Dirumah Rani

Reza melamunkan seseorang nan jauh disana. Hatinya berdesir, mengingat sosok yang sudah mencuri hatinya.

Aku kangen kamu! semoga kita berjumpa lagi!

Reza tersenyum-senyum sendiri mengenang sosok itu.

Ya, seminggu yang lalu ketika Reza menemani Mama nya ke Mall, tak sengaja ia di tabrak seorang gadis berhijab.

''Ma... bentar dulu atuh.. berat nih bawa in barang Mama! Mama sih enak, tinggal jalan doang! Lah aku? Disuruh ngangkutin barang belanjaan! gimana sih Mama? Kalau orang kantor tau, jika aku menemani Mama berbelanja dan akhirnya aku jadi pengangkut barang, maka jatuhlah pamor aku! Mama sih ah!'' gerutu Reza.

Nyonya tua itu terkekeh. ''Bagus dong.. sebelum kamu nikah, kamu latihan dulu ngangkutin barang belanjaan Mama, sebelum nanti nya istri mu yang meminta mu untuk membawakan belanjaannya!'' ujar wanita tua itu.

''Ya, tapi nggak gini juga kali! Masa' dari ujung ke ujung Mama borong semua isi tokonya? Belum lagi, ini belanjaan isi nya apaan coba?! kok, berat banget sih?!'' sungut Reza lagi.

''Alah! gitu aja lebay! nih ya Mama kasi tau kamu, Papa mu itu lebih dari ini lagi membawa belanjaan Mama! nggak tuh Papa menggerutu kayak kamu gini?! Ish..'' desis wanita tua itu.

''Ya, karna pria tua itu takut dengan Mama! karena Mama adalah pawangnya Papa!'' gumam Reza.

Mereka terus berjalan kesana kemari, hingga tanpa sadar seseorang menubruk Reza dari belakang.

Dukkk,

''Aduhh... astagfirullah! Maaf mas! maaf! saya nggak sengaja?'' ujar seseorang yang menabrak Reza.

Reza menoleh, dan..

Deg!

Reza terpaku. Matanya tak berkedip menatap seorang gadis yang sedang mengumpulkan barang Reza yang berserakan di lantai Mall.

"Maaf Mas! saya nggak sengaja! saya sedang buru-buru di kejar waktu! sekali lagi maafkan saya ya? Atau gini aja deh, gimana kalau saya bantu Mas nya untuk bawa barang ini ke bawah? Sebagai tanda permintaan maaf saya?'' tanya gadis itu.

Reza masih diam. Ia masih memandangi gadis berhijab itu. Wajah nan ayu, mata sipit hidung mancung, dan tubuhnya tinggi semampai.

''Mas? Aduh! nih orang kok bengong sih?! Ada yang salah ya sama wajah ku? Ada belekkah? Atau tai mata??'' tanya nya lagi pada diri sendiri.

Tanpa diduga Reza tertawa terbahak. Gadis itu terkejut.

''Astaghfirullah Mas nya kenapa?? Kesurupan?? Aduh! mati aku! gimana ini?? belum lagi ibu seorang diri di rumah? Ini lagi Mas nya kesurupan! astaghfirullah ya Allah..'' ujar gadis itu panik.

Bertambah keraslah Reza tertawa. Sungguh, gadis itu begitu lucu menurutnya. Wajahnya yang panik itu begitu,

''Cantik!'' imbuh Reza tanpa sadar.

''Hah? Apa? Mas nya udah sadar? Alhamdulillah ya Allah.. kalau begini, aku nggak susah payah untuk membawa Mas nya ke ustadz untuk di ruqyah! Mari Mas, saya bantu bawa? Dimana mobil Mas??'' tanya gadis itu lagi.

''Ada dibawah, mari ikut saya!'' ujar Reza. Ia masih saja tertawa. Sesekali mencuri-curi pandang pada gadis itu.

Sesampainya dibawah, gadis itu menyerahkan semua belanjaan nya kepada Reza, dan pamit untuk segera pulang.

''Udah ya Mas, tugas saya sudah selesai! Kalau begitu Mas nya, udah maafin saya kan??'' tanya nya.

Reza mengangguk, ''Ya! ku harap, suatu saat kita bisa bertemu lagi!'' sahut Reza, seraya menatap gadia itu intens.

Gadis itu kikuk, ditatap dalam seperti itu oleh Reza.

''Ya sudah, permisi Mas, saya pulang dulu! Assalamualaikum!'' ujarnya

''Waalaikum salam...'' sahut Reza. Ia masih saja memandangi gadis itu hingga hilang di tikungan jalan.

Reza tersenyum-senyum mengenang gadis itu.

Puk, puk.

''Eh?'' Reza kaget, ternyata Mbak Irma yang menepuk bahunya.

''Mas Reza, kenapa senyum-senyum sendiri? Ini masih pagi loh Mas? Ada sesuatu kah??'' tanya Mbak Irma.

''Hehehe.. nggak ada Mbak! hanya sedang teringat sesuatu aja sih!'' sahut Reza.

''Owh.. Ya sudah kalau begitu. Itu non Airin dan Mas Fatih udah pergi duluan loh kerumah pengantinnya? Masa' Mas Reza masih disini??'' tanya Mbak Irma.

''Hah? iyakah? Waduh! kalau begitu, saya ditinggal ini berarti!'' ujar Reza seraya ngacir dari hadapan Mbak Irma.

Mbak Irma yang melihatnya, terkekeh geli. Diantara tiga bersaudara, Reza inilah yang paling humoris.

Setelah berkutat dengan kandang si jago tuan raja, akhirnya Reza bersiap akan pergi ke acara pernikahan Abang tertuanya yaitu Fatih.

Reza dan Papa nya berlainan mobil. Reza mengendarai mobilnya sendiri, sedangkan kedua orang tuanya di antar sopir.

Sesampainya di alamat yang dituju, Reza celingukan mencari Abang nya Fatih. Karena bingung, akhirnya reza mengambil handphone nya dan menekan sebuah nama di aplikasi berwarna hijau itu.

Lama Reza menunggu, saat ingin menerima sahutan dari handphone nya, sekelabat ia melihat bayangan serta suara yang begitu di kenalnya.

Ketika ia berpaling, orang itu sudah menghilang. Reza bergidik ngeri.

''Hiii.. kok serem sih? Masa' siang-siang ada nyai kunti? Ini lagi Abang kemana juga? Udah berangkat nya nggak sama, sampai disini dianya malah ngilang! ishh.." sungut Reza. Ia berbicara pada dirinya sendiri.

Puk, puk.

"Astagfirullah! waduh? Siapa yang nepuk bahu saya sih? Masa' iya yang tadi baru lewat??'' gumamnya pada diri sendiri.

Sedangkan seseorang yang di belakangnya cekikikan.

"Hihihi... Abang kenapa?? Kok diam disini sendiri??" tanya Airin.

"Astagfirullah! Kamu ternyata! Abang kira siapa tadi? Hufffttt.." ujar Reza, sambil membuang nafas lega.

"Hehehe.. ayo masuk! Abang udah tunggu kita didalam! Ayo.." ajak Airin, dengan menarik lengan Reza agar mengikuti masuk kedalam rumah Aisyahrani.

Sesampainya disana, Reza menatap sana sini seperti orang bodoh. Airin menyikut lengan Reza. Reza tersenyum kikuk.

Setelah para keluarga berkumpul, termasuk keluarga Rani. Kini waktunya untuk mereka melaksanakan ijab Qabul.

Dipimpin oleh RT setempat, acara pun dimulai. Saat ingin menyampaikan sepatah dua kata, Reza terkejut menatap seseorang disana.

"Paman Ali! Sedang apa dia disini??" tanya Reza.

"Kan, mau nikahin Abang Fatih, sama keponakan nya lah!" sahut Airin.

"Keponakan?? Bukannya Paman Ali itu adiknya Paman Alam ya? Lalu mengapa beliau ada disini??" tanya Reza lagi.

