Aisyahrani

Gadis manis nan lembut itu masih terisak didalam kamarnya. Tangannya terus bergerak memasukkan baju kedalam tas ransel kumuh miliknya. Tas peninggalan ayahnya, sebelum ia pergi dan tak pernah kembali lagi.

Gadis itu sesekali terdengar mengumpat. Hatinya begitu sakit mendengar hinaan dari suaminya. Suami yang baru dua hari ini menikahinya.

Andai ia bisa memilih, ia tak mau menikah dengan pemuda itu. Tapi semua sudah terjadi. Inilah yang harus dijalani dimasa depan.

Status janda yang tersemat dinama nya akan ia bawa kemana pun ia pergi.

Gadis itu termenung memikirkan nasibnya dan juga ibunya. Ia merenungkan dua hari kemarin sebelum ia menerima lamaran pemuda itu. Ia terisak mengenangnya.

Flashback

'' Assalamualaikum Mbak.. Rani.. kalian ada didalam kan?? ini Bude!'' ucapnya dibalik pintu yang masih tertutup.

Seorang gadis berjalan terburu-buru sambil mengelap tangannya asal, ia berlari kedepan dan menjawab salam.

'' Wa'alaikum salam..'' sahutnya, seraya membuka pintu dengan lebar. Ia mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

Terlihat disana Bude Risma sedang tersenyum lembut padanya. '' Apa kabar Nak.. kamu sehat? Ibu mu mana??'' tanya nya dengan wajah heran. Ia menerima uluran tangan gadis itu untuk disalaminya.

'' Bude Risma... Alhamdulillah aku sehat! Ibu ada dikamar mandi lagi aku mandiin. Ayo Bude masuk! silahkan duduk. Aku kebelakang dulu ya mau beresin Ibu.'' imbuhnya, seraya berlalu meninggalkan bude disana yang duduk lesehan dikarpet.

'' Ya.'' sahutnya.

Beberapa menit kemudian, gadis itu keluar dengan membawa ibunya yang sudah bersih dan wangi. Walau sesekali ia mengoceh tidak jelas. Itu tak membuatnya jenuh dalam mengurus ibunya.

'' Sini Bude bantuin, kamu ambil baju ibu kamu, Bude yang mengelap seluruh tubuhnya.''

'' Iya Bude..'' sahutnya seraya berlalu meninggalkan Bude Risma yang mengurus ibunya.

Bude Risma begitu telaten mengurus adiknya itu. Ia tak marah dan tak juga merasa bosan karena mengurusi adiknya yang kena gangguan jiwa.

Gadis itu keluar dan membawa sepasang baju untuk dipakaikan kepada ibunya. Bude mengambil baju itu dan memakaikan nya dengan penuh perhatian. Walau sesekali adiknya itu memberontak tak mau dipakaikan baju olehnya, tapi ia tetap memakaikannya.

Setelah urusannya selesai dengan adiknya, kini giliran ia ingin berbicara pada ponakannya itu.

'' Rani! ada yang ingin Bude sampaikan padamu. Sini dulu duduk, biarkan ibumu duduk disitu. Ia tak akan kemana-mana.'' imbuhnya, membuat Rani mengangguk dan berpindah duduk di dekat budenya.

'' Ada apa Bude? Apakah ada hal penting??'' tanya nya.

Bude Risma mengangguk.'' Ya, ini menyangkut kehidupan mu setelah ini. Bude hanya minta, apapun yang akan Bude katakan kamu harus memikirkan nya matang-matang.'' imbuhnya lagi, seraya menatap dalam ponakannya itu.

Rani menatap Bude nya heran.'' Memangnya ada apa sih Bude? Kok kesannya Bude kayak berat gitu ngucapin nya. Masalah kehidupan ku?? Memang ada apa sih Bude? Jangan buat aku bingung atuh..'' imbuhnya, membuat Bude Risma tersenyum dan mengusap lembut kepala nya yang tertutup hijab.

'' Kamu anak baik Rani, Bude harap apa yang Bude katakan ini bisa kamu cerna dengan baik ya??'' imbuhnya, ia menatap manik mata hitam Rani dalam. Rasanya tak tega untuk mengatakannya, tapi ini memang harus. Rani terus saja menatapnya. Bude Risma menghela nafas nya. '' Ada seseorang yang ingin datang menemui mu, ia ingin melamar mu menjadi istrinya. Tadi malam ia datang bersama ibunya kerumah Bude untuk bertanya tentang mu. Bude lihat kamu sudah dewasa, kamu berhak memilih pasangan hidupmu kelak. Ini kesempatan bagus, jadi jangan disia siakan. Kamu tau kan pandangan orang terhadap keluarga kita? Semenjak ibumu seperti itu, keluarga kita sering dicemooh oleh orang. Bude takut kamu akan jadi perawan tua jika tidak segera menikah. Maka dari itu semalam Bude menerima pinangan pemuda itu untuk menjadikanmu istrinya! Bude harap kamu bersedia ya??'' pintanya dengan harap.

Rani mematung. Ia terdiam tidak tau harus menjawab apa. Bingung. Itulah yang ia rasakan.

Satu sisi ada ibunya yang harus ia urus dan rawat. Satu sisi lagi Bude Risma yang begitu baik selama ini padanya.

Lama ia terdiam, ia terkejut ketika Bude menepuk bahunya.'' Bagaimana sayang? apakah kamu bersedia menerima lamaran itu??'' tanya bude Risma.

Rani menghela nafasnya. '' Baiklah, jika itu yang Bude inginkan! Tapi biarkan aku mengenal pemuda itu terlebih dahulu. Kapan mereka datang kesini Bude??'' tanya nya.

Bude Risma tersenyum.'' Siang ini! makanya Bude sekarang ada disini, untuk membantu mu menyiapkan sesuatu yang perlu untuk disiapkan sebelum kedatangan mereka.'' ujarnya, membuat Rani membulatkan matanya.

'' Siang ini Bude?? Nggak salah Bude?? Secepat itukah?? Aku belum siap siap Bude.. ini lagi belum masak.'' ucapnya panik.

Bude Risma tertawa.'' Kamu tenang saja sayang, Bude udah siapkan semuanya kok. Tuh udah Bude taruh diatas meja!'' tunjuknya, membuat Rani lega. Ia pikir, Bude belum menyiapkan semuanya.

'' Baiklah Bude, ayo kita bersiap!.'' ujarnya sambil tersenyum.

***

Siang harinya tiba.

Rani mendengar suara motor diluar rumahnya. Ia jadi penasaran, apakah itu tamu yang akan bertamu kerumah nya. Rani mengintipnya dari jendela.

Terlihat seorang pemuda memakai kemeja kotak-kotak, celana jeans warna biru serta topi yang menutup kepalanya. Dan juga Rani melihat, seorang ibu paruh baya, berdiri disamping pemuda itu.

Pemuda itu berbalik dan merangkul tangan ibunya, ia membawanya kedepan pintu. Rani yang melihat mereka datang segera bersiap.

Tok tok tok

'' Assalamualaikum..'' pemuda itu mengucapkan salam.

Terdengarlah suara sahutan dari dalam.'' Wa'alaikum salam..'' Bude Risma membuka pintu lebar lebar untuk tamunya.

'' Mari.. silahkan masuk! sebentar ya saya panggilkan Rani dahulu." imbuhnya seraya berlalu dari sana menuju kedapur untuk memanggil Rani.

Sesampainya disana Rani sudah siap dengan minuman ditangan nya yang di taruh diatas nampan.

"Kamu sudah siap Nak??" tanyanya.

Rani tersenyum dan mengangguk." Siap Bude!" imbuhnya mantap.

Mereka segera berlalu keluar. Sesampainya disana ia melihat pemuda yang tadi dilihatnya ada disana duduk lesehan bersama ibunya.

Pemuda itu tersenyum menatap Rani. Dan dibalas senyum oleh Rani.

" Perkenalkan ini yang namanya Aisyahrani, putri tunggal adik saya. Seperti yang kalian dengar jikalau ibunya benar mengalami gangguan jiwa." imbuhnya lirih diujung kalimat.

Pemuda itu mengangguk." Ya saya tahu, jika ini adalah Aisyah. Gadis kecil yang dulu pernah saya lihat ketika ia terpeleset masuk parit. Ternyata ia sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik ya?" pujinya, membuat sang empu tersipu malu.

" Ya, inilah gadis yang pernah kamu tolong dulu saat ia kecelakaan. Sekarang sudah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik!" puji Bude Risma.

Rani tersipu lagi. Tapi tidak untuk seseorang disana, wajahnya datar tanpa ekspresi. Tidak menunjukkan ketertarikan nya pada gadis sederhana itu. Jika bukan karena putranya, ia malas untuk berkunjung ke rumah orang gila. Pikir nya.

'Apanya yang cantik? cantik dari mana? lebih cantikan calon aku si Nita! ini mah, nggak ada apa-apa nya! hanya seonggok sampah yang rela dikutip oleh putraku! jika bukan karena Fatih menginginkan gadis ini, maka aku tidak akan Sudi berbesan dengan ibunya yang gila itu!' bisiknya dalam hati.

Rani malu malu menatap pemuda itu, Bude Risma paham. Karena ia juga pernah muda.

Saat Rani ingin memberikan secangkir teh pada Fatih, Rani kaget mendengar ibunya memanggil namanya lengkap dengan Bin nya.

'' Aisyahrani binti Muhammad Alamsyah!!''

Deg!

💕

TBC

Terpopuler

Comments

Meyda Fazilla Ashanum

Meyda Fazilla Ashanum

lanjut Thor

2023-02-05

1

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Mirip nama adik Syahrini.

2022-05-29

2

lihat semua
Episodes
1 Talak
2 Aisyahrani
3 Aisyahrani 2
4 Trauma nya kambuh lagi
5 Sarasvati Alamsyah.
6 Sepupu??
7 Menolak
8 Butuh Waktu
9 Nasehat Ibu untuk Rani
10 Masa lalu yang begitu kelam
11 Keluarga Fatih
12 Reza
13 Airin Rustamsyah
14 Dirumah Rani
15 Jawaban Rani
16 Mama dan Papa
17 Cerita Reza
18 Di jodohkan sejak kecil?
19 Shock
20 Dirumah Rani
21 Menikah dengan sepupu
22 Mertua
23 Mengamuk
24 Kebenaran dianggap kebohongan
25 Kenapa?
26 Ditikung Abang sendiri
27 Maafkan Abang, Dek..
28 Gagal
29 Tak sempurna
30 Makan malam
31 Bude alias Mama mertua
32 Liontin Berharga Untukmu dan Untukku.
33 Kepergian Reza
34 Foto profil
35 Ke pasar
36 Kemarahan Fatih
37 Rani Pergi
38 Diceraikan??
39 Sabar dan Tegar
40 Rahasia tersembunyi
41 Makam asli Ayah Alam
42 Cibiran tetangga
43 Kembali nya Reza
44 Mengabaikan
45 Marah
46 Menikah??
47 Mengamuk lagi??
48 Rani di kota Medan
49 Komplek Griya M
50 Tetangga baru
51 Makam ayah Alam
52 Rapuh
53 Liontin lagi
54 Penjelasan Reza
55 Bukti
56 Surat wasiat
57 Surat untuk Rani dan Reza.
58 Keputusan
59 Kabur
60 Istri Gilang
61 Pesan Rindu
62 Marah dan kecewa
63 Terpaksa
64 Karinita Bramantyo
65 Berbagi cerita dengan Gilang
66 Paket
67 Terpuruk
68 Kedatangan Paman Ali
69 Nasihat Alisa.
70 Ke rumah sakit
71 Sadar dari koma
72 Kedatangan Fatih
73 Memaafkan
74 Sah secara hukum tapi tidak sah secara agama
75 Mengalah untuk mendapatkan
76 Pelipur lara
77 Hidup Mandiri tanpa nya
78 Pertemuan pertama setelah sekian lama
79 Sesak
80 Pergi Dari hidupku!
81 Tidak mau!
82 Menyusul nya
83 Kembali ke Bogor
84 Meledak
85 Di bohongi
86 Bukan Pembawa Sial
87 Tuduhan tak berdasar
88 Teror
89 Teror 2
90 Dalang teror
91 Kembalinya Rani
92 Balas Dendam
93 Tak ada siapapun disini!
94 Diculik
95 Di sekap
96 Di sekap 2
97 Tertawa diatas penderitaan orang lain
98 Di pancing
99 Rekaman
100 Dapat!
101 Kesalahan dimasa lalu
102 Di buru sampai mati.
103 Jatuh ke dasar tebing
104 Tertembak
105 Keluar dari hutan
106 Masuk penjara
107 Pulang ke Medan
108 Undangan pernikahan
109 Pernikahan Rani dan Reza
110 Resepsi pernikahan Rani dan Reza.
111 Duda vs Janda
112 Bidadari surgaku
113 Janda kembang
114 Extrapart 1
115 Extrapart 2
116 Extrapart 3
117 Extrapart 6
118 Extrapart 7
119 Extrapart End
120 Pengumuman Novel baru udah rilis
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Talak
2
Aisyahrani
3
Aisyahrani 2
4
Trauma nya kambuh lagi
5
Sarasvati Alamsyah.
6
Sepupu??
7
Menolak
8
Butuh Waktu
9
Nasehat Ibu untuk Rani
10
Masa lalu yang begitu kelam
11
Keluarga Fatih
12
Reza
13
Airin Rustamsyah
14
Dirumah Rani
15
Jawaban Rani
16
Mama dan Papa
17
Cerita Reza
18
Di jodohkan sejak kecil?
19
Shock
20
Dirumah Rani
21
Menikah dengan sepupu
22
Mertua
23
Mengamuk
24
Kebenaran dianggap kebohongan
25
Kenapa?
26
Ditikung Abang sendiri
27
Maafkan Abang, Dek..
28
Gagal
29
Tak sempurna
30
Makan malam
31
Bude alias Mama mertua
32
Liontin Berharga Untukmu dan Untukku.
33
Kepergian Reza
34
Foto profil
35
Ke pasar
36
Kemarahan Fatih
37
Rani Pergi
38
Diceraikan??
39
Sabar dan Tegar
40
Rahasia tersembunyi
41
Makam asli Ayah Alam
42
Cibiran tetangga
43
Kembali nya Reza
44
Mengabaikan
45
Marah
46
Menikah??
47
Mengamuk lagi??
48
Rani di kota Medan
49
Komplek Griya M
50
Tetangga baru
51
Makam ayah Alam
52
Rapuh
53
Liontin lagi
54
Penjelasan Reza
55
Bukti
56
Surat wasiat
57
Surat untuk Rani dan Reza.
58
Keputusan
59
Kabur
60
Istri Gilang
61
Pesan Rindu
62
Marah dan kecewa
63
Terpaksa
64
Karinita Bramantyo
65
Berbagi cerita dengan Gilang
66
Paket
67
Terpuruk
68
Kedatangan Paman Ali
69
Nasihat Alisa.
70
Ke rumah sakit
71
Sadar dari koma
72
Kedatangan Fatih
73
Memaafkan
74
Sah secara hukum tapi tidak sah secara agama
75
Mengalah untuk mendapatkan
76
Pelipur lara
77
Hidup Mandiri tanpa nya
78
Pertemuan pertama setelah sekian lama
79
Sesak
80
Pergi Dari hidupku!
81
Tidak mau!
82
Menyusul nya
83
Kembali ke Bogor
84
Meledak
85
Di bohongi
86
Bukan Pembawa Sial
87
Tuduhan tak berdasar
88
Teror
89
Teror 2
90
Dalang teror
91
Kembalinya Rani
92
Balas Dendam
93
Tak ada siapapun disini!
94
Diculik
95
Di sekap
96
Di sekap 2
97
Tertawa diatas penderitaan orang lain
98
Di pancing
99
Rekaman
100
Dapat!
101
Kesalahan dimasa lalu
102
Di buru sampai mati.
103
Jatuh ke dasar tebing
104
Tertembak
105
Keluar dari hutan
106
Masuk penjara
107
Pulang ke Medan
108
Undangan pernikahan
109
Pernikahan Rani dan Reza
110
Resepsi pernikahan Rani dan Reza.
111
Duda vs Janda
112
Bidadari surgaku
113
Janda kembang
114
Extrapart 1
115
Extrapart 2
116
Extrapart 3
117
Extrapart 6
118
Extrapart 7
119
Extrapart End
120
Pengumuman Novel baru udah rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!