Bab 18 - Hari Pertunangan

...༻◐༺...

Afrijal, dialah sosok yang ada di hadapan Zara sekarang. Lelaki paruh baya itu melangkah masuk ke kedai. Pergerakan kakinya sempat terjeda. Dia berhenti untuk mengamati Zara sejenak.

Senyuman miring terukir di wajah Afrijal. Ia geleng-geleng kepala dan berlalu begitu saja.

Zara tak peduli. Setelah mendapat uang kembalian, dia mengajak Zafran pulang.

"Aku kira kau sudah jadi orang kaya raya! Tapi ternyata..." Afrijal tiba-tiba berseru. Membuat langkah kaki Zara sontak terhenti. Meskipun begitu, dia tidak menoleh ke belakang.

"Bunda, dia siapa?" tanya Zafran sembari sesekali menengok ke arah Afrijal.

"Tidak penting. Ayo kita pergi!" ajak Zara tak acuh. Dia berderap laju membimbing Zafran untuk pulang.

Sementara Afrijal tampak mematri senyuman remeh. Dia tidak berniat bicara panjang lebar dengan Zara.

Dengan langkah yang tergesak-gesak, Zara dan Zafran masuk ke rumah. Penglihatannya langsung disambut dengan keberadaan Anton yang berdiri tegak. Pria tersebut bahkan memasang pose berkacak pinggang. Matanya memancarkan pelototan tajam. Anton siap memarahi habis-habisan.

"Makin hari kamu tambah menyebalkan! Kemana saja kamu, hah?! Tidak pulang semalaman!" timpal Anton seraya berjalan kian mendekat. Menyebabkan Zara dan Zafran perlahan melangkah mundur.

"Aaarrghh!!!" Anton mendadak berlari ke hadapan Zara. Mencekat tenggorokan Zara dengan dua tangannya.

Zara terpojok ke dinding. Dia kesulitan bernafas dan bicara. Anton sepertinya bertekad membunuhnya hari ini.

"Ayah! Jangan sakitin Bunda! Ayah!" pekik Zafran. Ia menarik-narik kaos baju Anton berkali-kali. Dirinya tentu cemas melihat tindakan kasar Anton.

Zara mencoba menenangkan Zafran. Akan tetapi bicara saja dia tidak bisa. Zara hanya berupaya keras melepas tangan Anton dari lehernya.

"Aku ingin memberimu pelajaran kali ini... Berani sekali kau tidak pulang seharian... jika aku mengetahui ada sesuatu, aku tidak akan tinggal diam!" tegas Anton. Cekikannya berhasil membuat seluruh wajah Zara memerah padam.

"Ayah! Hentikan!" Zafran kembali memohon. Dia memukuli Anton sekuat tenaga. Berharap sang ayah melepas cekikannya.

"Zafran! Jangan ganggu Ayah dan Bunda! Kamu sebaiknya masuk ke kamar!" titah Anton sambil mendorong Zafran menjauh. Dia terlalu kesal sekarang. Sampai tega membuat putranya terjatuh ke lantai.

Zafran sontak menangis. Memancarkan gelimang air mata melalui pipinya yang mungil dan putih.

Mendengar rengekan Zafran, Zara bertekad untuk melepaskan diri. Penderitaan Zafran seakan seperti suntikan energi di tubuhnya. Tanpa pikir panjang, sebuah tendangan dilayangkannya ke betis Anton.

"Akhh!!!" Anton mengerang kesakitan. Dia reflek melepas cekikannya.

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!" Zara terbatuk. Dia mencoba mengontrol dirinya sebentar. Selepas mendapat kesadaran sepenuhnya, Zara membawa Zafran keluar dari rumah. Ia berlari dalam keadaan menggendong Zafran.

"Zara!!!" panggil Anton sembari berlari ke ambang pintu. "Kamu mau kemana lagi?! Bukankah harusnya kau membuatkan makan malam?! Woy! Istri kurang ajar!" tambahnya. Namun Zara justru tetap berlari menjauh.

Zara mengajak Zafran naik bus umum. Di sana mereka bisa duduk dengan perasaan lega. Walaupun begitu, Zara tidak tahu harus membawa Zafran kemana. Terlebih dia sudah terlalu sering mendatangi panti asuhan. Zara tidak mau terlalu jelas menampakkan penderitaannya kepada Wida.

"Bunda, kita mau kemana? Aku ngantuk..." keluh Zafran. Ia perlahan menyenderkan kepala ke pundak Zara.

"Sabar ya sayang..." Zara mengelus puncak kepala Zafran dengan lembut. Kini dia sedang berpikir mencari tempat untuk didatangi. Hingga tawaran Susan tadi pagi terlintas dalam benaknya. Tanpa basa-basi, Zara segera menghubungi Susan dan menanyakan alamat tempat yang harus didatangi.

"Lumayan, dapat tempat dan bisa sekalian digaji orang," gumam Zara yang tengah berpikir positif. Dia memutuskan bekerja saja. Masalah Zafran, Zara berniat menemukan tempat tidur untuk anak itu.

Setibanya di lokasi tujuan, Zara melangkah sambil celingukan ke segala arah. Lalu memasuki sebuah ruangan. Di sana dia menyempatkan diri untuk menidurkan Zafran.

Sekian menit terlewat. Zafran akhirnya jatuh ke dalam lelap. Saat itulah Zara beranjak untuk bergabung bersama Susan dan yang lain. Zafran ditinggalkan dalam keadaan telentang di sofa panjang.

"Kak Zara kenapa mendadak berubah pikiran? Katanya tadi nggak mau ikut?" timpal Susan. Ketika menyaksikan Zara sudah datang.

"Hehehe... aku lagi butuh tambahan uang buat bayar spp-nya Zafran," jelas Zara asal. Dia tidak sepenuhnya berbohong.

"Nggak apa-apa, Kak. Untung acaranya belum di mulai, jadi tenaga Kakak masih dibutuhkan banget di sini," ucap Susan. Dia merekahkan senyuman lebar.

Zara segera bekerja. Dia memasuki ruang utama. Di sana sudah banyak sekali tamu yang berdatangan. Berulang kali Zara mengedarkan pandangan. Berharap acara yang diselenggarakan bukanlah reuni.

Dengusan lega dilakukan Zara, saat acara yang ada bukanlah reuni. Melainkan acara pertunangan seseorang. Satu hal yang tidak dia ketahui, acara pertunangan tersebut tidak lain adalah acara pertunangan Gamal dan Selia.

Di sisi lain, Gamal telah selesai mengenakan setelan jas rapi. Dia terlihat menatap pantulan dirinya di cermin. Ponsel yang bergetar mengharuskan Gamal teralih sejenak.

Pesan masuk dari Raffi diterima Gamal. Sahabat dekatnya itu hanya memberitahu kalau dirinya dan Elsa akan datang terlambat.

...'Nggak apa-apa-lah. Yang penting, jangan datang pas orang sudah bubar!'...

Kira-kira begitulah balasan pesan Gamal untuk Raffi. Seanjutnya, dia dipersilahkan memasuki ruang utama. Gamal langsung berhadapan dengan Afrijal dan Firman. Mereka berbincang-bincang akrab sebentar.

Di suatu waktu, Firman meninggalkan Afrijal dan Gamal. Sekarang dua ayah dan anak itu saling mengedarkan pandangan. Hingga atensi mereka sama-sama tertuju ke arah Zara.

Deg!

Jantung Gamal rasanya mau copot. Kenapa Zara ada di acara pertunangannya? Ini benar-benar gila!

Tepat di sebelah Gamal, Afrijal memicingkan mata. Memastikan sosok yang dilihatnya adalah Zara. Setelah memperhatikan dengan seksama, Afrijal sadar betul kalau perempuan yang dia lihat adalah Zara.

Afrijal berseringai remeh. Membuat Gamal sontak mengerutkan dahi.

"Apa kau tidak mengenali wanita itu?" tanya Afrijal seraya membawa Gamal masuk ke dalam rangkulan.

"Aku tidak peduli siapapun dia!" jawab Gamal. Dia harus berbohong agar bisa melindungi Zara. Gamal juga tidak berniat menghancurkan acara penting yang terjadi.

Mendengar pengakuan Gamal, Afrijal tersenyum simpul. "Syukurlah kalau begitu. Dia sudah mencampakkanmu bertahun-tahun. Untuk apa memperdulikan wanita itu!" ujarnya senang.

Berbeda dengan Afrijal, Gamal malah tersenyum masam. Apalagi saat dirinya melihat kedatangan Selia. Gadis itu tampak cantik dalam balutan gaun berwarna biru malam.

Ketika semua orang sudah terkumpul, acara pertunangan di mulai. Sesi pertukaran cincin berlangsung dengan lancar.

Zara menyaksikan dari kejauhan. Dia sebenarnya baru menyadari keberadaan Gamal beberapa menit lalu. Walaupun begitu, Zara berusaha tetap tenang. Toh dia terlanjur berada di tempat acara. Zafran bahkan sudah tertidur pulas.

Dengan kepala tertunduk, Zara merasa ada yang menjanggal di hatinya. Hal itu jelas adalah perasaan sakit hati. Lelaki pujaannya sebentar lagi akan dimiliki oleh perempuan lain.

Zara mematung di tempat. Dia bahkan tidak sadar kalau acara telah selesai.

Sebuah tangan tiba-tiba menarik lengan Zara. Membawanya pergi menjauh dari ruang utama. Mata Zara membulat, saat mengetahui pemilik tangan itu adalah Gamal.

"Gamal! Udah gila ya?!" pungkas Zara dengan nada pelan, tetapi penuh penekanan.

"Iya! Aku selalu gila kalau lihat kamu, Ra!" sahut Gamal. Dia mengajak Zara memasuki sebuah ruangan.

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

zaraa.... semangat 💪

2023-06-25

0

Daimatul Hasanah

Daimatul Hasanah

Rrklopo999

2022-07-19

0

penahitam (HIATUS)

penahitam (HIATUS)

pak rijal jgn gitu pak, dia ibu dari cucu yang belun kamu tau. awas nyesel loh pak rijal

2022-06-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - KDRT
2 Bab 2 - Direktur Baru
3 Bab 3 - Tentang Zara
4 Bab 4 - Bertemu Lagi
5 Bab 5 - Godaan Mantan
6 Bab 6 - Acara Reuni [1]
7 Bab 7 - Acara Reuni [2]
8 Bab 8 - Acara Reuni [3]
9 Bab 9 - Terpesona Lagi
10 Bab 10 - Ungkapan Gamal
11 Bab 11 - Kalimat Yang Terngiang
12 Bab 12 - Awal Mula [Affair]
13 Bab 13 - Rindu Yang Memanas
14 Bab 14 - Resminya Hubungan Rahasia
15 Bab 15 - Cincin & Kalung
16 Bab 16 - Serasa Kembali Muda
17 Bab 17 - Tempat Ternyaman
18 Bab 18 - Hari Pertunangan
19 Bab 19 - Bertemu Zafran
20 Bab 20 - Misi Mengambil Sampel DNA [1]
21 Bab 21 - Misi Mengambil Sampel DNA [2]
22 Bab 22 - Dimabuk Cinta
23 Bab 23 - Kedatangan Selia
24 Bab 24 - Perasaan Tak Rela
25 Bab 25 - Modus Anton
26 Bab 26 - Kebetulan Yang Aneh
27 Bab 27 - Terjebak Banjir
28 Bab 28 - Lantai Tiga, Kamar No. 20
29 Bab 29 - Paksaan Anton
30 Bab 30 - Keputusan Zara
31 Bab 31 - Saling Bercurah Hati
32 Bab 32 - Strategi Zara & Gamal
33 Bab 33 - Pulang
34 Bab 34 - Berkunjung Ke Panti
35 Bab 35 - Sayang?
36 Bab 36 - Mandi Bersama
37 Bab 37 - Memberitahu Zafran
38 Bab 38 - Usulan Elsa
39 Bab 39 - Memutuskan Pertunangan
40 Bab 40 - Lampu Hijau Zafran
41 Bab 41 - Kekalahan Anton
42 Bab 42 - Sekretaris Baru
43 Bab 43 - Berita Hangat
44 Bab 44 - Kandidat Sekretaris
45 Bab 45 - Menerima Kebencian
46 Bab 46 - Permainan Ranjang Zara
47 Bab 47 - Pertumpahan Darah
48 Bab 48 - Ancaman Afrijal
49 Bab 49 - Ciuman Tulus
50 Bab 50 - Menuju Pernikahan
51 Bab 51 - Hati-Hati Di Jalan
52 Bab 52 - Hari Pernikahan
53 Bab 53 - Hukuman
54 Bab 54 - Pembalasan Gamal
55 Bab 55 - Perihal Warisan
56 Bab 56 - Tiga Buah Ranjang
57 Bab 57 - Cinta & Hujan
58 Bab 58 - Mual
59 Bab 59 - Pijit-Memijit Berujung Birah*i
60 Bab 60 - Keajaiban
61 Bab 61 - Gangguan Selia
62 Bab 62 - Berkibarnya Bendera Permusuhan
63 Bab 63 - Keputusan Afrijal
64 Bab 64 - Bertemu Bi Nur
65 Bab 65 - Persaingan Tawar-Menawar
66 Bab 66 - Akibat Perselingkuhan
67 Bab 67 - Ide Zara
68 Bab 68 - Cinta Pertama & Terakhir
69 Epilog - Pertama Kali Mengenalmu
70 Epilog - Nasib Keluarga Baskara [+Info Novel Zafran]
71 Novel Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
72 Novel Baru Konflik Rumah Tangga
73 Pengumuman Novel Baru
74 Novel Baru Gairah Zerin & Zidan
75 Pengumuman!
76 NOVEL WANITA KUAT
77 Novel Baru Dewasa & Perselingkuhan
78 Novel Impoten : Ritual Bergairah
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 - KDRT
2
Bab 2 - Direktur Baru
3
Bab 3 - Tentang Zara
4
Bab 4 - Bertemu Lagi
5
Bab 5 - Godaan Mantan
6
Bab 6 - Acara Reuni [1]
7
Bab 7 - Acara Reuni [2]
8
Bab 8 - Acara Reuni [3]
9
Bab 9 - Terpesona Lagi
10
Bab 10 - Ungkapan Gamal
11
Bab 11 - Kalimat Yang Terngiang
12
Bab 12 - Awal Mula [Affair]
13
Bab 13 - Rindu Yang Memanas
14
Bab 14 - Resminya Hubungan Rahasia
15
Bab 15 - Cincin & Kalung
16
Bab 16 - Serasa Kembali Muda
17
Bab 17 - Tempat Ternyaman
18
Bab 18 - Hari Pertunangan
19
Bab 19 - Bertemu Zafran
20
Bab 20 - Misi Mengambil Sampel DNA [1]
21
Bab 21 - Misi Mengambil Sampel DNA [2]
22
Bab 22 - Dimabuk Cinta
23
Bab 23 - Kedatangan Selia
24
Bab 24 - Perasaan Tak Rela
25
Bab 25 - Modus Anton
26
Bab 26 - Kebetulan Yang Aneh
27
Bab 27 - Terjebak Banjir
28
Bab 28 - Lantai Tiga, Kamar No. 20
29
Bab 29 - Paksaan Anton
30
Bab 30 - Keputusan Zara
31
Bab 31 - Saling Bercurah Hati
32
Bab 32 - Strategi Zara & Gamal
33
Bab 33 - Pulang
34
Bab 34 - Berkunjung Ke Panti
35
Bab 35 - Sayang?
36
Bab 36 - Mandi Bersama
37
Bab 37 - Memberitahu Zafran
38
Bab 38 - Usulan Elsa
39
Bab 39 - Memutuskan Pertunangan
40
Bab 40 - Lampu Hijau Zafran
41
Bab 41 - Kekalahan Anton
42
Bab 42 - Sekretaris Baru
43
Bab 43 - Berita Hangat
44
Bab 44 - Kandidat Sekretaris
45
Bab 45 - Menerima Kebencian
46
Bab 46 - Permainan Ranjang Zara
47
Bab 47 - Pertumpahan Darah
48
Bab 48 - Ancaman Afrijal
49
Bab 49 - Ciuman Tulus
50
Bab 50 - Menuju Pernikahan
51
Bab 51 - Hati-Hati Di Jalan
52
Bab 52 - Hari Pernikahan
53
Bab 53 - Hukuman
54
Bab 54 - Pembalasan Gamal
55
Bab 55 - Perihal Warisan
56
Bab 56 - Tiga Buah Ranjang
57
Bab 57 - Cinta & Hujan
58
Bab 58 - Mual
59
Bab 59 - Pijit-Memijit Berujung Birah*i
60
Bab 60 - Keajaiban
61
Bab 61 - Gangguan Selia
62
Bab 62 - Berkibarnya Bendera Permusuhan
63
Bab 63 - Keputusan Afrijal
64
Bab 64 - Bertemu Bi Nur
65
Bab 65 - Persaingan Tawar-Menawar
66
Bab 66 - Akibat Perselingkuhan
67
Bab 67 - Ide Zara
68
Bab 68 - Cinta Pertama & Terakhir
69
Epilog - Pertama Kali Mengenalmu
70
Epilog - Nasib Keluarga Baskara [+Info Novel Zafran]
71
Novel Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
72
Novel Baru Konflik Rumah Tangga
73
Pengumuman Novel Baru
74
Novel Baru Gairah Zerin & Zidan
75
Pengumuman!
76
NOVEL WANITA KUAT
77
Novel Baru Dewasa & Perselingkuhan
78
Novel Impoten : Ritual Bergairah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!