Ep. 8 Cerita Di Meja Makan

Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan untuk Wangi. Dia akhirnya bisa sampai rumah sebelum magrib dan langsung masuk ke dalam kamarnya, merebahkan dirinya sebentar sebelum masuk kamar mandi untuk membersihkan badannya yang terasa lelah dan lengket, setelahnya dia mengambil air wudlu dan melaksanakan sholat magrib. Hari ini sebenarnya dia benar-benar sangat lelah dan ingin langsung saja merebahkan diri di atas ranjangnya. Tidur adalah obat terbaik untuk saat ini, namun dia tidak akan bisa tidur jika perutnya sangat lapar. Jadi dia putuskan untuk ikut makan malam bersama keluarganya. Di meja makan sudah ada Dino dan papanya sedang menunggu sang mama untuk menyiapakan makan malam mereka.

"Wangi tolong taruh ini di meja makan." Perintah mamanya ketika melihatnya berada di sana. Tanpa mengatakan apapun Wangi memindahkan piring besar berisi ayam goreng dari meja dapur ke meja makan.

"Kamu kok lemes gitu sih nak?" Tanya papa Rendra yang melihat anak perempuannya itu terlihat lesu.

"Lapar kali pa makanya kak Wangi kelihatan lemes." Seloroh Dino begitu saja, sedangkan Wangi hanya diam tidak ada niatan untuk menjawab dan langsung mengambil duduknya di depan kursi Dino.

"Masa sih? Biasanya kalau lapar kamu kan langsung main comot makanan begitu saja, ini enggak." Ujar papa Rendra melihat Wangi yang terlihat slow saja.

"Wangi lapar pa... Tapi Wangi lebih ke capek ketimbang lapar." Akhirnya keluar juga keluh kesah Wangi.

"Capek kenapa? Bukannya hari ini katamu hanya ambil jadwal dan tugas saja di kampus, tapi kenapa kamu pulang begitu terlambat?" Tanya mamanya yang datang dengan nampan berisi wedang jahe untuk menghangatkan tubuh di cuaca yang dingin ini, ditambah gemericik hujan di luar sana membuat malam jadi semakin dingin.

"Memang dari awal rencananya begitu ambil jadwal trus langsung pulang, tapi tiba-tiba di jalan aku dihadang sama anjing gila, mau tidak mau aku harus mengikutinya kalau tidak ingin digigit dan terkena rabies." Jawab Wangi yang terdengar absurd di telinga orang tua dan adiknya.

"Hahh?! Kok bisa ada anjing yang berani sama kak Wangi? Biasanya semua anjing kabur duluan sebelum ketemu sama kakak." Ini Dino tambah absurd lagi omongannya.

"Ini anjing gila Din, bukan anjing biasa." Eehh Wangi malah nanggepin omongannya Dino, yang ada mama papa mereka hanya bisa geleng kepala melihat keanehan kedua anaknya itu.

"Pa, ini sebenarnya kita yang salah didik atau memang merekanya saja yang memang aneh dari lahir." Kata mama tak habis pikir dengan tingkah anak-anaknya.

"Tenang ma... Wangi kamu itu kalau ngomong yang jelas, jangan absurd gitu bisa gak? Yang kamu maksud anjing gila itu siapa?" Tanya papanya.

"Senior Wangi pa, dia itu suka nyuruh-nyuruh Wangi buat tugas ini itu, ngerjain ini itu, kesana Wangi kesini Wangi, apa-apa Wangi, aku kan capek pa..." Keluh Wangi sambil memasang wajah cemberutnya.

"Nyuruhnya masalah pekerjaan bukan nyuruh yang aneh-aneh kan?" Tanya papanya lagi. Wangi menggeleng pelan.

"Bagus dong, jadi kamu bisa tambah ilmu." Kata papanya.

"Tapi kan capek pa, masa yang diincar hanya Wangi? Dari sekian banyak orang di sana hanya aku yang dapat bagian kerja dan tugas lebih banyak." Keluhnya lagi.

"Kalau kamu keberatan kenapa tidak kamu tolak saja?" Tanya papa.

"Bagaimana bisa Wangi menolak senior? Menolak senior sama saja ngajak perang dunia, mereka akan lebih pelit lagi untuk berbagi ilmu." Jawab Wangi.

"Nah itu kamu tahu, maka dari itu kamu yang sabar saja, ngeluh boleh tapi gak boleh nyerah, yang papa dengar dari rekan-rekan papa yang jadi dokter, mengambil spesialis itu cobaannya berat apalagi dari senior yang banyak memberi tekanan. Semua perjuangan itu tidak ada yang mudah, kamu lihat papa ini, dulunya papa juga banyak melalui masa-masa yang sulit hingga akhirnya bisa di posisi saat ini. Jadi papa harap kamu juga lebih legawa dan nikmati saja seperti kamu menikmati makan malam hari ini. Yuk kita makan dulu, kamu pasti sudah lapar kan dari tadi." Nasehat papanya mungkin tidak bisa mengurangi rasa lelahnya hari ini, tapi ucapan papanya membuat hati Wangi lebih terasa ringan. Ya dia sadar untuk mewujudkan sebuah cita-cita tidak ada jalan yang mudah, seperti seharian tadi dia harus mengikuti dan mendengar gonggongan Elias.

Selesai makan malam, mereka menikmati hangatnya wedang jahe dan pisang goreng buatan sang mama. Papa Rendra sesekali mengamati putrinya.

"Wangi... Kamu sudah punya pacar belum?" Pertanyaan tiba-tiba papanya itu membuat Wangi yang asyik mengunyah pisang gorengnya tersedak.

"Aduhh... Kamu gimana sih nduk, makan yang bener dong." Mama Rina langsung menyodorkan segelas air putih untuk Wangi yang langsung diteguknya.

"Habis papa tiba-tiba nanya gitu, Wangi kan kaget." Ujar Wangi setelah meneguk air putihnya.

"Iya, papa tumben-tumbennya nanya begitu sama Wangi?" Sahut mama.

"Papa kan cuma tanya, soalnya papa sedikit ragu." Jawab papa yang sedikit ambigu itu.

"Ragu gimana?" Tanya mama.

"Papa cuma ragu kira-kira ada gak ya laki-laki yang mau sama anak perempuan kita?" Ujar papa.

"Ihh papa kok ngomongnya gitu?" Seru Wangi dengan memicingkan matanya dan memanyunkan bibirnya.

"Iya, papa ini ngomongnya kok gitu? Meskipun petakilan dan babar gini Wangi kan lumayan cantik, dokter pula, bentar lagi juga lulus spesialis." Bela mamanya meski disela-sela pujiannya ada kenistaan di dalamnya. Wangi yang mendengarnya pun tidak tahu harus bersyukur karena sudah dibela sang mama atau miris karena semua omongan mamanya benar adanya.

"Nah itu dia ma, papa gak pernah ragu dengan kecerdasan dan profesinya, yang papa ragukan itu sifat dan kelakuan anehnya itu lho... Papa gak bisa bayangin seberat apa derita laki-laki yang nanti jadi suaminya." Ungkap papa yang merasa miris sendiri melihat anak perempuannya yang sudah beranjak dewasa namun kadang kelakuannya masih saja seperti bocah.

"Hihihi..." Dino yang dari tadi cuma anteng mengunyah pisang goreng tertawa cekikikan mendengar obrolan kedua orang tua dan kakaknya itu.

"Ihh anak kecil ketawa, gak ngerti juga!" Sembur Wangi sambil menyentil kening sang adik.

"Aduhh! Sakit kak..." Rengek Dino seraya mengusap usap jidatnya.

"Makanya gak usah ngeledek." Ujar Wangi sambil melotot ke adiknya.

"Udah-udah... Kalian ini ribut saja setiap hari. Wangi kalau sudah selesai istirahat sana katamu capek, dan kamu Dino kalau sudah selesai kerjain PR sana." Perintah sang mama sudah tidak bisa diganggu gugat, karena kalau sudah marah mamanya itu bisa ceramah sehari semalam.

"Iya ma..." Jawab Wangi dan Dino serempak.

Kini tinggallah mama Rina dan papa Rendra di meja makan. Mama Rina sibuk membereskan piring-piring kotor dan mencucinya. Sedangkan papa Rendra masih belum beranjak dari meja makan, menikmati pisang goreng dan menghabiskan wedang jahenya yang tinggal separuh.

"Lho... Papa kok masih di sini?" Tanya mama Rina yang masih melihat suaminya di meja makan sementara dirinya sudah selesai mencuci piring dan gelas-gelas kotor.

"Duduk sini dulu ma temani papa, wedang jahe papa masih belum habis." Ucap papa Rendra menyuruh istrinya duduk di kursi sebelahnya.

"Papa gak biasanya begini, seperti ada yang papa pikirkan." Ucap mama menebak-nebak.

"Tadi pagi papa dapat telpon yang menyuruh papa untuk datang ke rumah sakit." Ucap papa Rendra pada istrinya.

"Rumah Sakit? Siapa yang sakit?" Tanya mama Rina penasaran.

"Ridwan." Jawab papa singkat.

"Ridwan? Ridwan...sahabat papa waktu SMA itu?" Tanya mama memastikan dan papa mengangguk membenarkan. Kemudian papa Rendra mulai bercerita.

"Ternyata kamu masih ingat, sudah sekian lama kami tidak bertukar kabar, terakhir dia kasih kabar ketika dia dan keluarganya pindah ke Jakarta untuk meneruskan bisnis keluarganya lalu setelah itu nomor telponnya tidak bisa aku hubungi. Cuma yang papa tahu saat itu hanya anak lelakinya yang masih tinggal di Semarang. Dan tadi pagi seseorang menghubungi papa untuk datang ke Rumah Sakit mengatakan bahwa Ridwan sedang sakit parah dan ingin bertemu dengan papa. Dia terkena kanker usus stadium tiga dan harus segera dioperasi. Lalu dia menagih janji kami dulu." Kata papa Renda menceritakan pada istrinya.

"Janji? Janji apa?" Tanya mama Rina yang tidak mengerti apa-apa perihal janji suaminya dengan sahabatnya Ridwan.

"Janji untuk menjodohkan anak kami kelak jika sudah dewasa." Jawab papa Rendra dan itu membuat mama Rina terkejut seketika.

"Memang mau? Memang anak mas Ridwan mau dengan Wangi?" Tanya mama Rina sangsi.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

heeuuhh.... jangan jangan anak pak ridwan dokter elias😳😳😳😳😳😳

2023-05-31

0

Nana_Ratna

Nana_Ratna

iih c Mama gt amat ma anaknya

2022-08-28

1

Nana_Ratna

Nana_Ratna

baru ngeuh, jaauuhhh bgt yaa rentang umur Wangi n Dino. sd n kuliah,specialis pula

