Liontin menatap nanar ke arah David yang masih menutup mata karena menikmati sisa pelepasannya. Perempuan itu tidak menyangka sang majikan tega melakukan hal buruk kepadanya. David Li, seorang pria setia berhati dingin hari ini sudah melecehkannya. Rasa benci kini memenuhi hati perempuan itu.
Liontin tidak mau lebih lama lagi melihat David. Dia langsung memunguti pakaian yang tercecer di atas lantai, kemudian memakainya. Setelah berpakaian, Liontin berjalan tertatih keluar dari ruang kerja David. Rasa nyeri yang tertinggal di pangkal paha, membuatnya kesulitan untuk sekedar berjalan. Perempuan itu meniti satu per satu anak tangga untuk mencapai kamarnya.
Saat menuruni anak tangga, Liontin melihat Imas (Asisten Rumah Tangga David) sedang menatapnya sambil menggendong Jia. Bayi mungil itu menangis dan terus berontak. Saat Liontin sampai di hadapannya, Imas langsung meluapkan amarahnya pada perempuan itu.
"Kamu kemana saja, sih! Nona kecil menangis dari tadi!" seru Imas.
"Maaf," jawab Liontin singkat.
Liontin mengambil alih tubuh Jia, kemudian membawanya kembali ke kamar. Dia menimang sang majikan kecil agar tenang. Setelah Jia tenang dan tertidur pulas, dia keluar dari kamar. Perempuan itu menghampiri Imas yang sedang membersihkan meja makan.
"Teh, Ontin bisa minta tolong?"
"Apa?"
"Bisa minta tolong jagain Nona Jia? Aku mau mandi dulu, badanku kotor." Liontin tersenyum tipis dan berlalu begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Imas.
"Aku belum jawab apa-apa lo ini! Kamu mau ke mana? Eh, Ontin!" teriak Imas.
Liontin berjalan gontai menuju kamarnya. Setelah sampai di depan kamar, dia memutar tuas pintu, dan masuk ke dalamnya. Begitu pintu ditutup, kaki perempuan itu melemas seakan kehilangan tulang. Badannya merosot ke atas lantai. Dia kembali menangis sejadi-jadinya sembari memukul dada yang terasa begitu sesak.
Tuhan, apa lagi ini? Aku tidak sanggup jika harus menerima cobaan seberat ini. Tuhan, diriku tidak sekuat dugaan-Mu. Aku hanya perempuan yatim piatu yang dikhianati suaminya. Kenapa kini Engkau menambahkan beban hati yang begitu menyesakkan. Keburukan apa yang kulakukan di masa lalu, hingga aku mendapatkan karma yang begitu menyakitkan?
Perempuan itu terus mempertanyakan takdir yang telah Tuhan gariskan untuknya. Akhirnya, dia menguatkan kembali dirinya sendiri, mengumpulkan daya yang tersisa, dan menuju kamar mandi. Liontin duduk dibawah shower lalu menyalakan kerannya. Air hangat mengucur membasahi tubuh perempuan itu. Dia memeluk tubuhnya sendiri, terus menguatkan diri, karena tidak memiliki bahu untuk tempat bersandar.
Di ruang kerja, David masih mencoba memahami kejadian yang baru saja ia alami. Sejujurnya lelaki itu begitu menyesal telah melakukan perbuatan bejat kepada Liontin. Akan tetapi, semua sudah terlanjur.
Ada beban yang tiba-tiba bergelayut di dadanya. Dia merasa telah mengkhianati sang istri. Beban hatinya semakin bertambah ketika menemukan fakta bahwa Liontin masih perawan.
"Bagaimana bisa perempuan itu masih perawan? Bukankah dia sudah menikah? Tapi darah itu? Apa aku yang terlalu bergairah sehingga melukainya?" gumam David.
Lelaki itu masih bersandar di rak buku. Dinding dingin ruang kerja David seakan sedang menertawakannya. Dia mengacak rambutnya frustrasi. David beranjak dari lantai tempat ia duduk, kemudian menuju meja kerjanya. David meraih gagang telepon dan menghubungi staf personalia kantornya.
"Berhentikan Barbie! Aku mau hari ini juga dia digantikan oleh Lui!"
Tanpa menunggu jawaban dari orang di ujung sambungan telepon, David kembali meletakkan gagang teleponnya. Rahang lelaki itu mengeras hingga menimbulkan suara gigi yang saling beradu. Ingatannya kembali ketika Barbie yang tiba-tiba datang tanpa diminta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Seiko_chan
Kesian si liontin🤧🤧
2022-12-20
0
uups
di kasih obat perangsang SM berbie mungkin
2022-06-11
1
ratu adil
lion dpt nikmat
2022-06-05
0