Sarasvati Alamsyah.

Bude Risma masih mematung diluar sana. Saat sayup sayup terdengar suara jeritan seseorang yang begitu dikenalnya.

Ia masih linglung. Berdiri disana tanpa peduli dengan tamunya yang sudah babak belur dihajar oleh adiknya.

Ia masih bingung, mengapa adiknya itu bisa berbicara seburuk itu kepada keluarga calon besannya. Ada apa dengan adiknya itu? Apakah penyakit nya kambuh lagi??

Setengah kebingungan yang melanda dirinya, ia mendengar Rani teriak meminta tolong. Ia yang terkejut bergegas berlari menghampiri kamar yang digunakan oleh adik semata wayang itu.

Ia menggebrak pintu hingga terhempas begitu kuat

Gedubaraaak.

''Astaghfirullahala 'adhim..! Sarasvati!!'' jeritnya dengan keras.

Ia melihat adiknya itu sudah menjambak-jambak rambutnya, dengan Rani yang melerai mencoba untuk melepaskan kepala ibunya dari tangannya.

''Astaghfirullah Saras! sadar dek! kamu menyakiti dirimu sendiri! jangan ditarik! nanti rambutmu lepas!'' serunya panik, sambil terus berusaha mencegah tangan ibunya Rani agar tak menjambak kepalanya.

''Haaaa... mas Alaaaaaammmm... sakkiiiiitttt... haaaaa... aku nggak kuaaat! sakit sekaliiiiiiiii... pergiiiiii.. kalian pembunuuuuhh! huaaaaa....'' jeritnya begitu keras membuat suaranya itu bergema didalam ruang sempit itu.

Para tetangga yang mendengar jika ibunya Rani menjerit histeris berkeluaran dari rumah mereka. Tapi mereka tidak berani masuk. Karena rumah itu sengaja ditutup pintunya oleh seseorang yang berdiri disana.

Yang tak lain adalah Fatih. Pemuda itu sengaja menutup pintu, agar para tetangga tidak tau apa yang terjadi didalam nya.

Ia berjalan mendekati pintu kamar milik ibunya Rani. Sesampainya disana, ia berdiri mematung. Demikian juga seorang wanita paruh baya yang rambutnya sudah acak-acakan.

Ia mematung disana, dengan mulut menganga. Fatih tak tau harus berbuat apa. Karena ia pun tak tau bahwa ibunya Aisyah ini akan seperti ini jika sudah kambuh.

Hanya sekedar mendengar dari berita burung, jika ibunda dari gadis pujaannya itu gila. Itu saja. Selebihnya ia tak tau.

Bude Risma mengusap wajahnya kasar. Ia bingung harus dengan cara apalagi agar adiknya ini bisa diam.

Bingung dan panik itulah yang ia rasakan. Sesaat ia mendengar seperti Suara bisikan,

Mbak... panggil namanya dan juga nama ku! jika nanti sesekali Saras mengamuk ingin mencariku? panggil ia dengan namanya serta nama ku dibelakang namanya! Karena nama itu adalah panggilan sayangku untuknya, ketika ia sedang merajuk! Ingat ya Mbak.. namaku dan namanya! Ia pasti akan diam! cobalah! gema suara itu.

Setelah ia sadar dari suara itu. Bude Risma mengingat, jika suatu saat Saras mengamuk, maka ia harus memanggil namanya beserta suaminya. Pesan ini ia dapatkan sebelum akhirnya ia menutup mata.

''Sarasvati Alamsyah?'' beo Bude Risma. Sesaat ia terdiam dengan nama panggilan itu. Setelahnya ia menarik adiknya kasar. Kemudian menghardiknya dengan suara yang begitu lantang.

''Sarasvati Alamsyah!!'' serunya dengan lantang, membuat wanita yang mengamuk itu seketika berhenti.

Deg!

Deg!

Deg!

Matanya melotot, tangannya melemah. Kakinya luruh kelantai. Ia menatap nanar pada figura didinding kamarnya.

''Mas Alam! hiks! kamu datang? aku sangat merindukanmu mas! bawa aku bersama mu mas! aku sudah tak sanggup lagi menahan beban ini seorang diri! hiks!'' isaknya. Ia sesegukan memandangi foto suaminya disana, yang sengaja dipasang oleh Rani.

Rani tergugu. Darimana Budenya tau tentang nama panggilan itu? Bukankah nama itu yang sering dilantunkan oleh ibunya, ketika ibunya kambuh?? Mengapa sekarang Budenya juga tau dengan nama panggilan itu??

''Sarasvati Alamsyah?? bu-bukan nya i-itu...'' Fatih menatap ibunya dengan tanda tanya. Ingin bertanya tapi tak berani, karena melihat ibunya dari tadi hanya diam saja.

Ibunya memandangi ibu nya Rani begitu dalam. Hingga mata tuanya itu pun tak berkedip. Mulutnya terkunci rapat.

