Ep. 4 I Love You

Hosh... hoshh...

Napas Wangi terdengar ngos-ngosan, maklum dia baru saja lari terbirit-birit untuk menghindari amukan kanjeng papa dan kanjeng mama karena ulahnya yang sembarangan mengambil sangkur papanya untuk mengupas mangga. Dia berlari ke luar rumah rumah dan berhenti di kedai warung bu Win yang tidak jauh dari rumahnya. Kebetulan anak lelaki sulung bu Win adalah temannya sendiri. Namanya Riko Mahendra atau biasa Wangi panggil Koko, mereka berteman dari kecil dan bersahabat sampai sekarang.

"Slamet...slamet..." Wangi bergumam sambil mengelus dadanya.

"Ehh ada Wangi... Kamu kenapa sampai ngos-ngosan gitu? Sebentar ibu ambilkan minum." Ujar bu Win seraya mengambil gelas yang ada di meja warungnya dan mengisinya dengan air putih.

"Nih minum dulu!" Bu Win menyodorkan segelas air putih yang langsung diterima Wangi dan diteguknya hingga tandas.

"Terimakasih bu Win." Ucap Wangi seraya mengusap ujung bibirnya yang basah karena air yang diminumnya.

"Memangnya kamu habis ngapain sampai nampasmu kembang kempis begitu?" Tanya bu Win.

"Habis lari dari kenyataan hidup bu, ternyata capek banget." Jawab Wangi sambil mengusap peluhnya dengan tissue yang baru ia sambar dari meja warung bu Win.

"Paling juga lari dari amukan orang rumahnya, nih bocah pasti baru bikin masalah." Tiba-tiba seorang lelaki muda seumuran Wangi keluar dari dalam rumah bu Win dan langsung menyela obrolan Wangi dan bu Win. Dialah Riko anak sulung bu Win sekaligus sahabat Wangi dari orok.

"Hebat kamu Ko, bisa langsung bener tebakan kamu. Belajar jadi cenayang dari mana?" Sahut Wangi sambil mengacungkan kedua jempol jari tangannya.

"Dari mak Perot!" Jawab Riko asal dan Wangi pun langsung ngakak dibuatnya, sementara bu Win yang mendengar obrolan unfaedah dua bocah sableng itu hanya bisa geleng-geleng kepala saja.

"Kali ini kamu buat ulah apalagi sih Wang?" Tanya Riko sambil mengunyah jajanan chiki yang ia ambil dari warung ibunya.

"Tadi aku ngupas mangga langsung dari pohonnya dan makan di sana." Jawab Wangi mulai bercerita.

"Wihh... Kamu cewek apa monyet? Pantesan kena semprot bu komandan." Sahut Riko setengah mengejek.

"Masalahnya yang ngamuk bukan cuma bu komandan tapi juga pak komandan Ko..." Ujar Wangi.

"Lha kok bisa?" Tanya Riko heran.

"Soalnya aku ngupas mangganya pakai sangkur pak komandan yang baru saja dibersihkan." Riko pun langsung ngakak terpingkal-pingkal mendapat jawaban Wangi. Sementara gadis itu hanya bisa cemberut melihat Riko menertawakan kesialannya.

"Ketawa saja Ko sampai kamu keselek chiki yang kamu makan!" Ucap Wangi menyumpahi Riko.

"Uhuk...uhukk...!" Riko pun keselek juga akhirnya.

"Mampus kau!!" Seru Wangi puas.

"Kamu sih do'anya jelek banget, sampai nyumpahin segala." Sungut Riko dengan muka yang merah antara kesal dan rasa sesak karena habis tersedak chiki yang ia makan.

"Makanya kalau lihat teman kesusahan itu dibantu kek... Jangan malah diketawain, gini kan jadinya." Sahut Wangi sok kalem tapi mulut masih tetap saja pedes.

"Iya, iya... Maaf." Sahut Riko. "Lagian masih ada pisau kenapa musti pakai sangkur segala sih? Pantas saja pak komandan marah." Lanjut Riko.

"Trus aku harus gimana dong Ko?" Tanya Wangi sambil menopang dagunya dengan kedua telapak tangannya.

"Ya minta maaflah... Pulang gih sana!" Jawab Riko setengah mengusir. Kebiasaan Wangi, pagi-pagi pasti sudah ngerusuh di rumahnya.

"Takut aku ngadepin bu komandan, seremnya ngalah-ngalahin pak komandan." Ungkap Wangi sambil bergidik ngeri membayangkan bagaimana mamanya yang sedang marah seakan mengeluarkan tanduk dari atas kepalanya dan mengeluarkan taring dari bibirnya. Oh ya, Riko dan Wangi ini biasa memanggil mama dan papanya Wangi dengan sebutan bapak dan ibu komandan. Maklum papa Rendra adalah komandan di Batalyon TNI AD tempat papa Rendra mengemban tugasnya.

"Makanya... Jangan bikin ulah kalau ujung-ujungnya juga takut." Ujar Riko yang sudah lelah menghadapi kebiasaan teman kecilnya itu. Tapi meski rada-rada badung gitu, Wangi adalah salah satu temannya yang dapat diandalkan, dapat dipercara dan setia kawan. Maka dari itu persahabatan mereka awet sampai sekarang ini.

"Mahunya gitu sih... Tapi gak tahu kenapa ujung-ujungnya selalu begini." Ujar Wangi merutuki nasibnya yang selalu sial.

"Hallahh... Kamunya saja yang suka jahil!" Skak mat Riko. Sementara Wangi hanya bisa nyengir saja.

"Hehe... Bawaan orok Ko." Jawabnya asal.

Beberapa saat Riko tiba-tiba mengatakan sesuatu yang membuat Wangi setengah kelabakan.

"Duhh gak terasa ya liburan semester ini sudah berakhir." Riko mendesah panjang seakan tidak terima berpisah dengan kehidupan santainya beberapa minggu ini.

"Ohh iya! Besok kita bakalan balik lagi ke kampus ya? Aku nebeng kamu ya besok?!" Pinta Wangi yang terdengar seperti sebuah perintah di telinga Riko.

"Ogah! Aku sudah janji sama Mayang buat jemput di rumahnya." Tolak Riko mentah-mentah karena sudah janji dengan pacarnya, yaitu Mayang.

"Yaelah Ko... Rumah Mayang kan dekat kampus juga Ko... Aku nebeng sampai pertigaan dekat rumahnya Mayang aja, ntar aku bisa jalan kaki dari sana sampai ke kampus." Yang namanya Wangi itu memang pantang menyerah, pantang ditolak.

"Okey! Tapi ada syaratnya." Ucap Riko dengan tersenyum smirk yang terlihat mencurigakan.

"Apa? Awas saja kalau aneh-aneh!" Ancam Wangi.

"Belum juga apa-apa masa takut duluan?" Ujar Riko meremehkan.

"Udah, cepetan... Apa?" Tanya Wangi tak sabaran.

"Kamu harus nerima tantangan dari aku yaitu kamu harus bilang 'I Love You' sama orang yang pertama kali masuk ke warung ibuku ini." Tantang Riko dengan senyum liciknya.

"Wahh... Cari perkara ini anak. Gak, gak, gak mau!" Tolak Wangi. Dia tidak mahu cari gara-gara lagi, urusan dengan papanya saja belum selesai mahu cari gara-gara sama orang lain.

"Ck... Cemen kamu, gitu saja takut! Kan lumayan siapa tahu ketemu jodoh beneran." Ledek Riko.

"Iya kalau yang datang pas ganteng orangnya, kalau pas yang peot kan aku yang rugi, kepalang malu juga. Pokoknya gak!!" Wangi tetap kekeh menolak tantangan dari Riko.

