera minggir.

Namun betapa terkejutnya dia ketika melihat siapa wanita yang sedang terluka itu.

"Laras? Ternyata kamu."

"Wang... Wangi, tolong aku... Sa sakiitt..." Ucap Laras dengan rintihan kesakitan seraya meremas perutnya.

"Iya, kamu yang tenang dulu ya, atur napas kamu, jangan sampai pingsan." Tutur Wangi.

"Kamu hamil?" Tanya Wangi setelah melihat darah yang mengalir di antara paha Laras dan wanita yang ternyata teman sekolah Wangi dulu itu mengangguk dengan ekspresi menahan kesakitan.

"Maaf, sudah ada yang menelpon ambulan?" Tanya Wangi pada kerumunan orang-orang di sana.

"Saya tadi sudah menelpon ambulan, mungkin sebentar lagi datang." Jawab salah satu orang di sana.

"Bagus. Terimakasih." Ucap Wangi pada orang tersebut.

"Ah itu dia sudah datang, tolong semuanya minggir!" Kata orang yang sama tadi menyuruh orang-orang segera minggir untuk memberikan jalan pada tim medis yang datang bersama ambulan.

"Apa yang terjadi?" Tanya salah satu tim medis yang baru datang mendekat ke arah Laras terbaring.

"Dia mengalami pendarahan dan sedang hamil, keadaan alat vital baik, tolong segera pindahkan ke dalam ambulan secepatnya." Perintah Wangi.

"Anda dokter?" Tanya salah seorang anggota medis itu.

"Iya, tolong bawa saja ke Rumah Sakit Universitas dan saya akan ikut, kebetulan saya mengenal wanita ini." Ucap Wangi lagi.

"Baik." Jawab Petugas medis itu yang segera memindahkan Laras ke dalam ambulan.

"Bagaimana Wangi?" Tanya Galih yang jadi ikut panik.

"Maaf Lih, aku harus ikut ke Rumah Sakit bersama ambulan, kebetulan dia adalah temanku." Jawab Wangi.

"Baiklah, kalau begitu aku akan mengikutinya dari belakang." Ujar Galih yang diangguku oleh Wangi.

Akhirnya Galih dan Wangi tidak bisa segera pulang seperti rencana awal. Wangi harus menemani Laras yang sedang terluka sedangkan Galih harus tetap bersama Wangi karena menjaga Wangi sudah menjadi tanggung jawabnya. Entah apa lagi yang akan terjadi ketika mereka sudah sampai di Rumah Sakit.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

raka apa riko thorr😅😅

2023-06-01

0

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Smgt Kak...

2022-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 Ep. 1 Kisah Sendu
2 Ep. 2 Kisah Sendu #2
3 Ep. 3 Wangi Prameswari
4 Ep. 4 I Love You
5 Ep. 5 Pagi Hari Penuh Kesal
6 Ep. 6 Antara Gosib dan Hari Tersial
7 Ep. 7 Calon Korban
8 Ep. 8 Cerita Di Meja Makan
9 Ep. 9 Tugas Sang Komandan
10 Ep. 10 Sopir Baru Wangi
11 Ep. 11 Sstt..!!
12 Ep. 12 Wangi VS Uler Keket
13 Ep. 13 Sumpah Wangi
14 Ep. 14 Rahasia Elias
15 Ep. 15 Ridwan Ketemu Calon Mantu
16 Ep. 16 Insiden Pulang
17 Ep. 17 Ada Apa Dengan Laras?
18 Ep. 18 Malu-Maluin
19 Ep. 19 Makan Malam Pertama
20 Ep. 20 Di Hari Operasi
21 Ep. 21 Akhirnya Galih Tahu
22 Ep. 22 Apa Sih Yang Aku Pikirkan?
23 Ep. 23 Omelan Wangi
24 Ep. 24 Info Dari Dino
25 Ep. 25 Berita Di Pagi Hari
26 Ep. 26 Merawat Elias
27 Ep. 27 Apakah Aku Sudah Terlambat?
28 Ep. 28 Gerah Hati
29 Ep. 29 Cerita Tak Terduga
30 Ep. 30 Cerita Tak Terduga #2
31 Ep. 31 Elias Berubah?
32 Ep. 32. Tamu Tak Diundang
33 Ep. 33 Suami Siaga
34 Ep. 34 Gara-Gara Soto Daging
35 Ep. 35 Koas Baru
36 Ep. 36 Perwita Sekar Arum
37 Ep. 37 Hati Yang Kacau
38 Ep. 38 Dasar Wangi!
39 Ep. 39 Galih Kena Gendam
40 Ep. 40 Untung Ganteng
41 Ep. 41 Undangan Makan Siang
42 Ep. 42 Gara-gara Pakaian
43 Ep. 43 Petir Di Siang Bolong
44 Ep. 44 Jawaban Galih
45 Ep. 45 Jawaban Wangi
46 Ep. 46 Syarat
47 Ep. 47 Bernapaslah Wangi
48 Ep. 48 Surat Terakhir Sang Mantan
49 Ep. 49 Surat Terakhir Sang Mantan #2
50 Ep. 50 Gosib di Rumah Sakit
51 Ep. 51 Menjahit Luka Gosib
52 Ep. 52 Siapa Dani?
53 Ep. 53 Nelangsa
54 Ep. 54 Gara-gara Salah Ngomong
55 Ep. 55 Sebuah Penyesalan
56 Ep. 56 Terbongkar Sudah
57 Ep. 57 Melepasmu
58 Ep. 58 Rahasia Wita dan Elias
59 Ep. 59 Makan Siang Berdua
60 Ep. 60 Kok Nangis?
61 Ep. 61 Josep dan Si Uler Keket?
62 Ep. 62 Kabar Dari Papa
63 Ep. 63 Curhatan Laras
64 Ep. 64 Terungkap
65 Ep. 65 Wangi Apa Monyet?
66 Ep. 66 Pengumuman Di Makan Malam
67 Ep. 67 Keputusan Galih dan Wangi
68 Ep. 68 Wangi Punya Adik Baru
69 Ep. 69 Rencana PDKT Buat Si Uler Keket
70 Ep. 70 Menjalankan Rencana
71 Ep. 71 Gara-gara Washtaple
72 Ep. 72 Sebuah Kabar Untuk Galih
73 Ep. 73 Bimbang
74 Ep. 74 Pasar Malam
75 Ep. 75 Setelah Dua Tahun
76 Ep. 76 Rujakan
77 Ep. 77 Lebanon... I'am coming..
78 Ep. 78 Apa Kabar Jantungmu?
79 Ep. 79 Kretek-Kretek Tahan Napas
80 Ep. 80 Makan Malam Penyambutan
81 Ep. 81 Telur Rebus dan Strawberry
82 Ep. 82 Kepikiran Galih Terus
83 Ep. 83 Zahara
84 Ep. 84 Haa... Kembar??
85 Ep. 85 Maaf Dari Galih dan Rahasia Romero
86 Ep. 86 Martabak Manis Yang Dirindu
87 Ep. 87 Roti Sobek Pagi Hari
88 Ep. 88 Masalah Hati
89 Ep. 89 Sstt..!! Diam!
90 Ep. 90 Langit Senja di Lebanon
91 Ep. 91 Zahara dan Romero
92 Ep. 92 Termakan Jebakan Wangi
93 Ep. 93 Kala Galih Menggoda
94 Ep. 94 Siapakah Mereka?
95 Ep. 95 Boss Gangster
96 Ep. 96 Serasa Di Dalam Drama Korea
97 Ep. 97 Makanya Jangan Nakal!!
98 Ep. 98 Rahasia Yang Ada Di Kota
99 Ep. 99 Pasien Tak Terduga
100 Ep. 100 Resah
101 Ep. 101 Joshua Franklin
102 Ep. 102 Bahaya Mengintai
103 Ep. 103 Introgasi
104 Ep. 104 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking
105 Ep. 105 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #2
106 Pengumuman Author
107 Ep. 106 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #3
108 Ep. 107 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #4
109 Ep. 108 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #5.Soledat
110 Ep. 109 Rencana Soledat dan Galih
111 Ep. 110 Gagak Siap Kembali Berburu
112 Ep. 111 Kecemasan Para Wanita
113 Ep. 112 Kasino
114 Ep. 113 OTW Bertemu Erisha
115 Ep. 114 Erisha dan Soledat Bebas
116 Ep. 115 Tertangkapnya Raja Kalajengking
117 Ep. 116 Siap-Siap Diomeli
118 Ep. 117 Mode Omelan On!
119 Ep. 118 Romi Terancam Punah
120 Ep. 119 Zahara OTW Ngerujak
121 Ep. 120 Romi, Bertahanlah...
122 Ep. 121 Bertemu Soledat Lagi
123 Ep. 122 Wangi Dilawan...?
124 Ep. 123 Tentang Mariam
125 Ep. 124 Piknik
126 Ep. 125 Persiapan Pulkam
127 Ep. 126 Bintang Di Bawah Langit Lebanon
128 Ep. 127 LDRan
129 Ep. 128 Kembali Pulang
130 Ep. 129 Kondangan
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Ep. 1 Kisah Sendu
2
Ep. 2 Kisah Sendu #2
3
Ep. 3 Wangi Prameswari
4
Ep. 4 I Love You
5
Ep. 5 Pagi Hari Penuh Kesal
6
Ep. 6 Antara Gosib dan Hari Tersial
7
Ep. 7 Calon Korban
8
Ep. 8 Cerita Di Meja Makan
9
Ep. 9 Tugas Sang Komandan
10
Ep. 10 Sopir Baru Wangi
11
Ep. 11 Sstt..!!
12
Ep. 12 Wangi VS Uler Keket
13
Ep. 13 Sumpah Wangi
14
Ep. 14 Rahasia Elias
15
Ep. 15 Ridwan Ketemu Calon Mantu
16
Ep. 16 Insiden Pulang
17
Ep. 17 Ada Apa Dengan Laras?
18
Ep. 18 Malu-Maluin
19
Ep. 19 Makan Malam Pertama
20
Ep. 20 Di Hari Operasi
21
Ep. 21 Akhirnya Galih Tahu
22
Ep. 22 Apa Sih Yang Aku Pikirkan?
23
Ep. 23 Omelan Wangi
24
Ep. 24 Info Dari Dino
25
Ep. 25 Berita Di Pagi Hari
26
Ep. 26 Merawat Elias
27
Ep. 27 Apakah Aku Sudah Terlambat?
28
Ep. 28 Gerah Hati
29
Ep. 29 Cerita Tak Terduga
30
Ep. 30 Cerita Tak Terduga #2
31
Ep. 31 Elias Berubah?
32
Ep. 32. Tamu Tak Diundang
33
Ep. 33 Suami Siaga
34
Ep. 34 Gara-Gara Soto Daging
35
Ep. 35 Koas Baru
36
Ep. 36 Perwita Sekar Arum
37
Ep. 37 Hati Yang Kacau
38
Ep. 38 Dasar Wangi!
39
Ep. 39 Galih Kena Gendam
40
Ep. 40 Untung Ganteng
41
Ep. 41 Undangan Makan Siang
42
Ep. 42 Gara-gara Pakaian
43
Ep. 43 Petir Di Siang Bolong
44
Ep. 44 Jawaban Galih
45
Ep. 45 Jawaban Wangi
46
Ep. 46 Syarat
47
Ep. 47 Bernapaslah Wangi
48
Ep. 48 Surat Terakhir Sang Mantan
49
