Di jodohkan sejak kecil?

''Ck! Iya-iya! Aku menemukan salah satu map berwarna emas, bertuliskan nama AISYAHRANI binti Muhammad Alamsyah. Aku membuka map itu. Dan betapa terkejutnya aku, bahwa isi di dalamnya mengatakan bahwa, jika Papa memiliki keturunan lelaki dan paman perempuan, maka Paman akan menikahkan mereka berdua! Dan seluruh harta kekayaan dari paman Alam, akan jatuh ke tangan AISYAHRANI sebagai ahli waris pemilik yang SAH, saat Rani berusia 17 tahun!'' seru Reza.

Deg!

Deg!

''Apa?!'' Fatih dan Reza terkejut mendengar seseorang berteriak lantang.

''Airin?! Abang pikir siapa tadi?!'' imbuh Reza, ia kesal karena Airin tiba-tiba menyentak mereka dengan teriak lantang.

''Hehehe.. maaf Bang! Adek kan kaget dengernya! beneran ya kalau kak Ai-'' ucapan Airin terpotong karena Reza membungkam mulutnya.

''Ssssttt.. jangan berisik! nanti Mama dan Papa dengar! sebaiknya kamu diam! dan dengarkan saja apa yang akan Abang katakan! okee??''

Airin mengangguk. ''Anak pintar!'' serunya lagi, seraya melepaskan tangannya dari mulut Airin.

''Fuih Fuih! Abang makan apaan sih?? kok tangannya bau terasi??'' tanya Airin , ia sesekali mengusap bibirnya yang baru karena tangan Reza .

''Makan belacan busuk!'' jawab Reza.

Airin terkejut. ''Pantas aja bau busuk! Iyuhhh... Abang jorok!'' ujar Airin.

''Biarin! Udah ah! kamu diem! mingkem! jangan banyak tanya! jangan banyak omong! duduk tenang aja disitu!'' seru Reza seraya menunjuk Airin dengan telunjuknya.

Airin mengangguk.

''Maksudmu, Aisyah memang sudah dijodohkan dengan kita berdua sejak masih kecil begitu??'' tanya Fatih.

Reza mengangguk. ''Lebih tepatnya saat Rani masih dalam kandungan Bibi Sarasvati. Istri Paman Alam.'' ucap Reza.

''Berarti aku dan Aisyah, memang sudah ditakdirkan bersama dong kalau begitu??'' tanya Fatih.

Reza mengangguk, ''Begitulah! memang itu yang tertera di dalam nya!'' ujar Reza. Ia melamunkan map itu, tiba-tiba matanya melotot mengingat sesuatu.

''Ada lagi yang ketinggalan!'' ujar sumringah.

''Apa?'' tanya Fatih. Ia heran dengan adiknya, kenapa jadi senang begitu pikirnya. Apa yang tertulis didalam map itu, hingga Reza sangat senang ketika ingin menyampaikan nya.

''Pada baris berikutnya, disitu tertulis jika Papa melahirkan dua keturunan laki-laki. Maka salah satunya akan dinikahkan dengan Aisyahrani. Jika putra pertama tidak mau menerima perjodohan ini, dan menolak menikahi Aisyahrani, maka putra kedua Papa yang akan menggantikannya!'' seru Reza lagi.

Fatih terkejut. Maksudnya, Reza juga punya hak yang sama untuk menjadi suami Rani begitu?? pikirnya.

Fatih meradang. ''Nggak! kamu nggak boleh menikahinya! harus aku! aku yang pertama! Disitu kan tertulis bahwa putra pertama Papa yang menjadi suami Aisyahrani! bukan kamu! Di surat itu kan tertera jika aku menolaknya, sedang aku menerima perjodohan itu! Aku tak mau meolaknya!'' tegas Fatih.

Reza melongo memandang Fatih. Lalu, ia terkekeh-kekeh. Bagaimana mungkin, Abang nya itu akan menikahi putri Paman mereka, sedangkan yang akan dinikahi saja sudah tiada.

Reza terkekeh membayangkan jika Fatih akan menikah dengan putri Paman nya itu. Dengan arwahnya kah?? pikir Reza.

Fatih yang melihat Reza tertawa, jadi heran. ''Mengapa kamu tertawa sih?! Kan yang aku bilang beneran Reza! Aku tak menolak perjodohan itu! Aku menerimanya dengan sepenuh hatiku!!'' seru Fatih lagi.

Reza tergelak. Lucu, pikirnya. Masa' Abang nya yang ganteng ini akan menikah dengan almarhum??

''Hahaha... Abang yakin mau menikah dengan putri Paman Alam??'' tanya Reza.

''Ya,'' tegas Fatih.

''Yakin??'' tanyanya lagi.

''Yakinlah! Kalau nggak yakin, mana mungkin aku menerima perjodohan itu!'' seru Fatih lagi.

''Menikah dengan almarhum begitu??'' ledek Reza. Ia tak tau saja jika yang disebut almarhum itu masih hidup.

''Eh? Apa? Almarhum??'' Fatih terkejut saat Reza mengatakan almarhum.

''Ya, almarhum Abang... siapa lagi kalau bukan putri Paman Alam!'' sahut Reza.

Fatih melongo mendengar nya. Setelah ia sadar jika Reza tidak tahu fakta yang sesungguhnya, Fatih tergelak kencang.

''Buahahaha...'' tawa Fatih menggelegar diruangan itu.

Reza dan Airin jadi bingung melihat Abang mereka tertawa.

''Yang disebut almarhum kan sudah meninggal? Seharusnya Abang bersedih? Ini kenapa jadi ngakak kayak begini?? Ada yang salahkah??'' tanya Reza pada dirinya sendiri yang masih didengar oleh Airin.

Airin masih bingung dengan keadaan sesungguhnya. Namun, ia menangkap sebuah kalimat 'Paman Alam, Aisyahrani dan meninggal' maksudnya apa?

''Mengapa Bang Reza bilang jika Paman Alam menjodohkan mereka berdua dengan Kak Aisyahrani? Kak Ai maksudnya??'' beo nya pada diri sendiri.

''Kau salah Reza! Kau salah Dek! Kamu salah besar! hahaha...'' ujar Fatih, masih dengan tertawa nya.

''Hah? Salah? Maksudnya? Aku salah gitu?? Dimana nya??'' tanya Reza lagi dengan bingung.

''Hooh, Abang kok bilang Bang Reza salah sih?? Di mana salahnya? Bukankah benar, jika putri Paman Alam sudah Al mar hum??'' tanya Airin pada mereka berdua.

Reza mengangguk, sedang Fatih menggeleng.

''Haha.. kamu lupa Dek?? Baru saja kita pulang dari rumah siapa??'' tanya Fatih pada Airin.

''Siapa??'' tanya nya dengan bingung.

''Hadeeeuuhh... kumat nih anak konslet nya! Coba ingat-ingat lagi, baru saja kita pulang dari rumah siapa? Bukannya tadi kamu sangat menyukai nya? Bahkan kamu merestui jika dia yang akan menjadi Kakak ipar mu??'' tanya Fatih lagi.

''Merestui? Kakak ipar?? Maksudnya? Kak Ai??'' gumamnya, tapi masih terdengar oleh Fatih.

Fatih mengangguk. ''Udah nyambung?? Udah ingat kemana arah tujuan omongan kita??'' tanya Fatih lagi.

Airin membulatkan matanya. ''Huaaa... Kak Ai...'' jeritnya lantang.

''Hahaha.....'' Fatih tertawa melihat tingkah adik perempuan nya itu.

Sedangkan Reza memandang mereka cengo. Ia masih bingung. Ada apa? Siapa yang dibicarakan oleh kedua saudara nya ini.

Lama Reza terdiam, sedangkan Fatih dan Airin masih saja tertawa.

''Almarhum?? Beneran bang kalau Kak Ai.. udah meninggal??'' tanya Airin pada Reza. Dan Reza menjawab dengan anggukan kepala nya.

Habis sudah, sakit perut mereka berdua. Fatih dan Airin habis-habisan tertawa. Mereka sangat geli dengan perkataan Reza.

''Kamu yakin Dek??'' tanya Fatih lagi.

''Ya.. yakin lah! begitu yang tertulis dalam surat wasiat itu!'' ketusnya. Ia menjadi kesal, kenapa kedua saudaranya ini menertawakan ucapannya.

''Haha.. Abang salah!'' seru Airin.

''Apanya yang salah? Menyebut orang yang sudah tiada itu kan memang dengan sebutan almarhum??'' tanya nya lagi. Walaupun kesal tapi masih mau menjawab ucapan kedua saudaranya itu.

''Hahaha.. Abang salah! Abang nggak tau yang sebenarnya! Adek aja tadi taunya, saat menemani Abang kerumah kak Ai..!'' serunya lagi.

''Apa sih?? Apanya yang salah?? Dari tadi ngomong nggak jelas! Kalian berdua tuh, yang nggak jelas! Orang anak Paman Alam itu memang udah meninggal kok! Kan sebutannya memang almarhum ??'' ucap Reza. Ia masih saja kesal dengan kedua saudaranya itu.

Fatih yang melihat Reza kesal menyahuti ucapannya itu.

''Putri paman Alam masih hidup!''

Ddddduuuaaarrrr.

💕

TBC

Episodes
1 Talak
2 Aisyahrani
3 Aisyahrani 2
4 Trauma nya kambuh lagi
5 Sarasvati Alamsyah.
6 Sepupu??
7 Menolak
8 Butuh Waktu
9 Nasehat Ibu untuk Rani
10 Masa lalu yang begitu kelam
11 Keluarga Fatih
12 Reza
13 Airin Rustamsyah
14 Dirumah Rani
15 Jawaban Rani
16 Mama dan Papa
17 Cerita Reza
18 Di jodohkan sejak kecil?
19 Shock
20 Dirumah Rani
21 Menikah dengan sepupu
22 Mertua
23 Mengamuk
24 Kebenaran dianggap kebohongan
25 Kenapa?
26 Ditikung Abang sendiri
27 Maafkan Abang, Dek..
28 Gagal
29 Tak sempurna
30 Makan malam
31 Bude alias Mama mertua
32 Liontin Berharga Untukmu dan Untukku.
33 Kepergian Reza
34 Foto profil
35 Ke pasar
36 Kemarahan Fatih
37 Rani Pergi
38 Diceraikan??
39 Sabar dan Tegar
40 Rahasia tersembunyi
41 Makam asli Ayah Alam
42 Cibiran tetangga
43 Kembali nya Reza
44 Mengabaikan
45 Marah
46 Menikah??
47 Mengamuk lagi??
48 Rani di kota Medan
49 Komplek Griya M
50 Tetangga baru
51 Makam ayah Alam
52 Rapuh
53 Liontin lagi
54 Penjelasan Reza
55 Bukti
56 Surat wasiat
57 Surat untuk Rani dan Reza.
58 Keputusan
59 Kabur
60 Istri Gilang
61 Pesan Rindu
62 Marah dan kecewa
63 Terpaksa
64 Karinita Bramantyo
65 Berbagi cerita dengan Gilang
66 Paket
67 Terpuruk
68 Kedatangan Paman Ali
69 Nasihat Alisa.
70 Ke rumah sakit
71 Sadar dari koma
72 Kedatangan Fatih
73 Memaafkan
74 Sah secara hukum tapi tidak sah secara agama
75 Mengalah untuk mendapatkan
76 Pelipur lara
77 Hidup Mandiri tanpa nya
78 Pertemuan pertama setelah sekian lama
79 Sesak
80 Pergi Dari hidupku!
81 Tidak mau!
82 Menyusul nya
83 Kembali ke Bogor
84 Meledak
85 Di bohongi
86 Bukan Pembawa Sial
87 Tuduhan tak berdasar
88 Teror
89 Teror 2
90 Dalang teror
91 Kembalinya Rani
92 Balas Dendam
93 Tak ada siapapun disini!
94 Diculik
95 Di sekap
96 Di sekap 2
97 Tertawa diatas penderitaan orang lain
98 Di pancing
99 Rekaman
100 Dapat!
101 Kesalahan dimasa lalu
102 Di buru sampai mati.
103 Jatuh ke dasar tebing
104 Tertembak
105 Keluar dari hutan
106 Masuk penjara
107 Pulang ke Medan
108 Undangan pernikahan
109 Pernikahan Rani dan Reza
110 Resepsi pernikahan Rani dan Reza.
111 Duda vs Janda
112 Bidadari surgaku
113 Janda kembang
114 Extrapart 1
115 Extrapart 2
116 Extrapart 3
117 Extrapart 6
118 Extrapart 7
119 Extrapart End
120 Pengumuman Novel baru udah rilis
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Talak
2
Aisyahrani
3
Aisyahrani 2
4
Trauma nya kambuh lagi
5
Sarasvati Alamsyah.
6
Sepupu??
7
Menolak
8
Butuh Waktu
9
Nasehat Ibu untuk Rani
10
Masa lalu yang begitu kelam
11
Keluarga Fatih
12
Reza
13
Airin Rustamsyah
14
Dirumah Rani
15
Jawaban Rani
16
Mama dan Papa
17
Cerita Reza
18
Di jodohkan sejak kecil?
19
Shock
20
Dirumah Rani
21
Menikah dengan sepupu
22
Mertua
23
Mengamuk
24
Kebenaran dianggap kebohongan
25
Kenapa?
26
Ditikung Abang sendiri
27
Maafkan Abang, Dek..
28
Gagal
29
Tak sempurna
30
Makan malam
31
Bude alias Mama mertua
32
Liontin Berharga Untukmu dan Untukku.
33
Kepergian Reza
34
Foto profil
35
Ke pasar
36
Kemarahan Fatih
37
Rani Pergi
38
Diceraikan??
39
Sabar dan Tegar
40
Rahasia tersembunyi
41
Makam asli Ayah Alam
42
Cibiran tetangga
43
Kembali nya Reza
44
Mengabaikan
45
Marah
46
Menikah??
47
Mengamuk lagi??
48
Rani di kota Medan
49
Komplek Griya M
50
Tetangga baru
51
Makam ayah Alam
52
Rapuh
53
Liontin lagi
54
Penjelasan Reza
55
Bukti
56
Surat wasiat
57
Surat untuk Rani dan Reza.
58
Keputusan
59
Kabur
60
Istri Gilang
61
Pesan Rindu
62
Marah dan kecewa
63
Terpaksa
64
Karinita Bramantyo
65
Berbagi cerita dengan Gilang
66
Paket
67
Terpuruk
68
Kedatangan Paman Ali
69
Nasihat Alisa.
70
Ke rumah sakit
71
Sadar dari koma
72
Kedatangan Fatih
73
Memaafkan
74
Sah secara hukum tapi tidak sah secara agama
75
Mengalah untuk mendapatkan
76
Pelipur lara
77
Hidup Mandiri tanpa nya
78
Pertemuan pertama setelah sekian lama
79
Sesak
80
Pergi Dari hidupku!
81
Tidak mau!
82
Menyusul nya
83
Kembali ke Bogor
84
Meledak
85
Di bohongi
86
Bukan Pembawa Sial
87
Tuduhan tak berdasar
88
Teror
89
Teror 2
90
Dalang teror
91
Kembalinya Rani
92
Balas Dendam
93
Tak ada siapapun disini!
94
Diculik
95
Di sekap
96
Di sekap 2
97
Tertawa diatas penderitaan orang lain
98
Di pancing
99
Rekaman
100
Dapat!
101
Kesalahan dimasa lalu
102
Di buru sampai mati.
103
Jatuh ke dasar tebing
104
Tertembak
105
Keluar dari hutan
106
Masuk penjara
107
Pulang ke Medan
108
Undangan pernikahan
109
Pernikahan Rani dan Reza
110
Resepsi pernikahan Rani dan Reza.
111
Duda vs Janda
112
Bidadari surgaku
113
Janda kembang
114
Extrapart 1
115
Extrapart 2
116
Extrapart 3
117
Extrapart 6
118
Extrapart 7
119
Extrapart End
120
Pengumuman Novel baru udah rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!