RCT 2

Pagi-pagi sekitar pukul tujuh Nabila terlihat sangat terburu-buru, entah akan kemana dia. Tidak lupa dengan handphonenya yang selalu dibawa kemanapun dia pergi.

"Tante aku pergi dulu," Nabila berpamitan pada tantenya.

"Mau kemana kamu pagi-pagi sekali, kamu juga belum sarapan?" Gumam tantenya, sambil memasak di dapur. Dilihatnya Nabila yang tiba-tiba telah menghilang dari pandangannya.

Di depan sebuah warung Nabila berhenti dan menelpon seseorang yang tidak lain adalah Resa sahabatnya sendiri.

"Res jalan yuk gw gabut nih dirumah terus," ajak Nabila dengan rasa gabutnya yang memuncak.

"Ke sungai aja ya? Gw gak punya duit nih kalau ngajak lu ke toko," jawabnya merayu.

"Ya udah deh." Nabila langsung mematikan teleponnya.

"Sebenarnya sih ogah mau ke sungai lagi, ntar ketemu cowok aneh kemaren kan bisa berabe nih. Masalah baru ntar muncul lagi, Ahhh ngeselin lu Yan." gumamnya memaki-maki orang yang tidak dia kenal.

Oh iya btw ketika malam hari Nayla udah cerita kalok nama cowok aneh itu adalah Briyan.

Tiba-tiba Resa datang mengagetkan Nabila, "woi.." Resa datang secara tiba-tiba.

"Njirr.. lu ngagetin ae lu," ujar Nabila penuh emosi.

"Yaudah Resa minta maap ya Nabila, dah yok keburu panas nihh." Ajak Resa dengan wajah yang murung.

"Masih pagi juga mana ada panas?" Ucap Nabila kesal.

Nabila langsung naik ke atas sepeda motor yang Resa bawa, belum sempat menghidupkan sepeda motornya. Tiba-tiba ada mobil yang berhenti di depan mereka berdua, dan ternyata yang keluar dari dalam mobil itu tidak lain adalah Briyan.

"Ngapain lagi sih dia kesini?" Gumam Nabila kesal.

Briyan langsung menghampiri Nabila dan membawa Nabila ke dalam gendongannya agar Nabila mau masuk ke dalam mobil.

Sontak Resa membentak Briyan, "Lu siapa berani bet lu gendong cewek gua?" Berbohong agar Briyan mau melepaskan Nabila.

"Hah?... Cewek?... Gak salah denger gw??" Ejek Briyan pada Resa. Briyan langsung menurunkan Nabila. "Kamu diam disini," ujar Briyan kepada Nabila.

"Ya emang dia cewek gw?" Briyan semakin maju kehadapan Resa. Resa mulai ketakutan karena melihat tampang Briyan yang sangat ganas. Padahal waktu turun dari mobil tampang Briyan masih ganteng dan cool.

"Kok tampang dia berubah cok?" Kesal akan dirinya yang penakut.

"Takut ya sama gw?" Tebakan Briyan yang seketika membuat dada Resa mengeras akan amarah.

"Ngapain gw takut sama cowok kayak lu?? Cowok gak tau malu, deketin cewek gw?? Lu gak mampu cari lain boss??" Resa mengoceh hingga Briyan merasa mengantuk.

Tiba-tiba Resa dengan kuat memukul rahang dan perut Briyan sekuat mungkin. Karena sudah sangat kesal dengan sifat Briyan yang tengil.

Hingga Briyan terjatuh ke tanah, karena kuatnya pukulan Resa. Briyan bangun, sedetik sebelum Resa, memukul Briyan lagi. Hingga kini Briyan sangat lemas dan tidak berdaya.

"Hati-hati lu sama gw, gw tau semua rahasia lu," Briyan mengancam Resa dengan raut muka serius.

Sontak Resa terdiam mendengar ancaman Briyan yang bernada begitu serius.

Gak mungkin dia tau rahasia gw, batin Resa.

...[]...

"Resa!! Lu apa-apaan sihh mukul orang kayak gitu??" Ujar Nabila dengan membentak.

"Dia udah keterlaluan sama lu" jawab Resa penuh rasa bersalah.

Ya kalok di rasa-rasa mah ini salahnya Briyan, Kan aneh.

Nabila mendekat pada Resa,

"Ssttt.. gw gak suka ya sama yang namanya berantem, lu paham gak?" sahut Nabila.

Briyan kaget melihat Nabila yang begitu marah. Briyan gak pernah melihat cewek seberani itu sama cowok.

...[]...

"***.. ***...  anjir Briyan dipukul cuk  .. bantuin dia ," ujar Tio.

Teman-teman Briyan yang melihat Briyan di pukul oleh Resa langsung berhamburan keluar untuk mengeroyok Resa. Namun Briyan menahan mereka semua.

"Kenapa?? gw pen ngehajar cowok itu anjir," sahut Rasya.

"Nabila gak suka yang namanya berantem!" Jawab Briyan. "Ayo kita pergi!" Ajak Briyan pada Tio dan Rasya.

Melihat Briyan akan pergi, Nabila bertanya pada Briyan. "Lu siapa sih?"

"Gw Briyan!" Jawabnya singkat langsung masuk ke dalam mobil. Mobil Briyan pun melaju meninggalkan Nabila dan Resa berdua di pinggir jalan.

"Ah kacau semuanya! Ini semua gara-gara Lo." Nabila memaki-maki Resa.

"Kok gw?? Kan gw ngelindungi lu." Jawab Resa tanpa rasa bersalah.

"Dah lah gw males berantem sama lu dan gw gak mau liat muka lu lagi, gw suka sama Briyan. Lu bikin gw malu di depan dia." Ucap Nabila, membuat Resa kaget akan ucapan Nabila.

"Lu beneran suka sama Briyan?? orang Jakarta yang tengil, songong, gak tau diri itu, dan gak tau siapa elu. Lu lebih milih dia daripada gw yang tau segalanya??" Jawab Resa penuh rasa cemburu.

"Ya napa??" Bentak Nabila sehingga Resa menampar Nabila. Resa tak sengaja melakukan itu, amarahnya lah yang membuat Resa melakukan hal itu.

...[]...

"Lah anjir.. harus dibantai ini mah," ucap Briyan yang sedari tadi memperhatikan Resa dan Nabila.

Ternyata Briyan tidak ikut bersama teman-teman nya.  Ketika mobil mereka sekiranya udah gak terlihat oleh Nabila dan Resa, Briyan turun dari mobil dan memutuskan untuk kembali.

...[]...

Briyan berjalan menuju Resa dan Nabila.

"Wah wah wah... Keren juga lu berani nampar cewek!" Ucap Briyan.

"Lu mending diem deh." Sahut Resa dan satu pukulan pun mendarat di rahang Briyan untuk kedua kalinya.

Nabila yang ketakutan hanya berlindung dibelakang Briyan. "Kamu tenang aku akan jaga kamu?" Briyan mengatakan dengan manis dan tersenyum.

"Lu mau berantem sama gw??" Tanya Briyan dengan nada menantang.

"Ayok." Resa menyetujuinya.

Akhirnya mereka berdua berantem. Mereka tidak menghiraukan saat Nabila meminta mereka untuk berhenti. Hingga akhirnya Tio dan Rasya datang. Namun mereka berdua terlambat. Briyan dan Resa mengakhiri pertengkaran mereka dengan satu pukulan yang mereka lakukan secara bersamaan, yang membuat Resa dan Briyan terjatuh ke tanah.

"Cok..." Ucap Tio.

"Ayo bantu Briyan cok," sahut Rasya.

Tio dan Rasya bergegas ingin menolong Briyan. Namun di hadang oleh Nabila.

"Biar gw aja." Ujar Nabila penuh rasa bersalah.

Nabila mendekat pada Resa dan membantu resa bangun. Namun tidak membantu Briyan. Briyan hanya melotot tidak percaya Nabila melakukan ini.

"Lah anjir kok Nabila gitu Sya??" Ucap Tio tidak percaya dengan yang dia lihat.

Tiba-tiba Briyan, Tio dan Rasya di kagetkan oleh suara tamparan. Dan ternyata Nabila menampar Resa sambil berkata,

"jangan pernah ganggu gw lagi paham kan??? Gw udah muak liat muka lu yang sok jagoan." Ucap Nabila membuat Resa marah besar.

Nabila yang tak menyadari bahwa Resa membawa sebatang kayu di tangan nya. Briyan yang menyadari bahwa Resa yang akan memukul Nabila, Briyan langsung berdiri dan memeluk Nabila dari depan. Dan benar saja dugaan Briyan.

Akhirnya Briyan harus terjatuh untuk ketiga kalinya, saat ini kondisi Briyan benar-benar sangat buruk. Dengan perasaan sedih Nabila memeluk Briyan. Resa yang langsung pergi setelah menyadari dia memukul Briyan langsung kabur membawa motornya.

Briyan yang masih setengah sadar mengatakan sesuatu pada Nabila, "jaga diri kamu baik-baik ya jika aku tidak di samping mu. Ada banyak hal yang tidak kamu tau dari Resa." Seketika itu Briyan langsung pingsan dan mengurungkan niatnya untuk kuliah dan lebih memilih kerja saja di sini.

Teman-temannya langsung menggotong tubuh Briyan. Dan membawa Briyan kerumah sakit, namun Tio menyuruh Nabila pulang karena waktu sudah hampir sore. Lagi-lagi Nabila pulang dengan keadaan sedih.

...[]...

Episodes
1 PROLOG
2 RCT 1
3 RCT 2
4 RCT 3
5 RCT 4
6 RCT 5
7 RCT 6
8 RCT 7
9 RCT 8
10 RCT 9
11 RCT 10
12 RCT 11
13 RCT 12
14 RCT 13
15 RCT 14
16 RCT 15
17 RCT 16
18 RCT 17
19 RCT 18
20 RCT 19
21 RCT 20
22 RCT 21
23 RCT 22
24 PROLOG
25 PERTEMUAN PERTAMA
26 MENCARI JAWABAN
27 RAHASIA TUHAN
28 PROLOG
29 PERTEMUAN PERTAMA
30 MENCARI JAWABAN
31 PERJALANAN KE DALAM DIRI - PENGORBANAN DAN PENCERAHAN
32 PENGORBANAN DAN PENCERANAN - KEABADIAN CINTA
33 PELANGI DI UJUNG PERJALANAN - CINTA YANG TAK PERNAH PADAM
34 KEABADIAN CINTA - PINTU MENUJU KEHENINGAN
35 PINTU GERBANG KEABADIAN
36 PUNCAK KEHIDUPAN SPIRITUAL
37 MENYEBARKAN CAHAYA KEHIDUPAN SPIRITUAL
38 TERANG DALAM KEGELAPAN
39 MENYUSURI JALAN CINTA
40 KEABADIAN CINTA TUHAN
41 CAHAYA ABADI
42 HIKMAH ABADI
43 CINTA YANG MENYATUKAN
44 MENGARUNGI PERJALANAN SPIRITUAL
45 MEMELIHARA API CINTA TUHAN
46 MENYAMBUT CINTA SEJATI
47 BERKUMPUL KEMBALI DI PUNCAK KETENANGAN
48 MELANGKAH MENUJU PUNCAK CINTA TUHAN
49 MEMAHAMI KEHIDUPAN DALAM CINTA TUHAN
50 MELUKIS JEJAK KEBAIKAN
51 MENYUSURI JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
52 MELANJUTKAN JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
53 JEJAK KEBAIKAN YANG TAK PERNAH BERAKHIR
54 MENJALIN JEJAK KEBAIKAN
55 MENYINARI MASA DEPAN
56 MEMBANGUN JEMBATAN PERSATUAN
57 PERGOLAKAN BARU DAN PEMANTAPAN JEJAK KEBAIKAN
58 MEMPERLUAS JEJAK KEBAIKAN KE WILAYAH YANG BELUM TERJAMAH
59 MELAMBUNGKAN MIMPI KE ANGKASA
60 MENGATASI COBAAN DAN MEMBANGUN PERSATUAN
61 MERAYAKAN KEMENANGAN DAN MENERUSKAN PERJALANAN KEBAIKAN
62 JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
63 PUNCAK JEJAK KEBAIKAN - MEMBANGUN CITA-CITA BERSAMA
64 JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI - MENYATUKAN HATI DAN MENCIPTAKAN HARAPAN
65 PERGOLAKAN HATI YANG TERSEMBUNYI
66 MENGHADAPI COBAAN TERBESAR
67 MEMBANGUN KEMBALI DARI PUING PUING
68 MEMBANGUN PONDASI YANG KOKOH
69 MENGHADAPI TANTANGAN DENGAN KEBERANIAN
70 MENGHADAPI COBAAN DENGAN KEKUATAN BATIN
71 MENCARI JALAN KELUAR DARI KETERPURUKAN
72 MOMEN REFLEKSI
73 PERGULATAN DALAM KEGELAPAN
74 MRNGHADAPI RINTANGAN
75 PENCARIAN MAKNA
76 TERIMA KASIH
77 KEKUATAN DALAM KETULUSAN
78 KEMBALI KE AKAR
79 JEMBATAN MENUJU KEHIDUPAN BARU
Episodes

Updated 79 Episodes

1
PROLOG
2
RCT 1
3
RCT 2
4
RCT 3
5
RCT 4
6
RCT 5
7
RCT 6
8
RCT 7
9
RCT 8
10
RCT 9
11
RCT 10
12
RCT 11
13
RCT 12
14
RCT 13
15
RCT 14
16
RCT 15
17
RCT 16
18
RCT 17
19
RCT 18
20
RCT 19
21
RCT 20
22
RCT 21
23
RCT 22
24
PROLOG
25
PERTEMUAN PERTAMA
26
MENCARI JAWABAN
27
RAHASIA TUHAN
28
PROLOG
29
PERTEMUAN PERTAMA
30
MENCARI JAWABAN
31
PERJALANAN KE DALAM DIRI - PENGORBANAN DAN PENCERAHAN
32
PENGORBANAN DAN PENCERANAN - KEABADIAN CINTA
33
PELANGI DI UJUNG PERJALANAN - CINTA YANG TAK PERNAH PADAM
34
KEABADIAN CINTA - PINTU MENUJU KEHENINGAN
35
PINTU GERBANG KEABADIAN
36
PUNCAK KEHIDUPAN SPIRITUAL
37
MENYEBARKAN CAHAYA KEHIDUPAN SPIRITUAL
38
TERANG DALAM KEGELAPAN
39
MENYUSURI JALAN CINTA
40
KEABADIAN CINTA TUHAN
41
CAHAYA ABADI
42
HIKMAH ABADI
43
CINTA YANG MENYATUKAN
44
MENGARUNGI PERJALANAN SPIRITUAL
45
MEMELIHARA API CINTA TUHAN
46
MENYAMBUT CINTA SEJATI
47
BERKUMPUL KEMBALI DI PUNCAK KETENANGAN
48
MELANGKAH MENUJU PUNCAK CINTA TUHAN
49
MEMAHAMI KEHIDUPAN DALAM CINTA TUHAN
50
MELUKIS JEJAK KEBAIKAN
51
MENYUSURI JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
52
MELANJUTKAN JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
53
JEJAK KEBAIKAN YANG TAK PERNAH BERAKHIR
54
MENJALIN JEJAK KEBAIKAN
55
MENYINARI MASA DEPAN
56
MEMBANGUN JEMBATAN PERSATUAN
57
PERGOLAKAN BARU DAN PEMANTAPAN JEJAK KEBAIKAN
58
MEMPERLUAS JEJAK KEBAIKAN KE WILAYAH YANG BELUM TERJAMAH
59
MELAMBUNGKAN MIMPI KE ANGKASA
60
MENGATASI COBAAN DAN MEMBANGUN PERSATUAN
61
MERAYAKAN KEMENANGAN DAN MENERUSKAN PERJALANAN KEBAIKAN
62
JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
63
PUNCAK JEJAK KEBAIKAN - MEMBANGUN CITA-CITA BERSAMA
64
JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI - MENYATUKAN HATI DAN MENCIPTAKAN HARAPAN
65
PERGOLAKAN HATI YANG TERSEMBUNYI
66
MENGHADAPI COBAAN TERBESAR
67
MEMBANGUN KEMBALI DARI PUING PUING
68
MEMBANGUN PONDASI YANG KOKOH
69
MENGHADAPI TANTANGAN DENGAN KEBERANIAN
70
MENGHADAPI COBAAN DENGAN KEKUATAN BATIN
71
MENCARI JALAN KELUAR DARI KETERPURUKAN
72
MOMEN REFLEKSI
73
PERGULATAN DALAM KEGELAPAN
74
MRNGHADAPI RINTANGAN
75
PENCARIAN MAKNA
76
TERIMA KASIH
77
KEKUATAN DALAM KETULUSAN
78
KEMBALI KE AKAR
79
JEMBATAN MENUJU KEHIDUPAN BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!