"Gini aja deh... Kalau itu orang bales 'I Love You Too' aku bakalan jadi ojek kamu selama satu bulan ke kampus. Gimana?" Tawar Riko dengan pongahnya. Sementara Wangi sedang menimbang-nimbang tawaran Riko yang terdengar menggiurkan. Lumayan kan uang jatah naik angkotnya utuh.

"Okey! Tapi kalau itu orang gak mau bales, kamu harus tetap barengin aku ke kampus besok." Ujar Wangi.

"Okey deal!" Keduanya lalu melakukan tos sebagai tanda persetujuan.

Lima menit kemudian datanglah dua pria muda berpakaian seragam TNI AD yang sepertinya akan memesan sarapan di warungnya bu Win. Terlihat mereka berdua sedang melihat-lihat menu yang terpampang rapi di meja etalase makanan di warung itu.

"Koko, itu ada dua orang gimana? Mana yang musti jadi target kita?" Tanya Wangi sembari berbisik pada Riko.

"Gampang... Yang pesan duluan, itu yang jadi targetnya." Jawab Riko sambil mengamati kedua tentara prajurit muda itu. Dan tidak lama kemudian salah seorang dari mereka sedang memanggil si pemilik warung.

"Permisi bu Win, saya mau pesan sarapan." Seru tentara muda itu dan bu Win yang kebetulan sedang menggoreng tempe di dalam rumahnya segera keluar tergopoh-gopoh setelah mengangkat tempenya dan mematikan kompornya.

"Ya... Sebentar!" Seru bu Win menyahuti.

"Ehh om Galih dan om Jarno to ternyata... Mau pesan apa?" Tanya bu Win sambil menyambar piring yang ada di rak piring tak jauh dari tempatnya berdiri. Ternyata kedua tentara muda yang akan jadi target duo sableng itu adalah Galih dan Jarno.

"Nah Wang, kamu perhatikan baik-baik pria yang di sebelah kiri itu yang pesan makanan duluan, berarti dialah target kamu." Ujar Riko berbisik sambil tak hentinya memperhatikan dua orang targetnya.

"Lumayan Wang... Ternyata dia ganteng juga meski kulitnya gak seputih oppa-oppa yang biasa kamu lihat di drama itu." Lanjut Riko tak berhenti nyerocos.

"Diam Ko! Ini aku lagi menata hati, situ malah nyerocos terus! Empet aku dengernya." Sengak Wangi.

"Sudah sikat sekarang saja sana... Buruan ketimbang nanti terlanjur banyak orang, terlanjur malu juga kamu." Cerocos Riko yang tak berhenti memanas-manasi Wangi.

"Iya bentar! Kamu diam saja!" Sergah Wangi geram.

Dengan mengambil napas panjang berkali kali untuk menenangkan degup jantungnya, akhirnya Wangi memantabkan tekatnya untuk melakukan tantangan dari Riko. Dia pun melangkahkan kakinya pelan menuju di mana Galih yang kini sedang duduk bersama Jarno.

"Permisi om... Maaf ganggu waktunya." Sapa Wangi dengan perasaan was-was pada Galih. Ada sedikit rasa takut dalam hatinya, maklum ini pertama kalinya dia akan berurusan dengan orang asing, apalagi seorang laki-laki.

"Iya dek, ada yang bisa kami bantu?" Tanya Galih dengan memandang langsung wajah Wangi. Seakan terhipnotis, Wangi pun menatap Galih. Meneliti setiap sudut wajah pria itu. Garis rahang yang kokoh, hidung mancung, iris mata hitam yang tajam dan alis yang tebal serta bibir yang... Wangi langsung menggelengkan kepalanya sekilas, membuyarkan segala apa yang ada di dalam otak cantiknya dan akhirnya dia kembali fokus pada tujuan pertamanya.

"Saya cuma mau bilang sesuatu, tapi jangan marahi saya ya om?" Pinta Wangi pada Galih.

"Kenapa saya harus marah? Memangnya adek mau bilang apa?" Tanya Galih dengan suara tegas namun lembut.

"Saya cuma bilang, 'I Love You' om." Ucap Wangi dengan sekali tarikan napas, seraya memejamkan matanya.

"Pfft... I Love You Too dek." Wangi yang mendengar jawaban itu membuka matanya, tapi sayangnya yang menjawab itu bukannya Galih melainkan Jarno.

"Pfft... Maaf kawan saya ini terlalu gugup jadi saya yang mewakili jawabannya." Ujar Jarno seraya menahan tawanya. Sementara Wangi hanya bisa ketap ketip matanya, tidak tahu harus merespon apa. Galih? Jangan ditanya lagi, pria tampan itu hanya bisa menatap heran pada wajah Wangi dan selang beberapa saat ia mengatakan sesuatu diluar perkiraan Wangi.

"Dek... Sebaiknya adek sekolah dulu yang benar, rajin belajar biar semua cita-cita adek terwujud. Adek kan masih kecil jangan mikirin masalah cinta dulu." Wangi yang mendengar penuturan tak terduga itu langsung membulatkan matanya dan melongo seperti orang linglung.

"Hahh??"

Bersambung...

.

.

.

Haiii... Apa kabar para readerku tercinta? Semoga kalian sehat dan bahagia selalu.

Terimakasih sudah membaca novel terbaruku ini, terimakasih sudah setia dan mendukungku selama ini. Untuk kalian yang baru gabung dan baru mengenalku, aku ucapkan selamat bergabung di karya-karya Shira Sirius. Jangan luapa tinggalkan like, komen, vote dan dukungan kalian. Dan baca juga karya aku sebelumnya yang berjudul "Jully Mahardika"

Terimakasih... Author Shira Sirius lope lope 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

lanjut yhor... aku suka jalan ceritanya😍😍😍😍

2023-05-31

0

M Khan

M Khan

seneng bacanya Thor senyum sendiri

2023-02-23

0

Tiara Golby

Tiara Golby

ceritanya bagus lucu,semoga ceritanya gak berbelit2 dn jangan terlalu banyak komplik

2022-10-30

1

lihat semua
Episodes
1 Ep. 1 Kisah Sendu
2 Ep. 2 Kisah Sendu #2
3 Ep. 3 Wangi Prameswari
4 Ep. 4 I Love You
5 Ep. 5 Pagi Hari Penuh Kesal
6 Ep. 6 Antara Gosib dan Hari Tersial
7 Ep. 7 Calon Korban
8 Ep. 8 Cerita Di Meja Makan
9 Ep. 9 Tugas Sang Komandan
10 Ep. 10 Sopir Baru Wangi
11 Ep. 11 Sstt..!!
12 Ep. 12 Wangi VS Uler Keket
13 Ep. 13 Sumpah Wangi
14 Ep. 14 Rahasia Elias
15 Ep. 15 Ridwan Ketemu Calon Mantu
16 Ep. 16 Insiden Pulang
17 Ep. 17 Ada Apa Dengan Laras?
18 Ep. 18 Malu-Maluin
19 Ep. 19 Makan Malam Pertama
20 Ep. 20 Di Hari Operasi
21 Ep. 21 Akhirnya Galih Tahu
22 Ep. 22 Apa Sih Yang Aku Pikirkan?
23 Ep. 23 Omelan Wangi
24 Ep. 24 Info Dari Dino
25 Ep. 25 Berita Di Pagi Hari
26 Ep. 26 Merawat Elias
27 Ep. 27 Apakah Aku Sudah Terlambat?
28 Ep. 28 Gerah Hati
29 Ep. 29 Cerita Tak Terduga
30 Ep. 30 Cerita Tak Terduga #2
31 Ep. 31 Elias Berubah?
32 Ep. 32. Tamu Tak Diundang
33 Ep. 33 Suami Siaga
34 Ep. 34 Gara-Gara Soto Daging
35 Ep. 35 Koas Baru
36 Ep. 36 Perwita Sekar Arum
37 Ep. 37 Hati Yang Kacau
38 Ep. 38 Dasar Wangi!
39 Ep. 39 Galih Kena Gendam
40 Ep. 40 Untung Ganteng
41 Ep. 41 Undangan Makan Siang
42 Ep. 42 Gara-gara Pakaian
43 Ep. 43 Petir Di Siang Bolong
44 Ep. 44 Jawaban Galih
45 Ep. 45 Jawaban Wangi
46 Ep. 46 Syarat
47 Ep. 47 Bernapaslah Wangi
48 Ep. 48 Surat Terakhir Sang Mantan
49 Ep. 49 Surat Terakhir Sang Mantan #2
50 Ep. 50 Gosib di Rumah Sakit
51 Ep. 51 Menjahit Luka Gosib
52 Ep. 52 Siapa Dani?
53 Ep. 53 Nelangsa
54 Ep. 54 Gara-gara Salah Ngomong
55 Ep. 55 Sebuah Penyesalan
56 Ep. 56 Terbongkar Sudah
57 Ep. 57 Melepasmu
58 Ep. 58 Rahasia Wita dan Elias
59 Ep. 59 Makan Siang Berdua
60 Ep. 60 Kok Nangis?
61 Ep. 61 Josep dan Si Uler Keket?
62 Ep. 62 Kabar Dari Papa
63 Ep. 63 Curhatan Laras
64 Ep. 64 Terungkap
65 Ep. 65 Wangi Apa Monyet?
66 Ep. 66 Pengumuman Di Makan Malam
67 Ep. 67 Keputusan Galih dan Wangi
68 Ep. 68 Wangi Punya Adik Baru
69 Ep. 69 Rencana PDKT Buat Si Uler Keket
70 Ep. 70 Menjalankan Rencana
71 Ep. 71 Gara-gara Washtaple
72 Ep. 72 Sebuah Kabar Untuk Galih
73 Ep. 73 Bimbang
74 Ep. 74 Pasar Malam
75 Ep. 75 Setelah Dua Tahun
76 Ep. 76 Rujakan
77 Ep. 77 Lebanon... I'am coming..
78 Ep. 78 Apa Kabar Jantungmu?
79 Ep. 79 Kretek-Kretek Tahan Napas
80 Ep. 80 Makan Malam Penyambutan
81 Ep. 81 Telur Rebus dan Strawberry
82 Ep. 82 Kepikiran Galih Terus
83 Ep. 83 Zahara
84 Ep. 84 Haa... Kembar??
85 Ep. 85 Maaf Dari Galih dan Rahasia Romero
86 Ep. 86 Martabak Manis Yang Dirindu
87 Ep. 87 Roti Sobek Pagi Hari
88 Ep. 88 Masalah Hati
89 Ep. 89 Sstt..!! Diam!
90 Ep. 90 Langit Senja di Lebanon
91 Ep. 91 Zahara dan Romero
92 Ep. 92 Termakan Jebakan Wangi
93 Ep. 93 Kala Galih Menggoda
