Ep. 12 Wangi VS Uler Keket

Di sepanjang koridor fakultas kedokteran...

"Ya Allah... Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tolong kasihanilah hamba, jauhkanlah hamba hari ini dan hari-hari selanjutnya dari raja setan, raja iblis, raja jin yang ada di fakultas kedokteran ini, tolong jangan biarkan dia menggangguku, kali ini saja Tuhan... Kabulkanlah do'a hambamu yang teraniyaya ini. Amin." Wangi langsung mengusap wajahnya setelah melantunkan do'a disepanjang dia berjalan sambil kepalanya tengok sana tengok sini.

"Kamu ngapain sih Wang? Do'a gak jelas gitu?" Erika heran dengan kelakuan Wangi yang selalu bikin gedek kepala itu.

"Gak jelas gimana? Aku lagi berdo'a agar dijauhkan dari makhluk astral yang akhir-akhir ini mengganggu hidup aku Erika... Jelas dong..." Sahut Wangi.

"Hadwehh... Emangnya ada setan di pagi cerah gini? Ini masih jam sembilan pagi lho Wang." Ujar erika tak habis pikir dengan pemikiran Wangi yang gak jelas itu.

"Justru di jam-jam segini ini dia seringan muncul begitu saja tanpa diundang, pulangpun gak diantar." Ujar Wangi yang mulai ngelantur.

"Wahh... Ni anak mulai ngelawak." Erika hanya bisa geleng-geleng kepala saja kalau sudah gini. Masih untung dia bisa bertahan sampai sekarang berteman dengan Wangi yang unik ini, karena meski kelakuannya agak diatas rata-rata namun sebagai teman dia itu selalu bisa diandalkan dan dia termasuk dokter yang cerdas dikalangan teman dokter seangkatannya.

Tiba-tiba ada seseorang yang menyenggol lengan Wangi saat berjalan.

"Upss! Gak kelihatan, tapi untung bahu aku gak apa-apa jadi gak perlu minta maaf." Kata perempuan yang menyenggol Wangi itu dan sudah pasti dari kata-kata perempuan itu barusan, dia memang sengaja menyenggol lengan Wangi untuk cari gara-gara.

"Wahh... Tadi aku lupa gak berdo'a biar gak ketemu uler keket buta." Seloroh Wangi dengan santainya.

"Apa kamu bilang?!" Wulan langsung meninggikan suaranya dengan memelototkan matanya.

"Aduhh... Sudah gak bisa lihat, budek lagi, ckckk... Kasihan." Ujar Wangi berdecak.

"Ckckk... Kasihan..." Erika ikut membeo.

"Kalian kurang ajar ya! Apa sih yang Dokter Elias sukai dari kamu? Penampilan biasa-biasa saja, kelakuan gak jelas, bagusan juga aku kemana-mana." Celotehan Wulan yang menghina Wangi itu hanya membuat Wangi mengorek-ngorek telinganya.

"Duhh telingaku tiba-tiba gatel." Ujar Wangi sambil mengorek telinganya yang terasa gatal.

"Ihh... Jorok pula!" Ujar Wulan dengan mengernyit jijik. Sementara Erika yang melihatnya hanya terkekeh menikmati pemandangan.

"Ehh Wulan! Aku tahu kamu cantik, modis, bohay, tapi mau gimana lagi kalau Dokter Elias-nya gak milih kamu? Mau protes? Protes saja sana sama yang bersangkutan. Aku sih oke-oke saja kalau Dokter Elias mau nukerin tempat aku sama kamu. Syukuuurr...banget akunya." Ucap Wangi dengan sejuta harap andai saja beneran dia dirolling dengan Wulan si uler keket maka dia akan terbebas dari siksaan tugas Elias yang menguras tenaga, hati, jiwa dan pikirannya itu. Biarlah Wulan si uler keket itu yang menggantikan kelelahan yang dia rasakan selama dirinya bersama Elias.

"Tapi saya-nya yang gak oke! Dan saya bersyukuuurr...banget kamu ada di tim saya Wangi."

Jedderr!!

Bak disambar petir, tiba-tiba Elias datang dari arah belakang mereka dan langsung menimpali omongan Wangi barusan. Kedatangan Elias sukses membuat ketiga perempuan yang adu mulut itu terkejut.

"Ya Tuhan... Apa salah dan dosaku sehingga tidak Kau kabulkan do'aku? Bener dahh Raja Setan tiba-tiba muncul." Wangi merutuki nasibnya dalam hati.

