RCT 11

Sore hari setelah Nabila bertemu Briyan dan akan pergi belanja ke toko, Nabila teringat sedikit akan kenangan bersama ayahnya, entah mengapa tiba-tiba dia ingin sekali bertemu ayahnya.

Nabila adalah anak kesayangan bagi ayahnya namun tidak dengan ibunya, semua pada awal Nabila pergi dari Jakarta itu adalah air mata palsu. Nabila menyadari itu setelah Nabila berada dalam pesawat saat akan ke Kediri.

Mungkin Nabila adalah orang paling beruntung mempunyai ayah seperti Andik yang begitu memperhatikan Nabila. Namun setelah perusahaan ayah Nabila yang berada di luar negeri ada masalah, Nabila harus rela berpisah untuk beberapa waktu dengan ayahnya.

Saat di jalan saat akan dengan mengendarai mobil barunya yang Nabila beli dengan hasil uang yang ia kumpulkan akhirnya Nabila dapat membeli mobil kesukaannya.

"Kenapa gw jadi rindu banget ya sama ayah gw," ujar Nabila melihat toko yang akan Nabila kunjungi.

Didalam toko Nabila memilih makanan serta sayuran yang akan ia beli.

Dertt...dertt...

Handphone Nabila berbunyi, Nabila segera mengangkatnya. Saat Nabila melihat layar handphone nya saat akan mengangkat telpon tersebut betapa kagetnya Nabila mengetahui bahwa yang menelpon nya adalah sang ayah.

"Ayahhh gimana keadaan ayah disana?" Ucap Nabila penuh semangat menanyakan keadaan ayahnya.

"Ayah baik, gimana hubungan kamu dengan Briyan?" Tanya ayah Nabila dengan santainya.

"Baik-baik saja ayah." Ujar Nabila menjelaskan.

"Nabila... Ayah akan pulang mungkin 2 hari lagi ayah sampai dirumah." Ucap ayah Nabila dengan semangatnya.

"Baik ayah aku juga akan kenalkan ayah dengan Briyan." Nabila menyetujui dan memberi tahu bahwa Nabila akan memberi tahu ayahnya tentang Briyan.

Setelah selesai telpon, Nabila melanjutkan belanjanya. Selesainya belanja Nabila langsung pulang di tengah jalan Nabila tidak sengaja melihat Tio di pinggir jalan yang sedang duduk termenung di amperan toko.

Nabil turun dari mobil dan berjalan pelan menuju Tio, sembari berkata..

"Ini Tio?" Tanya Nabila hati-hati.

"Iya ini aku," ucapnya dengan raut muka yang begitu tidak mengenakkan.

"Kamu kenapa disini udah malam loh," ujar Nabila memberi tahu keadaan hari ini.

"Aku di usir dari rumah sama ayah ku karena aku beban katanya," ucapnya dengan penuh kesakitan di hatinya.

"Minta tolong Briyan aja, kalau enggak kamu tinggal sementara dirumah Briyan," tawar Nabila pada Tio yang terlihat begitu sedih dan kecewa terhadap ayahnya.

"Aku gak mau ganggu kebahagiaan Briyan untuk saat ini." Ucap Tio dengan senyum yang terpaksa ia keluarkan.

Nabila tampak berpikir keras untuk membantu sahabat pacarnya itu. Saat Nabila akan berbicara tiba-tiba handphone Nabila tiba-tiba berdering kembali, dilihatnya Briyan yang menelpon.

"Sayang kamu dimana?? Tanya Briyan dengan amarah karena Nabila tidak mengabari Briyan dari pagi hingga malam.

"Maaf ihh... Aku pulang kok.. kamu dimana sekarang?" Jawabnya sembari bertanya kepada Briyan.

"Di rumahmu nungguin kamu, eh ternyata dirumahmu cuman ada bi Narti, dan Sandra udah balik ke Jakarta." Rengek Briyan seperti rengekan bocah yang pengen air susu.

"Ya udah aku pulang tunggu aku dirumah ya," setelah pamit Nabila langsung mematikan telpon dan kembali berbicara dengan Tio.

"Emmm kamu ikut kerumah ku aja deh, gimana?" Tawar Nabila pada Tio.

"Emmm tapi aku gak enak sama tetangga kamu." Ucap Tio merasa tidak enak dengan keadaan yang menyulitkan Nabila seperti ini.

Nabila menarik tangan Tio dan memaksa Tio masuk kedalam mobil dengan lembut. "Udah ayo masuk!" Ucapnya sembari mendorong Tio agar mau masuk.

[]

Dirumah Nabila....

"Dasar cewek kalok mau pergi gak bilang dulu!" Ucap Briyan pada foto Nabila. Yang sedari tadi bi Narti hanya bisa tertawa kecil melihat kelakuan Briyan.

[]

Di perjalanan pualng dan hampir sampai rumah Nabila.

"Bener nihh gapapa bil??" Tanya Tio kepada Nabila.

"Iya bener loh!" Ucap Nabila penuh emosi karena sedari tadi yang Tio tanyakan hanya pertanyaan itu-itu saja.

Di depan rumah Nabila disambut oleh Briyan. "Darimana aja kamu?!" Celotehnya memarahi Nabila.

"Ihh baru dateng udah di dimarahin... Ayang nyebelin:(" ucap Nabila menunjukkan bibir nya yang manyun dan wajah nya yang gemesin.

Tio keluar dari mobil Nabila, Briyan nampak kaget dengan keadaan temennya.

"Ehh iya itu Tio temen kamu tadi aku ketemu dia di pinggir jalan." Ujar Nabila menceritakan semua kejadiannya pada Briyan.

"Tio lu makan dulu sana, lu minta sama bi Narti, udah gak usah malu anggap rumah sendiri," dengan jahil Briyan mempersilahkan dan mengantar Tio untuk pergi ke dapur.

Di dapur bi Narti yang sedang memasak hanya berbicara dengan membelakangi karena sedang menyiapkan makan malam untuk mereka semua.

"Bi ini temenku bibi kasih teh anget ya bi, soalnya dia agak meriang kayaknya." Pinta Briyan kepada bi Narti.

"Iya nak Briyan." Ucap bi Narti.

Tio yang penasaran ingin melihat wajah bi Narti. Namun terhenti saat Nabila memberikan baju Briyan yang Nabila beli untuk Briyan. Namun karena Tio sekarang lagi butuh Nabila mengikhlaskan baju itu untuk di berikan kepada Tio.

"Nih baju buat kamu, sekarang ganti baju dulu di kamar mandi." Ucap Nabila sembari menjulurkan tangan yang berisi dengan baju.

Tio hanya mengangguk dan lalu pergi ke kamar mandi untuk ganti baju.

"Bi nanti kalok udah selesai panggil Nabila ya." Pinta Nabila.

"Udah selesai nak.. panggil nak Briyan ya.. kita makan bersama," ucap bi Narti dengan senyuman yang merekah dan sangat khas.

Bi Narti, Nabila dan Briyan yang sedang menunggu Tio di kagetkan saat Bi Narti tidka sengaja menjatuhkan gelas karena melihat kedatangan Tio.

Sontak Nabila dan Briyan begitu kaget dengan hal tersebut.

"Kamu Tio??" Tanya bi Narti penuh cinta dan kerinduan.

"Iya ini Tio. Ibu siapa ya?" Tanya Tio memastikan.

"Ini ibu nak, ibu kandung kamu, maaf ibu tidak pernah ada di sampingmu selama ini," bi Narti mengucapkan hal tersebut dnegan penuh tangisan.

Tio yang sudah rindu akan kehadiran ibunya langaung memeluk bi Narti. Briyan dan Nabila yang melihat sontak keheranan.

"Kok jadi gini?" Tanya Briyan pelan pada Nabila.

Nabila hanya membalas pertanyaan Briyan dengan mengangkat kedua pundaknya secara bersamaan.

"Jadi selama ini bi Narti ibunya Tio?" Tanya nabila penasaran.

"Iya.. sebenarnya bibi udah lama mencari Tio.. namun ayah Tio selalu menyembunyikan tentang Tio, berharap bibi dapat melupakan Tio." Jelas bi Narti.

"Ibu ayah mengusir ku, dan ayah telah pergi dari kota ini, dia menganggap ku sebagai beban baginya." Ujar Tio dengan muka yang begitu kecewa.

"Sekarang kita udah bertemu dan bersama lagi, jadi tidak akan ada yang memisahkan kita," bi Narti menyemangati Tio.

"Nah kita juga gak akan tinggalkan elu kok." Ucap Briyan membuat senyuman Tio kembali hadir di wajahnya.

Mereka berempat pun makan dengan penuh kesenangan dan kenangan yang tidak akan di lupakan.

Selesainya makan mereka tidur karena ya menurut mereka ini sudah begitu malam. Sebelum Briyan pulang Briyan berbicara...

"Besok kamu ikut aku gak boleh nolak." Ujarnya mengacungkan tangannya.

Nabila hanya mengangguk dan melambaikan tangannya sembari melihat kepergian Briyan.

Episodes
1 PROLOG
2 RCT 1
3 RCT 2
4 RCT 3
5 RCT 4
6 RCT 5
7 RCT 6
8 RCT 7
9 RCT 8
10 RCT 9
11 RCT 10
12 RCT 11
13 RCT 12
14 RCT 13
15 RCT 14
16 RCT 15
17 RCT 16
18 RCT 17
19 RCT 18
20 RCT 19
21 RCT 20
22 RCT 21
23 RCT 22
24 PROLOG
25 PERTEMUAN PERTAMA
26 MENCARI JAWABAN
27 RAHASIA TUHAN
28 PROLOG
29 PERTEMUAN PERTAMA
30 MENCARI JAWABAN
31 PERJALANAN KE DALAM DIRI - PENGORBANAN DAN PENCERAHAN
32 PENGORBANAN DAN PENCERANAN - KEABADIAN CINTA
33 PELANGI DI UJUNG PERJALANAN - CINTA YANG TAK PERNAH PADAM
34 KEABADIAN CINTA - PINTU MENUJU KEHENINGAN
35 PINTU GERBANG KEABADIAN
36 PUNCAK KEHIDUPAN SPIRITUAL
37 MENYEBARKAN CAHAYA KEHIDUPAN SPIRITUAL
38 TERANG DALAM KEGELAPAN
39 MENYUSURI JALAN CINTA
40 KEABADIAN CINTA TUHAN
41 CAHAYA ABADI
42 HIKMAH ABADI
43 CINTA YANG MENYATUKAN
44 MENGARUNGI PERJALANAN SPIRITUAL
45 MEMELIHARA API CINTA TUHAN
46 MENYAMBUT CINTA SEJATI
47 BERKUMPUL KEMBALI DI PUNCAK KETENANGAN
48 MELANGKAH MENUJU PUNCAK CINTA TUHAN
49 MEMAHAMI KEHIDUPAN DALAM CINTA TUHAN
50 MELUKIS JEJAK KEBAIKAN
51 MENYUSURI JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
52 MELANJUTKAN JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
53 JEJAK KEBAIKAN YANG TAK PERNAH BERAKHIR
54 MENJALIN JEJAK KEBAIKAN
55 MENYINARI MASA DEPAN
56 MEMBANGUN JEMBATAN PERSATUAN
57 PERGOLAKAN BARU DAN PEMANTAPAN JEJAK KEBAIKAN
58 MEMPERLUAS JEJAK KEBAIKAN KE WILAYAH YANG BELUM TERJAMAH
59 MELAMBUNGKAN MIMPI KE ANGKASA
60 MENGATASI COBAAN DAN MEMBANGUN PERSATUAN
61 MERAYAKAN KEMENANGAN DAN MENERUSKAN PERJALANAN KEBAIKAN
62 JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
63 PUNCAK JEJAK KEBAIKAN - MEMBANGUN CITA-CITA BERSAMA
64 JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI - MENYATUKAN HATI DAN MENCIPTAKAN HARAPAN
65 PERGOLAKAN HATI YANG TERSEMBUNYI
66 MENGHADAPI COBAAN TERBESAR
67 MEMBANGUN KEMBALI DARI PUING PUING
68 MEMBANGUN PONDASI YANG KOKOH
69 MENGHADAPI TANTANGAN DENGAN KEBERANIAN
70 MENGHADAPI COBAAN DENGAN KEKUATAN BATIN
71 MENCARI JALAN KELUAR DARI KETERPURUKAN
72 MOMEN REFLEKSI
73 PERGULATAN DALAM KEGELAPAN
74 MRNGHADAPI RINTANGAN
75 PENCARIAN MAKNA
76 TERIMA KASIH
77 KEKUATAN DALAM KETULUSAN
78 KEMBALI KE AKAR
79 JEMBATAN MENUJU KEHIDUPAN BARU
Episodes

Updated 79 Episodes

1
PROLOG
2
RCT 1
3
RCT 2
4
RCT 3
5
RCT 4
6
RCT 5
7
RCT 6
8
RCT 7
9
RCT 8
10
RCT 9
11
RCT 10
12
RCT 11
13
RCT 12
14
RCT 13
15
RCT 14
16
RCT 15
17
RCT 16
18
RCT 17
19
RCT 18
20
RCT 19
21
RCT 20
22
RCT 21
23
RCT 22
24
PROLOG
25
PERTEMUAN PERTAMA
26
MENCARI JAWABAN
27
RAHASIA TUHAN
28
PROLOG
29
PERTEMUAN PERTAMA
30
MENCARI JAWABAN
31
PERJALANAN KE DALAM DIRI - PENGORBANAN DAN PENCERAHAN
32
PENGORBANAN DAN PENCERANAN - KEABADIAN CINTA
33
PELANGI DI UJUNG PERJALANAN - CINTA YANG TAK PERNAH PADAM
34
KEABADIAN CINTA - PINTU MENUJU KEHENINGAN
35
PINTU GERBANG KEABADIAN
36
PUNCAK KEHIDUPAN SPIRITUAL
37
MENYEBARKAN CAHAYA KEHIDUPAN SPIRITUAL
38
TERANG DALAM KEGELAPAN
39
MENYUSURI JALAN CINTA
40
KEABADIAN CINTA TUHAN
41
CAHAYA ABADI
42
HIKMAH ABADI
43
CINTA YANG MENYATUKAN
44
MENGARUNGI PERJALANAN SPIRITUAL
45
MEMELIHARA API CINTA TUHAN
46
MENYAMBUT CINTA SEJATI
47
BERKUMPUL KEMBALI DI PUNCAK KETENANGAN
48
MELANGKAH MENUJU PUNCAK CINTA TUHAN
49
MEMAHAMI KEHIDUPAN DALAM CINTA TUHAN
50
MELUKIS JEJAK KEBAIKAN
51
MENYUSURI JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
52
MELANJUTKAN JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
53
JEJAK KEBAIKAN YANG TAK PERNAH BERAKHIR
54
MENJALIN JEJAK KEBAIKAN
55
MENYINARI MASA DEPAN
56
MEMBANGUN JEMBATAN PERSATUAN
57
PERGOLAKAN BARU DAN PEMANTAPAN JEJAK KEBAIKAN
58
MEMPERLUAS JEJAK KEBAIKAN KE WILAYAH YANG BELUM TERJAMAH
59
MELAMBUNGKAN MIMPI KE ANGKASA
60
MENGATASI COBAAN DAN MEMBANGUN PERSATUAN
61
MERAYAKAN KEMENANGAN DAN MENERUSKAN PERJALANAN KEBAIKAN
62
JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI
63
PUNCAK JEJAK KEBAIKAN - MEMBANGUN CITA-CITA BERSAMA
64
JEJAK KEBAIKAN YANG ABADI - MENYATUKAN HATI DAN MENCIPTAKAN HARAPAN
65
PERGOLAKAN HATI YANG TERSEMBUNYI
66
MENGHADAPI COBAAN TERBESAR
67
MEMBANGUN KEMBALI DARI PUING PUING
68
MEMBANGUN PONDASI YANG KOKOH
69
MENGHADAPI TANTANGAN DENGAN KEBERANIAN
70
MENGHADAPI COBAAN DENGAN KEKUATAN BATIN
71
MENCARI JALAN KELUAR DARI KETERPURUKAN
72
MOMEN REFLEKSI
73
PERGULATAN DALAM KEGELAPAN
74
MRNGHADAPI RINTANGAN
75
PENCARIAN MAKNA
76
TERIMA KASIH
77
KEKUATAN DALAM KETULUSAN
78
KEMBALI KE AKAR
79
JEMBATAN MENUJU KEHIDUPAN BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!