RAHASIA CINTA TUHAN
Pagi itu Nabila terlihat sangat bahagia, sambil mengemasi barang-barang nya. Akhirnya aku akan pergi ke kediri ke tempat dimana aku dilahirkan, batin Nabila sangat senang.
Kemudian terdengar suara ketukan dari luar pintu kamar nabila yang tidak lain adalah mamanya.
"Nabila kamu hati-hati ya di perjalanan, mama takut kamu kenapa-napa," mamanya berbicara dengan nada khawatir.
"Iya mama... aku bisa jaga diri kok," tegas Nabila menyakinkan mamanya.
Mama Nabila mengangguk kan kepala, pertanda bahwa mamanya setuju.
"Mama... aku berangkat dulu." Pamit nya pada mamanya.
Dengan raut muka tak terima karena akan ditinggalkan oleh anak semata wayangnya itu mamanya sedetik meneteskan air matanya. Namun dia mengusap air mata tersebut agar anaknya bisa pergi tanpa beban.
Setelah berpamitan kepada mamanya, Nabila langsung membawa kopernya dan masuk ke dalam mobil. Sambil melambaikan tangan kepada mamanya, mobil itu menjauh dari pandangan mamanya.
Di perjalanan pak sopirnya bertanya kepada Nabila karena penasaran,
"Non...," panggil pak Rahmad sopirnya.
"Iya... Ada apa pak Rahmat?" Jawab Nabila dengan raut wajah senyum.
"Non nggak mau nunggu pacarnya non Nabila dulu?" Tanya pak Rahmat.
"Tidak pak, saya mau langsung ke bandara saja." Jawabnya teringat akan Ryan pacarnya, namun Nabila tak menghiraukan nya.
Pak Rahmat hanya mengangguk dan melanjutkan perjalanan mereka menuju bandara. Sesampainya di bandara Nabila turun dari mobil.
"Non Nabila hati-hati ya," pesan dari pak Rahmat sebelum Nabila masuk ke dalam bandara.
Nabila hanya mengangguk dan melambaikan tangan pada pak Rahmat. sampailah Nabila di depan pintu masuk ke dalam pesawat.
Di dalam pesawat Nabila duduk bersebelahan dengan cowok yang cool banget, namun Nabila hanya mengangkat kedua bahunya secara bersamaan, pertanda bahwa Nabila tak memperdulikan keberadaan cowok tersebut.
Pesawat yang dinaiki oleh Nabila pun akhirnya telah berangkat menuju Bandung di dalam pesawat nabila melihat keluar jendela dengan perasaan yang tidak karuan.
Cowok yang berada disamping Nabila hanya diam memandangi sikap Nabila yang berbeda dari lainnya.
[]
Dirumah Rosa mama Nabila begitu terpukul karena Nabila pergi darinya, entah apa yang akan dia lakukan agar anaknya kembali, sebenarnya ada beberapa masalah yang membuat keluarganya satu persatu pergi entah kemana.
Terlihat bahwa Rosa mengambil telpon rumah dan menelpon seseorang, "Antara aku ke bandara," ujar Rosa dengan penuh kekecewaan.
Pak Rahmat buru buru pulang karena di telpon Rosa untuk mengantarnya ke bandara karena akan menyusul suaminya diluar kota dan mengadukan kelakuan anak tirinya itu.
Nabila adalah anak tiri Rosa karena ibu kandung Nabila meninggal saat melahirkan Nabila, karena hal itu Nabila sedikit tidak menyukai Rosa.
"Aku pergi dan aku akan mengadukan mu pada ayah mu," ucap Rosa dengan penuh amarah sembari mengemasi pakaian nya yang akan ia bawa ke Singapura.
Di depan rumah Rosa terlihat mondar mandir karena pak Rahmat yang lambat mengendarai mobil.
"Lama banget sih!" Ujar Rosa karena kelelahan menunggu pak Rahmat.
Kedatangan pak Rahmat membuat Rosa sedikit lega dan berbicara sembari masuk ke dalam mobil.
"Antar aku ke bandara, aku akan kembali setelah pekerjaan pak Andik selesai," ujar Rosa.
"Baik Bu Rosa," jawab pak Rahmat sembari melajukan mobil untuk pergi ke bandara.
Selama di perjalanan pak Rahmat merasa ada yang berbeda, pak Rahmat memberanikan untuk bertanya namun yang dia tanyakan bukan hal yang ada di hatinya,
"Jika Bu Rosa pergi, saya dengan Mimil bagaimana Bu?" Tanya pak Rahmat.
"Tenang saja pak, kalian tetap dirumah untuk menjaga rumah, untuk makan dan gaji kalian tetap akan menerimanya." Jawab Rosa dengan nada merendahkan.
Pak Rahmat hanya mengangguk kecewa atas perlakuan Bu Rosa yang seakan-akan merendahkan nya.
Tidak terasa bahwa akan sampai ke bandara, tempat yang sama dengan pak Rahmat mengantarkan Nabila. Pak Rahmat meminta agar Rosa dapat menjaga diri.
"Bu hati hati ya," ucap pak Rahmat dengan senyuman senang karena akan terbebas dari sang ular Rosa yang kejam.
Rosa hanya mengangguk dan lalu pergi. Pak Rahmat sembari menancap gas untuk pulang, di tengah perjalanan pak Rahmat menelpon pak Andik atasan nya.
"Permisi pak apakah benar Bu Rosa bersama pak Andik," tanya Rahmat memastikan.
"Iya, dia masih di bandara." ucap Andik dengan tenang.
"Baik lah," ujar Rahmat sembari mematikan telpon dan kembali ke rumah untuk beristirahat cantik.
Mimil yang mengetahui Rosa pergi mengambil semua barang barang Rosa. Mengetahui ada yang memperhatikan Mimil merusak CCTV yang berada di kamar Rosa dan di depan kamar Rosa, karena khawatir akhirnya Mimil merusak semua CCTV.
Rahmat yang sampai dirumah sangat senang bisa bebas dari ular menjijikkan itu.
"Akhirnya kita bebas," ucap Rahmat kepada Mimil, Mimil adalah istri dari Rahmat.
Pak Rahmat dan mimil sangat menikmati hal itu hal yang mereka tunggu tunggu selama ini.
...[]...
Mimil berencana akan menjual baju-baju bekas milik Rosa, agar bisa menghasilkan uang, namun Rahmat kurang setuju karena takut dimarahin.
Ya begitulah Rahmat orang penakut tapi ingin menguasai segalanya.
Mimil tidak sengaja menumpahkan segelas air di lantai yang membuat Rahmat jatuh.
Gedebukkk!!!
Suaranya begitu keras seketika seperti ada gempa yang dahsyat, karena badan Rahmat sendiri yang agak berisi.
"Mimilll!!.... Kamu kenapa?? Kenapa bisa cerobohh??" Tanya Rahmat dengan raut penuh emosi karena ia terjatuh dengan begiru keras.
"Maafkan aku... Aku tidak sengaja menumpahkan nya!" Ujar Mimil membela diri.
"Iya deh terserah kamu," jawabnya kesal.
Mimil segera membantu Rahmat bangun, Rahmat yang kesal langsung mengajak Mimin kedalam mobil untuk segera menjual baju-baju Rosa agar menghasilkan uang secepatnya.
Rosa dan Mimil pergi ke toko jual beli baju bekas, disana mimil sangat kaget karena baju yang cuman ia beli di pasar tiga puluh ribu, tetapi ini harganya mencapai lima ratus ribu.
Mimil untung banyak kali ini, lain kali Mimil harus menemukan benda berharga.
Saat pulang, didalam mobil Mimil berbincang dengan Rahmat,
"Bagaimana caranya agar kita bisa kaya ya," mengucapkan kalimat itu dengan enak nya seperti roket yang akan meluncur keruang angkasa.
"Ya bagaimana ku tau, aku hanya akan mengantar dan menjemput mu saja." Ucap Rahmat yang membuat Mimil kecewa.
Seketika hening membuat keadaan semakin canggung.
Rahmat membuka pembicaraan karena sudah sampai di rumah. Dilihat nya sang istri yang sudah tertidur. Rahmat tidak tega membangunkan istrinya jadi Rahmat mengangkat dan mengantar nya ke kamar Mimil.
Sebelum meninggalkan Mimil Rahmat sempat mencium kening mimil dan berkata, "aku mencintaimu dan aku tidak akan meninggalkan mu, apapun keadaannya aku akan tetap bersamamu". Rahmat pun tidur di samping Mimil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments