Untuk pagi ini Nabila tidak se ceria biasanya entah mengapa dan ada apa sebenarnya, dia juga tidak berbicara apa pun pada Bi Narti padahal Bi Narti juga sudah bilang "apabila ada apa-apa bilang saya ya non." Ujar Bu Narti.
"Non makan yok non, bibi udah siapkan nasi goreng kesukaan non," teriak Bi Narti memanggil Nabila.
Setelah Nabila selesai memakai seragam Nabila langsung berangkat karena mendengar bi Narti memanggilnya untuk turun dan segera makan. tidak makan dan tidak berpamitan pada Bi Narti, karena Bi Narti khawatir Nabila kenapa-kenapa akhirnya Bi Narti menelpon Briyan.
"Nak Briyan tolong nak Nabila dari tadi pagi dia tidak bicara sama sekali." Bi Narti mengeluh pada Briyan.
Entah apa yang di katakan Briyan Bi Narti langsung merasa lega dengan jawaban Briyan.
...[]...
Briyan dengan gelisah mengambil kunci mobil dan jaket di ranjang nya, sembari turun dari lantai atas Briyan mendecak kesal dan berkata " cihh... Kenapa lagi sih sama cewek gw? Susah banget rupanya buat nurut?"
Sejak kapan Nabila sama Briyan pacaran? Briyan aja belum nyatain perasaan nya, udah nganggep Nabila ceweknya segala:D
"Lu mau kemana?" Ucap Rasya di ambang pintu.
"Mau liat kelakuan cewek gw di sekolahnya, kata bibinya dia gak makan dan sikapnya juga aneh katanya?" Briyan berbicara sembari berjalan ke mobilnya. "Lu jaga rumah!" Tambah Briyan sebelum dia melajukan mobil nya.
...[]...
Ternyata Nabila ke sekolah, sesampainya di ambang pintu gerbang Nabila di teriaki oleh seseorang dari kejauhan, terlihat disebuah lorong sekolah yang agak gelap. Nabila seperti enggan untuk melihat ataupun menghampiri, karena jam yang menunjukkan pukul 06.00 WIB dan dia harus piket dia harus bisa mengabaikan teriakan itu, untungnya dia ditemani oleh teman sekelasnya.
Kenapa gw mau sekolah disini? Batin Nabila kesal.
Selesainya melewati lorong yang panjang untuk pergi ke kelasnya, Nabila langsung duduk dan terlihat bahwa dia sedang lapar sekali, "lu gak makan ya?" Tanya Rena teman sekelas Nabila yang tadi menemani Nabila melewati lorong yang panjang itu.
"Enggak, gw masih kesel sama kejadian yang kemaren," Nabila mengeluh pada temannya itu, seperti nya Rena sedikit mengerti apa yang di rasakan oleh Nabila.
Sambil menyapu mereka berbicara satu sama lain. Hingga murid satu persatu memenuhi ruangan, saat itu Rena seperti tiba-tiba teringat akan sesuatu..
"oh iya, lu pacaran sama ketua geng Hyena?" Semua teman Nabila dan termasuk semua yang ada di kelas kaget mendengar pertanyaan Rena, Nabila pun kaget mendengar pertanyaan itu. Nabila hanya menggelengkan kepalanya.
"Jawab dong Bill? Bener lu sama di ketua itu pacaran?" Tanyanya memperjelas lagi.
"Enggak, mana ada? Dia aja gak nyatain apa apa ke gw," Nabila menjawab dengan sejujurnya karena memang itu kenyataannya.
Rena hanya mengangguk sambil melanjutkan kegiatan menyapu lantainya.
...[]...
Kringgg...kringgg...kringgg...
Bel berbunyi menandakan bahwa kelas akan segera dimulai, dan datang lah Bu Henny sembari di belakangnya Bu Henny di ikuti oleh Briyan, Nabila yang kaget hanya bisa mematung terkejut mengapa Briyan bisa kesini.
...[]...
Bu Henny membuka pembicaraan...
"Baiklah anak-anak, mengapa disini ada Briyan yang kalian bilang adalah ketua geng Hyena, nah tujuan Briyan kesini adalah untuk menjaga keberlangsungan kegiatan kita agar lebih aman dan bisa berlangsung dengan nyaman." Jelas Bu Henny di depan semua murid.
"Loh Bu kok bisa sih, ntar kalok makin kacau gimana?" Salah satu siswa bertanya kepada Bu Henny namun Briyan mencegah Bu Henny, Briyan menunjukkan ekspresi bahwa yang akan menjelaskan adalah Briyan.
"Ya mungkin kami dulunya terkenal sebagai geng perusak dan semacamnya yang dapat merugikan orang lain, tapi kali ini kami tidak akan melakukannya, kami dari geng Hyena akan melakukan pengawasan dengan sebaiknya," jelas Briyan di depan semua murid kelas 12 IPS 1, Nabila hanya menggeleng tidak percaya dengan kelakuan Briyan yang kayak gini.
"Baiklah acara perpisahan akan di mulai satu jam lagi, apabila mendengar pengumuman untuk ke lapangan langsung keluar yaa!" Pinta Bu Henny dengan lembut.
Bu Henny meninggalkan kelas di ikuti oleh Briyan, Briyan hanya menunduk saat iya tau Nabila malu dengan kelakuan Briyan.
...[]...
Tio yang sedari tadi menjaga gerbang di kagetkan oleh suara handphone nya yang berdering,
"Jagain Nabila ya Tio, gw mau pergi dulu," ucap Briyan dengan suara yang terdengar sedih dan serasa berat.
"Lu dimana? Lu mau kemana?," Ucap Tio khawatir.
"Gw di ambang lorong sekolah Tio," jawab Briyan sembari tersenyum terhadap Tio.
Tio yang melihat Briyan di ambang lorong langsung mengejar Briyan, saat dia mendekati lorong dan hampir meraih tangan Briyan menurutnya, dia dihentikan oleh Nabila, Tio yang gelisah juga menyebabkan Nabila ikut gelisah.
Napa pada gelisah?? Emang Briyan mo mati?? Pakek gelisah segala??
Beberapa jam berlalu, di tengah keramaian yang ada di sekolah Nabila mencari sosok Briyan namun Nabila tak menemukan dimana Briyan berada, namun yang datang bukannya Briyan malah Tio yang menanyakan keberadaan Briyan. Nabila menunjukkan matanya yang berkaca-kaca karena Briyan tiba-tiba menghilang dari pandangan para geng nya.
Karena melihat Nabila yang sangat sedih Tio mencoba menenangkan Nabila "Lu tenang aja gw sama Rasya bakalan cari Briyan Sampek ketemu," sembari memeluk Nabila untuk menenangkannya.
Nabila mengangguk "plis temuin Briyan ... Gw sayang banget sama dia, gw gak mau kehilangan dia," menangis dengan begitu kacau hingga mungkin teman-teman yang ada di sekitar Nabila mendengar isak tangis Nabila.
Sembari mengelus punggung Nabila Tio berkata "gw janji bakalan temukan Briyan secepatnya" Nabila hanya mengangguk dan mengisyaratkan bahwa Tio harus pergi dan mencari Briyan.
...[]...
Briyan yang masih tetap berada di atap gedung sekolah terus memperhatikan Nabila serta yang lainnya. Mengapa Briyan ke atap gedung??? Briyan di tantang untuk baku hantam dengan Riyan karena Riyan sudah merasa di permalukan oleh Briyan kemarin.
"Gw bakalan jaga lo semua," tersenyum dengan serius. Kemudian datanglah Riyan dengan resa,
"Haii.. mulai??" Mukanya songong banget kayak troly rusak.
"Ntar kalah nanges," timpa Resa dengan sombong.
"Ntr Nabila marah ketar ketir lu pada?" Ucap Briyan sombong.
Setelah ucapan Briyan itu Resa dan Riyan langsung mengeroyok Briyan, "beraninya keroyokan ya?" Ucap Briyan.
"Bacot Lo anjing!" Ucap Riyan murka.
"Yakin bisa kalahin gw?" Jawab Briyan dengan senyuman yang tulus.
Pertengkaran tersebut membuat Briyan memiliki banyak luka memar di wajahnya, yang membuat Nabila sebegitu khawatir saat melihat Briyan dari kejauhan, Nabila langsung memeluk Briyan dan berkata...
"Kamu kenapa? Kok gini, kamu berantem sama siapa?" Tanya Nabila dengan khawatir .
"Ayo kita pulang gak usah lanjut disini, nurut aja sama aku," permintaan Nabila yang tak mungkin Briyan harus menolaknya. Briyan hanya mengangguk mengikuti omongan Nabila.
Mereka berdua naik taksi berhubung Briyan yang babak belur dan Nabila yang tak bisa mengendarai mobil, jadi mereka memutuskan untuk memakai kendaraan taksi.
"maaf ya tadi sikapku agak aneh, tadi aku cuman bete banget makanya sikapku jadi begitu," menunjukkan bahwa dia sedang tersipu malu.
Briyan hanya tertawa mengimbangi suasana dan mengelus-elus rambut gadis yang dia cintai yaitu Nabila, mereka pulang dengan gembira dan penuh kebahagiaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments