RCT 9

Pada awalnya Briyan hanya lah anak cupu yang sedang belajar di bangku sekolah namun karena dia memiliki tekad yang begitu besar untuk melindungi orang yang dia sayangi Briyan rela melakukan apa pun.

Hingga suatu saat Briyan bertemu dengan seseorang yang bernama Revan yang mengaku sebagai ayahnya Briyan namun ia menyangkal semua itu karena yang Briyan tau ayahnya telah tiada alias meninggal.

[]

Pada saat itu ayahnya yang sedang perjalanan pulang kantor dengan membawa mobil yang selalu Briyan gunakan saat ini, pada saat tiba di lampu merah ada truk yang kehilangan kendali menabrak ayahnya hingga tewas. Tak di sangka bahwa ayahnya memalsukan dokumen kematiannya, karena ayahnya ingin tau betapa sanggup Briyan hidup sendiri tanpa seorangpun yang menemaninya, tapi nyatanya Briyan mampu hidup hingga ia bertemu dengan ayahnya.

[]

"Ini ayah... Ini ayah Briyan...Revan Anderson!!" Ujar seorang paruh baya yang nampak begitu kaya.

Briyan hanya mengangguk sembari meninggalkan orang yang mengaku sebagai ayahnya.

Ayahnya nampak keheranan dengan sikap anaknya itu entah Briyan tidak mau menerima ayahnya atau memang Briyan tidak mengingat ayahnya.

Hingga suatu saat Briyan bertemu dengan orang itu lagi, Briyan percaya pada orang tersebut dan memang benar itu adalah ayah Briyan, yang Briyan cari-cari

[]

Ibunya kemana??

Kok gak kelihatan??

[]

Saat dulu ibu Briyan melahirkan Briyan tak di sangka ibunya melahirkan bayi kembar yang dimana diberi nama BRIYAN ANDERSON & BRAYEN ANDERSON.

Kok Anderson sih??

Kok bisa?

Mereka diberi nama sesuai dengan nama ayahnya yaitu REVAN ANDERSON.

Nama ibunya siapa??

Ibu dari Briyan ini sebenarnya masih hidup, namun karena dulu Revan meninggalkan sang istri dan pergi membawa Briyan namun Briyan dititipkan pada saudara Revan agar dapat membersarkan Briyan dengan kasih sayang, namun saat Briyan duduk di bangku SMP saudara Revan meninggal karena sebuah kecelakaan yang hanya menyisakan Briyan saja.

Hingga akhirnya Briyan kembali pada pelukan sang ayah kandung hingga saat ini.

[]

Ibunya kemana?

Ibu Briyan telah meninggal saat berusaha menolong kembarannya yaitu Brayen.

Kok bisa meninggoy?

Nama ibunya siapa?

Ibu dari BRIYAN ANDERSON & BRAYEN ANDERSON yakni bernama Sarah Fandira.

[]

Revan dengan Sarah di pertemukan di sebuah universitas dan dari keduanya memiliki kasta yang berbeda begitu jauh. Revan yang saat itu sebagai kritikus ternama, dan Sarah yang hanya wanita yang kerja di restoran cepat saji, tidak sengaja di pertemukan di sebuah acara yang menampilkan Revan sedang mencicipi beberapa makanan di tempat Sarah berkerja.

Hingga mereka berkenalan sampai menikah. namun, pernikahan mereka tidak berjalan lama harus berakhir dengan dikarunia si kembar B.

Si kembar B?

BRIYAN ANDERSON & BRAYEN ANDERSON. Biar gampang manggilnya.

Pada saat melahirkan si kembar B, Revan memutuskan untuk mengambil Briyan. Karena tidak mungkin Revan merawat keduanya, di karenakan Revan yang harus tinggal diluar kota.

Mungkin Briyan seperti ini karena efek kurang kasih sayang, ya memang sih uang gak pernah kering dari ATM Briyan, namun kasih sayang begitu kering di jiwa Briyan.

[]

Setelah bertemu ayahnya Briyan sedikit lega.

Disuatu sore Briyan bertanya kemana ibunya Briyan dan apakah Briyan punya adik.

"Ayah aku boleh tanya sesuatu?" Ucap Briyan sembari duduk di sofa samping ayahnya.

"Iya tanya saja nak," ujar pria paruh baya.

Ketika itu Briyan masih berada di Jakarta.

"Apakah ibuku masih ada? Siapa nama nya?? Apakah aku punya adik?" Tanya nya dengan begitu cepat hingga membuat ayahnya hanya mengangguk kecil bingung car menjawabnya.

"Iya nak... Ibumu bernama Sarah Fandira...adikmu bernam" Belum sempat menyelesaikan kalimatnya. Briyan menyela, "adik?" Bertanya dengan antusias,

"Iya nak, kau tidak punya adik namun punya kakak yang berbeda hanya beberapa menit, yaitu Brayen Anderson," Briyan membulatkan mulutnya pertanda bahwa dia mengerti. 

[]

Drttt..Drtt..Drttt

Handphone Briyan berbunyi,

Seketika membuat Briyan terbangun dan nafasnya terengah-engah, Briyan mengangkat telponnya, "aku akan pulang tunggu aku dirumah," ucap seseorang di seberang sana yang langsung mematikan telponnya, mungkin karena sibuk.

"Hemm dasar ayah, anaknya kan juga mau telpon trus bicara ini itu bentar," memakai ayahnya yang jauh disana dengan tatapan matanya yang masih mengantuk.

Briyan kembali teringat akan mimpinya,dia kembali mengingat nama ibunya dan kakaknya,

"Sarah Fandira... Brayen Anderson... Kayaknya gw pernah liat mereka di salah satu stasiun tv deh tapi dimana ya?" Bingung dengan mimpinya tersebut hingga menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Entah mengapa dia begitu antusias mengingat ingat mimpinya itu.

Karena hari yang sudah pagi, Briyan memutuskan untuk mandi, selesainya Briyan mandi ia langsung pergi ke salah satu perpustakaan di kota itu, berharap menemukan sesuatu tentang Sarah dan Brayen.

"Mau kemana den?" Tanya seorang nenek paruh baya, ya bisa di katakan seumuran dengan nenek nya Briyan.

"Bentar nek Briyan pergi dulu," ujar Briyan dengan terburu buru turun dari tangga.

"Jangan terlalu malam ya, jaga diri jangan berantem lagi." Ucap nenek itu agar Briyan bisa lebih hati-hati.

Briyan yang mendengar itu hanya mengangguk dan melambaikan tangannya kepada nenek itu sembari melajukan mobilnya.

[]

Di dalam mobil Briyan terlihat sedang berpikir entah apa yang dipikirkan nya,

"Dimana engkau Brayen?"berbicara pada dirinya sendiri entah dia membentak atau semacamnya,

Hingga tiba tiba dijalan yang begitu ramai dia tidak sengaja menabrak seseorang ibu ibu paruh baya, mungkin seumuran ayah Briyan.

Briyan yang kaget sontak keluar dari dalam mobil dan menolong ibu itu takutnya Briyan di bilang tabrak lari, karena semua orang sudah tau bahwa Briyan adalah anak geng.

"Auhhh... Sakitt.."ujar ibu itu kesakitan.

"Ibu tidak apa apa?? Ibu aku antar kerumah sakit ya?"tawar Briyan karena kasihan.

Ibu itu hanya menggelengkan kepala, "antar ibu pulang saja," ujar ibu itu meminta tolong agar diantar pulang kerumahnya.

Kemudian tidak lama anak dari ibu itu tidak sengaja mendorong Briyan karena khawatir dengan keadaan ibunya. Karena melihat pakaian yang sepertinya Briyan liat Briyan menyadari bahwa itu adalah salah satu karyawan yang ada di restoran ayahnya.

"Ya sudah saya akan antar kalian pulang ya," tawar Briyan dengan senyuman yang begitu manis mungkin saja saat ada yang melihat kemanisan itu akan terpesona saat melihat nya.

Mereka masuk ke dalam mobil dan Briyan melajukan mobilnya hingga sampai di tempat tinggal ibu ternyata. Ternyata mereka tinggal di kost, yang dimana pada saat mereka sampai mereka langsung di sambut oleh ibu kost,

"Bayar sekarang kalian udah nunggak 1 tahun dan kalian hanya janji janji saja, cepat bayar," ujar pemilik kost dengan muka yang menyeramkan karena marah.

"Bntar ya Bu, biarkan mereka masuk dulu," Briyan mengatakan dengan senyuman.

Ibu pemilik kost hanya mengangguk dan ketakutan karena dia juga mengenal Briyan yang dulunya sering membuat onar di sekitar kost ibu itu,

Ibu pemilik kost bernama ibu Sumi.

Saat di dalam kost betapa terkejut nya saat Briyan melihat foto ayahnya menggendong Briyan, Briyan mengambil foto itu dan bertanya,

"Kalian siapa ya?? Ini kan foto ayah saya dengan saya?" Ujar Briyan sembari mata nya yang berkaca-kaca.

"Kamu Briyan Anderson?"tanya ibu itu dengan penuh curiga bahagia.

Briyan hanya mengangguk dan ibu itu langsung memeluk Briyan, Briyan mengangkat kedua alisnya tanda bahwa dia bertanya, anak ibu itu hanya mengangkat kedua bahunya pertanda bahwa ia tidak tahu.

Ibu itu melepaskan pelukannya sembari berkata "ini ibu nak, Sarah Fandira.." ucap ibu itu sembari mengeluarkan air mata yang mungkin tidak keluar.

"Berarti ini kakak aku kan?? Brayen Anderson?" Ibu Sarah hanya menganggukkan kepalanya sembari Briyan memeluk saudaranya itu dengan penuh rasa bahagia.

Setelah beberapa lama tidak bertemu akhirnya mereka bertemu, namun Briyan langsung pergi.

"Ibu... Brayen... Aku harus pergi, Hyena sedang membutuhkan aku," ucap Briyan yang kemudian pergi.

"Hati hati ya," ucap Brayen dan ibunya bersamaan.

Briyan hanya mengangguk sembari masuk ke dalam mobil dan pergi menjauh.

Episodes
1 PROLOG
2 RCT 1
3 RCT 2
4 RCT 3
5 RCT 4
6 RCT 5
7 RCT 6
8 RCT 7
9 RCT 8
10 RCT 9
11 RCT 10
12 RCT 11
13 RCT 12
14 RCT 13
15 RCT 14
16 RCT 15
17 RCT 16
18 RCT 17
19 RCT 18
20 RCT 19
21 RCT 20
22 RCT 21
23 RCT 22
24 PROLOG
25 PERTEMUAN PERTAMA
26 MENCARI JAWABAN
27 RAHASIA TUHAN
28 PROLOG
29 PERTEMUAN PERTAMA
30 MENCARI JAWABAN
31 PERJALANAN KE DALAM DIRI - PENGORBANAN DAN PENCERAHAN
32 PENGORBANAN DAN PENCERANAN - KEABADIAN CINTA
33 PELANGI DI UJUNG PERJALANAN - CINTA YANG TAK PERNAH PADAM
34 KEABADIAN CINTA - PINTU MENUJU KEHENINGAN
35 PINTU GERBANG KEABADIAN
36 PUNCAK KEHIDUPAN SPIRITUAL
37 MENYEBARKAN CAHAYA KEHIDUPAN SPIRITUAL
38 TERANG DALAM KEGELAPAN
39 MENYUSURI JALAN CINTA
40 KEABADIAN CINTA TUHAN
41 CAHAYA ABADI
42 HIKMAH ABADI
43 CINTA YANG MENYATUKAN
44 MENGARUNGI PERJALANAN SPIRITUAL
45 MEMELIHARA API CINTA TUHAN
46 MENYAMBUT CINTA SEJATI
47 BERKUMPUL KEMBALI DI PUNCAK KETENANGAN
48 MELANGKAH MENUJU PUNCAK CINTA TUHAN
49 MEMAHAMI KEHIDUPAN DALAM CINTA TUHAN
50 MELUKIS JEJAK KEBAIKAN
51 MENYUSURI JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
52 MELANJUTKAN JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
53 JEJAK KEBAIKAN YANG TAK PERNAH BERAKHIR
54 MENJALIN JEJAK KEBAIKAN
55 MENYINARI MASA DEPAN
56 MEMBANGUN JEMBATAN PERSATUAN
57 PERGOLAKAN BARU DAN PEMANTAPAN JEJAK KEBAIKAN
58 MEMPERLUAS JEJAK KEBAIKAN KE WILAYAH YANG BELUM TERJAMAH
59 MELAMBUNGKAN MIMPI KE ANGKASA
60 MENGATASI COBAAN DAN MEMBANGUN PERSATUAN
61 MERAYAKAN KEMENANGAN DAN MENERUSKAN PERJALANAN KEBAIKAN
62 JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
63 PUNCAK JEJAK KEBAIKAN - MEMBANGUN CITA-CITA BERSAMA
64 JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI - MENYATUKAN HATI DAN MENCIPTAKAN HARAPAN
65 PERGOLAKAN HATI YANG TERSEMBUNYI
66 MENGHADAPI COBAAN TERBESAR
67 MEMBANGUN KEMBALI DARI PUING PUING
68 MEMBANGUN PONDASI YANG KOKOH
69 MENGHADAPI TANTANGAN DENGAN KEBERANIAN
70 MENGHADAPI COBAAN DENGAN KEKUATAN BATIN
71 MENCARI JALAN KELUAR DARI KETERPURUKAN
72 MOMEN REFLEKSI
73 PERGULATAN DALAM KEGELAPAN
74 MRNGHADAPI RINTANGAN
75 PENCARIAN MAKNA
76 TERIMA KASIH
77 KEKUATAN DALAM KETULUSAN
78 KEMBALI KE AKAR
79 JEMBATAN MENUJU KEHIDUPAN BARU
Episodes

