Jam menunjukkan pukul 23:00 waktu setempat. Mata Liontin masih terbuka lebar. Perempuan itu membuka pesan yang belum sempat ia buka tadi pagi. Dadanya bergemuruh hebat ketika melihat nomor asing itu mengirimkan sebuah foto.
Di dalam foto itu Rangga dan Intan tersenyum lebar menghadap kamera. Paijo terlihat tampan dalam balutan beskap (pakaian adat Jawa untuk laki-laki) dengan blangkon yang menutupi kepalanya. Intan juga tampak begitu menawan dalam kebaya berbahan beludru. Rambutnya disanggul serta dihiasi dengan rangkaian bunga melati dan mawar. Paes yang menghiasi dahi membuat wajah janda itu semakin cantik.
"Bahkan aku tidak dirias seperti ini ketika menikah. Kamu memang lelaki paling jahat, Mas!"
Liontin berusaha mengumpulkan kekuatan yang tersisa. Perempuan itu menghubungi nomor asing yang dia yakini adalah nomor Intan. Pada nada sambung ketiga teleponnya diangkat. Suara serak milik madunya menyapa pendengaran.
"Halo," sapa Intan.
"Apa maksudmu mengirimkan foto itu kepadaku?" Suara Liontin terdengar dingin dan menusuk.
"Aduh, ganggu rutinitas malam pengantinku saja kamu, Tin!"
"Mana laki-laki brengsek itu! Aku mau bicara!" teriak Liontin.
Tak lama kemudian suara bariton Rangga menggantikan suara serak milik Intan.
"Apa?"
"Tega ya, kamu, Mas! Setelah apa yang sudah aku berikan untukmu, ini balasanmu?" Bahu Liontin mulai bergetar karena menahan amarah dan tangis dalam waktu yang bersamaan.
"Kamu itu yang terlalu polos, cah ayu! Laki-laki mana betah menganggur lama-lama? Nggak mungkin 'kan aku tiap hari mainan sabun! Bisa iritasi burungku!" Rangga terkekeh di ujung sambungan telepon.
Hal itu membuat rahang Liontin semakin mengeras. Dia mengepalkan jemari, dan menarik napas dalam-dalam.
"Baiklah, aku akan mengurus surat perceraian kita, Mas! Aku bisa memastikan hidupmu akan jauh lebih sengsara karena telah menyakitiku!" Liontin menghela napas kemudian kembali mengeluarkan beban hatinya saat ini.
"Ingat, mas! Rumah tangga itu bukan hanya sekedar pelampiasan hasrat saja! Selamat menempuh hidup baru! Aku baru sadar sekarang, kamu itu terlalu brengsek untuk aku yang baik hati ini!"
Liontin tersenyum miring kemudian mengakhiri sambungan telepon. Tubuhnya merosot ke lantai dingin di bawahnya. Dia menangis pilu karena sebenarnya hati perempuan itu sedang hancur berkeping-keping.
“Berpura-pura kuat itu ternyata sangat menyesakkan!” lirih Liontin. Akhirnya dia tertidur setelah lelah menangis.
...***...
"Buka! Buka!"
Teriakan sang majikan membuat Liontin kembali terjaga. Suara gedoran pintu terdengar sangat keras. Awalnya dia ragu untuk membuka pintu kamarnya.
"Tuan David kenapa, ya? Tumben, teriak di depan pintu sambil menggedornya kayak orang kesetanan, " gumam Liontin.
Setelah berpikir selama sepuluh menit, akhirnya Liontin membukakan pintu untuk majikannya. Di ambang pintu, David sudah duduk di atas lantai sambil bersandar pada dinding. Liontin menggoyangkan lengan sang majikan untuk membangunkannya, tetapi sia-sia. Perempuan itu mendengus kesal, kemudian membantu David untuk berdiri.
"Aduh yung! Berat sekali Anda, Tuan! Tolong bangun! Badanku bisa rontok kalau harus memapah Tuan sampai lantai dua!" gerutu Liontin.
Seakan menyadari ucapan Liontin, David membuka mata. Dia berusaha menegakkan tubuh, tetapi gagal. Aroma alkohol menyeruak menyapa indra penciuman Liontin. Sontak perempuan itu menjepit hidungnya dengan jari telunjuk dan jempol.
"Duh, Tuan kalau nggak biasa minum alkohol, jangan minum alkohol!" Liontin terus menggerutu sepanjang perjalanan menuju kamar sang majikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Ersa
bikin mrk menyesal Tin
2023-06-27
0
Seiko_chan
Dasar berengsek banget tuh rangga...
Sudah ceraikan saja
Mending sama david tuh duda kaya heheh
2022-12-20
2
MD tri
mainin sabun?😂😂🤣pake minyak gosok atuh Rangga🥴😂
2022-06-29
1