Ep. 6 Antara Gosib dan Hari Tersial

Di dalam asrama Batalyon pagi ini Galih dan beberapa temannya memilih mengambil jatah sarapannya di kantin Batalyon walau sebenarnya menu di warung bu Win lebih enak. Ini adalah sarapan yang telat, mereka cukup lelah dan lapar setelah latihan pagi-pagi buta tadi, jadi Galih dan temannya memilih menu dari asrama saja.

"Tahu gak kemarin Galih baru saja mendapat pengakuan cinta?" Ujar Jarno disela-sela sarapan mereka.

"Serius? Dari siapa?" Tanya Johan.

"Cantik gak?" Tanya Manuel.

"Serius, tanya saja bu Win, lumayan cantik sih... Tapi lebih ke imut gitu..." Jawab Jarno.

"Kenapa harus tanya ke bu Win? Emang anaknya bu Win ya?" Tanya Manuel.

"Ngaco! Anak bu Win kan laki-laki." Johan menimpali.

"Cewek itu nembaknya di warungnya bu Win." Terang Jarno.

"Benar begitu Lih?" Tanya Johan memastikan.

"Jangan dengarkan omongannya Jarno." Sahut Galih yang tadinya hanya diam saja menikmati sarapannya tanpa menghiraukan perbincangan ketiga temannya tentang dirinya kemarin.

"Lha... Ini benar gak sih? Kamu gak ngada-ngada kan No?" Tanya Manuel kebingungan.

"Yaelah... Ngapain juga bohong, sungguh kejadiannya kemarin di warungnya bu Win, tanya saja bu Win kalau tidak percaya." Jawab Jarno meyakinkan Manuel dan Johan.

"Trus jawabanmu apa Lih?" Tanya Johan pada Galih.

"Gadis itu cuma asal ngomong saja, masih kecil juga sudah ingin pacaran." Kata Galih menanggapi pertanyaan Johan sambil melanjutkan lagi sarapannya.

"Hahh?! Jadi yang nembak Galih itu masih kecil?" Manuel terbelalak kaget mendengar jawaban Galih.

"Yang aku lihat seperti itu." Jawab Galih santai.

"Memangnya sekecil apa dia? Siapa tahu dia tidak sekecil itu." Ujar Johan.

"Waktu itu dia berpenampilan sederhana, pakai celana pendek selutut, kaos oblong dan rambut yang dicepol asal-asalan, wajahnya lumayan manis dan terlihat lugu, tubuhnya kecil tapi tidak pendek juga tidak tinggi, lumayanlah... Yaa... mungkin dia terlihat masih SMA mungkin." Ucap Jarno mengingat-ingat penampilan Wangi saat bertemu dengannya dan Galih di warung bu Win.

"Ckck... Ternyata pesonamu itu sudah merambah ke anak sekolah ya Lih, kemarin-kemarin masih dikalangan wanita pekerja atau kuliah, sekarang anak SMA, ckck..." Ujar Manuel yang terheran-heran dengan temannya yang satu itu, banyak sekali wanita yang menaruh hati pada Galih namun tak satupun dari wanita-wanita itu yang mampu merebut dan meluluhkan hati Galih, karena bagi Galih sendiri belum ada seorang wanitapun yang mampu menggantikan Sinar di hatinya. Apalagi luka itu masih membekas di hati Galih.

"Ohh ya, kalian sudah tahu belum? Dengar-dengar Komandan kita mempunyai anak gadis yang cantik." Ujar Johan.

"Bukannya Komandan kita anaknya itu lelaki yang masih SD itu ya... Yang biasannya suka ikut Komandan kesini sepulang sekolah? Siapa namany?" Tanya Jarno.

"Dino." Sahut Manuel.

"Ya itu dia..." Seru Jarno.

"Bukan... Yang aku maksud itu anak sulungnya Komandan, anaknya itu perempuan dan sekarang banyak diantara kita yang membicarakannya tadi." Ungkap Johan.

"Haha... Jangan-jangan anak SMA yang kamu jumpai kemarin Lih..." Tebak Manuel sambil tertawa.

"Ngawur! Anak perempuan Komandan ini sudah dewasa, dari info yang aku dengar dia itu seorang dokter muda yang sekarang sedang melanjutkan ke jenjang spesialis." Kata Johan memberi info pada teman-temannya.

"Kamu tahu itu dari siapa Han?" Tanya Jarno.

"Tadi pagi si Wahib disuruh Komandan ke rumahnya buat ngantar anaknya Dino ke sekolah karena Komandan ada urusan penting sehingga tidak bisa mengantar anaknya ke sekolah, nahh... Waktu itulah Wahib melihat anak perempuan Komandan dan setelahnya dia mengorek info dari Dino tentang kakak perempuannya itu." Jelas Johan memberi keterangan yang membuat Manuel dan Jarno ber ohh ria bersama.

"Waahh... Kalau itu sih berat, mana mungkin perempuan cantik, pinter, dokter pula mahu dengan kita-kita yang hitam dan bau keringat ini?" Ucap Manuel yang terlanjur minder duluan.

"Namanya jodoh siapa yang tahu? Benar begitu kan Lih?" Ucap Johan sambil menepuk bahu Galih yang duduk di sebelahnya.

"Hmmm..." Galih hanya meresponnya dengan deheman saja, dia tidak terlalu minat dengan bahan pembicaraan teman-temannya itu, jadi sedari tadi dia memilih diam dan mendengarkan saja tanpa meresponnya. Sedangkan yang lainnya yang melihat respon Galih hanya saling lirik satu sama lain sambil menggelengkan kepala. Mereka yang mengenal Galih tentu tahu alasannya.

🍁🍁🍁

Dilain tempat, Wangi dan Elias baru saja tiba di parkiran fakultas kedokteran dan turun dari mobil.

"Terimakasih Dokter Elias atas tumpangannya." Ucap Wangi sambil menundukkan kepalanya sedikit sambil tersenyum, lebih tepatnya dipaksakan tersenyum.

"Setelah ini kamu mau kemana? Saya yakin hari ini belum ada jadwal untuk kuliah, karena para profesor sebagian ada yang masih sibuk di Rumah Sakit dan beberapa dari mereka hari ini ada meeting penting terkait operasi dari pasien VIP di Rumah Sakit kita." Tanya Elias yang tidak menanggapi ucapan terimakasih Wangi.

"Saya akan ke bagian akademik untuk mengambil pembagian kelompok kerja di Rumah Sakit dok." Jawab Wangi.

"Tidak perlu, saya sudah kirim ke email kamu dan kamu bisa cek nanti, sekarang kamu ikut dengan saya!" Perintah Elias sambil melangkahkan kakinya mendahului Wangi.

"Hahh?! Kok bisa dok? Dan kita mahu kemana?" Tanya Wangi memberondong.

"Saya yang mengatur jadwal kamu dan lainnya atas perintah Prof. Ridwan dan sekarang kita akan ikut meeting yang saya maksudkan tadi." Jawab Elis tanpa melihat Wangi dan tetap lurus berjalan menuju gedung fakultas.

"Hahh?! Mampus aku!" Gumam Wangi was-was.

"Apa kamu bilang barusan?" Elias mendadak menghentikan langkahnya dan langsung membalikkan badannya mengarah ke Wangi yang berada di belakang langkahnya. Wangi langsung terkesiap kaget melihat respon Elias yang ternyata masih mendengar gumamannya barusan.

"Ahh gak dok... Bu bukan apa-apa." Jawab Wangi tergagap.

"Ya sudah cepat! Kita tidak boleh terlambat." Ucap Elias kemudian kembali berjalan.

"Baik dok." Jawab Wangi langsung.

"Huff... Untung saja dia gak memperpanjang ucapanku, itu telinga, telinga kelinci ya? Tajam banget." Gumam Wangi dalam hati.