Ia berusaha lari kemasa lalu dimana ia dan juga suaminya berusaha untuk membunuh seseorang, tapi seseorang itu berhasil kabur dan meninggal ketika dirumah sakit.

Mereka semua kesal karena tidak bisa mengambil tanda tangan orang itu, oleh karena nya, sengaja mereka membunuhnya.

Berharap jika dengan membunuh, maka apa yang mereka inginkan tercapai. Malang tak dapat ditunda, untung tak dapat diraih!

Sial semua nasib mereka. Berharap seluruh harta dari sepupu nya itu bisa beralih tangan padanya, malah sudah terjual semua.

Lama wanita paruh baya itu menatap ibunya Aisyahrani. Memorinya yang sudah lumayan tua, mengakibatkan pemikirannya jadi lelet saat mengingat kejadian lampau.

Tapi tidak seseorang disana. Ia berdiri mematung memandangi wanita paruh baya itu. Ia menatap nya dengan seksama.

''Bukankah ia adalah sepupunya Papa?? Berarti Rani adalah anak nya dari paman Alam?? Muhammad Alamsyah?? Ya Allah!'' setelah mengingat semuanya, ia meraup wajahnya kasar.

Lantas ia memandang ibunya yang juga menatap dirinya dengan mata melotot.

''A-alam?? A-alamsyah?? berarti dia??'' tunjuknya pada ibunya Aisyahrani.

Wanita tua itu tergugu. Sekilas memori nya teringat akan hal yang pernah mereka lakukan dulu.

Keringat dingin bercucuran di dahinya.

Dasar sudah tua! memorinya lelet! kayak siput! Masa' dari tadi nggak ngeh sih? jika itu adalah istri dari sepupu suaminya yang dulu pernah dibunuh olehnya??

Tubuhnya bergetar. Mungkin kejadian itu sudah dua puluh tahun yang lalu, makanya ia lupa. Sekarang setalah sadar, akankah Ia menyetujui jika putra semata wayangnya akan menikahi gadis yang dulu pernah ingin dilenyapkan olehnya??

💕

Tinggalkan jejak cinta kalian ya.. agar othor tau, jika cerita ini ada juga yang baca!

Apalah daya othor recehan ini!

Maafkan jika tulisan othor dan cerita othor tidak sebaik dengan othor yang sudah senior!

Kadang othor insicure ketika ingin menulis, tapi karena tekad dan kemauan maka tercetuslah novel ini. hiks!

Karena othor punya cerita untuk kalian baca, maka othor berani untuk menulis. Walaupun tidak sepintar penulis senior!

Bye!