2022-08-28

2

lihat semua
Episodes
1 Ep. 1 Kisah Sendu
2 Ep. 2 Kisah Sendu #2
3 Ep. 3 Wangi Prameswari
4 Ep. 4 I Love You
5 Ep. 5 Pagi Hari Penuh Kesal
6 Ep. 6 Antara Gosib dan Hari Tersial
7 Ep. 7 Calon Korban
8 Ep. 8 Cerita Di Meja Makan
9 Ep. 9 Tugas Sang Komandan
10 Ep. 10 Sopir Baru Wangi
11 Ep. 11 Sstt..!!
12 Ep. 12 Wangi VS Uler Keket
13 Ep. 13 Sumpah Wangi
14 Ep. 14 Rahasia Elias
15 Ep. 15 Ridwan Ketemu Calon Mantu
16 Ep. 16 Insiden Pulang
17 Ep. 17 Ada Apa Dengan Laras?
18 Ep. 18 Malu-Maluin
19 Ep. 19 Makan Malam Pertama
20 Ep. 20 Di Hari Operasi
21 Ep. 21 Akhirnya Galih Tahu
22 Ep. 22 Apa Sih Yang Aku Pikirkan?
23 Ep. 23 Omelan Wangi
24 Ep. 24 Info Dari Dino
25 Ep. 25 Berita Di Pagi Hari
26 Ep. 26 Merawat Elias
27 Ep. 27 Apakah Aku Sudah Terlambat?
28 Ep. 28 Gerah Hati
29 Ep. 29 Cerita Tak Terduga
30 Ep. 30 Cerita Tak Terduga #2
31 Ep. 31 Elias Berubah?
32 Ep. 32. Tamu Tak Diundang
33 Ep. 33 Suami Siaga
34 Ep. 34 Gara-Gara Soto Daging
35 Ep. 35 Koas Baru
36 Ep. 36 Perwita Sekar Arum
37 Ep. 37 Hati Yang Kacau
38 Ep. 38 Dasar Wangi!
39 Ep. 39 Galih Kena Gendam
40 Ep. 40 Untung Ganteng
41 Ep. 41 Undangan Makan Siang
42 Ep. 42 Gara-gara Pakaian
43 Ep. 43 Petir Di Siang Bolong
44 Ep. 44 Jawaban Galih
45 Ep. 45 Jawaban Wangi
46 Ep. 46 Syarat
47 Ep. 47 Bernapaslah Wangi
48 Ep. 48 Surat Terakhir Sang Mantan
49 Ep. 49 Surat Terakhir Sang Mantan #2
50 Ep. 50 Gosib di Rumah Sakit
51 Ep. 51 Menjahit Luka Gosib
52 Ep. 52 Siapa Dani?
53 Ep. 53 Nelangsa
54 Ep. 54 Gara-gara Salah Ngomong
55 Ep. 55 Sebuah Penyesalan
56 Ep. 56 Terbongkar Sudah
57 Ep. 57 Melepasmu
58 Ep. 58 Rahasia Wita dan Elias
59 Ep. 59 Makan Siang Berdua
60 Ep. 60 Kok Nangis?
61 Ep. 61 Josep dan Si Uler Keket?
62 Ep. 62 Kabar Dari Papa
63 Ep. 63 Curhatan Laras
64 Ep. 64 Terungkap
65 Ep. 65 Wangi Apa Monyet?
66 Ep. 66 Pengumuman Di Makan Malam
67 Ep. 67 Keputusan Galih dan Wangi
68 Ep. 68 Wangi Punya Adik Baru
69 Ep. 69 Rencana PDKT Buat Si Uler Keket
70 Ep. 70 Menjalankan Rencana
71 Ep. 71 Gara-gara Washtaple
72 Ep. 72 Sebuah Kabar Untuk Galih
73 Ep. 73 Bimbang
74 Ep. 74 Pasar Malam
75 Ep. 75 Setelah Dua Tahun
76 Ep. 76 Rujakan
77 Ep. 77 Lebanon... I'am coming..
78 Ep. 78 Apa Kabar Jantungmu?
79 Ep. 79 Kretek-Kretek Tahan Napas
80 Ep. 80 Makan Malam Penyambutan
81 Ep. 81 Telur Rebus dan Strawberry
82 Ep. 82 Kepikiran Galih Terus
83 Ep. 83 Zahara
84 Ep. 84 Haa... Kembar??
85 Ep. 85 Maaf Dari Galih dan Rahasia Romero
86 Ep. 86 Martabak Manis Yang Dirindu
87 Ep. 87 Roti Sobek Pagi Hari
88 Ep. 88 Masalah Hati
89 Ep. 89 Sstt..!! Diam!
90 Ep. 90 Langit Senja di Lebanon
91 Ep. 91 Zahara dan Romero
92 Ep. 92 Termakan Jebakan Wangi
93 Ep. 93 Kala Galih Menggoda
94 Ep. 94 Siapakah Mereka?
95 Ep. 95 Boss Gangster
96 Ep. 96 Serasa Di Dalam Drama Korea
97 Ep. 97 Makanya Jangan Nakal!!
98 Ep. 98 Rahasia Yang Ada Di Kota
99 Ep. 99 Pasien Tak Terduga
100 Ep. 100 Resah
101 Ep. 101 Joshua Franklin
102 Ep. 102 Bahaya Mengintai
103 Ep. 103 Introgasi
104 Ep. 104 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking
105 Ep. 105 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #2
106 Pengumuman Author
107 Ep. 106 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #3
108 Ep. 107 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #4
109 Ep. 108 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #5.Soledat
110 Ep. 109 Rencana Soledat dan Galih
111 Ep. 110 Gagak Siap Kembali Berburu
112 Ep. 111 Kecemasan Para Wanita
113 Ep. 112 Kasino
114 Ep. 113 OTW Bertemu Erisha
115 Ep. 114 Erisha dan Soledat Bebas
116 Ep. 115 Tertangkapnya Raja Kalajengking
117 Ep. 116 Siap-Siap Diomeli
118 Ep. 117 Mode Omelan On!
119 Ep. 118 Romi Terancam Punah
120 Ep. 119 Zahara OTW Ngerujak
121 Ep. 120 Romi, Bertahanlah...
122 Ep. 121 Bertemu Soledat Lagi
123 Ep. 122 Wangi Dilawan...?
124 Ep. 123 Tentang Mariam
125 Ep. 124 Piknik
126 Ep. 125 Persiapan Pulkam
127 Ep. 126 Bintang Di Bawah Langit Lebanon
128 Ep. 127 LDRan
129 Ep. 128 Kembali Pulang
130 Ep. 129 Kondangan
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Ep. 1 Kisah Sendu
2
Ep. 2 Kisah Sendu #2
3
Ep. 3 Wangi Prameswari
4
Ep. 4 I Love You
5
Ep. 5 Pagi Hari Penuh Kesal
6
Ep. 6 Antara Gosib dan Hari Tersial
7
Ep. 7 Calon Korban
8
Ep. 8 Cerita Di Meja Makan
9
Ep. 9 Tugas Sang Komandan
10
Ep. 10 Sopir Baru Wangi
11
Ep. 11 Sstt..!!
12
Ep. 12 Wangi VS Uler Keket
13
Ep. 13 Sumpah Wangi
14
Ep. 14 Rahasia Elias
15
Ep. 15 Ridwan Ketemu Calon Mantu
16
Ep. 16 Insiden Pulang
17
Ep. 17 Ada Apa Dengan Laras?
18
Ep. 18 Malu-Maluin
19
Ep. 19 Makan Malam Pertama
20
Ep. 20 Di Hari Operasi
21
Ep. 21 Akhirnya Galih Tahu
22
Ep. 22 Apa Sih Yang Aku Pikirkan?
23
Ep. 23 Omelan Wangi
24
Ep. 24 Info Dari Dino
25
Ep. 25 Berita Di Pagi Hari
26
Ep. 26 Merawat Elias
27
Ep. 27 Apakah Aku Sudah Terlambat?
28
Ep. 28 Gerah Hati
29
Ep. 29 Cerita Tak Terduga
30
Ep. 30 Cerita Tak Terduga #2
31
Ep. 31 Elias Berubah?
32
Ep. 32. Tamu Tak Diundang
33
Ep. 33 Suami Siaga
34
Ep. 34 Gara-Gara Soto Daging
35
Ep. 35 Koas Baru
36
Ep. 36 Perwita Sekar Arum
37
Ep. 37 Hati Yang Kacau
38
Ep. 38 Dasar Wangi!
39
Ep. 39 Galih Kena Gendam
40
Ep. 40 Untung Ganteng
41
Ep. 41 Undangan Makan Siang
42
Ep. 42 Gara-gara Pakaian
43
Ep. 43 Petir Di Siang Bolong
44
Ep. 44 Jawaban Galih
45
Ep. 45 Jawaban Wangi
46
Ep. 46 Syarat
47
Ep. 47 Bernapaslah Wangi
48
Ep. 48 Surat Terakhir Sang Mantan
49
