Reza

Seorang pemuda sedang duduk termenung ditepi kolam ikan milik keluarganya. Ia duduk dengan memangku kedua tangannya di dagu, dan menatap lurus kedalam kolam yang berisikan ikan Koi milik Papa nya.

Pria tua itu sangat suka mengoleksi beragam jenis ikan Koi. Dimulai dari harga ratusan ribu hingga ratusan juta.

Pemuda tampan yang masih berusia dua puluh tujuh tahun itu, melamun akan kehidupannya yang begitu tidak menentu. Disaat ia tau, jika harta yang mereka dapatkan adalah harta rampasan dari adik sepupu Papa nya. Yaitu Paman Alam.

Ia merasa selama ini, jika kedua orangtuanya bersenang-senang diatas penderitaan orang lain. Ingin menegur, tapi tak berani. Mulut nya terasa terkunci bagai dipaku rapat.

Ingin membuka, tapi terkunci. Itulah perumpamaan nya.

Sayup-sayup terdengar suara jeritan dari arah luar. Sekilas seperti sebuah jeritan, tapi seperti orang menggerutu. Ia yang masih larut dalam lamunan, merasa jika ada suara yang memanggil namanya dari jauh.

Sejenak ia memejamkan kedua matanya, untuk menetralisir rasa sesak di dadanya. Sekuat tenaga ia menahan gemuruh didalam hatinya, saat mengingat jika kedua orangtuanya lah yang merampas harta Paman dan Bibi nya.

Lagi, ia mendengar suara seseorang memanggilnya terburu-buru. Geram, ia bangkit dan menuju dimana suara itu berada.

Dari kejauhan ia melihat ibunya yang semrawut. Rambut yang acak-acakan, muka yang memerah dengan raut wajah yang kesal.

Sejenak ia tercengang, hatinya tergelitik geli. Ia tertawa terpingkal-pingkal. Ia menutup mulutnya, agar suara tawanya itu tak terdengar oleh kedua orang itu.

Sangat lama ia tertawa, hingga perempuan paruh baya disana berulang kali memanggil namanya.

''Reza...!! Reza...!!'' jeritnya. Ia jadi kesal karena yang dipanggil dari tadi tidak nongol juga.

''Ishhh... mana sih, ni anak?! dari tadi dipanggil nggak nyahut-nyahut! nggak tau apa? Mak nya berubah kayak Mak Lampir? ishhh.. lama amat sih?! Reza...!!!'' serunya lagi.

Membuat sang empu disana, tergelak kencang. Sampai-sampai gema suaranya itu hingga keruang tamu. Wanita paruh baya itu mendelik tak suka dengan putra keduanya itu.

''Isshh.. adanya dia disana! kok malah nggak nongol sih?! Malah tertawa! Reza...!!'' serunya lagi, bertambah kesal.

Tak lama pemuda yang bernama Reza itu mendatangi wanita paruh baya itu. Wajahnya yang tadi memerah membuat wanita tua itu heran.

''Kemana sih dari tadi?! Nggak tau apa, Mama mu ini baru saja mendapat musibah? Kamu malah tertawa-tawa tak jelas disana! Kamu ngetawa in apa sih?! Ohh.. jangan bilang, kalau kamu sedang menertawai Mama?!'' selidik wanita tua itu kepada putra nya.

Reza terkekeh-kekeh melihat Mama nya yang sedang jutek itu. Mama nya terlihat seperti wanita yang baru saja kesetrum arus listrik tegangan tinggi.

Bagaimana tidak, rambut yang dari awal di sanggul begitu rapi, kini rambut itu sudah acak-acak an. Belum lagi pipi nya yang memerah itu, seperti buah jambu setengah matang.

Reza tidak tahan untuk tidak tertawa. Baginya kali ini, pemandangan didepan matanya ini begitu geli dilihat. Hingga hatinya tergelitik untuk tertawa.

''Hahaha.. Mama kenapa begitu rambutnya? Kayak baru kesetrum?'' ujarnya dengan masih tertawa.

Wanita tua itu mendelik. ''Apa kamu bilang?! Kesetrum listrik?! Enak aja kamu! Ini nih ya, gara-gara calon kakak ipar mu itu, Mak nya yang gila malah menjambak rambut Mama! Ishh... nggak tau apa kalau kesalon itu biaya nya mahal?? Ishh.. dasar perempuan gila! jika bukan karena Fatih, aku tidak sudi berbesan dengannya!'' sungutnya.

Reza yang masih tertawa, berhenti karena mendengar kata calon istri dari kakaknya Fatih. Siapa??

''Udah dong, Ma... jangan marah-marah terus.. nanti darah tinggi kamu naik! Mau kamu di gips lehernya gara-gara kaku nggak bisa gerak??'' tanya Papa Reza.

Reza cekikikan mendengar ucapan Papa nya. Bisa dibayangkan jika Mama nya itu lehernya di gips, bisa heboh sekampung tuh nyonya kalau lagi sakit.

''Kenapa kamu cekikikan begitu?! Kamu! ngetawa ini Mama reza!!'' pekiknya, setelah menyadari jika putra keduanya itu menertawai dirinya.

''Hahaha.. Mama lucu! haha.. rambutnya kesetrum listrik euuy..! haha..'' ujarnya masih dengan tertawa.

Wanita tua itu melotot. ''Dasar anak tidak tau diri!!! Bisa-bisanya kamu mengejek Mama hah?!'' pekiknya lagi, sambil berdiri ingin memukul Reza dengan tas selempang yang berharga ratusan juta itu.

''Hahaha.. Mama kayak Maklam! alias Maklampir! Gimana kalau muka Mama itu menghitam dan gosong ya?? Pasti akan lebih cantik lagi! Karena memakai bedak serta maskara berwarna hitam!!'' ejeknya kepada sang Mama.

Wanita tua itu bertambah marah.''Rezaaaa... anak kurang ajaaarr... beraninya kamu mengolok Mama Hah?!'' pekiknya lantang hingga ribut satu rumah.

Reza makin cekikikan. Ini yang ia tunggu, sengaja ia memanasi Mama nya itu. Karena Mama nya sangat anti dengan namanya jelek. Maka dari itu, wanita tua itu rela menghabiskan uang ratusan juta, hanya demi merawat agar ia tetap awet muda dan masih cantik.

Reza cekikikan lagi.''Kalau udah tua.. ya tua aja Ma.. mau dibedakin kayak mana, tetap aja wajah Mama keriput alias jelek!!'' ejeknya lagi.

''Wuaaahh nantangin Nyonya nih, Den Reza!'' ucap para pembantu dirumahnya itu seraya cekikikan.

''Bakalan nonton kita nih euuy.. live... Tom and Jerry! Lihat aja! sebentar lagi mereka pasti akan kejar-kejaran! Tuh..'' tunjuk satu pembantunya.

Bagi mereka sudah biasa pemandangan seperti itu. Jika Nyonya rumah mereka sedang kesal, malah diejek akan bertambah marah lah wanita tua itu.

Mereka berlarian kesan kemari, seperti tikus dan kucing. Sang Nyonya yang sudah tua, nafasnya tersengal. Reza yang melihatnya, mengejek lagi. Takal tahan rasanya, kalau tak menggoda Nyonya rumah itu.

''Noh.... kebuktikan, jika Nyonya Nia Rustamsyah sudah tua?? Nafasnya aja tersengal? gimana mau cantik, jika nafas aja kayak orang mau koit?? huh! dasar Nini-Nini.. mengaku muda masih cantik, nyatanya udah tua! bau tanah! bentar lagi isdet!'' cibir Reza, dengan meletakkan tangannya dileher, kemudian menggoresnya seperti menggorok.

Membuat wanita tua itu bertambah murka. ''Hheeemmm... Ar-Reza bin Rustamsyah!!!!!!! kamu mau mati ditangan Mama ya!!!!!!'' serunya lantang, hingga menggelegar didalam ruangan itu.

Membuat Reza semakin tertawa, karena sudah berhasil menggoda wanita tua itu.

''Dasar wanita tua! nggak sadar diri kalau sudah tua!!'' ejeknya lagi.

''Haaaaaa... dasar anak durhakaaaaa.... Papaaaa..... dasar kamu ya... punya anak kok hobi banget ejekin mama...!!!'' serunya lantang.

Hahahaha....

Reza semakin tertawa. Pria tua berwajah sangar itu hanya menggeleng kan kepalanya melihat tingkah istri beserta anaknya.

''Hadeeeuuhh.. gini nih nasib bapak-bapak yang istri nya nggak mau jelek!'' gumamanya. Tapi masih terdengar oleh wanita tua itu, yang ternyata sedang berdiri di belakangnya.

''Apa?!?! Papa!!! tega kamu ya?! bilangin Mama jelek?! Dasar aki-aki!! udah tau sok kecakepan! dasar kamu ya?! hem?! Mama timpuk nih mau tau rasa!!'' imbuhnya, seraya menekan pundak suaminya geram.

''Aduh! aduh! Du Du duh! sakit Mama! kok ditekan gini sih?! sakit tau!!'' ujarnya, seraya melepaskan cekalan tangan istrinya.

Hahahaha...

Reza tertawa habis-habisan. Baginya mengganggu ibunya yang sok kecakepan itu, adalah penghilang serta penghibur di saat hatinya sedang merasa gelisah.

💕

Direcoki dikitlah.. sebelum cekcok nanti!

Hihihi..