Updated 79 Episodes

1
PROLOG
2
RCT 1
3
RCT 2
4
RCT 3
5
RCT 4
6
RCT 5
7
RCT 6
8
RCT 7
9
RCT 8
10
RCT 9
11
RCT 10
12
RCT 11
13
RCT 12
14
RCT 13
15
RCT 14
16
RCT 15
17
RCT 16
18
RCT 17
19
RCT 18
20
RCT 19
21
RCT 20
22
RCT 21
23
RCT 22
24
PROLOG
25
PERTEMUAN PERTAMA
26
MENCARI JAWABAN
27
RAHASIA TUHAN
28
PROLOG
29
PERTEMUAN PERTAMA
30
MENCARI JAWABAN
31
PERJALANAN KE DALAM DIRI - PENGORBANAN DAN PENCERAHAN
32
PENGORBANAN DAN PENCERANAN - KEABADIAN CINTA
33
PELANGI DI UJUNG PERJALANAN - CINTA YANG TAK PERNAH PADAM
34
KEABADIAN CINTA - PINTU MENUJU KEHENINGAN
35
PINTU GERBANG KEABADIAN
36
PUNCAK KEHIDUPAN SPIRITUAL
37
MENYEBARKAN CAHAYA KEHIDUPAN SPIRITUAL
38
TERANG DALAM KEGELAPAN
39
MENYUSURI JALAN CINTA
40
KEABADIAN CINTA TUHAN
41
CAHAYA ABADI
42
HIKMAH ABADI
43
CINTA YANG MENYATUKAN
44
MENGARUNGI PERJALANAN SPIRITUAL
45
MEMELIHARA API CINTA TUHAN
46
MENYAMBUT CINTA SEJATI
47
BERKUMPUL KEMBALI DI PUNCAK KETENANGAN
48
MELANGKAH MENUJU PUNCAK CINTA TUHAN
49
MEMAHAMI KEHIDUPAN DALAM CINTA TUHAN
50
MELUKIS JEJAK KEBAIKAN
51
MENYUSURI JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
52
MELANJUTKAN JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
53
JEJAK KEBAIKAN YANG TAK PERNAH BERAKHIR
54
MENJALIN JEJAK KEBAIKAN
55
MENYINARI MASA DEPAN
56
MEMBANGUN JEMBATAN PERSATUAN
57
PERGOLAKAN BARU DAN PEMANTAPAN JEJAK KEBAIKAN
58
MEMPERLUAS JEJAK KEBAIKAN KE WILAYAH YANG BELUM TERJAMAH
59
MELAMBUNGKAN MIMPI KE ANGKASA
60
MENGATASI COBAAN DAN MEMBANGUN PERSATUAN
61
MERAYAKAN KEMENANGAN DAN MENERUSKAN PERJALANAN KEBAIKAN
62
JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
63
PUNCAK JEJAK KEBAIKAN - MEMBANGUN CITA-CITA BERSAMA
64
JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI - MENYATUKAN HATI DAN MENCIPTAKAN HARAPAN
65
PERGOLAKAN HATI YANG TERSEMBUNYI
66
MENGHADAPI COBAAN TERBESAR
67
MEMBANGUN KEMBALI DARI PUING PUING
68
MEMBANGUN PONDASI YANG KOKOH
69
MENGHADAPI TANTANGAN DENGAN KEBERANIAN
70
MENGHADAPI COBAAN DENGAN KEKUATAN BATIN
71
MENCARI JALAN KELUAR DARI KETERPURUKAN
72
MOMEN REFLEKSI
73
PERGULATAN DALAM KEGELAPAN
74
MRNGHADAPI RINTANGAN
75
PENCARIAN MAKNA
76
TERIMA KASIH
77
KEKUATAN DALAM KETULUSAN
78
KEMBALI KE AKAR
79
JEMBATAN MENUJU KEHIDUPAN BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!