Mereka memutuskan untuk menelpon polisi dan agar polisi yang menangani hal ini.
"Lu gapapa?" Tanya Tio pada Briyan.
Briyan nampak begitu tenang dan seperti tidak pernah terjadi apapun atas kepergian kedua orang tua nya.
Ya mungkin karena balas dendamnya seorang Briyan karena dahulunya Briyan dititipkan kepada Anita yang membuat hubungan Briyan dengan Nabila berada diujung tanduk.
Briyan pergi dengan senyuman bahagia bak seperti orang yang telah membunuh kedua orang tuanya sendiri.
Eh eh eh bisa jadi memang Briyan yang membunuh kedua orang tuanya sendiri.
©©©
Sebelum kejadian pembunuhan.
Nabila berada di rumah nya untuk siap siap. Namun tiba-tiba secara tidak sengaja Nabila memecahkan foto Briyan yang ada di samping tempat tidur.
Prakk....
Nabila terkejut entah apa yang akan terjadi pada Briyan.
Bibi yang berada di bawah berlari ke arah kamar Nabila.
"Ada apa nak?" Tanya bi Narti dengan dengan khawatir.
"Tidak bi tadi aku tidak sengaja menjatuhkan foto Briyan bi." Nabila menegaskan.
Bi Narti mengangguk.
"Non makanan udah siap non segera turu ya." Pinta bi Narti dengan senyum.
Nabila mengangguk tidak lama bi Narti pergi dari kamar Nabila. Nabila pun keluar dan turun untuk makan.
"Huh gimana ya? Kayak nya gak bisa deh gw tinggalin Briyan sendiri!" Bingung atas keputusan yang telah Nabila pertimbangan sedari setelah bertemu kedua orang tua Briyan.
©©©
Di rumah sakit.
Sebelum kejadian pembunuhan itu.
Briyan nampak sedang memainkan hp nya. Sesekali Briyan melirik kearah pintu seperti berharap akan ada yang datang.
Beberapa menit kemudian datang lah dua orang yang berbadan besar, berotot, tampang ganas, serta pakaian yang serba hitam.
Ya mereka adalah preman yang datang karena panggilan Briyan. Mereka adalah preman yang selalu menjaga geng Hyena dan Scorpions.
"Permisi bos ada apa ya kita di suruh kesini?"
"Kalian bisa kan bunuh orang ini?" Briyan bertanya sembari menunjukkan orang yang akan preman preman itu bunuh.
"Ini kan--?" Perkataan preman itu terhenti saat Briyan langsung memotong perkataan preman tersebut.
"Iya," Briyan menyela.
Foto di handphone Briyan hanya memperlihatkan foto yang blur jadi hanya preman itu yang dapat melihatnya dengan jelas.
"Baik kami akan lakukan." Ucap preman preman dengan semangat yang akhirnya akan mendapatkan cuan.
"Gw minta lu berdua hati hati saat melakukannya, jangan tinggalkan jejak ataupun tinggalkan sidik jari. Pakai sarung tangan atau apapun yang sekiranya gak ada barang bukti." Ucap Briyan menegaskan.
Berarti waktu Briyan yang mencari orang tuanya dengan mengikuti Tio dan Rasya hanya akting belaka.
©©©
Saat preman melakukan pembunuhan.
Preman tersebut melakukan pengejaran dengan memepet mobil yang di kendarai oleh yang mirip dengan orang tua Briyan.
Ya itu memang orang tua Briyan.
Jadi?? Briyan mencoba membunuh orang tuanya??.
Di saat preman preman berhasil membuat kedua orang tua Briyan tunduk preman itu langsung menggiring kedua orang tua Briyan ke pantai.
Tidak lupa preman tersebut menutup mulut Revan dan Sarah.
Kita panggil saja dua preman itu sebagai dua bersahabat yang bernama Udin dan Tono. Mereka adalah orang kepercayaan Briyan. Mereka sanggup melakukan apapun untuk Briyan.
©©©
Di depan gua....
Tono dan Udin membawa Revan dan Sarah ke depan gua.
"Diem lu!" Tono si galak yang bertubuh besar membentak Revan dan Sarah.
Udin yang melihat keganasan si Tono menjawab dengan tertawa....
"Heh udah... Udah... Stop... Jangan drama Mulu cepet bunuh." Ucapnya dengan tertawa.
