"Kamu ingat Liontin? Aku ketemu di sini!" seru Reza sambil menempelkan ponsel di telinganya.
"Liontin adek kelas kita?"
"Iya, dia terlihat sedikit kacau hari ini. Sepertinya ada hal buruk yang sedang menimpanya."
"Kamu tidak pernah berubah. Selalu memperhatikannya dalam diam, tapi enggan mengungkapkan perasaan."
"Aku hanya menunggu waktu yang tepat. Tapi ... sayangnya dia malah menikah dengan orang lain." Reza tersenyum kecut karena teringat kebodohannya di masa lalu.
"Makanya, Bro. Dari dulu aku sudah kasih tahu, 'kan? Pepet terus jangan kasih kendor! Malah jadian sama cewek lain!"
"Habisnya aku kasihan lihat Lian. Ya, kuterima akhirnya. Walau cuma bertahan seminggu lalu putus." Reza mengusap tengkuk sambil tersenyum miring.
Obrolan keduanya berlangsung hingga lima belas menit. Setelah selesai, Reza kembali ke bangsal. Langkahnya mendadak berhenti ketika mendengar percakapan Liontin dan Nyonya Oey.
"Aku hamil ...."
Jantung Reza seakan berhenti berdetak. Dia mencuri dengar obrolan keduanya. Lelaki itu mendengar jelas mereka berulang kali menyebut nama David. Sampai akhirnya dia memberanikan diri untuk melangkah masuk.
"Liontin, kamu hamil?"
Nyonya Oey dan Liontin kini menoleh ke arahnya. Keduanya sama-sama terbelalak. Reza mulai mendekat. Dia sangat penasaran terhadap lelaki yang telah menghamili Liontin.
"Bagaimana bisa kamu hamil? Bukankah suamimu ada di Indonesia?" Reza memiringkan kepala dan terus melangkah lalu berhenti tepat di samping Nyonya Oey.
"Lalu siapa itu David?"
"Kak Reza ...."
"Apa David adalah ayah dari bayi yang kamu kandung?" Otot leher Reza menegang dan jemarinya mengepal kuat di samping badan.
"Ceritanya panjang, Kak. Aku ...." Ucapan Liontin mengambang di udara karena Reza memotongnya.
"Dia tinggal di mana?" Suara Reza terdengar begitu dingin dan penuh penekanan.
"Tolong turunkan amarahmu, Anak Muda. Jangan sampai terbawa emosi." Nyonya Oey mendekati Reza sambil mengusap punggungnya.
"Di mana dia tinggal! Aku akan memberitahukan keadaanmu sekarang!" Reza mengacuhkan Nyonya Oey, justru kini dia berteriak hingga membuat Liontin tersentak.
Tanpa Reza duga sebuah tamparan mendarat di pipinya. Wajah lelaki itu sampai berpaling karena pukulan Nyonya Oey. Reza mengelus pipi untuk mengurangi rasa perih yang tertinggal.
"Jangan memperkeruh masalah! Apa kamu memiliki hak untuk marah?"
Hati Reza mencelos mendengar ucapan Nyonya Oey. Lelaki itu tertunduk dalam. Perempuan tua itu benar, dia tidak memiliki hak untuk marah. Reza sadar bahwa dia bukan siapa-siapa bagi Liontin. Suara lembut Liontin membuatnya mendongak.
"Kak Reza, mau tahu semuanya? Kenapa Kakak begitu peduli padaku?"
"Ah, itu ...." Reza membuang pandangannya.
Liontin tidak bertanya lebih banyak lagi, dan mulai menceritakan semuanya seperti yang sudah ia katakan kepada Nyonya Oey. Setelah mendengar cerita dari Liontin, Reza membisu. Akan tetapi, tangannya mengepal erat menahan emosi agar tidak meluap.
"Kamu bekerja di mana?" tanya Reza.
"Kenapa kamu ingin mengetahuinya?"
"Aku akan ke sana untuk menemui majikanmu." Tatapan Reza menunjukkan keseriusan dan bibirnya terkatup erat usai bicara.
Liontin mengembuskan napas kasar dan memberitahukan alamat rumah David. Malam itu, Liontin ditemani oleh Nyonya Oey. Sedangkan Reza pulang ke rumahnya.
...****************...
Sudah setengah jam lebih Reza berdiri di depan pintu gerbang rumah milik David. Dia menunggu lelaki itu keluar dari rumah. Tak lama kemudian, pintu gerbang terbuka. Sebuah mobil sedan hitam keluar dari rumah. David membunyikan klakson karena melihat Reza yang menghalangi jalan.
"Sialan! Siapa lelaki gila itu!" gerutu David sambil terus menekan klakson.
Reza bergeming, awalnya dia membelakangi mobil David. Namun, lelaki itu balik badan sambil melipat lengan dan melemparkan tatapan tajam. David membuka kaca mobil kemudian melongok dan berteriak kepada Reza.
"Hei! Minggir! Kamu menghalangi jalanku!"
Bukannya menjauh, Reza justru mendekati lelaki itu. Dia membuka paksa pintu mobil dan menarik David keluar dari mobil.
"Lepaskan!" teriak David.
"Temui Liontin sekarang atau kubunuh kamu!" Reza mendekatkan wajahnya dengan mata membulat sempurna.
"Kamu siapa? Untuk apa aku menemui Liontin? Dia sudah dirawat oleh tim medis! Lagi pula aku tidak punya waktu untuk mengurus perempuan itu!"
Mendengar ucapan David, membuat Reza naik pitam. Dia meninju perut lelaki di depannya hingga tersungkur. David bangkit sambil tersenyum sinis.
"Apa kamu kekasihnya? Ternyata dia perempuan murahan, ya?" ucap David sambil tersenyum miring.
"Apa katamu!" Reza kembali mendekati David kemudian menghujani lelaki tampan itu dengan pukulan.
Baku hantam berlangsung hingga lima belas menit. Keduanya berhenti setelah Reza mengungkapkan maksud kedatangannya.
"Kamu harus bertanggungjawab atas apa yang sudah kamu lakukan kepada Liontin! Asal kamu tahu, dia sedang mengandung anakmu!" seru Reza kemudian mendaratkan pukulan terakhirnya di atas aspal, hingga buku-buku tangannya terluka.
"Liontin hamil?" David terbelalak seketika.
"Segera temui dia! Semalam dia berusaha mengakhiri hidupnya!"
Tbc
...----------------...
Halo, makasih yaa sudah bersedia membaca karyaku yang masih jauh dari kata sempurna. Sambil nunggu TKI update, mampir, yuk ke karya emak gemoy satu ini.
Jangan lupa tinggalkan jejak yaa, supaya kami para author semangat dalam menghasilkan karya terbaik. Sayang kalian😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Novita Pucuk🌱Squad🐛
❤️❤️❤️❤️❤️❤️terlope
2022-08-13
4
Siti Fatonah
lanjut thorr
2022-07-25
2
MD tri
setiap eps,aku tinggalkan jejak ❤️ buatmu thor
2022-06-29
1