Fatih yang mendengar ucapan Reza, mengulum senyum. "Nanti juga kamu akan tahu! tunggu aja!" sahut Fatih.

"Maksudnya gimana nih??" tanya nya lagi.

"Udah.... Abang tenang aja dulu!" sahut Airin lagi.

"Ini kenapa sih?! Pada diam diaman begini?! Ada yang kalian sembunyi kan dari aku??" tanya dengan gusar.

"Abang! udah di bilang tenang, masih aja ribut! nggak lihat tuh penghulunya liatin kita berdua disini?? Malu bang! Ishh.. dibilang tenang, kenapa sih?! ngeyel amat! huh!" gerutu Airin lagi.

Dan pada saat Airin dan Reza berdebat, seseorang yang ditunggu sejak tadi keluar dari kamar pengantin.

"Ini dia nih, yang kita tunggu-tunggu sedari subuh tadi! Masya Allah.. cantiknyaaaa...!!''

Reza menoleh,

Deg!

💕

Hayoooo ada yang tau seperti apa Reza saat itu??

Masih mau lanjut nggak??

TBC

Episodes
1 Talak
2 Aisyahrani
3 Aisyahrani 2
4 Trauma nya kambuh lagi
5 Sarasvati Alamsyah.
6 Sepupu??
7 Menolak
8 Butuh Waktu
9 Nasehat Ibu untuk Rani
10 Masa lalu yang begitu kelam
11 Keluarga Fatih
12 Reza
13 Airin Rustamsyah
14 Dirumah Rani
15 Jawaban Rani
16 Mama dan Papa
17 Cerita Reza
18 Di jodohkan sejak kecil?
19 Shock
20 Dirumah Rani
21 Menikah dengan sepupu
22 Mertua
23 Mengamuk
24 Kebenaran dianggap kebohongan
25 Kenapa?
26 Ditikung Abang sendiri
27 Maafkan Abang, Dek..
28 Gagal
29 Tak sempurna
30 Makan malam
31 Bude alias Mama mertua
32 Liontin Berharga Untukmu dan Untukku.
33 Kepergian Reza
34 Foto profil
35 Ke pasar
36 Kemarahan Fatih
37 Rani Pergi
38 Diceraikan??
39 Sabar dan Tegar
40 Rahasia tersembunyi
41 Makam asli Ayah Alam
42 Cibiran tetangga
43 Kembali nya Reza
44 Mengabaikan
45 Marah
46 Menikah??
47 Mengamuk lagi??
48 Rani di kota Medan
49 Komplek Griya M
50 Tetangga baru
51 Makam ayah Alam
52 Rapuh
53 Liontin lagi
54 Penjelasan Reza
55 Bukti
56 Surat wasiat
57 Surat untuk Rani dan Reza.
58 Keputusan
59 Kabur
60 Istri Gilang
61 Pesan Rindu
62 Marah dan kecewa
63 Terpaksa
64 Karinita Bramantyo
65 Berbagi cerita dengan Gilang
66 Paket
67 Terpuruk
68 Kedatangan Paman Ali
69 Nasihat Alisa.
70 Ke rumah sakit
71 Sadar dari koma
72 Kedatangan Fatih
73 Memaafkan
74 Sah secara hukum tapi tidak sah secara agama
75 Mengalah untuk mendapatkan
76 Pelipur lara
77 Hidup Mandiri tanpa nya
78 Pertemuan pertama setelah sekian lama
79 Sesak
80 Pergi Dari hidupku!
81 Tidak mau!
82 Menyusul nya
83 Kembali ke Bogor
84 Meledak
85 Di bohongi
86 Bukan Pembawa Sial
87 Tuduhan tak berdasar
88 Teror
89 Teror 2
90 Dalang teror
91 Kembalinya Rani
92 Balas Dendam
93 Tak ada siapapun disini!
94 Diculik
95 Di sekap
96 Di sekap 2
97 Tertawa diatas penderitaan orang lain
98 Di pancing
99 Rekaman
100 Dapat!
101 Kesalahan dimasa lalu
102 Di buru sampai mati.
103 Jatuh ke dasar tebing
104 Tertembak
105 Keluar dari hutan
106 Masuk penjara
107 Pulang ke Medan
108 Undangan pernikahan
109 Pernikahan Rani dan Reza
110 Resepsi pernikahan Rani dan Reza.
111 Duda vs Janda
112 Bidadari surgaku
113 Janda kembang
114 Extrapart 1
115 Extrapart 2
116 Extrapart 3
117 Extrapart 6
118 Extrapart 7
119 Extrapart End
120 Pengumuman Novel baru udah rilis
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Talak
2
Aisyahrani
3
Aisyahrani 2
4
Trauma nya kambuh lagi
5
Sarasvati Alamsyah.
6
Sepupu??
7
Menolak
8
Butuh Waktu
9
Nasehat Ibu untuk Rani
10
Masa lalu yang begitu kelam
11
Keluarga Fatih
12
Reza
13
Airin Rustamsyah
14
Dirumah Rani
15
Jawaban Rani
16
Mama dan Papa
17
Cerita Reza
18
Di jodohkan sejak kecil?
19
Shock
20
Dirumah Rani
21
Menikah dengan sepupu
22
Mertua
23
Mengamuk
24
Kebenaran dianggap kebohongan
25
Kenapa?
26
Ditikung Abang sendiri
27
Maafkan Abang, Dek..
28
Gagal
29
Tak sempurna
30
Makan malam
31
Bude alias Mama mertua
32
Liontin Berharga Untukmu dan Untukku.
33
Kepergian Reza
34
Foto profil
35
Ke pasar
36
Kemarahan Fatih
37
Rani Pergi
38
Diceraikan??
39
Sabar dan Tegar
40
Rahasia tersembunyi
41
Makam asli Ayah Alam
42
Cibiran tetangga
43
Kembali nya Reza
44
Mengabaikan
45
Marah
46
Menikah??
47
Mengamuk lagi??
48
Rani di kota Medan
49
Komplek Griya M
50
Tetangga baru
51
Makam ayah Alam
52
Rapuh
53
Liontin lagi
54
Penjelasan Reza
55
Bukti
56
Surat wasiat
57
Surat untuk Rani dan Reza.
58
Keputusan
59
Kabur
60
Istri Gilang
61
Pesan Rindu
62
Marah dan kecewa
63
Terpaksa
64
Karinita Bramantyo
65
Berbagi cerita dengan Gilang
66
Paket
67
Terpuruk
68
Kedatangan Paman Ali
69
Nasihat Alisa.
70
Ke rumah sakit
71
Sadar dari koma
72
Kedatangan Fatih
73
Memaafkan
74
Sah secara hukum tapi tidak sah secara agama
75
Mengalah untuk mendapatkan
76
Pelipur lara
77
Hidup Mandiri tanpa nya
78
Pertemuan pertama setelah sekian lama
79
Sesak
80
Pergi Dari hidupku!
81
Tidak mau!
82
Menyusul nya
83
Kembali ke Bogor
84
Meledak
85
Di bohongi
86
Bukan Pembawa Sial
87
Tuduhan tak berdasar
88
Teror
89
Teror 2
90
Dalang teror
91
Kembalinya Rani
92
Balas Dendam
93
Tak ada siapapun disini!
94
Diculik
95
Di sekap
96
Di sekap 2
97
Tertawa diatas penderitaan orang lain
98
Di pancing
99
Rekaman
100
Dapat!
101
Kesalahan dimasa lalu
102
Di buru sampai mati.
103
Jatuh ke dasar tebing
104
Tertembak
105
Keluar dari hutan
106
Masuk penjara
107
Pulang ke Medan
108
Undangan pernikahan
109
Pernikahan Rani dan Reza
110
Resepsi pernikahan Rani dan Reza.
111
Duda vs Janda
112
Bidadari surgaku
113
Janda kembang
114
Extrapart 1
115
Extrapart 2
116
Extrapart 3
117
Extrapart 6
118
Extrapart 7
119
Extrapart End
120
Pengumuman Novel baru udah rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!