94 Ep. 94 Siapakah Mereka?
95 Ep. 95 Boss Gangster
96 Ep. 96 Serasa Di Dalam Drama Korea
97 Ep. 97 Makanya Jangan Nakal!!
98 Ep. 98 Rahasia Yang Ada Di Kota
99 Ep. 99 Pasien Tak Terduga
100 Ep. 100 Resah
101 Ep. 101 Joshua Franklin
102 Ep. 102 Bahaya Mengintai
103 Ep. 103 Introgasi
104 Ep. 104 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking
105 Ep. 105 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #2
106 Pengumuman Author
107 Ep. 106 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #3
108 Ep. 107 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #4
109 Ep. 108 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #5.Soledat
110 Ep. 109 Rencana Soledat dan Galih
111 Ep. 110 Gagak Siap Kembali Berburu
112 Ep. 111 Kecemasan Para Wanita
113 Ep. 112 Kasino
114 Ep. 113 OTW Bertemu Erisha
115 Ep. 114 Erisha dan Soledat Bebas
116 Ep. 115 Tertangkapnya Raja Kalajengking
117 Ep. 116 Siap-Siap Diomeli
118 Ep. 117 Mode Omelan On!
119 Ep. 118 Romi Terancam Punah
120 Ep. 119 Zahara OTW Ngerujak
121 Ep. 120 Romi, Bertahanlah...
122 Ep. 121 Bertemu Soledat Lagi
123 Ep. 122 Wangi Dilawan...?
124 Ep. 123 Tentang Mariam
125 Ep. 124 Piknik
126 Ep. 125 Persiapan Pulkam
127 Ep. 126 Bintang Di Bawah Langit Lebanon
128 Ep. 127 LDRan
129 Ep. 128 Kembali Pulang
130 Ep. 129 Kondangan
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Ep. 1 Kisah Sendu
2
Ep. 2 Kisah Sendu #2
3
Ep. 3 Wangi Prameswari
4
Ep. 4 I Love You
5
Ep. 5 Pagi Hari Penuh Kesal
6
Ep. 6 Antara Gosib dan Hari Tersial
7
Ep. 7 Calon Korban
8
Ep. 8 Cerita Di Meja Makan
9
Ep. 9 Tugas Sang Komandan
10
Ep. 10 Sopir Baru Wangi
11
Ep. 11 Sstt..!!
12
Ep. 12 Wangi VS Uler Keket
13
Ep. 13 Sumpah Wangi
14
Ep. 14 Rahasia Elias
15
Ep. 15 Ridwan Ketemu Calon Mantu
16
Ep. 16 Insiden Pulang
17
Ep. 17 Ada Apa Dengan Laras?
18
Ep. 18 Malu-Maluin
19
Ep. 19 Makan Malam Pertama
20
Ep. 20 Di Hari Operasi
21
Ep. 21 Akhirnya Galih Tahu
22
Ep. 22 Apa Sih Yang Aku Pikirkan?
23
Ep. 23 Omelan Wangi
24
Ep. 24 Info Dari Dino
25
Ep. 25 Berita Di Pagi Hari
26
Ep. 26 Merawat Elias
27
Ep. 27 Apakah Aku Sudah Terlambat?
28
Ep. 28 Gerah Hati
29
Ep. 29 Cerita Tak Terduga
30
Ep. 30 Cerita Tak Terduga #2
31
Ep. 31 Elias Berubah?
32
Ep. 32. Tamu Tak Diundang
33
Ep. 33 Suami Siaga
34
Ep. 34 Gara-Gara Soto Daging
35
Ep. 35 Koas Baru
36
Ep. 36 Perwita Sekar Arum
37
Ep. 37 Hati Yang Kacau
38
Ep. 38 Dasar Wangi!
39
Ep. 39 Galih Kena Gendam
40
Ep. 40 Untung Ganteng
41
Ep. 41 Undangan Makan Siang
42
Ep. 42 Gara-gara Pakaian
43
Ep. 43 Petir Di Siang Bolong
44
Ep. 44 Jawaban Galih
45
Ep. 45 Jawaban Wangi
46
Ep. 46 Syarat
47
Ep. 47 Bernapaslah Wangi
48
Ep. 48 Surat Terakhir Sang Mantan
49
Ep. 49 Surat Terakhir Sang Mantan #2
50
Ep. 50 Gosib di Rumah Sakit
51
Ep. 51 Menjahit Luka Gosib
52
Ep. 52 Siapa Dani?
53
Ep. 53 Nelangsa
54
Ep. 54 Gara-gara Salah Ngomong
55
Ep. 55 Sebuah Penyesalan
56
Ep. 56 Terbongkar Sudah
57
Ep. 57 Melepasmu
58
Ep. 58 Rahasia Wita dan Elias
59
Ep. 59 Makan Siang Berdua
60
Ep. 60 Kok Nangis?
61
Ep. 61 Josep dan Si Uler Keket?
62
Ep. 62 Kabar Dari Papa
63
Ep. 63 Curhatan Laras
64
Ep. 64 Terungkap
65
Ep. 65 Wangi Apa Monyet?
66
Ep. 66 Pengumuman Di Makan Malam
67
Ep. 67 Keputusan Galih dan Wangi
68
Ep. 68 Wangi Punya Adik Baru
69
Ep. 69 Rencana PDKT Buat Si Uler Keket
70
Ep. 70 Menjalankan Rencana
71
Ep. 71 Gara-gara Washtaple
72
Ep. 72 Sebuah Kabar Untuk Galih
73
Ep. 73 Bimbang
74
Ep. 74 Pasar Malam
75
Ep. 75 Setelah Dua Tahun
76
Ep. 76 Rujakan
77
Ep. 77 Lebanon... I'am coming..
78
Ep. 78 Apa Kabar Jantungmu?
79
Ep. 79 Kretek-Kretek Tahan Napas
80
Ep. 80 Makan Malam Penyambutan
81
Ep. 81 Telur Rebus dan Strawberry
82
Ep. 82 Kepikiran Galih Terus
83
Ep. 83 Zahara
84
Ep. 84 Haa... Kembar??
85
Ep. 85 Maaf Dari Galih dan Rahasia Romero
86
Ep. 86 Martabak Manis Yang Dirindu
87
Ep. 87 Roti Sobek Pagi Hari
88
Ep. 88 Masalah Hati
89
Ep. 89 Sstt..!! Diam!
90
Ep. 90 Langit Senja di Lebanon
91
Ep. 91 Zahara dan Romero
92
Ep. 92 Termakan Jebakan Wangi
93
Ep. 93 Kala Galih Menggoda
94
Ep. 94 Siapakah Mereka?
95
Ep. 95 Boss Gangster
96
Ep. 96 Serasa Di Dalam Drama Korea
97
Ep. 97 Makanya Jangan Nakal!!
98
Ep. 98 Rahasia Yang Ada Di Kota
99
Ep. 99 Pasien Tak Terduga
100
Ep. 100 Resah
101
Ep. 101 Joshua Franklin
102
Ep. 102 Bahaya Mengintai
103
Ep. 103 Introgasi
104
Ep. 104 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking
105
Ep. 105 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #2
106
Pengumuman Author
107
Ep. 106 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #3
108
Ep. 107 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #4
109
Ep. 108 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #5.Soledat
110
Ep. 109 Rencana Soledat dan Galih
111
Ep. 110 Gagak Siap Kembali Berburu
112
Ep. 111 Kecemasan Para Wanita
113
Ep. 112 Kasino
114
Ep. 113 OTW Bertemu Erisha
115
Ep. 114 Erisha dan Soledat Bebas
116
Ep. 115 Tertangkapnya Raja Kalajengking
117
Ep. 116 Siap-Siap Diomeli
118
Ep. 117 Mode Omelan On!
119
Ep. 118 Romi Terancam Punah
120
Ep. 119 Zahara OTW Ngerujak
121
Ep. 120 Romi, Bertahanlah...
122
Ep. 121 Bertemu Soledat Lagi
123
Ep. 122 Wangi Dilawan...?
124
Ep. 123 Tentang Mariam
125
Ep. 124 Piknik
126
Ep. 125 Persiapan Pulkam
127
Ep. 126 Bintang Di Bawah Langit Lebanon
128
Ep. 127 LDRan
129
Ep. 128 Kembali Pulang
130
Ep. 129 Kondangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!