"Sabar anjir kita main main dulu." Ucap Tono kesel.
"Ya udah barang barang berharga nya kita ambil kalok mobil biarin aja buat barang bukti. Tapi kita kasih bos dulu aja.. siapa tau kita dapet bayaran yang lebih gede.." ucap Udin kegirangan yang langsung membuka tas Sarah dan mencari dompet Revan.
Sarah yang mencoba berbicara hanya bisa mengeluarkan erangan yang membuat Udin dan Tono tertawa terbahak bahak.
Tono langsung menyabetkan pisau nya ke leher Sarah. Revan yang melihat Sarah di bunuh hanya menunduk ketakutan. Kemudian Tono langsung menusuk tepat di bagian hati Revan. Dengan bringas preman preman itu menghabisi Revan dan Sarah.
Tidak lupa kedua preman tersebut menghilangkan barang bukti. Agar tidak mengarah pada mereka.
Di kejauhan Briyan yang menonton aksi kedua anak buahnya begitu sangat senang.
Tak lupa Udin dan Tono mengabari Briyan atas keberhasilannya.
Masih memperlihatkan Briyan yang tersenyum sinis, kemudian mengangkat telpon dari Tono.
"Bagus, nanti kalian lewat samping goa jangan lewat pantai, ada CCTV baguslah kalian memakai penutup wajah. Mengurangi sedikit bukti." Ucap Briyan memuji anak buahnya itu.
Udin dan Tono langsung menuju ke tempat yang telah di rencanakan oleh Briyan. Saat bertemu dengan Briyan Briyan langsung memberi bonus pada Udin dan Tono akan hasilnya yang memuaskan.
"Ni untuk kalian, masing masing 2M," ucap Briyan sembari mengulurkan segepok uang.
"Terimakasih bos kami akan tutup mulut dan diam," ujar Tono, yang di balas dengan anggukan.
"Apabila nanti kalian tertangkap jangan sungkan untuk minta bantuan Briyan ya!" Tawar Briyan.
Tono dan Udin hanya mengangguk kemudian,
"Bos kami pergi dulu," meninggalkan Briyan sendiri.
©©©
Saat ini...
Tujuh hari setelah pembunuhan selesai.
"Kenapa lu?" Tanya Brayen kepada adiknya yang terlihat murung itu.
Oh iya btw Brayen udah pulang dari Jakarta prend...
"Gw kasihan sama preman suruhan gw dia harus masuk penjara gara-gara kita." Ucap Briyan sembari memeluk abangnya itu.
"Gapapa tapi lu udah ringankan hukuman mereka kan?" Ujar Brayen kepada adik nya itu.
"Gw udah tebus semuanya," ucap Briyan.
Brayen mengangguk.
"Tinggal mereka di hukum 2 bulan di penjara" ucap Briyan melanjutkan.
"Udah lu tenang aja." Ucap Brayen menenangkan.
Di tengah kebersamaan antara kakak dengan adik handphone Briyan berdering karena pesan masuk.
Nabila Sayang❤️🥀
Sayang kamu dimana?
Briyan Anderson
Di rumah kenapa sayang?
Nabila Sayang❤️🥀
Aku mau ke rumah kamu sayang, Sandra juga ikut ke sana mau ketemu Brayen katanya
Briyan Anderson
Siap sayang
Nabila Sayang❤️🥀
Otw sayang
Briyan Anderson
Read
Briyan menatap heran si Abang nya itu dan bertanya.
"Bang... Bukannya Nabila di Jakarta?" Tanya Briyan dengan raut wajah kebingungan.
Brayen berpikir sebentar untuk membuat adik nya tambah bingung :D
"Enggak dong Abang ajak dia pulang karena Abang tau Briyan kesepian tanpa Nabila." Seakan-akan tau apa yang di rasakan oleh Briyan beberapa hari terakhir karena Nabila pergi.
Briyan mengangguk,
"Oh iya bang kata Nabila Sandra ikut kesini katanya mo ketemu Abang... Abang dah jadian sama Sandra?" Sikap kepo Briyan kembali membuncah.
Brayen mengangguk,
Mereka menunggu kehadiran kekasihnya masing-masing.
Beberapa menit berlalu masih tidak ada pertanda kemunculan Nabila dan Sandra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments