RCT 12

Pagi-pagi sekali Briyan sudah datang kerumah Nabila untuk menjemput Nabila.

Toktoktok....

"Assalamualaikum." Ucap Briyan memberi salam.

"Waalaikumsalam, loh ada kok pagi banget?" Rengek Nabila melihat Briyan yang sudah siap dengan kemeja ala selebgram zaman sekarang.

"Ya kan aku mau kamu siap lebih awal, karena keluarga besar aku mau ketemu kamu." Ujar Briyan kekeh.

"Ya aku tau, aku juga belom mandi belom makan," rengeknya sekali lagi.

"Ya udah cepet mandi nanti makan di dalam mobil, gimana?." Tawar Briyan.

Nabila hanya mengangguk.

"Buruan mandi." Tegas Briyan mendorong lembut Nabila kembali kedalam rumah.

Sembari menunggu Nabila yang sedang mandi Briyan duduk di sofa dengan memainkan ponsel kesayangannya. Melihat tiktok dimana terdapat makhluk paling indah di bumi.

Saat Nabila selesai berdandan Briyan langsung menariknya ke luar rumah dan membawanya masuk ke dalam mobil.

[]

Selama di perjalanan Nabila merengek dan meminta makan terus menerus.

"Ayang aku laper.. makan sayang." Rengeknya sembari memohon.

Briyan hanya memandangi Nabila dan mengangguk pelan.

"Ayang makan... Aku laper loh." Rengeknya untuk yang kedua kali.

Briyan yang melihat penjual nasi bungkus berhenti. Briyan turun dari mobil dan berniat membelikan nasi bungkus untuk Nabila.

"Tunggu.. Jan kemana-mana," ucap Briyan memperingati Nabila.

Nabila hanya mengangguk kesal sembari melipat kedua tangannya di depan dada

[]

"Pak saya beli satu bungkus nasi goreng ya pak," pesan Briyan kepada penjual nasi goreng.

"Baik, di tunggu ya mas." Pinta penjual nasi goreng itu.

Briyan hanya mengangguk.

Selesainya penjual tersebut membuatkan nasi Briyan langsung membayarnya tanpa mengambil kembalian. Dan langsung memberikan nasi itu pada Nabila.

"Nih makan." Ucap Briyan.

"Akhirnya aku makan juga." Ucap Nabila penuh kesenangan dihatinya.

Tak terasa selesainya Nabila makan, begitupun Briyan dan Nabila sampai di butik yang di tuju.

[]

Sesuai permintaan Briyan pegawai butik memberikan Nabila baju yang indah.

Setelah itu mereka membawa Nabila kelantai dua, ternyata di lantai dua terdapat salon kecantikan.

Briyan menunggu Nabila sambil memainkan ponselnya.

"Nabila" Briyan terpana saat melihat Nabila turun dari lantai dua.

"Briyan sebenarnya kita mau kemana? kenapa aku harus berdandan seperti ini?"

"Nanti kamu juga bakalan tau." Briyan tersenyum.

Briyan meraih tangan Nabila, lalu ia berjalan mengandeng tangan Nabila sampai didepan mobilnya.

"Silahkan masuk tuan putriku." Nabila membukakan pintu mobil.

Nabila tersipu malu menerima perlakuan manis Briyan. Nabila lupa kalau tadi ia marah dan menggerutu dalam hati.

Ditempat lain,

Dirumah keluarga Briyan, semua anggota keluarga telah berkumpul.

Brayen putra pertama keluarga Anderson

Ia adalah kakak kembarnya Briyan. kemudian,

Celina dan Anton mereka adalah Anak dan suami Anita. lalu,

Tio, Rasya, Iqbal, dan Soren adalah sahabat Briyan. Yang terakhir,

Pak Revan dan Ibu Sarah orang tua Briyan.

Mereka semua menunggu kedatangan Briyan.

"Briyan yang meminta kita berkumpul disini! tapi kenapa dia belum datang?" Brayen kesal.

"Kalau kamu tidak mau menunggu, pulang saja." Soren mengejek.

"kamu" Brayen ingin membalas ucapan Soren tapi ibu Sarah mendahuluinya.

"Sudah sudah! kalian ini, tidak perlu bertengkar seperti ini, bersahabatlah dengan akrab. Satu geng harus akrab." Ibu Sarah mengelengkan kepalanya.

"Selamat siang semua." Briyan akhirnya datang.

"Kamu sudah datang." Ibu Sarah tersenyum bahagia.

"Karena Briyan sudah datang kita langsung saja makan siang." Ucap pak Revan.

"Sebentar ayah, Sebelum makan aku ingin memperkenalkan seseorang. Nabila kemarilah."

Mendengar Briyan memanggilnya, Nabila yang berdiri didepan pintupun masuk.

Apa apaan ini, kenapa Briyan tidak memberi tahuku? kalau dia mau memperkenalkanku dengan keluarganya.

Perasaan Nabila tidak enak.

Meskipun gugup Nabila tetap memberanikan diri untuk masuk.

Semua mata tertuju pada Nabila, suasana tiba tiba menjadi hening dan canggung.

"Semuanya perkenalkan ini Nabila, dia pacar ku, ya dan dia juga calon istriku"

Keluarga Briyan terkejut termasuk yang lain , Briyan yang selama ini dikenal suka mempermainkan perempuan dan sok cool tiba tiba datang membawa pacar dan memperkenalkannya sebagai calon istri.

Ini kedua kalinya Briyan membawa perempuan kerumah. Suasanapun kembali menjadi hening

"Mami aku lapar." Suara Celina memecahkan kesunyian.

"Baiklah karena celina sudah lapar, ayo semua kita makan. Kalian juga pasti lapar." Ibu sarah mencoba mencairkan suasana.

Dimeja makan suasana masih terlihat kaku.

"Nabila, berapa umurmu?" Anita memulai pembicaraan.

"19" jawab Nabila dengan perasaan dag dig dug dengan bercampur gugup.

"Kamu sekarang kuliah atau kerja?" Anita kembali bertanya.

"Kerja." Briyan kaget karena tidak pernah melihat Nabila bekerja sebelum nya.

"Dimana?"

"Saya kerja di perusahaannya pak Andik."

"Apa jabatanmu?"

"Saya hanya karyawan biasa tante."

Pertanyaan pertanyaan Anita membuat Nabila merasa tidak nyaman.

"Kamu lihat ini." Anita memperlihatkan foto dari hanphonenya pada Nabila, Kebetulan Nabila duduk disebelahnya.

"Ini foto mantan Briyan. Namanya Leny, dia dulunya pengusaha padahal dia juga seumuran kamu loh, sekarang dia ada diperancis untuk melanjutkan kuliah S2."

Anita kemudian menggeser layar handphonenya.

"Yang ini Liya. Dia seorang anak pengusaha tambang. mengangumkan sekali, diusianya yang masih muda dia menjadi selebgram dan terkenal dimana-mana ." Anita menunjuk satu foto lagi.

"Dan yang ini "

"Cukup Ma..! " Briyan berdiri karena ia sangat marah.

Nabila ikut berdiri.

"Maaf, saya harus pulang permisi." Merasa tidak enak hati, Nabila pergi meninggalkan ruang makan.

Briyan kemudian pergi menyusul Nabila.

Sementara itu diruang makan,

"Apa Tante udah puas" ucap Brayen.

"Apa maksudmu?"

"Karena tante, calon istri Briyan pergi."

"Aku tidak menyuruhnya pergi." Ucap Anita yang tidak merasa bersalah.

"Pantas saja suami mu enggan melihat wajahmu. Dan lebih memilih memalingkan mukanya. Mungkin om Anton tidak betah melihat muka tante, karena sikap tante." Ucapan Brayen membuat Anita tersinggung.

"Maaf, sepertinya Celina mengantuk, saya pulang dulu."

Anton berpamitan lalu ia segera mengajak Celina keluar, Ia tidak ingin Celina melihat ibunya bertengkar.

Anita marah ia ingin menampar Brayen tapi Pak Revan mencegahnya.

"Anita! apa kau senang mencari keributan" Pak Revan setengah berteriak.

Ibu Sarah juga melihat Anita dengan tatapan sinis.

Merasa tidak ada yang membelanya Anita akhirnya pergi dengan marah.

Anita menghampiri Anton yang sudah menunggunya dimobil.

"Kau ini! membuat aku malu saja, lain kali jangan bertengkar lagi dengan anak angkatmu ataupun keluarganya." Anton menasehati Sarah.

"Aku ini istrimu seharusnya kau membelaku."

"Anita, kau itu jauh lebih tua dari Brayen, apa kau tidak malu bertengkar dengannya? dan mengenai Briyan, sebaiknya kau tidak mencampuri urusannya, siapapun perempuan yang dia pilih itu adalah haknya."

"Berhenti!" Anita mulai marah.

Anton menghentikan mobilnya ia tidak ingin celina terbangun karena mendengar suara keras Anita.

Gadis kecil berusia lima tahun itu tertidur pulas sehingga ia tidak mendengar pertengkaran kedua orang tuanya.

Anita keluar dari mobil, awalnya Anton ingin mengejarnya tapi karena lampu merah Anton mengurungkan niatnya.

Episodes
1 PROLOG
2 RCT 1
3 RCT 2
4 RCT 3
5 RCT 4
6 RCT 5
7 RCT 6
8 RCT 7
9 RCT 8
10 RCT 9
11 RCT 10
12 RCT 11
13 RCT 12
14 RCT 13
15 RCT 14
16 RCT 15
17 RCT 16
18 RCT 17
19 RCT 18
20 RCT 19
21 RCT 20
22 RCT 21
23 RCT 22
24 PROLOG
25 PERTEMUAN PERTAMA
26 MENCARI JAWABAN
27 RAHASIA TUHAN
28 PROLOG
29 PERTEMUAN PERTAMA
30 MENCARI JAWABAN
31 PERJALANAN KE DALAM DIRI - PENGORBANAN DAN PENCERAHAN
32 PENGORBANAN DAN PENCERANAN - KEABADIAN CINTA
33 PELANGI DI UJUNG PERJALANAN - CINTA YANG TAK PERNAH PADAM
34 KEABADIAN CINTA - PINTU MENUJU KEHENINGAN
35 PINTU GERBANG KEABADIAN
36 PUNCAK KEHIDUPAN SPIRITUAL
37 MENYEBARKAN CAHAYA KEHIDUPAN SPIRITUAL
38 TERANG DALAM KEGELAPAN
39 MENYUSURI JALAN CINTA
40 KEABADIAN CINTA TUHAN
41 CAHAYA ABADI
42 HIKMAH ABADI
43 CINTA YANG MENYATUKAN
44 MENGARUNGI PERJALANAN SPIRITUAL
45 MEMELIHARA API CINTA TUHAN
46 MENYAMBUT CINTA SEJATI
47 BERKUMPUL KEMBALI DI PUNCAK KETENANGAN
48 MELANGKAH MENUJU PUNCAK CINTA TUHAN
49 MEMAHAMI KEHIDUPAN DALAM CINTA TUHAN
50 MELUKIS JEJAK KEBAIKAN
51 MENYUSURI JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
52 MELANJUTKAN JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
53 JEJAK KEBAIKAN YANG TAK PERNAH BERAKHIR
54 MENJALIN JEJAK KEBAIKAN
55 MENYINARI MASA DEPAN
56 MEMBANGUN JEMBATAN PERSATUAN
57 PERGOLAKAN BARU DAN PEMANTAPAN JEJAK KEBAIKAN
58 MEMPERLUAS JEJAK KEBAIKAN KE WILAYAH YANG BELUM TERJAMAH
59 MELAMBUNGKAN MIMPI KE ANGKASA
60 MENGATASI COBAAN DAN MEMBANGUN PERSATUAN
61 MERAYAKAN KEMENANGAN DAN MENERUSKAN PERJALANAN KEBAIKAN
62 JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
63 PUNCAK JEJAK KEBAIKAN - MEMBANGUN CITA-CITA BERSAMA
64 JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI - MENYATUKAN HATI DAN MENCIPTAKAN HARAPAN
65 PERGOLAKAN HATI YANG TERSEMBUNYI
66 MENGHADAPI COBAAN TERBESAR
67 MEMBANGUN KEMBALI DARI PUING PUING
68 MEMBANGUN PONDASI YANG KOKOH
69 MENGHADAPI TANTANGAN DENGAN KEBERANIAN
70 MENGHADAPI COBAAN DENGAN KEKUATAN BATIN
71 MENCARI JALAN KELUAR DARI KETERPURUKAN
72 MOMEN REFLEKSI
73 PERGULATAN DALAM KEGELAPAN
74 MRNGHADAPI RINTANGAN
75 PENCARIAN MAKNA
76 TERIMA KASIH
77 KEKUATAN DALAM KETULUSAN
78 KEMBALI KE AKAR
79 JEMBATAN MENUJU KEHIDUPAN BARU
Episodes

Updated 79 Episodes

1
PROLOG
2
RCT 1
3
RCT 2
4
RCT 3
5
RCT 4
6
RCT 5
7
RCT 6
8
RCT 7
9
RCT 8
10
RCT 9
11
RCT 10
12
RCT 11
13
RCT 12
14
RCT 13
15
RCT 14
16
RCT 15
17
RCT 16
18
RCT 17
19
RCT 18
20
RCT 19
21
RCT 20
22
RCT 21
23
RCT 22
24
PROLOG
25
PERTEMUAN PERTAMA
26
MENCARI JAWABAN
27
RAHASIA TUHAN
28
PROLOG
29
PERTEMUAN PERTAMA
30
MENCARI JAWABAN
31
PERJALANAN KE DALAM DIRI - PENGORBANAN DAN PENCERAHAN
32
PENGORBANAN DAN PENCERANAN - KEABADIAN CINTA
33
PELANGI DI UJUNG PERJALANAN - CINTA YANG TAK PERNAH PADAM
34
KEABADIAN CINTA - PINTU MENUJU KEHENINGAN
35
PINTU GERBANG KEABADIAN
36
PUNCAK KEHIDUPAN SPIRITUAL
37
MENYEBARKAN CAHAYA KEHIDUPAN SPIRITUAL
38
TERANG DALAM KEGELAPAN
39
MENYUSURI JALAN CINTA
40
KEABADIAN CINTA TUHAN
41
CAHAYA ABADI
42
HIKMAH ABADI
43
CINTA YANG MENYATUKAN
44
MENGARUNGI PERJALANAN SPIRITUAL
45
MEMELIHARA API CINTA TUHAN
46
MENYAMBUT CINTA SEJATI
47
BERKUMPUL KEMBALI DI PUNCAK KETENANGAN
48
MELANGKAH MENUJU PUNCAK CINTA TUHAN
49
MEMAHAMI KEHIDUPAN DALAM CINTA TUHAN
50
MELUKIS JEJAK KEBAIKAN
51
MENYUSURI JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
52
MELANJUTKAN JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
53
JEJAK KEBAIKAN YANG TAK PERNAH BERAKHIR
54
MENJALIN JEJAK KEBAIKAN
55
MENYINARI MASA DEPAN
56
MEMBANGUN JEMBATAN PERSATUAN
57
PERGOLAKAN BARU DAN PEMANTAPAN JEJAK KEBAIKAN
58
MEMPERLUAS JEJAK KEBAIKAN KE WILAYAH YANG BELUM TERJAMAH
59
MELAMBUNGKAN MIMPI KE ANGKASA
60
MENGATASI COBAAN DAN MEMBANGUN PERSATUAN
61
MERAYAKAN KEMENANGAN DAN MENERUSKAN PERJALANAN KEBAIKAN
62
JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
63
PUNCAK JEJAK KEBAIKAN - MEMBANGUN CITA-CITA BERSAMA
64
JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI - MENYATUKAN HATI DAN MENCIPTAKAN HARAPAN
65
PERGOLAKAN HATI YANG TERSEMBUNYI
66
MENGHADAPI COBAAN TERBESAR
67
MEMBANGUN KEMBALI DARI PUING PUING
68
MEMBANGUN PONDASI YANG KOKOH
69
MENGHADAPI TANTANGAN DENGAN KEBERANIAN
70
MENGHADAPI COBAAN DENGAN KEKUATAN BATIN
71
MENCARI JALAN KELUAR DARI KETERPURUKAN
72
MOMEN REFLEKSI
73
PERGULATAN DALAM KEGELAPAN
74
MRNGHADAPI RINTANGAN
75
PENCARIAN MAKNA
76
TERIMA KASIH
77
KEKUATAN DALAM KETULUSAN
78
KEMBALI KE AKAR
79
JEMBATAN MENUJU KEHIDUPAN BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!