Banyak mata yang memandang Elias dan Wangi yang berjalan di koridor fakultasnya saat menuju ruang meeting. Maklum meski Elias terkenal killer sebagai seorang senior terhadap juniornya namun dia juga terkenal dikalangan kaum hawa sebagai salah satu dokter tertampan di spesialis bedah umum. Meski killer banyak juga yang mengidolakannya. Terkecuali Wangi, sebisa mungkin kalau bisa dia harus menghindari Elias, tapi entah kenapa dia selalu tertangkap basah oleh dokter tampan nan kejam itu. Orang-orang yang tidak mengenal baik hubungan mereka pasti iri melihat Wangi yang bisa dekat dengan salah satu idola fakultas kedokteran itu. Namun teman-teman Wangi yang khususnya satu jurusan dengannya akan melihatnya sebagai sebuah kesialan bagi gadis itu karena sudah tahu sendiri apa yang terjadi bila Elias sudah menunjukkan jarinya ke arah Wangi.

Salah seorang teman Wangi yang melihat Wangi berjalan membuntuti Elias diam-diam mendekatinya dan berbisik pelan.

"Kamu diapain lagi sama Dokter Elias?" Bisik Erika.

"Gak tahu, mau digorok kali." Jawab Wangi asal sambil berbisik pula.

"Astaga... Ngeri banget omonganmu." Sahut Erika teman seangkatan dan sesama spesialis.

"Wangi... Tolong cepat sedikit!" Seru Elias.

"I iya dok!" Jawab Wangi tergagap saking kagetnya.

"Dahh dulu ya!" Ucap Wangi sambil melambaikan tangannya.

"Hati-hati, fighting!!" Seru Erika tanpa suara yang cuma diangguki Wangi dengan wajah melasnya.

Sesampainya di ruang meeting Elias dan Wangi segera mengambil duduk di belakang dokter-dokter senior dan para profesor.

"Dok... Memangnya tidak apa-apa saya ikut meeting ini?" Tanya Wangi pelan nyaris berbisik pada Elias.

"Saya sudah dapat ijin dari Prof. Ridwan." Jawab Elias santai.

"Tapi kenapa angkatan saya tidak ada yang ikut ya dok?" Tanya Wangi sambil mengedarkan matanya di sekeliling ruangan meeting tapi tidak menjumpai salah satu temannya.

"Karena ijinnya cuma buat kamu saja." Jawab Elias sambil mengeluarkan note book dari dalam tas kerjanya.

"Kok gitu?" Tanya Wangi seakan tidak terima.

"Karena mulai saat ini kamu akan jadi asisten saya yang langsung saya awasi dan sebagai tugas pertama kamu harus catat semua hal penting di meeting ini!" Jawaban dan perintah Elias barusan itu membuat mata Wangi terbelalak tidak percaya dengan yang ia dengar. Saking speechless-nya membuat dirinya kaku membeku di tempat duduknya.

"Aduhh... Kesialan apa pula ini baruasan?" Keluh Wangi di hatinya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

bener itu dokter eliasnya ada hati ama wangi😍😍😍😍😍

2023-05-31

0

Nana_Ratna

Nana_Ratna

fix kesemsem neeh c senior ma Wang"

2022-08-28

2

lihat semua
Episodes
1 Ep. 1 Kisah Sendu
2 Ep. 2 Kisah Sendu #2
3 Ep. 3 Wangi Prameswari
4 Ep. 4 I Love You
5 Ep. 5 Pagi Hari Penuh Kesal
6 Ep. 6 Antara Gosib dan Hari Tersial
7 Ep. 7 Calon Korban
8 Ep. 8 Cerita Di Meja Makan
9 Ep. 9 Tugas Sang Komandan
10 Ep. 10 Sopir Baru Wangi
11 Ep. 11 Sstt..!!
12 Ep. 12 Wangi VS Uler Keket
13 Ep. 13 Sumpah Wangi
14 Ep. 14 Rahasia Elias
15 Ep. 15 Ridwan Ketemu Calon Mantu
16 Ep. 16 Insiden Pulang
17 Ep. 17 Ada Apa Dengan Laras?
18 Ep. 18 Malu-Maluin
19 Ep. 19 Makan Malam Pertama
20 Ep. 20 Di Hari Operasi
21 Ep. 21 Akhirnya Galih Tahu
22 Ep. 22 Apa Sih Yang Aku Pikirkan?
23 Ep. 23 Omelan Wangi
24 Ep. 24 Info Dari Dino
25 Ep. 25 Berita Di Pagi Hari
26 Ep. 26 Merawat Elias
27 Ep. 27 Apakah Aku Sudah Terlambat?
28 Ep. 28 Gerah Hati
29 Ep. 29 Cerita Tak Terduga
30 Ep. 30 Cerita Tak Terduga #2
31 Ep. 31 Elias Berubah?
32 Ep. 32. Tamu Tak Diundang
33 Ep. 33 Suami Siaga
34 Ep. 34 Gara-Gara Soto Daging
35 Ep. 35 Koas Baru
36 Ep. 36 Perwita Sekar Arum
37 Ep. 37 Hati Yang Kacau
38 Ep. 38 Dasar Wangi!
39 Ep. 39 Galih Kena Gendam
40 Ep. 40 Untung Ganteng
41 Ep. 41 Undangan Makan Siang
42 Ep. 42 Gara-gara Pakaian
43 Ep. 43 Petir Di Siang Bolong
44 Ep. 44 Jawaban Galih
45 Ep. 45 Jawaban Wangi
46 Ep. 46 Syarat
47 Ep. 47 Bernapaslah Wangi
48 Ep. 48 Surat Terakhir Sang Mantan
49 Ep. 49 Surat Terakhir Sang Mantan #2
50 Ep. 50 Gosib di Rumah Sakit
51 Ep. 51 Menjahit Luka Gosib
52 Ep. 52 Siapa Dani?
53 Ep. 53 Nelangsa
54 Ep. 54 Gara-gara Salah Ngomong
55 Ep. 55 Sebuah Penyesalan
56 Ep. 56 Terbongkar Sudah
57 Ep. 57 Melepasmu
58 Ep. 58 Rahasia Wita dan Elias
59 Ep. 59 Makan Siang Berdua
60 Ep. 60 Kok Nangis?
61 Ep. 61 Josep dan Si Uler Keket?
62 Ep. 62 Kabar Dari Papa
63 Ep. 63 Curhatan Laras
64 Ep. 64 Terungkap
65 Ep. 65 Wangi Apa Monyet?
66 Ep. 66 Pengumuman Di Makan Malam
67 Ep. 67 Keputusan Galih dan Wangi
68 Ep. 68 Wangi Punya Adik Baru
69 Ep. 69 Rencana PDKT Buat Si Uler Keket
70 Ep. 70 Menjalankan Rencana
71 Ep. 71 Gara-gara Washtaple
72 Ep. 72 Sebuah Kabar Untuk Galih
73 Ep. 73 Bimbang
74 Ep. 74 Pasar Malam
75 Ep. 75 Setelah Dua Tahun
76 Ep. 76 Rujakan
77 Ep. 77 Lebanon... I'am coming..
78 Ep. 78 Apa Kabar Jantungmu?
79 Ep. 79 Kretek-Kretek Tahan Napas
80 Ep. 80 Makan Malam Penyambutan
81 Ep. 81 Telur Rebus dan Strawberry
82 Ep. 82 Kepikiran Galih Terus
83 Ep. 83 Zahara
84 Ep. 84 Haa... Kembar??
85 Ep. 85 Maaf Dari Galih dan Rahasia Romero
86 Ep. 86 Martabak Manis Yang Dirindu
87 Ep. 87 Roti Sobek Pagi Hari
88 Ep. 88 Masalah Hati
89 Ep. 89 Sstt..!! Diam!
90 Ep. 90 Langit Senja di Lebanon
91 Ep. 91 Zahara dan Romero
92 Ep. 92 Termakan Jebakan Wangi
93 Ep. 93 Kala Galih Menggoda