Ep. 49 Surat Terakhir Sang Mantan #2
50
Ep. 50 Gosib di Rumah Sakit
51
Ep. 51 Menjahit Luka Gosib
52
Ep. 52 Siapa Dani?
53
Ep. 53 Nelangsa
54
Ep. 54 Gara-gara Salah Ngomong
55
Ep. 55 Sebuah Penyesalan
56
Ep. 56 Terbongkar Sudah
57
Ep. 57 Melepasmu
58
Ep. 58 Rahasia Wita dan Elias
59
Ep. 59 Makan Siang Berdua
60
Ep. 60 Kok Nangis?
61
Ep. 61 Josep dan Si Uler Keket?
62
Ep. 62 Kabar Dari Papa
63
Ep. 63 Curhatan Laras
64
Ep. 64 Terungkap
65
Ep. 65 Wangi Apa Monyet?
66
Ep. 66 Pengumuman Di Makan Malam
67
Ep. 67 Keputusan Galih dan Wangi
68
Ep. 68 Wangi Punya Adik Baru
69
Ep. 69 Rencana PDKT Buat Si Uler Keket
70
Ep. 70 Menjalankan Rencana
71
Ep. 71 Gara-gara Washtaple
72
Ep. 72 Sebuah Kabar Untuk Galih
73
Ep. 73 Bimbang
74
Ep. 74 Pasar Malam
75
Ep. 75 Setelah Dua Tahun
76
Ep. 76 Rujakan
77
Ep. 77 Lebanon... I'am coming..
78
Ep. 78 Apa Kabar Jantungmu?
79
Ep. 79 Kretek-Kretek Tahan Napas
80
Ep. 80 Makan Malam Penyambutan
81
Ep. 81 Telur Rebus dan Strawberry
82
Ep. 82 Kepikiran Galih Terus
83
Ep. 83 Zahara
84
Ep. 84 Haa... Kembar??
85
Ep. 85 Maaf Dari Galih dan Rahasia Romero
86
Ep. 86 Martabak Manis Yang Dirindu
87
Ep. 87 Roti Sobek Pagi Hari
88
Ep. 88 Masalah Hati
89
Ep. 89 Sstt..!! Diam!
90
Ep. 90 Langit Senja di Lebanon
91
Ep. 91 Zahara dan Romero
92
Ep. 92 Termakan Jebakan Wangi
93
Ep. 93 Kala Galih Menggoda
94
Ep. 94 Siapakah Mereka?
95
Ep. 95 Boss Gangster
96
Ep. 96 Serasa Di Dalam Drama Korea
97
Ep. 97 Makanya Jangan Nakal!!
98
Ep. 98 Rahasia Yang Ada Di Kota
99
Ep. 99 Pasien Tak Terduga
100
Ep. 100 Resah
101
Ep. 101 Joshua Franklin
102
Ep. 102 Bahaya Mengintai
103
Ep. 103 Introgasi
104
Ep. 104 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking
105
Ep. 105 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #2
106
Pengumuman Author
107
Ep. 106 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #3
108
Ep. 107 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #4
109
Ep. 108 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #5.Soledat
110
Ep. 109 Rencana Soledat dan Galih
111
Ep. 110 Gagak Siap Kembali Berburu
112
Ep. 111 Kecemasan Para Wanita
113
Ep. 112 Kasino
114
Ep. 113 OTW Bertemu Erisha
115
Ep. 114 Erisha dan Soledat Bebas
116
Ep. 115 Tertangkapnya Raja Kalajengking
117
Ep. 116 Siap-Siap Diomeli
118
Ep. 117 Mode Omelan On!
119
Ep. 118 Romi Terancam Punah
120
Ep. 119 Zahara OTW Ngerujak
121
Ep. 120 Romi, Bertahanlah...
122
Ep. 121 Bertemu Soledat Lagi
123
Ep. 122 Wangi Dilawan...?
124
Ep. 123 Tentang Mariam
125
Ep. 124 Piknik
126
Ep. 125 Persiapan Pulkam
127
Ep. 126 Bintang Di Bawah Langit Lebanon
128
Ep. 127 LDRan
129
Ep. 128 Kembali Pulang
130
Ep. 129 Kondangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!