Musyawarah

Pukul empat pagi akhirnya kami tiba di rumah Rusli ,di depan teras terlihat masih banyak warga yang tengah berbincang-bincang

Melihat kedatangan kami, membuat semua orang yang tengah mengobrol tadi, langsung kaget dan heboh.

"Pak amiiiin! Mereka sudah kembali!!!" teriak seorang warga yang melihat kami, langsung masuk memberitahu Pak Amin tentang kepulangan kami.

Kami langsung di sambut oleh kerumunan warga di teras depan

"Alhamdulilah yaa alloh... Abah kembali dengan selamat." ucap Pak Amin menyambutku dan seraya memanjatkan doa bersyukur. dia langsung memeluk ku.

"Bagaimana keadaan abah sekarang? " tanyanya.

" Alhamdulilah Pak ,berkat doa bapak dan warga semua, saya bisa kembali dengan selamat." jawab ku sambil tersenyum.

Tiba- tiba dengan hebohnya muncul Pak Yaya salah satu warga yang kabur saat kemunculan raja kera di hutan.

" Pak Totooo.. syukurlah bapak juga selamat!! " serunya sambil memasang wajah lega.

" Dasar lu, gue pingsan bukannya di tolongin malah di tinggalin. Untung aja gue di tolong sama Iman." gerutu Pak toto pada Pak Yaya.

" Maafkan kami Pak Toto, kami semua yang melihat hantu kera itu, lari ketakutan pak, dia hendak menangkap kami. Yaa.. Refleks kami menyelamatkan diri, kami kira Pak toto juga ikut lari." sahut Pak yaya menjelaskan.

" Sudahlah, mari kita masuk ke dalam. kasihan mereka kelelahan. Mari semua masuk, kita mengobrol di dalam." ajak Pak Amin pada semua warga yang berkerumun di luar.

Kami pun masuk langsung di suguhkan air minum serta makanan oleh ibu Yasmin

"Silahkan dimakan, Abah, Iman , jangan sungkan, biar energi kalian cepat pulih." ucap Bu yasmin ramah.

" Terima kasih banyak ,bu." ucapku tersenyum

Tiba-tiba Pak Amin berkata.

" Bah ada kabar baik yang saya terima dari rumah sakit tempat Rusli di rawat. Rusli sekarang sudah siuman bah, Ini semua berkat abah. Terima kasih banyak, mungkin rasa terima kasih saja tidak cukup, mengingat begitu banyak pengorbanan abah untuk menyelamatkan Rusli." Tutur Pak Amin.

" Tidak pak, tuhan yang lebih berperan banyak. saya hanya melaksanakan kewajiban, doakan saja saya mendapatkan hal-hal baik, itu saja sudah cukup. suatu keajaiban bagi Rusli untuk pulih, ini semua juga berkat doa yang sering kita panjatkan, sehingga tuhan memudahkan dan melancarkan kan semua proses nya." sambung ku pada Pak amin.

" Betul bah, kata dokter Rusli boleh pulang esok hari."seru Pak Amin.

"Alhmdulilah.." ucap kami serentak.

" Bah saya mau tanya, kera yang kami lihat saat di hutan, siapa dia?" tanya pak yaya penasaran Pak Yaya padaku.

"Dia siluman kera penunggu pohon besar itu pak, Rusli koma karena sukmanya di tawan oleh raja kera tadi. Setahu ku pohon besar itu adalah tempat pesugihan pak, banyak manusia yang menjadi tawanan di dimensi kera itu, tawanan itu adalah tumbal dari manusia yang jahat untuk siluman kera." Tutur ku pada semua warga.

" Astaga... Ternyata seperti itu, pantas saja saya terkadang melihat beberapa warga desa sebelah, malam-malam ke hutan bawa piring sesajen. ternyata mereke hendak melakukan pesugihan kepada siluman kera." Ucap Pak Toto. tak menduga.

" Jangan- jangan selama ini banyak orang meninggal tiba-tiba itu semu ulah siluman kera juga! " sahut Pak Yaya mengira

" Bisa jadi pak, buktinya Rusli anak saya juga jadi korban siluman kera itu." cetus Pak Amin.meyakinkan

"Ini sih sudah mengancam keselamatan para warga Pak. Jika di biarkan akan banyak korban seperti Rusli lagi kedepannya. Dengan seenaknya mereka melakukan pesugihan di sana, menumbalkan orang lain untuk ketamakan mereka, gak bisa di biarkan begitu saja ,kita harus melakukan sesuatu!" cetus Pak toto geram.

" Apa yang harus di lakukan ,masa kita harus menggerebek warga satu per satu untuk mencari siapa yang melakukan pesugihan, kan gak mungkin" Timpal Pak Yaya.

" Jika dibolehkan saya memberi saran ,akan lebih baik kita menebang habis pohon besar itu. Kemungkinan besar dengan hilangnya pohon itu mereka yang melakukan pesugihan juga akan berhenti, dan dengan menebang pohon itu juga , kita secara tak langsung telah menghancurkan dimensi siluman kera. Dia tidak akan lagi menetap di sana." usul ku pada semua warga.

" Bener tuh, ide bagus!." jawab jawab Pak Toto

" Saya juga setuju." sahut Pak Amin.

" Ya,ya kami juga setuju." sahut warga yang lain

" Kita akan menyampaikan ini ke kepala desa, setelah mendapat ijin kita langsung saja tebang pohon itu." Ucap pak toto bersemangat.

Untunglah dengan ini masalah pohon beres. tinggal menunggu kabar aki tentang si raja kera

Setelah lama berbincang pagi pun datang. aku dan Iman segera pamit untuk pulang.

"Bah ini ada bingkisan, bawalah buat anak sama istri." Ucap Pak Amin memberikan sebuan bingkisan

" Tidak usah pak" tolak ku.

" Terima saja Bah, Ibu udah sengaja beli khusis untuk keluarga abah Di rumah." bujuk Pak Amin.

" Baik pak, terima kasih maaf sudah merepotkan ibu" kataku.

" Bapak yang minta maaf udah ngerepotin abah, terimakasih banyak ya bah, bapak akan berhutang budi sama abah. Semoga sehat selalu abah dan keluarga di rumah, aamin .." ungkapnya

" Aamiin pak, sama-sama pak, kalau begitu saya pamit pak ,Assalamualaikum.. ''pamit ku

" waalaikumsalam. Jangan lupa sering main kemari bah , bawa sekalian anak dan istrimu juga " teriak Pak amin melihat ku berjalan menjauh.

" insaallah pak " jawab ku sambil pergi berlalu

......................

Di perjalanan pulang aku berbincang dengan Iman.

" Bah ,kali ini Rusli sudah beneran selamat? " tanya Iman.

" Tentu saja. Gue nyelamatin Rusli gak mudah Man, kera itu banyak menjebak gue, di tangkap siluman ular, dedemit juga, banyak rintangan pokoknya." sahut ku bercerita

" Waahhh gila. Terus gimana lu bisa bebas dari mereka? " tanya Iman penasaran.

" Yaa, gue udah minta bantuan sama rekan ghoib gue sebelum memulai semuanya. Jadi mereka datang di saat yang tepat. Dan elu jadi penolong terakhir di saat rekan ghoib gue nggak ada, kalau bukan karena lu gue udah mati di sana. Memang lu patner terbaik.". Tuturku memuji Iman.

" hehehehe, siapa dulu dong ,Iman". pujinya sendiri.

" Jangan ketinggian ntar idung lu terbang." ejekku.

"Tinggal ganti sama idung punya lu bah, yang elu ganti pake biji salak. kan mirip." Ejek Iman.

" Rese lu." cetusku.

......................

Tiba di rumah aku di sambut

dua malaikat kecilku yang bermain di halaman, mereka ceria melihat kedatanganku yang sudah satu hari tidak pulang.

Melihat wajah ku yang cerah saat bermain dengan kedua anakku ,Dita istriku langsung mengerti bahwa semua sudah selesai dengan baik. Kami merasa bersyukur atas semuanya.

Seperti biasa aku kembali ke rutinitas harian ku. Pergi bekerja sebagai karyawan di pabrik farmasi.

Hari ini tiba giliran ku masuk kerja shif pada malam hari.

Tepat pukul sembilan malam aku tengah bersiap untuk pergi bekerja, anakku Rayi sudah tidur nyenyak. Tidak dengan si sulung Raka. dia masih terjaga dengan mainannya.

Raka melihatku memakai seragam pabrik.dia bertanya.

"Ayah mau kemana, kok pakai baju kerja? ayah mau kerja malem lagi? keluh nya dengan cemberut.

" Iya." jawabku singkat.

" Huuffhht, kenapa sih harus kerja malam terus. kalau ayah kerja malem tuh aku gak bisa tidur bareng ayah. Sepi, takut lagi." keluh raka.

" Kan ada mamah kamu yang nemenin." sahutku.

"Mamah suka tidur duluan bareng rayi. Aku sendirian gak bisa tidur." celotehnya.

" Makanya sekarang tidur, jangan main terus, terusin main nya besok kan bisa, ayah harus tetep kerja biar punya uang buat jajan kamu sama rayi." Tuturku.