94 Ep. 94 Siapakah Mereka?
95 Ep. 95 Boss Gangster
96 Ep. 96 Serasa Di Dalam Drama Korea
97 Ep. 97 Makanya Jangan Nakal!!
98 Ep. 98 Rahasia Yang Ada Di Kota
99 Ep. 99 Pasien Tak Terduga
100 Ep. 100 Resah
101 Ep. 101 Joshua Franklin
102 Ep. 102 Bahaya Mengintai
103 Ep. 103 Introgasi
104 Ep. 104 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking
105 Ep. 105 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #2
106 Pengumuman Author
107 Ep. 106 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #3
108 Ep. 107 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #4
109 Ep. 108 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #5.Soledat
110 Ep. 109 Rencana Soledat dan Galih
111 Ep. 110 Gagak Siap Kembali Berburu
112 Ep. 111 Kecemasan Para Wanita
113 Ep. 112 Kasino
114 Ep. 113 OTW Bertemu Erisha
115 Ep. 114 Erisha dan Soledat Bebas
116 Ep. 115 Tertangkapnya Raja Kalajengking
117 Ep. 116 Siap-Siap Diomeli
118 Ep. 117 Mode Omelan On!
119 Ep. 118 Romi Terancam Punah
120 Ep. 119 Zahara OTW Ngerujak
121 Ep. 120 Romi, Bertahanlah...
122 Ep. 121 Bertemu Soledat Lagi
123 Ep. 122 Wangi Dilawan...?
124 Ep. 123 Tentang Mariam
125 Ep. 124 Piknik
126 Ep. 125 Persiapan Pulkam
127 Ep. 126 Bintang Di Bawah Langit Lebanon
128 Ep. 127 LDRan
129 Ep. 128 Kembali Pulang
130 Ep. 129 Kondangan
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Ep. 1 Kisah Sendu
2
Ep. 2 Kisah Sendu #2
3
Ep. 3 Wangi Prameswari
4
Ep. 4 I Love You
5
Ep. 5 Pagi Hari Penuh Kesal
6
Ep. 6 Antara Gosib dan Hari Tersial
7
Ep. 7 Calon Korban
8
Ep. 8 Cerita Di Meja Makan
9
Ep. 9 Tugas Sang Komandan
10
Ep. 10 Sopir Baru Wangi
11
Ep. 11 Sstt..!!
12
Ep. 12 Wangi VS Uler Keket
13
Ep. 13 Sumpah Wangi
14
Ep. 14 Rahasia Elias
15
Ep. 15 Ridwan Ketemu Calon Mantu
16
Ep. 16 Insiden Pulang
17
Ep. 17 Ada Apa Dengan Laras?
18
Ep. 18 Malu-Maluin
19
Ep. 19 Makan Malam Pertama
20
Ep. 20 Di Hari Operasi
21
Ep. 21 Akhirnya Galih Tahu
22
Ep. 22 Apa Sih Yang Aku Pikirkan?
23
Ep. 23 Omelan Wangi
24
Ep. 24 Info Dari Dino
25
Ep. 25 Berita Di Pagi Hari
26
Ep. 26 Merawat Elias
27
Ep. 27 Apakah Aku Sudah Terlambat?
28
Ep. 28 Gerah Hati
29
Ep. 29 Cerita Tak Terduga
30
Ep. 30 Cerita Tak Terduga #2
31
Ep. 31 Elias Berubah?
32
Ep. 32. Tamu Tak Diundang
33
Ep. 33 Suami Siaga
34
Ep. 34 Gara-Gara Soto Daging
35
Ep. 35 Koas Baru
36
Ep. 36 Perwita Sekar Arum
37
Ep. 37 Hati Yang Kacau
38
Ep. 38 Dasar Wangi!
39
Ep. 39 Galih Kena Gendam
40
Ep. 40 Untung Ganteng
41
Ep. 41 Undangan Makan Siang
42
Ep. 42 Gara-gara Pakaian
43
Ep. 43 Petir Di Siang Bolong
44
Ep. 44 Jawaban Galih
45
Ep. 45 Jawaban Wangi
46
Ep. 46 Syarat
47
Ep. 47 Bernapaslah Wangi
48
Ep. 48 Surat Terakhir Sang Mantan
49
Ep. 49 Surat Terakhir Sang Mantan #2
50
Ep. 50 Gosib di Rumah Sakit
51
Ep. 51 Menjahit Luka Gosib
52
Ep. 52 Siapa Dani?
53
Ep. 53 Nelangsa
54
Ep. 54 Gara-gara Salah Ngomong
55
Ep. 55 Sebuah Penyesalan
56
Ep. 56 Terbongkar Sudah
57
Ep. 57 Melepasmu
58
Ep. 58 Rahasia Wita dan Elias
59
Ep. 59 Makan Siang Berdua
60
Ep. 60 Kok Nangis?
61
Ep. 61 Josep dan Si Uler Keket?
62
Ep. 62 Kabar Dari Papa
63
Ep. 63 Curhatan Laras
64
Ep. 64 Terungkap
65
Ep. 65 Wangi Apa Monyet?
66
Ep. 66 Pengumuman Di Makan Malam
67
Ep. 67 Keputusan Galih dan Wangi
68
Ep. 68 Wangi Punya Adik Baru
69
Ep. 69 Rencana PDKT Buat Si Uler Keket
70
Ep. 70 Menjalankan Rencana
71
Ep. 71 Gara-gara Washtaple
72
Ep. 72 Sebuah Kabar Untuk Galih
73
Ep. 73 Bimbang
74
Ep. 74 Pasar Malam
75
Ep. 75 Setelah Dua Tahun
76
Ep. 76 Rujakan
77
Ep. 77 Lebanon... I'am coming..
78
Ep. 78 Apa Kabar Jantungmu?
79
Ep. 79 Kretek-Kretek Tahan Napas
80
Ep. 80 Makan Malam Penyambutan
81
Ep. 81 Telur Rebus dan Strawberry
82
Ep. 82 Kepikiran Galih Terus
83
Ep. 83 Zahara
84
Ep. 84 Haa... Kembar??
85
Ep. 85 Maaf Dari Galih dan Rahasia Romero
86
Ep. 86 Martabak Manis Yang Dirindu
87
Ep. 87 Roti Sobek Pagi Hari
88
Ep. 88 Masalah Hati
89
Ep. 89 Sstt..!! Diam!
90
Ep. 90 Langit Senja di Lebanon
91
Ep. 91 Zahara dan Romero
92
Ep. 92 Termakan Jebakan Wangi
93
Ep. 93 Kala Galih Menggoda
94
Ep. 94 Siapakah Mereka?
95
Ep. 95 Boss Gangster
96
Ep. 96 Serasa Di Dalam Drama Korea
97
Ep. 97 Makanya Jangan Nakal!!
98
Ep. 98 Rahasia Yang Ada Di Kota
99
Ep. 99 Pasien Tak Terduga
100
Ep. 100 Resah
101
Ep. 101 Joshua Franklin
102
Ep. 102 Bahaya Mengintai
103
Ep. 103 Introgasi
104
Ep. 104 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking
105
Ep. 105 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #2
106
Pengumuman Author
107
Ep. 106 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #3
108
Ep. 107 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #4
109
Ep. 108 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #5.Soledat
110
Ep. 109 Rencana Soledat dan Galih
111
Ep. 110 Gagak Siap Kembali Berburu
112
Ep. 111 Kecemasan Para Wanita
113
Ep. 112 Kasino
114
Ep. 113 OTW Bertemu Erisha
115
Ep. 114 Erisha dan Soledat Bebas
116
Ep. 115 Tertangkapnya Raja Kalajengking
117
Ep. 116 Siap-Siap Diomeli
118
Ep. 117 Mode Omelan On!
119
Ep. 118 Romi Terancam Punah
120
Ep. 119 Zahara OTW Ngerujak
121
Ep. 120 Romi, Bertahanlah...
122
Ep. 121 Bertemu Soledat Lagi
123
Ep. 122 Wangi Dilawan...?
124
Ep. 123 Tentang Mariam
125
Ep. 124 Piknik
126
Ep. 125 Persiapan Pulkam
127
Ep. 126 Bintang Di Bawah Langit Lebanon
128
Ep. 127 LDRan
129
Ep. 128 Kembali Pulang
130
Ep. 129 Kondangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!