TBC

Terpopuler

Comments

Yuni Diaz Agiel

Yuni Diaz Agiel

😍😍😍😍😍😍😍😍😍

2022-10-08

1

lihat semua
Episodes
1 Talak
2 Aisyahrani
3 Aisyahrani 2
4 Trauma nya kambuh lagi
5 Sarasvati Alamsyah.
6 Sepupu??
7 Menolak
8 Butuh Waktu
9 Nasehat Ibu untuk Rani
10 Masa lalu yang begitu kelam
11 Keluarga Fatih
12 Reza
13 Airin Rustamsyah
14 Dirumah Rani
15 Jawaban Rani
16 Mama dan Papa
17 Cerita Reza
18 Di jodohkan sejak kecil?
19 Shock
20 Dirumah Rani
21 Menikah dengan sepupu
22 Mertua
23 Mengamuk
24 Kebenaran dianggap kebohongan
25 Kenapa?
26 Ditikung Abang sendiri
27 Maafkan Abang, Dek..
28 Gagal
29 Tak sempurna
30 Makan malam
31 Bude alias Mama mertua
32 Liontin Berharga Untukmu dan Untukku.
33 Kepergian Reza
34 Foto profil
35 Ke pasar
36 Kemarahan Fatih
37 Rani Pergi
38 Diceraikan??
39 Sabar dan Tegar
40 Rahasia tersembunyi
41 Makam asli Ayah Alam
42 Cibiran tetangga
43 Kembali nya Reza
44 Mengabaikan
45 Marah
46 Menikah??
47 Mengamuk lagi??
48 Rani di kota Medan
49 Komplek Griya M
50 Tetangga baru
51 Makam ayah Alam
52 Rapuh
53 Liontin lagi
54 Penjelasan Reza
55 Bukti
56 Surat wasiat
57 Surat untuk Rani dan Reza.
58 Keputusan
59 Kabur
60 Istri Gilang
61 Pesan Rindu
62 Marah dan kecewa
63 Terpaksa
64 Karinita Bramantyo
65 Berbagi cerita dengan Gilang
66 Paket
67 Terpuruk
68 Kedatangan Paman Ali
69 Nasihat Alisa.
70 Ke rumah sakit
71 Sadar dari koma
72 Kedatangan Fatih
73 Memaafkan
74 Sah secara hukum tapi tidak sah secara agama
75 Mengalah untuk mendapatkan
76 Pelipur lara
77 Hidup Mandiri tanpa nya
78 Pertemuan pertama setelah sekian lama
79 Sesak
80 Pergi Dari hidupku!
81 Tidak mau!
82 Menyusul nya
83 Kembali ke Bogor
84 Meledak
85 Di bohongi
86 Bukan Pembawa Sial
87 Tuduhan tak berdasar
88 Teror
89 Teror 2
90 Dalang teror
91 Kembalinya Rani
92 Balas Dendam
93 Tak ada siapapun disini!
94 Diculik
95 Di sekap
96 Di sekap 2
97 Tertawa diatas penderitaan orang lain
98 Di pancing
99 Rekaman
100 Dapat!
101 Kesalahan dimasa lalu
102 Di buru sampai mati.
103 Jatuh ke dasar tebing
104 Tertembak
105 Keluar dari hutan
106 Masuk penjara
107 Pulang ke Medan
108 Undangan pernikahan
109 Pernikahan Rani dan Reza
110 Resepsi pernikahan Rani dan Reza.
111 Duda vs Janda
112 Bidadari surgaku
113 Janda kembang
114 Extrapart 1
115 Extrapart 2
116 Extrapart 3
117 Extrapart 6
118 Extrapart 7
119 Extrapart End
120 Pengumuman Novel baru udah rilis
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Talak
2
Aisyahrani
3
Aisyahrani 2
4
Trauma nya kambuh lagi
5
Sarasvati Alamsyah.
6
Sepupu??
7
Menolak
8
Butuh Waktu
9
Nasehat Ibu untuk Rani
10
Masa lalu yang begitu kelam
11
Keluarga Fatih
12
Reza
13
Airin Rustamsyah
14
Dirumah Rani
15
Jawaban Rani
16
Mama dan Papa
17
Cerita Reza
18
Di jodohkan sejak kecil?
19
Shock
20
Dirumah Rani
21
Menikah dengan sepupu
22
Mertua
23
Mengamuk
24
Kebenaran dianggap kebohongan
25
Kenapa?
26
Ditikung Abang sendiri
27
Maafkan Abang, Dek..
28
Gagal
29
Tak sempurna
30
Makan malam
31
Bude alias Mama mertua
32
Liontin Berharga Untukmu dan Untukku.
33
Kepergian Reza
34
Foto profil
35
Ke pasar
36
Kemarahan Fatih
37
Rani Pergi
38
Diceraikan??
39
Sabar dan Tegar
40
Rahasia tersembunyi
41
Makam asli Ayah Alam
42
Cibiran tetangga
43
Kembali nya Reza
44
Mengabaikan
45
Marah
46
Menikah??
47
Mengamuk lagi??
48
Rani di kota Medan
49
Komplek Griya M
50
Tetangga baru
51
Makam ayah Alam
52
Rapuh
53
Liontin lagi
54
Penjelasan Reza
55
Bukti
56
Surat wasiat
57
Surat untuk Rani dan Reza.
58
Keputusan
59
Kabur
60
Istri Gilang
61
Pesan Rindu
62
Marah dan kecewa
63
Terpaksa
64
Karinita Bramantyo
65
Berbagi cerita dengan Gilang
66
Paket
67
Terpuruk
68
Kedatangan Paman Ali
69
Nasihat Alisa.
70
Ke rumah sakit
71
Sadar dari koma
72
Kedatangan Fatih
73
Memaafkan
74
Sah secara hukum tapi tidak sah secara agama
75
Mengalah untuk mendapatkan
76
Pelipur lara
77
Hidup Mandiri tanpa nya
78
Pertemuan pertama setelah sekian lama
79
Sesak
80
Pergi Dari hidupku!
81
Tidak mau!
82
Menyusul nya
83
Kembali ke Bogor
84
Meledak
85
Di bohongi
86
Bukan Pembawa Sial
87
Tuduhan tak berdasar
88
Teror
89
Teror 2
90
Dalang teror
91
Kembalinya Rani
92
Balas Dendam
93
Tak ada siapapun disini!
94
Diculik
95
Di sekap
96
Di sekap 2
97
Tertawa diatas penderitaan orang lain
98
Di pancing
99
Rekaman
100
Dapat!
101
Kesalahan dimasa lalu
102
Di buru sampai mati.
103
Jatuh ke dasar tebing
104
Tertembak
105
Keluar dari hutan
106
Masuk penjara
107
Pulang ke Medan
108
Undangan pernikahan
109
Pernikahan Rani dan Reza
110
Resepsi pernikahan Rani dan Reza.
111
Duda vs Janda
112
Bidadari surgaku
113
Janda kembang
114
Extrapart 1
115
Extrapart 2
116
Extrapart 3
117
Extrapart 6
118
Extrapart 7
119
Extrapart End
120
Pengumuman Novel baru udah rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!