Saat Riyan dan Briyan serta Resa berbaku hantam, Riyan mengancam Briyan agar Briyan tutup mulut.
Dalam rangka apa ya?
Saat ini Riyan sedang duduk di sofa ruang tamu entah apa yang sedang dia pikirkan, ibunya yang melihat anaknya termenung di sofa mendekatinya dan berbicara dengan lembut.
"Ada apa nak?" Ucapnya dengan lembut.
"Gak papa ma.."jawab Riyan singkat seperti suara kertas sobek.
"Yakin kamu gapapa?" Pertanyaan itu seolah membuat kemarahan Riyan kembali muncul. Dan dia memutuskan untuk pergi tanpa pamit maupun berbicara sepatah kata apapun itu.
Ternyata Riyan keluar untuk pergi ke taman, saat berada di taman dia tidak sengaja melihat Briyan dan Nabila yang sedang berdua-duaan dengan mesra.
"Mereka udah pacaran?" Bertanya pada dirinya sendiri, raut muka tidak percayanya sangat begitu kental terlihat. Entah mengapa dia terdiam sejenak, tiba-tiba tersenyum-senyum sendiri seperti orang gila.
Saat Riyan ingin pergi tiba-tiba ada suara yang memanggilnya dari belakang yang ternyata itu adalah Sandra, teman lama Riyan. Karena Sandra membujuk Riyan agar mau mengantar dia jalan-jalan, Riyan pun mau mengantarnya.
Di sepanjang jalan mereka banyak bercerita dan bercanda bersama hingga di suatu titik Sandra berhenti dan bertanya sama Riyan, "kemaren kamu berantem ya sama Briyan?" Riyan sontak mematung karena kaget.
"Kok kamu bisa tau?" Bertanya balik karena penasaran bagaimana Sandra bisa tau soal itu.
"Kemaren itu aku di kasih tau sama kakak ku, kalok kamu nantang Briyan?" Sandra menjelaskan dengan singkat, karena itu membuat Riyan sedikit was-was, Disinilah kebohongan Riyan mulai nampak di rasakan.
"Kok aku yang nantang mah Briyan bukan aku? Aku berani sumpah aku gak nantang Briyan!" Riyan berkata demikian ya karena Riyan suka sama Sandra, tapi Riyan gak tau Sandra itu siapa.
Tiba di suatu detik mereka tidak saling berbicara dan keheningan itu di pecahkan oleh suara telpon dari handphone Sandra,
"San... kamu pulang ya!" Terdengar suara di sebrang sana yang menyuruh Sandra untuk pulang karena ada urusan mendadak. Entah siapa yang berbicara dengan Sandra.
Karena telpon itu Sandra pergi dan "Riyan aku pulang dulu ya nanti kita jalan lagi. Dah Riyan," meninggalkan Riyan di pinggir trotoar tempat mereka duduk sembari melambaikan tangan.
[]
Dirumah Sandra..
"Bi aku ke kamar dulu ya bentar," ucap seseorang yang tidak terlihat wajahnya. Setelah dia membalikkan badan ternyata itu adalah Nabila.
What?? Kok bisa Nabila dirumah Sandra? Ada apa kah ini?
"Assalamualaikum kakak?" Ucap seseorang dari luar. Bi Narti langsung membukakan pintu yang ternyata itu adalah Sandra yang telah sampai dirumah.
"Waalaikumsalam, non Sandra ya?" Ucap bi Narti bertanya karena tidak tau, "iya bi ini Sandra adiknya kak Nabila," jawab Sandra dengan wajah malu.
"Eh adik kak Nabila udah datang, apa kabar Sandra?" Nabila memeluk Sandra sembari mengelus punggung Sandra, "baik kak," ucap Sandra sembari melepaskan pelukan Nabila dan beranjak pergi ke sofa untuk duduk.
Bi Narti kemudian pergi kebelakang untuk membuatkan minuman untuk Nabila dan Sandra. "oh iya kak gimana rencana kakak selanjutnya?" Tanya Sandra tiba-tiba,
"Kakak juga gak tau gimana caranya supaya resa ngaku kalok dia pelakunya!" Nabila tampak putus asa dengan rencananya.
"Apa kita libatkan geng nya Briyan?" Ide Sandra membuat mata Nabila seketika melotot tidak setuju. "Jangan libatkan Briyan lagi," ucap Nabila meminta,
"Libatkan aku dalam hal apa?" Sandra dan Nabila terkejut saat mendengar suara Briyan yang tiba-tiba sudah bersandar di ambang pintu.
Kemudian mereka membicarakan hal itu hingga suatu saat Briyan menjawab usulan dari Sandra, "baiklah gw rasa sih harus gitu, ntar yang ngurus itu geng gw aja, lu tinggal bongkar aja rahasianya." Ucap Briyan setuju.
"Loh ada nak Briyan juga? Bibi buatkan minuman juga ya?" Bi Narti menawarkan untuk membuatkan minuman untuk Briyan, namun Briyan menolak dan Briyan langsung pulang.
[]
Pagi-pagi sekali Briyan sudah berada di markas untuk menyiapkan segalanya dan membagi tugas, saat semua sudah tertata Nabila dan Sandra datang.
"Gimna semuanya?" Tanya Sandra memastikan?
Klok gw sih kabur aja lahh liat geng Hyena seremm!!!
Setelah itu Sandra pergi agak jauh dari Briyan dan terlihat sedang menelpon seseorang entah siapa yang di telpon, tidak lama dari itu Resa dan Riyan datang membawa beberapa orang kuat dan berotot membuat Briyan terheran-heran melihat kelakuan calon anakannya itu.
Calon anakan? Berarti ada niat jadikan mereka anggota dong??
Gak Sudi gw??
"Ada apa nih kok gw disuruh kesini?" Ucap Resa sok jagoan.
Tanpa Resa sadari semua geng Hyena telah menyebar dan telah mengepung orang-orang yang Resa bawa dari segala arah.
"Udah siap buat jujur?" Ucap Briyan serius dengan muka garangnya, semakin mendekat Briyan kepada Resa.
Nabila dan Sandra hanya melihat pertengkaran itu dari lantai dua agar mereka tetap aman, dan di jaga oleh beberapa anakan sang Hyena, saat Riyan ingin memukul Briyan dengan cekatan menghindarinya.
"Ciuhh... Lemah," menunjukkan wajahnya yang jaill seperti kera terjepit pohon bambu, saat itu lah Resa memukul rahang Briyan.
Lagi lagi rahang... Ada apa dengan rahang Briyan?..
Tanpa sengaja Briyan membenturkan kepalanya sendiri pada tiang yang ada di belakangnya sontak Nabila terkejut, Briyan yang menyadari keningnya berdarah dan begitu banyak darah yang ia keluarkan oleh Briyan, namun Briyan dapat bertahan dengan keadaan yang memberatkan nya.
Briyan membuka pembicaraan setelah ia terbentur dan Briyan berbicara sepuasnya, "gw tau disini Resa terlibat atas pembunuhan papa nya Nabila and Sandra, gw tau Riyan yang buat Nabila dulu kecelakaan sampai dia juga balik ke Jakarta, dan gw juga tau lu berdua yang berusaha bunuh gw di jalan waktu itu," semua yang ada disana terkejut akan perkataan Briyan.
"Kenapa?? Kaget gw tau semuanya?? Inget borr mata-mata gw dimana-mana, geng gw bercabang!" Nabila yang melihat itu sontak berlari turun dari lantai dua diikuti oleh Sandra dan anakan Briyan yang menjaga Briyan.
Nabila menerobos kumpulan anakan Briyan yang menonton drama antara Briyan dengan Resa beserta Riyan, Nabila langsung memeluk Briyan sebagai pertanda bahwa Nabila memohon agar Briyan berhenti melakukan ini semua, karena Nabila sangat menyayangi Briyan, Nabila takut kehilangan Briyan.
Briyan melepaskan pelukan dari Nabila karena sudah sangat muak dengan kebohongan Riyan dan Resa, "gw titip cewek gw," ucap Briyan pada Tio dan anakan nya yang lain, "jaga diri ya sayang:)" ucap Briyan pada Nabila dengan begitu hangat nya agar Nabila selalu menjaga diri.
Briyan kembali kepada Riyan dan Resa, "bunuh gw!!! Tanpa bantuan dari temen temen loo SE..KA..RANG.." ucap Briyan dengan tegas.
Meraka bertiga pun baku hantam hingga Briyan hampir kehilangan kesadarannya namun sayangnya Resa dengan Riyan dapat dikalahkan oleh Briyan walaupun keadaan setengah sadar itu.
Setelah Briyan mengacungkan tangan yang menandakan Briyan menenangkan pertarungan tadi, setelah itu Briyan tak sadarkan diri dan jatuh pingsan. Nabila langsung memeluk Briyan tak percaya dengan apa yang Briyan lakukan untuknya hingga Briyan seperti ini.
Kekhawatiran Nabila memuncak hingga Nabila memutuskan membawa Briyan kerumah sakit dengan bantuan anakan Briyan yang juga syok melihat keadaan Briyan.
"Gw titip Briyan ya bill," Nabila hanya mengangguk mengerti dan membawa Briyan pergi menggunakan mobil Briyan dengan yang menjadi sopir adalah Rasya.
"Kenapa jadi gini cok!" Ucap Tio frustasi.
Semua anakan Briyan khawatir dengan keadaan Briyan yang seperti ini karena tidak biasanya Briyan sang Hyena seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments