Mama dan Papa

Fatih dan Airin sedang berbahagia saat ini. Fatih sangat senang, karena Rani menerima lamaran nya. Sedangkan Airin, iya begitu bahagia ketika mengetahui sebuah fakta, jika calon istri Abang nya ternyata Kakak sepupunya.

Sedari keluar dari rumah Rani, mereka berdua selalu tersenyum. Sampai-sampai Nyonya di rumah itu merasa heran.

''Kalian kenapa sih?! Pulang-pulang senyam senyum nggak jelas?! Lagi kerasukan ya?'' wanita tua itu bergidik ngeri ketika mengatakan jika anaknya itu kerasukan setan.

''Ya. Kami berdua sedang kerasukan!'' ujar Airin dengan suara yang dibuat-buat seram.

''Heleh! mana ada orang kerasukan bisa ngomong?! Ada-ada aja nih anak!'' seru Reza.

''Abang ihh.. suka banget sih gangguin kita?! Nggak tau apa kalau kita baru aja dapat hadiah??'' katanya dengan semangat.

Reza menoleh. Dirinya yang lagi serius menonton serial Azab di channel ikan terbang, tiba- saja terkejut. Hadiah apa maksud adiknya ini.

''Hadiah?? Hadiah apa memangnya??'' tanya Reza.

Airin tersenyum misterius. ''Ada deh..''

''Ck! tadi katanya dapat hadiah, giliran ditanya apa, malah jawabnya ada deh! gimana sih?!'' sahut Reza kesal.

''Hehehe.. Abang sensian euyyy.. kalau mau tau tanya aja sama Bang Fatih! Karena yang mendapat hadiah itu adalah Abang!'' serunya girang.

Fatih yang berdiri di belakang Airin pun duduk di dekat Reza. Tepat di depan Mama nya. Wanita paruh baya itu menatap heran.

Tiba-tiba matanya melotot. ''Jangan bilang, kalau kamu jadi dengan gadis pembawa sial itu?!''

''Ya, Aisyah menerima lamaran ku Ma!'' ucapnya senang. Bibirnya tak berhenti mengulas senyum.

Bertambah melototkan wanita tua itu. ''Apa?!? Nggak! Mama nggak mau kamu menikah dengannya?!? Gadis itu pembawa sial, Fatih?! Mama nggak akan merestui nya! Sekali nggak! selamanya enggak!'' pekiknya lantang.

Fatih terkejut.''Ma.. Fatih dari dulu sudah sangat menyukai Aisyah! Mama kan tau selama ini Fatih, selalu mengawasinya dari jauh? Setega itu kah Mama terhadap Fatih?? Apakah masih kurang pengorbanan Fatih selama ini untuk Mama?? Sekali.... aja Ma! Fatih mau kalian menuruti permintaan Fatih. Kali ini saja..'' ucap Fatih dengan memelas.

''Nggak!! sekali enggak, tetap enggak!!!'' pekiknya lagi.

''Mama! jaga ucapan mu itu! mau nanti darah tinggi mu kumat lagi??'' tegur tuan raja dirumah itu.

''Pa! Fatih nggak nurut sama Mama, Pa! Dia tetap ingin menikahi gadis dari keluarga Adik sepupu mu itu! Mama nggak Sudi berbesan dengan wanita gila!! Papa paham nggak sih?!'' sungut pada suaminya.

''Sabar dulu Ma! Fatih sekarang sudah besar! Dia berhak memilih, siapa yang akan mendampingi nya kelak. Karena yang memakai gadis itu adalah Fatih! Kenapa kita harus melarang nya? Secara kan, jika suatu saat nanti terjadi sesuatu maka Fatih lah yang akan merasakan nya! Bukan kita. Sebaiknya Mama merestui pernikahan mereka ya??'' bujuk pria paruh baya itu, serta mengedip kan matanya kepada sang istri.

Wanita tua itu cemberut. Ia merajuk, pergi meninggalkan mereka yang sedang membahas masalah pernikahan Fatih.

''Terimakasih Pa! Fatih senang, karena Papa merestui pernikahan ini. Fatih mohon, bujuk Mama ya? sekali ini saja Pa! Selama ini Papa kan tau, jika Fatih selalu menuruti kemauan kalian berdua termasuk kuliah dengan jurusan yang Fatih tidak inginkan! Bisakah sekali ini saja merasa bahagia??'' tanya Fatih dengan wajah memelas.

Pria tua itu tersenyum. ''Tentu. Menikahlah dengan-nya! Semua biaya, Papa yang akan mengeluarkan nya! Kamu butuh berapa, hem?? Seratus, dua ratus? Atau lima ratus??" tanya nya dengan sombong.

Fatih menghela nafasnya. Berbeda dengan Reza, ia hanya diam saja. Demikian juga dengan Airin.

Ia sibuk berkelana dalam pemikiran nya. Kenapa Ibunya itu menolak menerima Rani sebagai menantunya, istri dari Fatih. Secara kan, Rani itu sepupu mereka? Gumam Reza dalam hati.

"Bukan masalah uang Pa.. jika hanya sekedar uang, Fatih udah menyediakan jauh-jauh hari. Hanya saja, Fatih kecewa dengan Mama! Kenapa Mama selalu saja mengekang kemauan Fatih? Padahal itu yang Fatih inginkan!" ujar Fatih dengan rasa sesak didanya.

Pria tua itu menyeringai."Jangan hiraukan Mama mu, yang penting sekarang kau bahagia! Itu saja! Sekali ini Papa akan mendukung mu! Kapan kau akan menikah dengan gadis itu! Ehm, maksud Papa Aisyah?"

"Besok Pa! Lebih cepat lebih baik! Tidak baik menunda-nunda dalam hal kebaikan!"

Pria tua itu terkejut."Cepat sekali? Bagaimana kita bisa menyiapkan segalanya? Urusan buku nikah, terus catering nya? Dan lagi undangan pun belum ada! Kamu gimana sih?! kok cepat banget nikahnya?!"

"Aisyah tidak menginginkan pesta pernikahan yang mewah Pa! Ia hanya ingin ijab qobul dengan sederhana saja dirumahnya. Untuk semua kesiapan itu, nanti akan Fatih urus. Yang terpenting nikah nya dulu, untuk surat menyurat bisa menyusul kan??" tanya Fatih membuat pria tua itu menerbitkan senyum.

Senyum yang aneh menurut Airin dan Reza. Selama ini, tidak pernah sekalipun Papa mereka itu tersenyum seperti itu. Seutas Senyum yang begitu mematikan!

Reza sampai bergidik melihatnya. Sedangkan Fatih tidak sadar dengan senyum smirk pria tua itu.

Airin menyikut tangan Reza dengan sikunya.

"Apa Dek?! Ada yang ingin kamu sampaikan??" tanya pria tua itu, membuat Airin terkejut.

Ternyata tingkah nya yang menyikut Reza tidak luput dari pengawasan nya.

"Hehehe.. Adek hanya ingin bilang sama Abang, ka-kalau emm.. anu..." Airin tak berani mengatakan nya.

Lagi, ia menyikut Reza. "Apaan sih dek?! ngomong aja sana! jangan Abang dong.. jadi sasaran mu! ihh.. awas ah!" kesal Reza.

"Airin!" suara bariton itu mengejutkan Airin.

Airin nyengir kuda."Hehehe.. Papa! Adek hanya mau bilang... kalau Papa... seraaammmm! Lariiiii....!" serunya sambil bangun dan berlari menuju kamarnya.

Braaaakkk

Suara pintu tertutup begitu keras. Membuat pria tua itu terkejut. Begitu juga dengan dua saudara laki-lakinya.

Mereka hanya menggeleng kan kepalanya.

"Ada-ada saja tingkahnya! hampir copot nih jantung Papa! ishhh.." desis pria tua itu.

Reza dan Fatih mengulum senyum. Kadang Airin adalah penghibur diantara mereka ketika Susana yang tadinya hangat berubah menjadi dingin.

"Ya sudahlah kalau begitu, kamu persiapkan saja segalanya. Besok kita akan pergi ke rumah Aisyah. Reza! persiapkan semua kebutuhan Abang mu! Bantu dia untuk menyelesaikan semua urusannya! Mana yang kurang, nanti kau beri tahu Papa saja! Papa mau istirahat!" imbuhnya, seraya berlalu.

Reza menghembuskan nafasnya. Lega rasanya, pria tua itu sudah pergi. Sesaat ia memandang Fatih yang sibuk dengan ponsel nya.

"Bang!" panggil nya.

Fatih menoleh. "Ada apa?"

Reza menatap Abang nya dalam. "Abang yakin ingin menikahi gadis itu? Apakah Abang sudah memikirkan nya masak-masak? Apa Abang nggak takut sama Mama? Kalau Mama akan buat gadis itu menderita disini?? Abang yakin dengan keputusan Abang itu?? Jangan sampai karena ke egoisan Abang, karena ingin memiliki gadis itu, nantinya gadis itu yang akan menderita! Abang Taukan seperti apa sifat Mama??"

"Hah?"

💕

TBC

Episodes
1 Talak
2 Aisyahrani
3 Aisyahrani 2
4 Trauma nya kambuh lagi
5 Sarasvati Alamsyah.
6 Sepupu??
7 Menolak
8 Butuh Waktu
9 Nasehat Ibu untuk Rani
10 Masa lalu yang begitu kelam
11 Keluarga Fatih
12 Reza
13 Airin Rustamsyah
14 Dirumah Rani
15 Jawaban Rani
16 Mama dan Papa
17 Cerita Reza
18 Di jodohkan sejak kecil?
19 Shock
20 Dirumah Rani
21 Menikah dengan sepupu
22 Mertua
23 Mengamuk
24 Kebenaran dianggap kebohongan
25 Kenapa?
26 Ditikung Abang sendiri
27 Maafkan Abang, Dek..
28 Gagal
29 Tak sempurna
30 Makan malam
31 Bude alias Mama mertua
32 Liontin Berharga Untukmu dan Untukku.
33 Kepergian Reza
34 Foto profil
35 Ke pasar
36 Kemarahan Fatih
37 Rani Pergi
38 Diceraikan??
39 Sabar dan Tegar
40 Rahasia tersembunyi
41 Makam asli Ayah Alam
42 Cibiran tetangga
43 Kembali nya Reza
44 Mengabaikan
45 Marah
46 Menikah??
47 Mengamuk lagi??
48 Rani di kota Medan
49 Komplek Griya M
50 Tetangga baru
51 Makam ayah Alam
52 Rapuh
53 Liontin lagi
54 Penjelasan Reza
55 Bukti
56 Surat wasiat
57 Surat untuk Rani dan Reza.
58 Keputusan
59 Kabur
60 Istri Gilang
61 Pesan Rindu
62 Marah dan kecewa
63 Terpaksa
64 Karinita Bramantyo
65 Berbagi cerita dengan Gilang
66 Paket
67 Terpuruk
68 Kedatangan Paman Ali
69 Nasihat Alisa.
70 Ke rumah sakit
71 Sadar dari koma
72 Kedatangan Fatih
73 Memaafkan
74 Sah secara hukum tapi tidak sah secara agama
75 Mengalah untuk mendapatkan
76 Pelipur lara
77 Hidup Mandiri tanpa nya
78 Pertemuan pertama setelah sekian lama
79 Sesak
80 Pergi Dari hidupku!
81 Tidak mau!
82 Menyusul nya
83 Kembali ke Bogor
84 Meledak
85 Di bohongi
86 Bukan Pembawa Sial
87 Tuduhan tak berdasar
88 Teror
89 Teror 2
90 Dalang teror
91 Kembalinya Rani
92 Balas Dendam
93 Tak ada siapapun disini!
94 Diculik
95 Di sekap
96 Di sekap 2
97 Tertawa diatas penderitaan orang lain
98 Di pancing
99 Rekaman
100 Dapat!
101 Kesalahan dimasa lalu
102 Di buru sampai mati.
103 Jatuh ke dasar tebing
104 Tertembak
105 Keluar dari hutan
106 Masuk penjara
107 Pulang ke Medan
108 Undangan pernikahan
109 Pernikahan Rani dan Reza
110 Resepsi pernikahan Rani dan Reza.
111 Duda vs Janda
112 Bidadari surgaku
113 Janda kembang
114 Extrapart 1
115 Extrapart 2
116 Extrapart 3
117 Extrapart 6
118 Extrapart 7
119 Extrapart End
120 Pengumuman Novel baru udah rilis
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Talak
2
Aisyahrani
3
Aisyahrani 2
4
Trauma nya kambuh lagi
5
Sarasvati Alamsyah.
6
Sepupu??
7
Menolak
8
Butuh Waktu
9
Nasehat Ibu untuk Rani
10
Masa lalu yang begitu kelam
11
Keluarga Fatih
12
Reza
13
Airin Rustamsyah
14
Dirumah Rani
15
Jawaban Rani
16
Mama dan Papa
17
Cerita Reza
18
Di jodohkan sejak kecil?
19
Shock
20
Dirumah Rani
21
Menikah dengan sepupu
22
Mertua
23
Mengamuk
24
Kebenaran dianggap kebohongan
25
Kenapa?
26
Ditikung Abang sendiri
27
Maafkan Abang, Dek..
28
Gagal
29
Tak sempurna
30
Makan malam
31
Bude alias Mama mertua
32
Liontin Berharga Untukmu dan Untukku.
33
Kepergian Reza
34
Foto profil
35
Ke pasar
36
Kemarahan Fatih
37
Rani Pergi
38
Diceraikan??
39
Sabar dan Tegar
40
Rahasia tersembunyi
41
Makam asli Ayah Alam
42
Cibiran tetangga
43
Kembali nya Reza
44
Mengabaikan
45
Marah
46
Menikah??
47
Mengamuk lagi??
48
Rani di kota Medan
49
Komplek Griya M
50
Tetangga baru
51
Makam ayah Alam
52
Rapuh
53
Liontin lagi
54
Penjelasan Reza
55
Bukti
56
Surat wasiat
57
Surat untuk Rani dan Reza.
58
Keputusan
59
Kabur
60
Istri Gilang
61
Pesan Rindu
62
Marah dan kecewa
63
Terpaksa
64
Karinita Bramantyo
65
Berbagi cerita dengan Gilang
66
Paket
67
Terpuruk
68
Kedatangan Paman Ali
69
Nasihat Alisa.
70
Ke rumah sakit
71
Sadar dari koma
72
Kedatangan Fatih
73
Memaafkan
74
Sah secara hukum tapi tidak sah secara agama
75
Mengalah untuk mendapatkan
76
Pelipur lara
77
Hidup Mandiri tanpa nya
78
Pertemuan pertama setelah sekian lama
79
Sesak
80
Pergi Dari hidupku!
81
Tidak mau!
82
Menyusul nya
83
Kembali ke Bogor
84
Meledak
85
Di bohongi
86
Bukan Pembawa Sial
87
Tuduhan tak berdasar
88
Teror
89
Teror 2
90
Dalang teror
91
Kembalinya Rani
92
Balas Dendam
93
Tak ada siapapun disini!
94
Diculik
95
Di sekap
96
Di sekap 2
97
Tertawa diatas penderitaan orang lain
98
Di pancing
99
Rekaman
100
Dapat!
101
Kesalahan dimasa lalu
102
Di buru sampai mati.
103
Jatuh ke dasar tebing
104
Tertembak
105
Keluar dari hutan
106
Masuk penjara
107
Pulang ke Medan
108
Undangan pernikahan
109
Pernikahan Rani dan Reza
110
Resepsi pernikahan Rani dan Reza.
111
Duda vs Janda
112
Bidadari surgaku
113
Janda kembang
114
Extrapart 1
115
Extrapart 2
116
Extrapart 3
117
Extrapart 6
118
Extrapart 7
119
Extrapart End
120
Pengumuman Novel baru udah rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!