" Sama aku juga males ,yah kalau kamu udah giliran shif malem. Tidur berasa gak tenang. tidur suka tiba-tiba aja kebangun gara-gara hal-hal aneh." Dita pun mengeluh sambil memberikan jaket yang dimintaku padanya.

"Yaa, gimana lagi. Masa harus bolos kerja selama seminggu cuman gara gara shif malem. udah jangan aneh- aneh, tidur aja yang nyenyak, ayah tadi udah ngaji pas solat isya, insya allah aman. udah ya! ayah berangkat kerja dulu." Tuturku sekaligus pamit pada mereka.

Sudah hal wajar melihat reaksi si sulung Raka dan Dita selalu mengeluh jika di tinggal kerja shif malam.

Karena memang terkadang sering terjadi hal di luar nalar saat aku tak bersama mereka. Seakan mahluk- mahluk itu tahu aku tidak ada, jadi mereka sering mengganggu keluarga ku.

Dan menurutku itu hal wajar, karena sudah pengetahuam umum bukan, kita hidup memang berdampingan dengan mereka yang tak kasat mata. Dalam Al- Quran pun mereka hidup untuk menggoda kita sebagai manusia.

Aku hanya bisa berharap tuhan selalu melindungi keluargaku di saat yang seperti ini.

Setelah selesainya tugas Rusli, aku juga berharap bisa kembali tenang menjalani rutinitas harianku.

Namun ternyata Tuhan punya cara tersendiri untuk mengujiku, menguji kesabaranku, keimananku dan ketakwaanku padanya.

Tepat dari hari itu, malam hari menjadi malam-malam yang paling menakutkan dan mencekam bagi semuanya.

Untuk keluargaku, iman dan seluruh warga di desa tempat Rusli tinggal.

......................

Assalamualaikum..

Sesudah baca, jangan lupa like nya ya.. biar makin semangat buat nulis.

Jangan lupa komen dan sarannya tentang apa yang kamu rasakan setelah membaca. sebagai semangat untuk memperbaiki tulisanku yang masih kurang bagus

Terima kasih untuk dukungannya.

i love you readers.

😍🥰😘

Wasalam.

Terpopuler

Comments

Yona

Yona

😆

2022-09-27

1

Cindy

Cindy

kejadian apa itu yaaaa🤨bikin penasaran jadinya🧐

2022-07-08

1

lihat semua
Episodes
1 Sang penunggu
2 Rusli
3 Rekan ghoib
4 Kondisi Rusli
5 Meraga sukma
6 Persiapan
7 Mahluk pengganggu
8 Menembus Dimensi
9 Kampung Demit
10 Rekan Ghoib.
11 Kekuatanku?
12 Dimensi siluman kera.
13 Rusli bebas.
14 Bantuan Iman.
15 Raja kera kabur.
16 Musyawarah
17 Teror
18 Dukun sang kuncen pohon.
19 Pertemuan.
20 Menebang pohon.
21 Kerasukan
22 Musnahnya Musuh
23 Pamit
24 Bab 2. Lilis
25 Gentayangan
26 Akses Dimensi.
27 Konflik
28 Penyebab kematian Lilis
29 Flashback Lilis
30 Mengakses Masa Lalu.
31 Diriku Yang Lain
32 Pengintaian Roni
33 Menggagalkan Ritual Pemujaan
34 Akhir Nini Kutek
35 Bab 2. Sekte 18
36 Kondisi Pak Rizal
37 Belenggu
38 Klewing
39 Iman Aneh
40 Teror Klewing
41 Teror Klewing 2
42 Teror Klewing 3
43 Tersesat
44 Tersesat 2
45 Adzan
46 Selamat
47 Yono
48 Di intai
49 Di bakar
50 Teror untuk Iman.
51 Putus Asa
52 Iman bergabung?
53 Kepastian
54 Pertemuan
55 Tujuan Pak Yono.
56 Berkumpul
57 Klewing menghadang
58 Terbawa Ilusi
59 Sigil
60 Kanjing Kunci
61 Kematian
62 Sang Penguasa Api
63 Dimas
64 Bab 4. Awal Mula Kekuatanku
65 Waktu berharga.
66 Membuka Diri kembali.
67 Jin Qorin Milikku
68 Dimensi pertama.
69 Bertemu Ki Dayeng
70 Aki Rongge
71 Mendapatkan brajamusti
72 Tugas Pertamaku
73 Bangsa Arof
74 Menyepi
75 Ilmu Sukma
76 Bab 5. Tugas pertamaku
77 Iman
78 Kuncen Air Terjun
79 Siluman Ular
80 Mempertahankan Iman
81 Bernegoisasi
82 Kondisi Ayah Iman.
83 Hutan
84 Pak Kuncen
85 Setan kerdil
86 Tertangkap
87 Akhir Siluman Ular
88 Bab 6. Bang Syukur
89 Ritual Aneh
90 Mencurigakan
91 Akal bulus
92 Pembuktian
93 Pernyataan Asep
94 Pintar Berdalih
95 Teror Untuk Bang Syukur
96 Pengakuan Bang Syukur
97 Bab 7 .Asep
98 Nenek Tua
99 Penjelasan Deni
100 Pertarungan Di Dunia Pararel
101 Kawan lama
102 Memulai Rencana
103 Sandiwara
104 Membongkar semuanya
105 Akhir Rita
106 Bab 8. Teluh
107 Penjelasan ilmu hitam
108 Serangan Tiba-Tiba
109 Terjadi Hal Aneh
110 Kondisi Paman Surya
111 Kisah Pak Surya
112 Family Time
113 Gubuk Tua
114 Siluman Anjing
115 Bertahan
116 Kembali pulang
117 Paman Surya Siuman
118 Dimensi Mimpi
119 Perubahan Wujud.
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Sang penunggu
2
Rusli
3
Rekan ghoib
4
Kondisi Rusli
5
Meraga sukma
6
Persiapan
7
Mahluk pengganggu
8
Menembus Dimensi
9
Kampung Demit
10
Rekan Ghoib.
11
Kekuatanku?
12
Dimensi siluman kera.
13
Rusli bebas.
14
Bantuan Iman.
15
Raja kera kabur.
16
Musyawarah
17
Teror
18
Dukun sang kuncen pohon.
19
Pertemuan.
20
Menebang pohon.
21
Kerasukan
22
Musnahnya Musuh
23
Pamit
24
Bab 2. Lilis
25
Gentayangan
26
Akses Dimensi.
27
Konflik
28
Penyebab kematian Lilis
29
Flashback Lilis
30
Mengakses Masa Lalu.
31
Diriku Yang Lain
32
Pengintaian Roni
33
Menggagalkan Ritual Pemujaan
34
Akhir Nini Kutek
35
Bab 2. Sekte 18
36
Kondisi Pak Rizal
37
Belenggu
38
Klewing
39
Iman Aneh
40
Teror Klewing
41
Teror Klewing 2
42
Teror Klewing 3
43
Tersesat
44
Tersesat 2
45
Adzan
46
Selamat
47
Yono
48
Di intai
49
Di bakar
50
Teror untuk Iman.
51
Putus Asa
52
Iman bergabung?
53
Kepastian
54
Pertemuan
55
Tujuan Pak Yono.
56
Berkumpul
57
Klewing menghadang
58
Terbawa Ilusi
59
Sigil
60
Kanjing Kunci
61
Kematian
62
Sang Penguasa Api
63
Dimas
64
Bab 4. Awal Mula Kekuatanku
65
Waktu berharga.
66
Membuka Diri kembali.
67
Jin Qorin Milikku
68
Dimensi pertama.
69
Bertemu Ki Dayeng
70
Aki Rongge
71
Mendapatkan brajamusti
72
Tugas Pertamaku
73
Bangsa Arof
74
Menyepi
75
Ilmu Sukma
76
Bab 5. Tugas pertamaku
77
Iman
78
Kuncen Air Terjun
79
Siluman Ular
80
Mempertahankan Iman
81
Bernegoisasi
82
Kondisi Ayah Iman.
83
Hutan
84
Pak Kuncen
85
Setan kerdil
86
Tertangkap
87
Akhir Siluman Ular
88
Bab 6. Bang Syukur
89
Ritual Aneh
90
Mencurigakan
91
Akal bulus
92
Pembuktian
93
Pernyataan Asep
94
Pintar Berdalih
95
Teror Untuk Bang Syukur
96
Pengakuan Bang Syukur
97
Bab 7 .Asep
98
Nenek Tua
99
Penjelasan Deni
100
Pertarungan Di Dunia Pararel
101
Kawan lama
102
Memulai Rencana
103
Sandiwara
104
Membongkar semuanya
105
Akhir Rita
106
Bab 8. Teluh
107
Penjelasan ilmu hitam
108
Serangan Tiba-Tiba
109
Terjadi Hal Aneh
110
Kondisi Paman Surya
111
Kisah Pak Surya
112
Family Time
113
Gubuk Tua
114
Siluman Anjing
115
Bertahan
116
Kembali pulang
117
Paman Surya Siuman
118
Dimensi Mimpi
119
Perubahan Wujud.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!