"Ha.. Hallo dok, dokter baru datang?" Sapa Wangi dengan pertanyaan konyol bercampur rasa canggung yang begitu terasa.

"Ya... Lumayanlah untuk sekedar melihat ketika kamu mengorek telangamu yang sedang gatal." Sahut Elias dengan nada datarnya.

"Pfftt..." Erika tanpa sengaja hampir mengeluarkan tawanya namun langsung berhenti setelah mendapat pelototan dari Wangi.

"Hehe... Iya dok, tadi telinga saya tiba-tiba gatal setelah mendengar suara desisan tanpa rupa." Seloroh Wangi sekaligus menyindir Wulan, dan itu membuat Wulan geram seolah-olah ingin mencakar-cakar Wangi dengan kuku-kukunya yang baru saja dipedicure.

Elias hanya geleng-geleng kepala mendengar ucapan junior absurdnya itu.

"Dok, sepertinya Wangi tidak begitu ingin masuk ke timnya Dokter Elias, bagaimana kalau diganti dengan saya saja dok? Saya sangat ingin bergabung dengan timnya Dokter Elias." Kata Wulan mencoba bernegosiasi dengan Elias.

"Wangi tidak begitu ingin bukan berarti dia tidak mau, lagian tim saya sudah penuh dan saya tidak berniat mengganti tim saya dengan anggota dari tim lain." Jawab Elias tegas.

"Kenapa sih Dokter Elias lebih memilih Wangi daripada saya? Saya juga gak kalah pintar dengannya." Protes Wulan.

"Saya tidak perlu orang yang pintar dalam tim saya, saya butuh orang yang cerdas, cekatan, bertanggung jawab dan mau disuruh-suruh. Dan satu hal lagi saya tidak suka ruangan tim saya berubah jadi ruangan fashion show." Ucap Elias datar namun menusuk. Wangi dan Erika langsung ingin tertawa namun harus mereka tahan karena tidak ingin tanduk iblis Elias keluar dari kepalanya.

"Lagian bukannya sekarang tim Dokter Sandy sedang berkumpul di auditorium?" Ucap Elias sambil melihat pada jam tangannya.

"Aataga! Hampir lupa!" Erika seketika tersadar dan langsung pamit pada Wangi dan Elias.

"Terimakasih Dok sudah mengingatkan, Wang aku duluan ya..." Erika mengangguk sekilas pada Elias dan menepuk bahu Wangi sebelum dia pergi. Sementara Wulan mendengus sebal lalu melangkah pergi setelah berpamitan pada Elias dengan hati yang gondok.

"Bhuahaha...." Wangi sudah tidak bisa menahan tawanya dan langsung mengeluarkannya begitu saja.

"Ehmm..." Elias berdeham sambil melirik ke arah Wangi dan perempuan itu seketika menghentikan tawanya.

"Kelihatannya kamu senang sekali." Sindir Elias.

"Ehh.. e enggak kok dok!" Jawab Wangi tergagap.

"Karena hari ini kamu terlihat senang sekali berada di tim saya, maka ada tugas untuk kamu sekarang dan nanti selepas makan siang kita akan mengunjungi pasien VIP yang sedang kita tangani." Kata Elias yang langsung melangkahkan kakinya setelah ucapannya selesai. Ada senyum smirk disela langkah kakinya.

"Ya ya ya... Aku sudah tahu apa arti kata disuruh-suruh yang dia katakan tadi." Gerutu Wangi dalam gumamannya.

"Wangi... Kamu tidak bisa jalan?!" Seru Elias sarkas ketika dia menengok ke belakang namun Wangi masih diam terpaku di tempatnya berdiri.

"I iya ini mau jalan dok." Jawab Wangi terbata ucapan Elias memang selalu membuat orang lain langsung kicep dibuatnya.

🍁🍁🍁🍁

Dilain tempat, seorang lelaki paruh baya sedang terbaring di sebuah ranjang dengan selang infus di lengannya. Dia ditemani seorang wanita yang terlihat seperti istrinya. Wanita itu duduk di kursi bersebelahan dengan ranjang sang suami. Tangannya menggenggam jemari suaminya.

"Pa... Papa mau sampai kapan menyembunyikan penyakit papa pada Galih?" Tanya sang istri. Ternyata lelaki yang sedang terbaring sakit itu adalah papa Galih. Ridwan Admaja. Sedangkan wanita yang bersanya adalah Ratna, mamanya Galih.

"Nanti ma, papa pasti kasih tahu Galih." Jawab Ridwan.

"Nanti kapan? Jangan sampai Galih mengetahuinya sendiri dari orang lain, papa kan tahu sendiri perangai anakmu satu-satunya itu. Dan masalah perjodohan dia dengan anaknya mas Rendra bagaimana kita harus memberitahuinya? Papa kan tahu selama ini dia menutup hatinya rapat-rapat pada wanita setelah kepergian Sinar." Ucap Ratna yang mencoba mengeluarkan keluh kesahnya pada sang suami.

"Kalau masalah perjodohan, aku dan Rendra tidak ingin langsung mengatakannya, Rendra kini sudah mencoba mendekatkan mereka dengan cara yang sealami mungkin agar mereka berdua bisa saling mengenal satu sama lain terlebih dahulu. Seperti kata mama, Galih anak kita hatinya masih terkunci oleh masa lalunya. Jadi kita harus lebih hati-hati membawa perasaannya." Jawab Ridwan.

"Ya sudah, kalau itu keputusan papa dengan mas Rendra, mama ngikut saja karena ini demi Galih juga karena mama ingin melihat Galih bahagia, bisa menikah dan punya anak. Mama kan pingin gendong cucu." Ungkap Ratna dengan mata berkaca-kaca.

"Iya, papa ngerti... Sebentar lagi Rendra akan ke sini, nanti kita bicarakan sama-sama." Ucap Ridwan sambil mengelus punggung tangan istrinya.

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pada pintu kamar inap Ridwan.

Tok..tok..tok...

"Sepertinya itu Rendra yang datang." Kata Ridwan.

"Masuk." Ucap Ratna.

Ternyata benar, Rendra papanya Wangi yang merupakan sahabat lama Ridwan datang dari balik pintu dan masuk ke ruang inap Ridwan.

"Assalamu'alaikum Wan, bagaimana kabarmu?" Sapa Rendra setelah mendekatkan diri pada ranjang sahabatnya itu.

"Wa'alaikumsalam, seperti yang kamu lihat, aku masih terlihat seperti orang yang malas, haha..." Jawab Ridwan dibarengi dengan tawanya. Meskipun dalam keadaan sakit namun semangat hidupnya sangatlah tinggi sehingga dirinya masih bisa bercanda seperti tadi.

"Haha... Bisa saja kamu, aku yakin suatu saat nanti penyakit malasmu ini bakalan sembuh." Balas Rendra dengan candanya pula.

"Jeng Ratna bagaimana kabarnya? Saya harap jeng selalu sehat agar kuat merawat pemalas yang keras kepala ini." Ucap Rendra pada Ratna sambil sedikit melirik ke arah Ridwan yang sedang terbaring.

"Haha... Alhamdulillah, terimakasih sudah datang menjenguk mas Ridwan, dari tadi dia mengeluh bosan karena menunggu mas Rendra datang. Ini mbak Rina apa kabarnya?" Jawab Ratna dibarengi dengan pertanyaan.

"Alhamdulillah mamanya anak-anak sehat, maaf tidak bisa iku karena harus mengurus Dino anak bungsuku, jam segini anakku pulang sekolah, kasihan kalau pas pulang tidak ada orang di rumah. Anak itu kebalikan dari Wangi, penakut meski laki-laki." Terang Rendra sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Mungkin nanti kami akan cari waktu yang pas buat ke sini lagi, soalnya ini tadi aku berangkat dari kantor juga dan nanti masih balik lagi ke kantor." Lanjut Rendra menerangkan.

"Iya gak apa-apa Ren, kami mengerti, terimakasih sudah menyempatkan waktumu. Ohh ya... Bagaimana perkembangan Galih dan calon mantuku?" Tanya Ridwan dengan mata yang berbinar.

"Kamu ini... Aku tahu dari tadi yang kamu tunggu itu bukan aku tapi kabar anak-anak kita kan?" Ledek Rendra.

"Haha... Kamu memang selalu mengerti aku Ren, jadi bagaimana?" Tanya Ridwan penasaran.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Nana_Ratna

Nana_Ratna

Galih dan Ratna😁

2022-08-28

1

lihat semua
Episodes
1 Ep. 1 Kisah Sendu
2 Ep. 2 Kisah Sendu #2
3 Ep. 3 Wangi Prameswari
4 Ep. 4 I Love You
5 Ep. 5 Pagi Hari Penuh Kesal
6 Ep. 6 Antara Gosib dan Hari Tersial
7 Ep. 7 Calon Korban
8 Ep. 8 Cerita Di Meja Makan
9 Ep. 9 Tugas Sang Komandan
10 Ep. 10 Sopir Baru Wangi
11 Ep. 11 Sstt..!!
12 Ep. 12 Wangi VS Uler Keket
13 Ep. 13 Sumpah Wangi
14 Ep. 14 Rahasia Elias
15 Ep. 15 Ridwan Ketemu Calon Mantu
16 Ep. 16 Insiden Pulang
17 Ep. 17 Ada Apa Dengan Laras?
18 Ep. 18 Malu-Maluin
19 Ep. 19 Makan Malam Pertama
20 Ep. 20 Di Hari Operasi
21 Ep. 21 Akhirnya Galih Tahu
22 Ep. 22 Apa Sih Yang Aku Pikirkan?
23 Ep. 23 Omelan Wangi
24 Ep. 24 Info Dari Dino
25 Ep. 25 Berita Di Pagi Hari
26 Ep. 26 Merawat Elias
27 Ep. 27 Apakah Aku Sudah Terlambat?
28 Ep. 28 Gerah Hati
29 Ep. 29 Cerita Tak Terduga
30 Ep. 30 Cerita Tak Terduga #2
31 Ep. 31 Elias Berubah?
32 Ep. 32. Tamu Tak Diundang
33 Ep. 33 Suami Siaga
34 Ep. 34 Gara-Gara Soto Daging
35 Ep. 35 Koas Baru
36 Ep. 36 Perwita Sekar Arum
37 Ep. 37 Hati Yang Kacau
38 Ep. 38 Dasar Wangi!
39 Ep. 39 Galih Kena Gendam
40 Ep. 40 Untung Ganteng
41 Ep. 41 Undangan Makan Siang
42 Ep. 42 Gara-gara Pakaian
43 Ep. 43 Petir Di Siang Bolong
44 Ep. 44 Jawaban Galih
45 Ep. 45 Jawaban Wangi
46 Ep. 46 Syarat
47 Ep. 47 Bernapaslah Wangi
48 Ep. 48 Surat Terakhir Sang Mantan
49 Ep. 49 Surat Terakhir Sang Mantan #2
50 Ep. 50 Gosib di Rumah Sakit
51 Ep. 51 Menjahit Luka Gosib
52 Ep. 52 Siapa Dani?
53 Ep. 53 Nelangsa
54 Ep. 54 Gara-gara Salah Ngomong
55 Ep. 55 Sebuah Penyesalan
56 Ep. 56 Terbongkar Sudah
57 Ep. 57 Melepasmu
58 Ep. 58 Rahasia Wita dan Elias
59 Ep. 59 Makan Siang Berdua
60 Ep. 60 Kok Nangis?
61 Ep. 61 Josep dan Si Uler Keket?
62 Ep. 62 Kabar Dari Papa
63 Ep. 63 Curhatan Laras
64 Ep. 64 Terungkap
65 Ep. 65 Wangi Apa Monyet?
66 Ep. 66 Pengumuman Di Makan Malam
67 Ep. 67 Keputusan Galih dan Wangi
68 Ep. 68 Wangi Punya Adik Baru
69 Ep. 69 Rencana PDKT Buat Si Uler Keket
70 Ep. 70 Menjalankan Rencana
71 Ep. 71 Gara-gara Washtaple
72 Ep. 72 Sebuah Kabar Untuk Galih
73 Ep. 73 Bimbang
74 Ep. 74 Pasar Malam
75 Ep. 75 Setelah Dua Tahun
76 Ep. 76 Rujakan
77 Ep. 77 Lebanon... I'am coming..
78 Ep. 78 Apa Kabar Jantungmu?
79 Ep. 79 Kretek-Kretek Tahan Napas
80 Ep. 80 Makan Malam Penyambutan
81 Ep. 81 Telur Rebus dan Strawberry
82 Ep. 82 Kepikiran Galih Terus
83 Ep. 83 Zahara
84 Ep. 84 Haa... Kembar??
85 Ep. 85 Maaf Dari Galih dan Rahasia Romero
86 Ep. 86 Martabak Manis Yang Dirindu
87 Ep. 87 Roti Sobek Pagi Hari
88 Ep. 88 Masalah Hati
89 Ep. 89 Sstt..!! Diam!
90 Ep. 90 Langit Senja di Lebanon
91 Ep. 91 Zahara dan Romero
92 Ep. 92 Termakan Jebakan Wangi
93 Ep. 93 Kala Galih Menggoda
94 Ep. 94 Siapakah Mereka?
95 Ep. 95 Boss Gangster
96 Ep. 96 Serasa Di Dalam Drama Korea
97 Ep. 97 Makanya Jangan Nakal!!
98 Ep. 98 Rahasia Yang Ada Di Kota
99 Ep. 99 Pasien Tak Terduga
100 Ep. 100 Resah
101 Ep. 101 Joshua Franklin
102 Ep. 102 Bahaya Mengintai
103 Ep. 103 Introgasi
104 Ep. 104 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking
105 Ep. 105 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #2
106 Pengumuman Author
107 Ep. 106 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #3
108 Ep. 107 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #4
109 Ep. 108 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #5.Soledat
110 Ep. 109 Rencana Soledat dan Galih
111 Ep. 110 Gagak Siap Kembali Berburu
112 Ep. 111 Kecemasan Para Wanita
113 Ep. 112 Kasino
114 Ep. 113 OTW Bertemu Erisha
115 Ep. 114 Erisha dan Soledat Bebas
116 Ep. 115 Tertangkapnya Raja Kalajengking
117 Ep. 116 Siap-Siap Diomeli
118 Ep. 117 Mode Omelan On!
119 Ep. 118 Romi Terancam Punah
120 Ep. 119 Zahara OTW Ngerujak
121 Ep. 120 Romi, Bertahanlah...
122 Ep. 121 Bertemu Soledat Lagi
123 Ep. 122 Wangi Dilawan...?
124 Ep. 123 Tentang Mariam
125 Ep. 124 Piknik
126 Ep. 125 Persiapan Pulkam
127 Ep. 126 Bintang Di Bawah Langit Lebanon
128 Ep. 127 LDRan
129 Ep. 128 Kembali Pulang
130 Ep. 129 Kondangan
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Ep. 1 Kisah Sendu
2
Ep. 2 Kisah Sendu #2
3
Ep. 3 Wangi Prameswari
4
Ep. 4 I Love You
5
Ep. 5 Pagi Hari Penuh Kesal
6
Ep. 6 Antara Gosib dan Hari Tersial
7
Ep. 7 Calon Korban
8
Ep. 8 Cerita Di Meja Makan
9
Ep. 9 Tugas Sang Komandan
10
Ep. 10 Sopir Baru Wangi
11
Ep. 11 Sstt..!!
12
Ep. 12 Wangi VS Uler Keket
13
Ep. 13 Sumpah Wangi
14
Ep. 14 Rahasia Elias
15
Ep. 15 Ridwan Ketemu Calon Mantu
16
Ep. 16 Insiden Pulang
17
Ep. 17 Ada Apa Dengan Laras?
18
Ep. 18 Malu-Maluin
19
Ep. 19 Makan Malam Pertama
20
Ep. 20 Di Hari Operasi
21
Ep. 21 Akhirnya Galih Tahu
22
Ep. 22 Apa Sih Yang Aku Pikirkan?
23
Ep. 23 Omelan Wangi
24
Ep. 24 Info Dari Dino
25
Ep. 25 Berita Di Pagi Hari
26
Ep. 26 Merawat Elias
27
Ep. 27 Apakah Aku Sudah Terlambat?
28
Ep. 28 Gerah Hati
29
Ep. 29 Cerita Tak Terduga
30
Ep. 30 Cerita Tak Terduga #2
31
Ep. 31 Elias Berubah?
32
Ep. 32. Tamu Tak Diundang
33
Ep. 33 Suami Siaga
34
Ep. 34 Gara-Gara Soto Daging
35
Ep. 35 Koas Baru
36
Ep. 36 Perwita Sekar Arum
37
Ep. 37 Hati Yang Kacau
38
Ep. 38 Dasar Wangi!
39
Ep. 39 Galih Kena Gendam
40
Ep. 40 Untung Ganteng
41
Ep. 41 Undangan Makan Siang
42
Ep. 42 Gara-gara Pakaian
43
Ep. 43 Petir Di Siang Bolong
44
Ep. 44 Jawaban Galih
45
Ep. 45 Jawaban Wangi
46
Ep. 46 Syarat
47
Ep. 47 Bernapaslah Wangi
48
Ep. 48 Surat Terakhir Sang Mantan
49
Ep. 49 Surat Terakhir Sang Mantan #2
50
Ep. 50 Gosib di Rumah Sakit
51
Ep. 51 Menjahit Luka Gosib
52
Ep. 52 Siapa Dani?
53
Ep. 53 Nelangsa
54
Ep. 54 Gara-gara Salah Ngomong
55
Ep. 55 Sebuah Penyesalan
56
Ep. 56 Terbongkar Sudah
57
Ep. 57 Melepasmu
58
Ep. 58 Rahasia Wita dan Elias
59
Ep. 59 Makan Siang Berdua
60
Ep. 60 Kok Nangis?
61
Ep. 61 Josep dan Si Uler Keket?
62
Ep. 62 Kabar Dari Papa
63
Ep. 63 Curhatan Laras
64
Ep. 64 Terungkap
65
Ep. 65 Wangi Apa Monyet?
66
Ep. 66 Pengumuman Di Makan Malam
67
Ep. 67 Keputusan Galih dan Wangi
68
Ep. 68 Wangi Punya Adik Baru
69
Ep. 69 Rencana PDKT Buat Si Uler Keket
70
Ep. 70 Menjalankan Rencana
71
Ep. 71 Gara-gara Washtaple
72
Ep. 72 Sebuah Kabar Untuk Galih
73
Ep. 73 Bimbang
74
Ep. 74 Pasar Malam
75
Ep. 75 Setelah Dua Tahun
76
Ep. 76 Rujakan
77
Ep. 77 Lebanon... I'am coming..
78
Ep. 78 Apa Kabar Jantungmu?
79
Ep. 79 Kretek-Kretek Tahan Napas
80
Ep. 80 Makan Malam Penyambutan
81
Ep. 81 Telur Rebus dan Strawberry
82
Ep. 82 Kepikiran Galih Terus
83
Ep. 83 Zahara
84
Ep. 84 Haa... Kembar??
85
Ep. 85 Maaf Dari Galih dan Rahasia Romero
86
Ep. 86 Martabak Manis Yang Dirindu
87
Ep. 87 Roti Sobek Pagi Hari
88
Ep. 88 Masalah Hati
89
Ep. 89 Sstt..!! Diam!
90
Ep. 90 Langit Senja di Lebanon
91
Ep. 91 Zahara dan Romero
92
Ep. 92 Termakan Jebakan Wangi
93
Ep. 93 Kala Galih Menggoda
94
Ep. 94 Siapakah Mereka?
95
Ep. 95 Boss Gangster
96
Ep. 96 Serasa Di Dalam Drama Korea
97
Ep. 97 Makanya Jangan Nakal!!
98
Ep. 98 Rahasia Yang Ada Di Kota
99
Ep. 99 Pasien Tak Terduga
100
Ep. 100 Resah
101
Ep. 101 Joshua Franklin
102
Ep. 102 Bahaya Mengintai
103
Ep. 103 Introgasi
104
Ep. 104 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking
105
Ep. 105 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #2
106
Pengumuman Author
107
Ep. 106 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #3
108
Ep. 107 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #4
109
Ep. 108 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #5.Soledat
110
Ep. 109 Rencana Soledat dan Galih
111
Ep. 110 Gagak Siap Kembali Berburu
112
Ep. 111 Kecemasan Para Wanita
113
Ep. 112 Kasino
114
Ep. 113 OTW Bertemu Erisha
115
Ep. 114 Erisha dan Soledat Bebas
116
Ep. 115 Tertangkapnya Raja Kalajengking
117
Ep. 116 Siap-Siap Diomeli
118
Ep. 117 Mode Omelan On!
119
Ep. 118 Romi Terancam Punah
120
Ep. 119 Zahara OTW Ngerujak
121
Ep. 120 Romi, Bertahanlah...
122
Ep. 121 Bertemu Soledat Lagi
123
Ep. 122 Wangi Dilawan...?
124
Ep. 123 Tentang Mariam
125
Ep. 124 Piknik
126
Ep. 125 Persiapan Pulkam
127
Ep. 126 Bintang Di Bawah Langit Lebanon
128
Ep. 127 LDRan
129
Ep. 128 Kembali Pulang
130
Ep. 129 Kondangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!