TUMIS BUNCIS

Berdiri terlalu lama didepan pintu masuk ruangan Devan hanya akan menarik perhatian orang. Jadi, mau tak mau, Mila mengetuk pintu ruangan itu. Baru beberapa kali ketukan, sudah terdengar sahutan dari dalam.

"Masuk."

Mila menghela nafas lalu menarik handle pintu. Senyuman Devan langsung menyambutnya. Membuat ketegangannya sedikit menguar.

"Saya sudah nunggu kamu daritadi. Lihat itu," Devan menunjuk kearah jam dinding. "Jam makan siang sudah lewar 5 menit. Kamu sudah membuat cacing diperut saya harus menunggu untuk dapat jatah." Guraunya sambil menyeringai kecil.

"Maaf Pak." Jawab Mila sambil menunduk. Dia lalu meletakkan keresek putih berisi kotak makan diatas meja Devan. Tapi saat Devan mengulurkan tangan ingin meraihnya. Mila mengambil kembali bekal tersebut. Membuat Devan seketika mengerutkan kening.

"Kok diambil lagi?"

Mila tersenyum absurd menyadari tindakan bodohnya barusan. Lalu dia meletakkan kembali bekal tersebut diatas meja sambil berkata.

"Ini hanya makanan biasa pak. Takutnya, tak sesuai selera bapak."

Devan tersenyuman sambil meraih bekal tersebut

"Emang ada makanan luar biasa? Yang gimana tuh?" Tanyanya sambil mengeluarkan kotak makan dari kantong keresek.

"Yang ada taburan emasnya, atau berlian? Atau jangan jangan batu kerikil? Seperti itu makanan luar biasa?" Guraunya sambil menatap Mila. Tapi yang ditatap malah salting.

"Saya manusia biasa, jadi makannya yang biasa aja, nasi sama lauk."

"Bukan seperti itu maksud saya Pak. Tapi masakan ala ka_"

Mila tak melanjutkan jadi kata katanya melihat Devan menatap sendu makan siang darinya.

"A, ada apa pak? Bapak gak suka ayam? atau tem_"

"Hem......kelihatannya enak nih." Potong Devan. "Saya suka semua jenis makanan, asalkan halal." Sebersit senyum muncul dari wajah yang tadinya sendu itu. Didalam kotak makan warna ungu, terdapat ayam goreng, tempe bacem, dan oseng buncis.

"Saya sangat rindu masakan rumahan. Terutama masakan khas indonesia seperti ini. Terimakasih ya Mil. Maaf sudah merepotkanmu." Ujar Devan seraya tersenyum pada Mila. Tapi Mila merasa, ada yang berbeda dari senyuman itu. Terlibat ada kesedihan disana.

"Kalau begitu, saya permisi dulu pak." Pamit Mila sambil menunduk.

"Sekali lagi, terimakasih."

"Sama sama."

Mila akhirnya bisa bernafas lega. Dia berbalik badan dan segera keluar dari ruangan Devan.

"Ngapain lo keruangan Pak Devan?"

Baru saja keluar dari ruangan Devan, Mila langsung disambut dengan pertanyaan sinis dan tatapan tak suka dari Siska, sekretaris Devan. Wanita itu berdiri didekat pintu dengan kedua tangan dilipat didepan.

"Ya kerjalah mbak. Disini tuh, saya office girl. Emang ada yang salah jika saya masuk ke ruangan Pak Devan?"

Siska mendengus lalu pergi. Membuat Mila seketika geleng geleng. Entah kenapa, banyak sekali yang tak suka padanya dikantor. Terutama para staf perempuan yang masih single. Padahal dia selalu berusaha berbuat baik pada semua orang disini.

...*****...

Devan menatap makanan yang ada didepannya. Matanya berkaca kaca melihat tumis buncis. Dan saat dia memasukkan sepotong buncis ke dalam mulut, air mata yang sejak tadi coba dia tahan, akhirnya meleleh.

"Jangan dihina ya kalau gak enak. Ini pertama kalinya aku belajar masak." Ujar Alina yang tampak tak percaya diri dengan hasil masakannya.

"Kalau mau maju, harus mau dikritik." Sahut Devan.

"Huft." Alina membuang nafas kasar. "Boleh ngritik, tapi jangan pedes pedes kayak netijen. Entar yang ada akunya malah down."

Devan tertawa mendengarnya.

"Apa menurut kamu, aku jenis yang seperti itu?"

Alina menggeleng cepat. Dia sangat mengenal Devan. Pria santun yang selalu bertutur kata lembut dan penyabar. Pria yang mampu membuatnya terpikat karena kerendahan hatinya.

Devan mulai mencicipi makanan Alina. Tapi baru sesendok, wajahnya mendadak berubah aneh.

"Gak enak ya?"

"Bukan tidak enak, tapi belum enak. Aku yakin, jika kamu terus belajar, lama lama akan enak. Semua butuh proses, gak ada yang instan. Dan aku akan selalu ada untuk mencicipi masakanmu hingga suatu saat nanti terasa enak."

Oh...Mata Alina berkaca kaca. Dia terharu mendengar ucapan sang suami. Devan memang selalu bisa membuatnya jatuh cinta lagi dan lagi dengan sifatnya yang sangat luar biasa. Pria yang tak pernah menuntutnya menjadi sempurna, tapi selalu mendukungnya untuk menjadi lebih baik.

"Bukankah istriku yang cantik ini sangat mahir dalam akuntansi. Jadi aku yakin kalau kamu bisa menghitung berapa bumbu yang dibutuhkan agar masakan terasa enak."

"Dev....." Alina memutar kedua bola matanya. Bisa bisanya Devan menyamakan memasak dengan akuntansi.

Devan menarik Alina agar duduk dipangkuannya. Dia lalu mengambil sesendok dan menyuapinya.

"Kamu harus merasakannya agar tahu dimana kekurangannya. Biar besok besok lagi, kamu tak mengulangi kesalahan yang sama."

Alina mengunyah makanan hasil jerih payahnya didapur. Tadi sebenarnya dia sudah mencicipi. Terasa kasinan, terus dia tambah gula. Tapi mendadak kemanisan, lalu dia tambah penyedap. Sampai pada akhirnya, dia bingung sendiri karena rasanya yang absurd. Tapi karena sudah janji akan membuatkan makan siang untuk Devan, dia terpaksa membawa makanan yang gak jelas itu. Yang penting, masih bisa dikonsumsi, setidaknya, itu menurutnya sendiri.

Saat dia mencicipi telur mata sapi, dia langsung teringat sesuatu.

"Kamu belum memberinya garam, jadi rasanya hambar."

Alina terkekeh sambil mengangguk. Segitu bodohnya dia sampai telur mata sapi saja terasa hambar.

Devan teringat momen pertama Alina membawakan makan siang ke kantor. Dimana masakan pertama yang dibuat wanita itu adalah tumis buncis dan telur mata sapi.

Wanita cantik yang sejak kecil hidup dengan kemewahan itu, rela belajar masak demi dirinya. Rela kukunya patah karena teriris saat dia memasak.

"Kenapa kamu ninggalin aku bahkan sebelum masakanmu enak. Aku kangen kamu sayang." Gumam Devan sambil mengelap air matanya.

Devan kembali memakan makan siang dari Mila. Rasanya memang biasa saja. Tapi masakan rumahan seperti ini yang dia rindukan selama diluar negeri.

Terpopuler

Comments

Jong Nyuk Tjen

Jong Nyuk Tjen

mending mila am devan aja yg baik hatiny n bs menghargai org walaupun mila cuma seorg og

2024-03-29

2

harmawati fathindy

harmawati fathindy

ya Allah 😭

2024-03-14

1

Amalia Khaer

Amalia Khaer

ya Allah. nyesek bener dah 💔💔

2023-10-23

0

lihat semua
Episodes
1 SANDAL JEPIT
2 KABAR BURUNG
3 AWAL BERTEMU
4 TAWARAN
5 BAPAK
6 DEAL
7 HARUSNYA AKU
8 TELAT
9 MEETING ROOM
10 SUKA
11 SI PENOLONG
12 SAAT DIHATINYA ADA YANG LAIN
13 TAK PEKA
14 PINK
15 TEBAKAN
16 UANG TAMBAHAN
17 TUMIS BUNCIS
18 DUDA
19 PASAR
20 CANTIK
21 HAPPY MONDAY
22 CEMBURU YAAA????
23 KEJUTAN
24 SAKIT
25 HARTA KARUN
26 SAAT JAUH
27 CINTAI DIRI SENDIRI
28 KANGEN MAMA
29 GAUN
30 SISA YANG MASIH TERTINGGAL
31 SENJA
32 GAK BERHAK
33 LIHAT SAJA NANTI
34 RAGU
35 CALON MAMANYA PINK
36 CINDERELLA
37 GERIMIS SYAHDU
38 DRAMA JAS
39 SAKIT
40 SAKIT 2
41 DIKIRA SUAMI
42 DIMANA KAMU MIL?
43 MITOS IBU TIRI
44 DISITUASI YANG RUMIT
45 KUCING KUCINGAN
46 TANPA JEJAK
47 JALAN JALAN
48 KEPERGOK
49 AKU MENCINTAIMU
50 AKU TAK SEKUAT ITU
51 HILANG
52 PULANG KAMPUNG
53 PULANG KAMPUNG 2
54 KEDATANGAN MENANTU
55 BUKTI
56 JANJI ELGAR
57 LEPASKAN
58 AYO BAHAGIA BERSAMAKU
59 BERSAMAMU
60 PROYEK BARU
61 MEMINTA RESTU
62 MINTA RESTU 2
63 NIIGHTMARE
64 MENCEKAM
65 MENCEKAM 2
66 CINTAKU TAKKAN BERUBAH
67 MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA
68 TANTENYA PINK
69 MENCURIGAI SESEORANG
70 KEJUTAN
71 I'M YOURS
72 PAPA
73 BERDUKA
74 BERDUKA 2
75 TANDA TANYA
76 AYO KITA BERPISAH
77 BUKAN PILIHAN YANG MUDAH
78 PERMINTAAN MAAF
79 TERAKHIR KALINYA
80 TITIPAN
81 HATIKU BERSAMAMU
82 Promo novel baru
83 DIA MANTAN SUAMIKU ( Dia suamiku S2 )
Episodes

Updated 83 Episodes

1
SANDAL JEPIT
2
KABAR BURUNG
3
AWAL BERTEMU
4
TAWARAN
5
BAPAK
6
DEAL
7
HARUSNYA AKU
8
TELAT
9
MEETING ROOM
10
SUKA
11
SI PENOLONG
12
SAAT DIHATINYA ADA YANG LAIN
13
TAK PEKA
14
PINK
15
TEBAKAN
16
UANG TAMBAHAN
17
TUMIS BUNCIS
18
DUDA
19
PASAR
20
CANTIK
21
HAPPY MONDAY
22
CEMBURU YAAA????
23
KEJUTAN
24
SAKIT
25
HARTA KARUN
26
SAAT JAUH
27
CINTAI DIRI SENDIRI
28
KANGEN MAMA
29
GAUN
30
SISA YANG MASIH TERTINGGAL
31
SENJA
32
GAK BERHAK
33
LIHAT SAJA NANTI
34
RAGU
35
CALON MAMANYA PINK
36
CINDERELLA
37
GERIMIS SYAHDU
38
DRAMA JAS
39
SAKIT
40
SAKIT 2
41
DIKIRA SUAMI
42
DIMANA KAMU MIL?
43
MITOS IBU TIRI
44
DISITUASI YANG RUMIT
45
KUCING KUCINGAN
46
TANPA JEJAK
47
JALAN JALAN
48
KEPERGOK
49
AKU MENCINTAIMU
50
AKU TAK SEKUAT ITU
51
HILANG
52
PULANG KAMPUNG
53
PULANG KAMPUNG 2
54
KEDATANGAN MENANTU
55
BUKTI
56
JANJI ELGAR
57
LEPASKAN
58
AYO BAHAGIA BERSAMAKU
59
BERSAMAMU
60
PROYEK BARU
61
MEMINTA RESTU
62
MINTA RESTU 2
63
NIIGHTMARE
64
MENCEKAM
65
MENCEKAM 2
66
CINTAKU TAKKAN BERUBAH
67
MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA
68
TANTENYA PINK
69
MENCURIGAI SESEORANG
70
KEJUTAN
71
I'M YOURS
72
PAPA
73
BERDUKA
74
BERDUKA 2
75
TANDA TANYA
76
AYO KITA BERPISAH
77
BUKAN PILIHAN YANG MUDAH
78
PERMINTAAN MAAF
79
TERAKHIR KALINYA
80
TITIPAN
81
HATIKU BERSAMAMU
82
Promo novel baru
83
DIA MANTAN SUAMIKU ( Dia suamiku S2 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!