Ep. 49 Surat Terakhir Sang Mantan #2
50
Ep. 50 Gosib di Rumah Sakit
51
Ep. 51 Menjahit Luka Gosib
52
Ep. 52 Siapa Dani?
53
Ep. 53 Nelangsa
54
Ep. 54 Gara-gara Salah Ngomong
55
Ep. 55 Sebuah Penyesalan
56
Ep. 56 Terbongkar Sudah
57
Ep. 57 Melepasmu
58
Ep. 58 Rahasia Wita dan Elias
59
Ep. 59 Makan Siang Berdua
60
Ep. 60 Kok Nangis?
61
Ep. 61 Josep dan Si Uler Keket?
62
Ep. 62 Kabar Dari Papa
63
Ep. 63 Curhatan Laras
64
Ep. 64 Terungkap
65
Ep. 65 Wangi Apa Monyet?
66
Ep. 66 Pengumuman Di Makan Malam
67
Ep. 67 Keputusan Galih dan Wangi
68
Ep. 68 Wangi Punya Adik Baru
69
Ep. 69 Rencana PDKT Buat Si Uler Keket
70
Ep. 70 Menjalankan Rencana
71
Ep. 71 Gara-gara Washtaple
72
Ep. 72 Sebuah Kabar Untuk Galih
73
Ep. 73 Bimbang
74
Ep. 74 Pasar Malam
75
Ep. 75 Setelah Dua Tahun
76
Ep. 76 Rujakan
77
Ep. 77 Lebanon... I'am coming..
78
Ep. 78 Apa Kabar Jantungmu?
79
Ep. 79 Kretek-Kretek Tahan Napas
80
Ep. 80 Makan Malam Penyambutan
81
Ep. 81 Telur Rebus dan Strawberry
82
Ep. 82 Kepikiran Galih Terus
83
Ep. 83 Zahara
84
Ep. 84 Haa... Kembar??
85
Ep. 85 Maaf Dari Galih dan Rahasia Romero
86
Ep. 86 Martabak Manis Yang Dirindu
87
Ep. 87 Roti Sobek Pagi Hari
88
Ep. 88 Masalah Hati
89
Ep. 89 Sstt..!! Diam!
90
Ep. 90 Langit Senja di Lebanon
91
Ep. 91 Zahara dan Romero
92
Ep. 92 Termakan Jebakan Wangi
93
Ep. 93 Kala Galih Menggoda
94
Ep. 94 Siapakah Mereka?
95
Ep. 95 Boss Gangster
96
Ep. 96 Serasa Di Dalam Drama Korea
97
Ep. 97 Makanya Jangan Nakal!!
98
Ep. 98 Rahasia Yang Ada Di Kota
99
Ep. 99 Pasien Tak Terduga
100
Ep. 100 Resah
101
Ep. 101 Joshua Franklin
102
Ep. 102 Bahaya Mengintai
103
Ep. 103 Introgasi
104
Ep. 104 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking
105
Ep. 105 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #2
106
Pengumuman Author
107
Ep. 106 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #3
108
Ep. 107 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #4
109
Ep. 108 Operasi Penangkapan Raja Kalajengking #5.Soledat
110
Ep. 109 Rencana Soledat dan Galih
111
Ep. 110 Gagak Siap Kembali Berburu
112
Ep. 111 Kecemasan Para Wanita
113
Ep. 112 Kasino
114
Ep. 113 OTW Bertemu Erisha
115
Ep. 114 Erisha dan Soledat Bebas
116
Ep. 115 Tertangkapnya Raja Kalajengking
117
Ep. 116 Siap-Siap Diomeli
118
Ep. 117 Mode Omelan On!
119
Ep. 118 Romi Terancam Punah
120
Ep. 119 Zahara OTW Ngerujak
121
Ep. 120 Romi, Bertahanlah...
122
Ep. 121 Bertemu Soledat Lagi
123
Ep. 122 Wangi Dilawan...?
124
Ep. 123 Tentang Mariam
125
Ep. 124 Piknik
126
Ep. 125 Persiapan Pulkam
127
Ep. 126 Bintang Di Bawah Langit Lebanon
128
Ep. 127 LDRan
129
Ep. 128 Kembali Pulang
130
Ep. 129 Kondangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!