TBC

Episodes
1 Talak
2 Aisyahrani
3 Aisyahrani 2
4 Trauma nya kambuh lagi
5 Sarasvati Alamsyah.
6 Sepupu??
7 Menolak
8 Butuh Waktu
9 Nasehat Ibu untuk Rani
10 Masa lalu yang begitu kelam
11 Keluarga Fatih
12 Reza
13 Airin Rustamsyah
14 Dirumah Rani
15 Jawaban Rani
16 Mama dan Papa
17 Cerita Reza
18 Di jodohkan sejak kecil?
19 Shock
20 Dirumah Rani
21 Menikah dengan sepupu
22 Mertua
23 Mengamuk
24 Kebenaran dianggap kebohongan
25 Kenapa?
26 Ditikung Abang sendiri
27 Maafkan Abang, Dek..
28 Gagal
29 Tak sempurna
30 Makan malam
31 Bude alias Mama mertua
32 Liontin Berharga Untukmu dan Untukku.
33 Kepergian Reza
34 Foto profil
35 Ke pasar
36 Kemarahan Fatih
37 Rani Pergi
38 Diceraikan??
39 Sabar dan Tegar
40 Rahasia tersembunyi
41 Makam asli Ayah Alam
42 Cibiran tetangga
43 Kembali nya Reza
44 Mengabaikan
45 Marah
46 Menikah??
47 Mengamuk lagi??
48 Rani di kota Medan
49 Komplek Griya M
50 Tetangga baru
51 Makam ayah Alam
52 Rapuh
53 Liontin lagi
54 Penjelasan Reza
55 Bukti
56 Surat wasiat
57 Surat untuk Rani dan Reza.
58 Keputusan
59 Kabur
60 Istri Gilang
61 Pesan Rindu
62 Marah dan kecewa
63 Terpaksa
64 Karinita Bramantyo
65 Berbagi cerita dengan Gilang
66 Paket
67 Terpuruk
68 Kedatangan Paman Ali
69 Nasihat Alisa.
70 Ke rumah sakit
71 Sadar dari koma
72 Kedatangan Fatih
73 Memaafkan
74 Sah secara hukum tapi tidak sah secara agama
75 Mengalah untuk mendapatkan
76 Pelipur lara
77 Hidup Mandiri tanpa nya
78 Pertemuan pertama setelah sekian lama
79 Sesak
80 Pergi Dari hidupku!
81 Tidak mau!
82 Menyusul nya
83 Kembali ke Bogor
84 Meledak
85 Di bohongi
86 Bukan Pembawa Sial
87 Tuduhan tak berdasar
88 Teror
89 Teror 2
90 Dalang teror
91 Kembalinya Rani
92 Balas Dendam
93 Tak ada siapapun disini!
94 Diculik
95 Di sekap
96 Di sekap 2
97 Tertawa diatas penderitaan orang lain
98 Di pancing
99 Rekaman
100 Dapat!
101 Kesalahan dimasa lalu
102 Di buru sampai mati.
103 Jatuh ke dasar tebing
104 Tertembak
105 Keluar dari hutan
106 Masuk penjara
107 Pulang ke Medan
108 Undangan pernikahan
109 Pernikahan Rani dan Reza
110 Resepsi pernikahan Rani dan Reza.
111 Duda vs Janda
112 Bidadari surgaku
113 Janda kembang
114 Extrapart 1
115 Extrapart 2
116 Extrapart 3
117 Extrapart 6
118 Extrapart 7
119 Extrapart End
120 Pengumuman Novel baru udah rilis
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Talak
2
Aisyahrani
3
Aisyahrani 2
4
Trauma nya kambuh lagi
5
Sarasvati Alamsyah.
6
Sepupu??
7
Menolak
8
Butuh Waktu
9
Nasehat Ibu untuk Rani
10
Masa lalu yang begitu kelam
11
Keluarga Fatih
12
Reza
13
Airin Rustamsyah
14
Dirumah Rani
15
Jawaban Rani
16
Mama dan Papa
17
Cerita Reza
18
Di jodohkan sejak kecil?
19
Shock
20
Dirumah Rani
21
Menikah dengan sepupu
22
Mertua
23
Mengamuk
24
Kebenaran dianggap kebohongan
25
Kenapa?
26
Ditikung Abang sendiri
27
Maafkan Abang, Dek..
28
Gagal
29
Tak sempurna
30
Makan malam
31
Bude alias Mama mertua
32
Liontin Berharga Untukmu dan Untukku.
33
Kepergian Reza
34
Foto profil
35
Ke pasar
36
Kemarahan Fatih
37
Rani Pergi
38
Diceraikan??
39
Sabar dan Tegar
40
Rahasia tersembunyi
41
Makam asli Ayah Alam
42
Cibiran tetangga
43
Kembali nya Reza
44
Mengabaikan
45
Marah
46
Menikah??
47
Mengamuk lagi??
48
Rani di kota Medan
49
Komplek Griya M
50
Tetangga baru
51
Makam ayah Alam
52
Rapuh
53
Liontin lagi
54
Penjelasan Reza
55
Bukti
56
Surat wasiat
57
Surat untuk Rani dan Reza.
58
Keputusan
59
Kabur
60
Istri Gilang
61
Pesan Rindu
62
Marah dan kecewa
63
Terpaksa
64
Karinita Bramantyo
65
Berbagi cerita dengan Gilang
66
Paket
67
Terpuruk
68
Kedatangan Paman Ali
69
Nasihat Alisa.
70
Ke rumah sakit
71
Sadar dari koma
72
Kedatangan Fatih
73
Memaafkan
74
Sah secara hukum tapi tidak sah secara agama
75
Mengalah untuk mendapatkan
76
Pelipur lara
77
Hidup Mandiri tanpa nya
78
Pertemuan pertama setelah sekian lama
79
Sesak
80
Pergi Dari hidupku!
81
Tidak mau!
82
Menyusul nya
83
Kembali ke Bogor
84
Meledak
85
Di bohongi
86
Bukan Pembawa Sial
87
Tuduhan tak berdasar
88
Teror
89
Teror 2
90
Dalang teror
91
Kembalinya Rani
92
Balas Dendam
93
Tak ada siapapun disini!
94
Diculik
95
Di sekap
96
Di sekap 2
97
Tertawa diatas penderitaan orang lain
98
Di pancing
99
Rekaman
100
Dapat!
101
Kesalahan dimasa lalu
102
Di buru sampai mati.
103
Jatuh ke dasar tebing
104
Tertembak
105
Keluar dari hutan
106
Masuk penjara
107
Pulang ke Medan
108
Undangan pernikahan
109
Pernikahan Rani dan Reza
110
Resepsi pernikahan Rani dan Reza.
111
Duda vs Janda
112
Bidadari surgaku
113
Janda kembang
114
Extrapart 1
115
Extrapart 2
116
Extrapart 3
117
Extrapart 6
118
Extrapart 7
119
Extrapart End
120
Pengumuman Novel baru udah rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!