Mungkin bisa di katakan bahwa Briyan adalah poros dari geng Hyena jadi apabila Briyan tidak ada untuk menenangkan perpecahan di dalam geng nya maka geng Hyena juga terancam bubar karena mereka menyalahkan diri mereka sendiri yang tidak dapat melindungi sang Hyena.
Tio yang sampai di markas melihat separuh geng nya hilang dan hanya menyisakan 500 anakan saja sontak dia menggaruk kepalanya dengan frustasi,
"anj*** gw harus gimana cok kalok Briyan tau semua ini, bisa di penggal telor gw anjir," berbicara entah dengan siapa dan siapa yang dia salahkan.
Telor apa ini maksutnya??
Rasya yang juga baru datang menyadari Tio yang aneh, "nape lu cok?" Kebingungan dengan sikap Tio.
"Separuh dari anakan Briyan pergi karena yang memimpin bukan bri..." Terhenti saat tiba-tiba terdengar suara Briyan.
"Eh gw mimpi ya anj*** kok ada suara Briyan?" Memukul pelan pipinya sendiri untuk beberapa kali memastikan bahwa ini benar-benar nyata, "bukannya Briyan di rumah sakit?" Rasya menambahkan.
Briyan hanya tertawa kecil sembari menggeleng pasrah dengan kelakuan konyol kedua asisten nya itu, entah jin apa yang sedang merasuki mereka hingga mereka yang polos menjadi sangat tolol.
Dheo yang melihat keberadaan Briyan sontak membentak jail, "eh... Anj***... Temen lu tuh cok di belakang elu, gak lu sapa anjim?" Ucap Dheo yang mengagetkan Rasya dan Tio.
Seketika itu mereka menoleh dan iya benar saja Briyan berada di belakang mereka berdua, Briyan menyambut mereka dengan sebuah pelukan hangat, Dheo yang sangat senang memberi tau separuh anakan nya itu bahwa Briyan sudah pulang.
Sontak para anggotanya senang dan memeluk Briyan satu persatu hingga tiba saat Neona memeluk Briyan namun Briyan tidak berbalik memeluk Neona malah menghindar seakan-akan ada rahasia diantara mereka berdua, Neona merasa ada yang aneh dengan sikap Briyan langsung pergi.
Diatas atap gedung Neona duduk sendiri ditemani oleh cowok gendut yang bernama Bimo, Bimo sendiri adalah anakan Briyan dimana Briyan selalu menjaga Bimo karena Briyan pernah berhutang nyawa pada Bimo.
"Kamu kenapa Na??" Bimo bertanya karena penasaran.
"Gw gak papa," jawab Neona singkat.
"Gw tau Na, lu cemburu dengan adanya Nabila sekarang, gw tau lu sakit hati, tapi ingat Na semua pasti ada jalannya," jelas Bimo agar Neona tidak lagi bersedih.
"Rasya juga suka lu kayaknya kenapa kalian gak deket aja gitu?" Tambah Bimo.
"Maaf kayaknya gw harus keluar dari geng Hyena, soalnya gw mau balik ke Kalimantan."ucap Neona sembari meninggalkan Bimo.
Bimo yang tak bisa berbuat apa-apa hanya bisa memandangi kepergian Neona dengan raut wajah yang kasian karena cinta Neona yang tidak pernah Briyan respon.
[]
"Cok lu kan dan gw bilangin tetep di rumah sakit kenapa lu gak dengerin gw anjir bikin gw frustasi aja anjir," ucap Tio memarahi Briyan sejadi-jadinya dengan kedua tangan memegang kepalanya karena merasa pusing dengan kelakuan Briyan yang tidak mau menuruti perintah Tio untuk tetap berada dirumah sakit.
"Nah bener tuh lu tuh harus nurut GK boleh kayak bocil," tambah Rasya dengan menunjukkan muka tololnya itu.
"Udahlah gw juga gak papa." Briyan menyakinkan gengnya bahwa Briyan baik baik saja, padahal mah juga masih sakit.
Neona yang sampai di hadapan Briyan langsung to the point pada Briyan, "Briyan gw keluar dari geng!" Ucap Neona yang mengagetkan semua termasuk Briyan.
Briyan yang tak percaya dengan perkataan Neona berkata, "loh mau kemana sih kok keluar?" Briyan berdiri mengimbangi Neona.
"Gw mau pulang ke Kalimantan," ucap Neona singkat sembari menjawab telpon yang dari tadi berdering, "Iyah apa ma bntar ma gak denger Nena," ucap Neona pada seseorang yang Neona panggil mama.
Nena adalah panggilan dari mama Neona untuknya.
Neona menjauh dari Briyan dan kawan kawan nya, Briyan yang curiga dengan sikap Neona mengikuti Neona dan berhenti sekiranya tidak terlihat oleh Neona, Briyan berdiri membelakangi Neona begitu juga dengan Neona yang membelakangi Briyan.
"Maaf ma.... ternyata Briyan udah ada cewek, Nena kira dia masih jomblo, soalnya dulu dia juga bilang sama Nena dia jomblo ma.." ucap Nena dengan nada yang begitu sedih dan terluka.
Briyan nampak syok dan kaget tidak percaya dengan apa yang dia dengar, Briyan memutuskan merebut telpon tersebut dan berbicara dengan mama Neona, "apa benar ini mama Neona?" Ucap Briyan mengawali pembicaraan.
"Iya benar ini dengan siapa ya?" Mama Neona bertanya balik.
"Ini Briyan Tante... Maafkan Briyan dari awal Briyan ketemu Neona Briyan tidak suka atau bisa di katakan Briyan gak ada rasa apa apa sama Neona, dan Briyan sekarang juga udah ada calon Tante... Jadi Briyan mohon agar Tante bisa membujuk anak Tante supaya tidak lagi berharap dengan saya," ucap Briyan yang membuat hati Neona sangat terluka dan hanya bisa menangis bersandar pada tiang bangunan.
"Baik Briyan," jawab mama Neona dengan nada sedikit kecewa, entah itu pada Neona atau pada Briyan.
Neona langsung merebut handphone dan mematikan teleponnya tersebut, dan berbicara ...
"Udah puas?? Bikin gw kayak gini?? Udah puas belom??" Bentak Neona yang mungkin saja pertengkaran mereka di dengar oleh semuanya.
"Ya gimana gw juga udah ada Nabila gw juga gak mau kehilangan dia, disisi lain gw sayang sama Nabila, cinta sama Nabila! Dan gw gak ada rasa apa apa sama lu! Paham gak lu anj***" bentak Briyan karena Briyan juga udah merasa risih dengan sikap yang Neona lakukan pada nya.
"Ingat kan?? Gw kemaren bilang apa?? Gw gak akan pernah suka sama elu, karena dari awal gw suka Nabila, sebelum ada Nabila pun gw juga enggak suka sama elu, tanya aja sama Bimo!" Tambah Briyan karena sudah sangat emosi dan terlalu emosi.
Briyan memegang kepalanya karena merasa kesakitan, Nabila yang ternyata melihat pertengkaran itu tak menghiraukan adanya Neona, Nabila hanya berusaha menenangkan orang yang Nabila sayang yaitu Briyan.
"Sayang... Udah yaa, jangan marah marah lagi!" Ucap Nabila tersenyum sembari mengelus elus kepala Briyan dengan lembut.
"Yaudah ayo kita ke bawah biar kamu bisa istirahat," Nabila membantu Briyan bangun dan pergi meninggalkan Neona sendiri.
Sesampainya di tempat Briyan istirahat, Nabila memarahi Briyan dengan cara Nabila... "Kan udah aku bilang tetep dirumah sakit, jangan kesini dulu, bandel sih, kan begini jadinya," sembari menunjukkan mukanya yang gemesh.
"Udah sayang ku... Jangan ngambek dong... Iya iya aku salahh aku minta maaf ya sayang ku... Aku janji gak akan bandell lagi," jawab Briyan sembari mencubit kedua pipi Nabila karena Nabila ngambek kayak bocah gak di belikan permen.
Briyan mencium kening Nabila dan Nabila membalas ciuman itu dengan memeluk Briyan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments