Akan Melakukan Apapun

Rion melangkah menuju kamar mandi, membimbing Sazi.

"Maaf, tapi kalian berlawanan jenis jadi..." kata-kata sang perawat disela.

"Aku tidak akan melakukan apapun padanya. Hanya aku keluarganya, kamu bisa mengawasiku saat aku membersihkan badannya. Aku hanya ingin merawatnya..." jawaban dari Rion, banyak pekerjaan yang pernah dilakukannya. Bahkan, saat pertama kali menginjakkan kakinya di negara asing 8 tahun lalu, dirinya sempat bekerja di sebuah panti jompo.

Mungkin sebuah keberuntungan baginya, seorang pria tua pensiunan yang tidak memiliki kerabat, biasa berbincang dan diurus olehnya. Mewariskan toko kecil dan sebuah rumah di akhir hidupnya. Titik balik baginya, memberanikan diri memulai usaha.

Mulai dari merintis perusahaan kecil dari hasil penjualan rumah dan toko, jatuh bangun pernah dialaminya. Merugi, terjerat penipu, tidak ada yang mulus dalam memulai sebuah usaha. Namun, pemuda yang tidak memiliki koneksi, tidak kenal menyerah, memiliki banyak gagasan dalam dirinya.

Tidak memiliki pengalaman? Maka harus belajar. Mungkin sifat yang diwariskan turun-temurun dari keluarga kakeknya. Sebuah keluarga yang dapat menjaga kekayaan, setelah beberapa generasi.

Kini dirinya memiliki perusahaan properti. Hanya menjabat sebagai komisaris. Setelah memegang jabatan berbagai CEO, selama beberapa tahun. Kembali untuk menjemput Sazi, jika gadis itu telah mencintainya. Berharap Sazi belum menikah dengan Dave. Meninggalkan jabatannya sebagai CEO, lebih memilih mundur dari kekuasaan mengurus perusahaan miliknya. Menyerahkan jabatan CEO pada orang lain yang dapat dipercayai, menjadi komisaris yang mengawasi kinerja CEO, serta bertanggungjawab pada pemegang saham.

Perusahaan yang dirintisnya. Untuk mengembangkannya, 63% saham merupakan miliknya, sedangkan sisanya hasil investasi, dimiliki oleh beberapa pemegang saham.

Bukan hanya berinvestasi di perusahaan miliknya saja. Setiap peluang bisnis investasi yang menguntungkan akan dimasukinya sedikit demi sedikit, menginginkan hidup yang lebih aman dan tenang. Memiliki uang dan kekuasaan akan menyelamatkan hidupnya nanti, kala Gerald menyadari dirinya dan Fino masih hidup.

Memiliki asisten mantan pembunuh bayaran, itulah yang dilakukannya. Lebih tepatnya bukan pembunuh bayaran, namun mantan ketua kelompok pembunuh bayaran, yang sudah jenuh membunuh orang. Memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan menembak kepalanya sendiri, di atas sebuah gedung pencakar langit.

Tapi konyolnya Rion menyangka pemuda itu adalah seorang perampok yang ingin menembaknya. Melemparkan phoncellnya tempat mengenai senjata api milik Hikaru, membuat senjata dan phoncell yang terjatuh dari gedung pencakar langit, hancur berantakan beberapa tahun yang lalu di negara lain.

Dua orang yang sama-sama melihat ke tralis, gedung pencakar langit."Itu phonecellku, lambang apel digigit pertamaku. Aku minta ganti..." Rion menadahkan tangannya saat itu.

Sedangkan Hikaru menatap ke arahnya, tersenyum ganjil, terlihat dipaksakan."Kamu yang salah!! Pistolku lebih mahal. Sekarang bagaimana caranya aku mati!? Aku tidak bisa kembali pada pekerjaan lamaku. Aku akan mati menderita karena kelaparan..." ucapnya yang memang sudah kehabisan uang, setelah memutuskan untuk berhenti membunuh.

Berencana bunuh diri, dengan alasan tidak ada pekerjaan dan tempat di masyarakat untuknya yang hanya lulusan senior high school, dengan banyak catatan kejahatan.

"Ganti!!" Rion kembali menadahkan tangannya.

"Bagaimana jika kita mati bersama, melompat dari gedung ini. Aku akan menggantinya setelah berada di neraka..." ucap Hikaru, menarik Rion untuk mati bersamanya.

"Kenapa orang-orang ingin sekali mati bersamaku!!" gumam Rion menghela napas kasar."Kamu bilang kamu lapar kan? Kita makan bersama, biar aku yang bayar..."

Kriuk... kriuk...

Perut sang mantan ketua kelompok pembunuh bayaran kembali berbunyi. Memang sudah tidak makan selama dua hari.

Itulah pertemuan pertama antara dirinya dan sang asisten. Tidak memiliki basic di dunia bisnis, namun selalu membawa senjata api dan pisau bedah di balik sakunya. Menjaga Rion adalah prioritasnya, walaupun mereka sering saling menyindir.

Hanya Rion yang menerimanya untuk bekerja di sampingnya. Mendapatkan kehidupan yang layak, belajar memasuki dunia bisnis untuk menjadi asisten yang baik sedikit demi sedikit. Mengikuti jalannya, pria ceroboh yang selalu membuat Hikaru kehabisan kata-kata. Rion, itulah majikannya saat ini, ketua kelompok pembunuh bayaran yang tidak ingin membunuh lagi. Berakhir menjadi asisten seorang pemuda yang terlihat normal dari luar.

"Dia benar-benar membawanya ke kamar mandi? Membersihkan sisa buang air besar? Dia, hebat..." cibir Hikaru, memakan kripik singkong yang berasal dari singkong, berkwalitas dan diiris tipis digoreng pada suhu tertentu. Pemuda yang masih menunjukkan senyuman cerah yang terlihat ganjil.

Pintu kamar mandi ditutup hanya ada tiga orang disana Sazi, Rion dan sang perawat. Pakaian Sazi mulai dilepaskannya, lukisan yang selalu dipeluknya diletakkan di luar kamar mandi.

Benar-benar hanya memandikannya saja, membersihkan kotoran dari tubuhnya. Gadis cantik yang hanya terdiam dengan tatapan kosong di dalam bathtub.

"Apa kamu yang selalu merawatnya 3 tahun ini?" tanya Rion mencuci rambut gadis di hadapannya.

"Iya..." jawabannya, memperhatikan dengan seksama apa yang Rion lakukan. Tidak ingin Sazi yang memiliki kondisi mental buruk mengalami pelecehan.

"Terimakasih, dia wanita yang aku cintai. Menolakku demi tunangannya, sekarang dia di sia-siakan oleh keluarganya. Karena itu, terimakasih sudah merawatnya, tidak melepaskannya mati kelaparan berkeliaran di jalanan..." ucap Rion berurai air mata, segera di seka olehnya. Jemari tangannya yang masih basah dipenuhi dengan busa.

Perlahan sang perawat tersenyum, kemudian mengangguk. Akhirnya ada seseorang yang peduli pada Sazi, pasien yang selama 3 tahun tidak mengalami kemajuan. Tidak mengalami kemajuan? Wanita yang tidak memiliki seseorang untuk mendukungnya agar pulih. Hanya diam terpaku, enggan bicara, menyerah pada dunia ini.

"Apa ada cara untuk menyembuhkannya dengan cepat? Aku ingin melihatnya tersenyum," tanya Rion menatap ke arah sang perawat.

"Tidak tau, kami sudah berbuat sesuai prosedur, kamu harus berkonsultasi pada dokter kejiwaan yang menanganinya..." jawaban dari sang perawat.

"Begitu ya?" Rion tersenyum, mengecup punggung tangan dan kening Sazi."Kamu akan sembuh, walaupun harus mendatangkan ahli dari luar negeri sekalipun,"

Wanita yang hanya terdiam tidak menjawab. Jarang, hanya sedikit kata yang keluar dari mulutnya. Itupun hanya terkadang tangisan.

Sazi yang masih terdiam, tidak menyadari dirinya telah dicintai oleh seseorang.

***

Beberapa minggu berlalu...

Rion membawanya pulang, merawatnya seorang diri. Menyuapi makanan dan obat padanya. Gadis yang masih terdiam enggan bicara. Sang pemuda hanya mengerjakan pekerjaannya di sampingnya.

Memandikannya, mengantarnya ke toilet. Semua dilakukan olehnya, tidak membiarkan pelayan menyentuhnya. Tidak memiliki napsu untuk berbuat buruk, hanya ingin kesembuhannya. Perawat wanita yang sesekali datang melihat keadaan Sazi, mulai mempercayai Rion.

Pemuda yang terlihat tulus menyayanginya. Tidak memiliki niatan buruk padanya.

Hingga datang hari dimana Rion tengah menyuapinya. Pemuda yang mengoceh tentang hidup mereka dahulu, ingin membuat Sazi mengingat segalanya."Kamu tidak ingat? Dulu kita sering berjalan pulang bersama. Kamu pernah melemparku menggunakan tas. Masih sakit sampai sekarang, saat aku mengingatnya..."

"Aku adalah Rion, mau kawin lari denganku," lanjutnya, hendak menyuapi wanita itu.

Namun...

Brak...

Sazi membenturkan kepalanya di tiang penyangga. Berharap akan mati, kematian Rion dan Herry kembali terbayang bagaikan ilusi dalam benaknya.

"Sazi..." teriak Rion mendekapnya, meraba dahinya yang mengeluarkan darah segar. Wanita itu kembali memberontak, hendak membenturkan kepalanya lagi. Tapi, Rion mendekapnya, memeluknya erat, air matanya mengalir."Seharusnya saat itu aku tidak pergi, memaksamu kabur denganku...maaf..."ucapnya lirih.

Sazi hanya terdiam, tanpa membalas pelukannya, walaupun wanita itu terlihat lebih tenang.

Rion mengepalkan tangannya, tidak tahan lagi melihat kondisi Sazi. Jemari tangannya terangkat, meraba luka yang mengeluarkan darah segar."Kita akan pergi ke luar negeri, aku akan mencari dokter ahli untuk menyembuhkanmu..." ucapnya dengan tubuh yang gemetar, menatap keadaan wanita itu kini.

Bersambung

...Semilir angin menyibakkan rambutnya, seorang gadis yang dahulu selalu tersenyum, mengetahui betapa cerahnya dunia ini ......

...Tertawa mendengar beberapa lelucon, hanya dengan hal-hal sederhana. Kini hanya terdiam, mengetahui dunia yang tidak berpihak padanya......

...Hujan deras yang turun bagaikan tangisannya. Membiarkan sekujur tubuhnya basah kala hujan menerpanya......

...Yang bisa aku lakukan? Tidak ada ......

...Hanya membawa dua lembar daun talas yang lebar. Memayunginya dan mendekapnya, menangis bersamanya......

...Ingin membawanya pulang ke rumah kecilku yang tenang. Memberinya teh hangat dan sepotong roti. Mengatakan padanya, betapa selama ini aku mencintainya......

...Berharap akan bahagia dalam rumah kecil yang sederhana......

Rion...

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

sedihhhhh bangettttt😭

2024-06-14

0

@ida_delima

@ida_delima

qho sedih ya

2022-12-13

2

endang sri sejati

endang sri sejati

bener2 ya.. gak bisa berenti mewek. ya allah.. you

2022-10-08

3

lihat semua
Episodes
1 Kamu Di Mataku
2 IQ
3 Jalan Belakang
4 Pencuri
5 Talas
6 Merah ya
7 Frog
8 Spesies Berbahaya
9 Kasih
10 Kata-kata Dari Orang Lain
11 Ubi
12 Buanglah Sampah Pada Tempatnya
13 Duka
14 Bucin
15 Anak Katak
16 Pergi
17 Ukuran
18 Muak
19 Tinggallah Bersamaku
20 Akan Melakukan Apapun
21 Memilih Pasangan Hidup
22 Tidak Pernah Ada
23 Hadiah Mobil
24 Karya Terbaik
25 Hidup Ini Indah
26 Pasukan Penyerbu Outlet
27 Grimm Ripper
28 Kalah
29 Keinginan
30 Pabrik
31 Calon Kaisar
32 Melindungi
33 Gudang
34 Jika
35 Miss You
36 Dekat
37 Tensi
38 Pilihan
39 Bukan Tipe
40 Mission
41 Fatamorgana
42 Meminta Ijin
43 Anak Darimu
44 Senyuman
45 Rindu
46 Secret Of The Cat
47 Affair
48 Grimm
49 Dinner
50 Rion
51 Mati Atau Tidak
52 Manisan
53 Geram
54 Mouse
55 Merindu Lagi
56 Siapa Pelakunya
57 Dusta
58 Kulit Buaya
59 Imajinasi
60 Celah
61 Memalukan
62 Nilai Cinta
63 Kejahatan
64 Two Rings
65 Like Father Like Son
66 Masa Depan
67 Sama Saja
68 Menginginkan
69 Anak Katak Yang Tidak Bisa Berenang
70 Akhir Cerita
71 Anak Kecil
72 Istri Orang
73 Hikaru
74 Ayah
75 Kabut
76 Bagaimana?
77 Mati Dengan Cara Apa
78 Fans Fanatik
79 Materialistis
80 Maaf
81 Cara Apa
82 Oh Belinda
83 Supir Truk Kalau Beruntung
84 Ujung Pertengkaran
85 Maaf
86 Full Service
87 Penguntit
88 Kita Pacaran
89 Maaf Dan Terimakasih
90 Bucin Tingkat Dewa
91 Ikan Emas
92 Seonggok Daging
93 Karma
94 Pisau
95 Pain
96 Pria Lain
97 Satu Spesies
98 Nanti
99 Tidak Ada
100 Kutukan
101 Spesial Episode
102 Gugurkan
103 Pendarahan
104 Sesekali
105 Satu Titik
106 Koala
107 Pasir
108 Keluarga
109 Akhir
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Kamu Di Mataku
2
IQ
3
Jalan Belakang
4
Pencuri
5
Talas
6
Merah ya
7
Frog
8
Spesies Berbahaya
9
Kasih
10
Kata-kata Dari Orang Lain
11
Ubi
12
Buanglah Sampah Pada Tempatnya
13
Duka
14
Bucin
15
Anak Katak
16
Pergi
17
Ukuran
18
Muak
19
Tinggallah Bersamaku
20
Akan Melakukan Apapun
21
Memilih Pasangan Hidup
22
Tidak Pernah Ada
23
Hadiah Mobil
24
Karya Terbaik
25
Hidup Ini Indah
26
Pasukan Penyerbu Outlet
27
Grimm Ripper
28
Kalah
29
Keinginan
30
Pabrik
31
Calon Kaisar
32
Melindungi
33
Gudang
34
Jika
35
Miss You
36
Dekat
37
Tensi
38
Pilihan
39
Bukan Tipe
40
Mission
41
Fatamorgana
42
Meminta Ijin
43
Anak Darimu
44
Senyuman
45
Rindu
46
Secret Of The Cat
47
Affair
48
Grimm
49
Dinner
50
Rion
51
Mati Atau Tidak
52
Manisan
53
Geram
54
Mouse
55
Merindu Lagi
56
Siapa Pelakunya
57
Dusta
58
Kulit Buaya
59
Imajinasi
60
Celah
61
Memalukan
62
Nilai Cinta
63
Kejahatan
64
Two Rings
65
Like Father Like Son
66
Masa Depan
67
Sama Saja
68
Menginginkan
69
Anak Katak Yang Tidak Bisa Berenang
70
Akhir Cerita
71
Anak Kecil
72
Istri Orang
73
Hikaru
74
Ayah
75
Kabut
76
Bagaimana?
77
Mati Dengan Cara Apa
78
Fans Fanatik
79
Materialistis
80
Maaf
81
Cara Apa
82
Oh Belinda
83
Supir Truk Kalau Beruntung
84
Ujung Pertengkaran
85
Maaf
86
Full Service
87
Penguntit
88
Kita Pacaran
89
Maaf Dan Terimakasih
90
Bucin Tingkat Dewa
91
Ikan Emas
92
Seonggok Daging
93
Karma
94
Pisau
95
Pain
96
Pria Lain
97
Satu Spesies
98
Nanti
99
Tidak Ada
100
Kutukan
101
Spesial Episode
102
Gugurkan
103
Pendarahan
104
Sesekali
105
Satu Titik
106
Koala
107
Pasir
108
Keluarga
109
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!