BAPAK

Elgar yang emosi berkendara dengan kecepatan tinggi. Dia berteriak teriak sambil memukul stir untuk melampiaskan kekesalannnya. Seumur hidup, belum pernah dia ditolak wanita. Dan yang lebih parah, yang menolaknya kali ini hanyalah seorang office girl.

TIN TIN TIN

Elgar tak henti hentinya menekan klakson lalu menyalip kendaraan didepannya. Beberapa pengemudi yang kesal meneriaki dan mengumpatnya. Tapi jelas dia tak mendengar sama sekali.

"Dasar gadis sialan, gadis tak tau diuntung. Lo bakal nyesel karena nolak gue. Lo bakal ngemis ngemis ke gue setelah ini. Gue pastikan itu. Dasar og sialan." Elgar terus terusan menyumpahi dan memaki Mila.

Elgar melihat ponselnya menyala, ada nama Salsa disana. Bukannya menjawab panggilan dari Salsa, dia justru langsung mematikan ponselnya.

"Semua ini gara gara lo tahu gak? Kalau aja lo gak ninggalin gue ke luar negeri, gue gak bakalan kayak gini."

Salsa yang tak tahu menahu jadi ikut ikutan kena umpatannya.

Elgar pikir malam ini akan bersenang senang. Menyalurkan hasratnya yang sudah lama tak tersalur. Tapi semua ternyata tak seperti bayangannya.

Elgar bukan tipe pria yang mau jajan sembarangan. Salah satu temannya meninggal karena HIV aids, membuat Elgar takut untuk bergonta ganti pasangan. Selama ini, dia hanya melakukan bersama Salsa.

Ditempat lain, Mila tak kalah kesalnya dengan Elgar. Dia kesal pada diri sendiri yang telah berharap lebih Elgar bisa membantunya. Selain itu, dia juga kecewa mengetahui seperti apa sisi lain Elgar. Pria yang selama ini dia kagumi, pria yang tampak berwibawa dan berintelektual tinggi, ternyata tak lebih dari seorang berengsek berotak mesum.

"Dasar pria berengsek. Muka saja yang ganteng, moralnya nol. Dia pikir semua wanita bisa dibeli? dasar bajingan. Dasar omes." Maki Mila sambil menendangi kerikil yang ada ditepi jalan.

Mila tak mempedulikan tatapan aneh dari para pengguna jalan. Dia terus saja mengumpati orang yang sudah hilang entah kemana itu. Dia benar benar kesal saat ini.

Setelah lelah mengumpat, Mila duduk dipinggir trotoar. Membenamkan wajahnya di kedua lutut yang ditekuk lalu menangis. Bisa bisanya dia jatuh cinta pada pria berengsek seperti Elgar. Dan yang membuatnya makin ngenes. Hari ini dia kehilangan banyak uang gara gara pria itu. Tadi siang harus membayar laundry dan sekarang harus memesan ojol. Padahal harusnya dia bisa jalan kaki dari dari kantor ke kos. Harusnya, uang itu bisa dia tabung, bukan malah terbuang sia sia seperti ini.

"Neng Mila."

Mila mendongak saat mendengar seseorang memanggil namanya.

"Neng Mila kan? yang pesen ojol?" Tanya seorang bapak bapak berjaket hijau yang duduk diatas motor matic sejuta umat.

Mila mengangguk. Dia lalu bangkit dan menghampiri ojol tersebut. Diraihnya helm dari tangan driver dan segera naik keatas motor.

"Ngapain malam malam nangis didepan hotel neng. Mergokin pacarnya selingkuh ya?" Tanya driver tersebut sok tahu.

Mila memutar kedua bola matanya malas. Dia tak suka pada seseorang yang kepo.

"Apa semua driver ojol kayak bapak?"

"Kenapa neng?"

"Kepo!" Sinis Mila.

"Hehehe...maaf neng. Saya cuma kasihan aja lihat cewek nangis malem malem. Jadi teringat anak saya yang bekerja di Malaysia. Semoga saja dia baik baik disana. Saya bukannya kepo, cuma bertanya saja, siapa tahu nengnya lagi butuh teman curhat. Saya itu berusaha berbuat baik biarpun sama orang yang gak dikenal. Biar anak saya yang ada diperantauan, juga dipertemukan dengan orang orang baik. Bukankah jika kita berbuat baik, kebaikan juga akan mendatangi kita."

"Sesi curhat gak ada biaya tambahan kan pak?" Tanya Mila sambil mengusap air mata dan menyusut hidungnya. Dia tiba tiba teringat bapaknya di kampung. Dia juga jauh dari orangtua, sama seperti anak bapak ojol tersebut.

"Ya adalah neng. Harus nraktir drivernya."

"Gak jadilah kalau begitu." Sahut Mila lemas.

"Hehehe....becanda neng. Silakan saja kalau mau curhat. Bapak siap ngedengerin."

"Patah hati itu sakit ya pak."

"Iyalah, makanya ada lagu, lebih baik sakit gigi daripada sakit hati. Jadi lagi patah hati nih? baru putus cinta?" Tanya pak ojol sambil melihat Mila dari kaca spion.

Mila menggeleng. "Patah hati tapi gak baru putus."

"Lah, kok gitu?"

"Belum jadian."

"Cinta bertepuk sebelah tangan?"

Lagi lagi Mila menggeleng, tapi kemudian mengangguk. Dia bingung sendiri.

"Saya menyukai laki laki pak. Tapi ternyata, dia berengsek."

"Laki laki seperti itu lupakan saja. Didunia ini semua ada dua sisi. Ada hitam, ada putih. Ada kurang, ada lebih. Begitu juga dengan orang, ada yang berengsek, tapi tak kurang juga yang baik."

Mila diam saja, membuat driver ojol itu kembali berbicara.

"Tapi terkadang cewek itu aneh. Udah tahu berengsek, tapi masih aja cinta. Nanti kalau sakit hati, siapa yang salah? Ya dia sendirilah, cowok berengsek kok dipacarin. Cinta boleh mbak, bodoh jangan. Apalagi sampai menjatuhkan harga diri demi cinta. Jangan kalah sama laki laki. Laki laki hanya sok kuat saja. Sebenarnya mereka lemah. Buktinya, laki laki butuh obat kuat buat naklukin wanita. Itu artinya wanita lebih kuat kan neng?"

"Hah." Mila tak paham apa yang dimaksud.

"Hehehe..gak paham ya neng? Nanti kalau udah nikah, pasti paham."

Driver yang katanya mau dengar curhatan Mila, malah nyerocos ngalor ngidul gak karuan. Bukannya dia yang jadi pendengar, justru sebaliknya, Milalah yang jadi pendengar. Hingga motor yang membawa mereka, berhenti didepan kos kosan Mila.

"Ini pak uangnya." Mila menyerahkan uang sejumlah yang tertera diaplikasi pada pak ojol.

"Gak usah neng, gratis buat neng yang lagi patah hati."

"Loh, kok gitu pak? ntar bapaknya rugiloh."

"Hari ini bapak sudah dapat banyak pelanggan. Jadi sudah cukup buat ngepulin dapur besok."

"Bapak baik banget, seperti bapak saya." Mila mendadak berkaca kaca. Teringat bapaknya dikampung.

"Semua bapak memang baik neng. Semua ingin yang terbaik untuk keluarganya. Kalau saja bapak punya uang banyak. Bapak tak mau anak bapak merantau ke Malaysia. Bapak pasti sudah kuliahkan dia disini. Tapi kadang situasi dan kondisi tak berpihak pada kita."

"Terimakasih ya pak. Saya masuk dulu." Pamit Mila.

"Iya neng."

Mila langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang sesampainya dikamar. Otak dan tubuhnya terasa lelah sekali. Ingin sekali tidur, tapi tak bisa tidur. Belum selesai masalah uang cicilan bank, sekarang dia malah menjadi seorang jobless.

Kling kling kling

Dering ponsel membuat Mila yang ingin tidur kembali membuka matanya. Melihat nama ibu dilayar, membuat Mila mau tak mau harus menjawabnya.

"Hallo." Jawab Mila lirih.

Bukannya jawaban, tapi isak tangis yang didengar Mila.

"Ada apa Bu?" Mila seketika panik.

"Bapakmu Mil, bapakmu."

"Bapak kenapa Bu?"

"Bapakmu tadi mengamuk, dia memukuli tubuhnya sendiri. Dia terus menyalahkan dirinya yang tak mampu menjadi kepala rumah tangga. Dia terus terusan menyakiti dirinya sendiri Mil. Ibu sampai tidak tega." Jawab sang ibu sambil menangis.

Bapak Mila mengalami kecelakaan 4 tahun yang lalu. Kedua kakinya terpaksa diamputasi sebatas lutut. Membuatnya tak bisa bekerja dan hanya bisa duduk diatas kursi roda. Saat itu, Mila masih sekolah. Jadi sang ibu menggantikan peran sang ayah menjadi tulang punggung dengan bekerja dipabrik.

Baru setahun bekerja, ibunya kena phk. Mereka memutuskan menggadaikan sertifikat rumah untuk membuka toko. Tapi biaya hidup serta sekolah 2 anak membuat pengeluaran lebih banyak dari pemasukan. Hingga akhirnya toko mereka bangkrut dan mereka kesulitan membayar cicilan bank.

"Bapak kamu bilang, dia mau pergi ke kota untuk mengemis."

"Apa!" Mila sangat syok mendengarnya. Sungguh, dia tak akan pernah sanggup melihat bapaknya mengemis dijalanan.

"Ibu harus gimana Mil. Ibu dan Miko sudah mencoba melarang, tapi bapakmu ngotot. Dia bilang, dia tak bisa diam saja. Dia tak mau keluarganya kehilangan tempat tinggal. Bapakmu sudah mengemasi barang barangnya. Dia bilang, besok pagi akan minta antar Pak lek Huri ke kota."

Mila dan ibunya sama sama sesenggukan. Saudaranya tak ada yang bisa membantu, karena rata rata, mereka juga hidup pas pasan.

"Cegah bapak buk. Mila janji akan dapatkan uang untuk bayar bank." Mila bisa mengerti perasaan bapaknya. Pria itu pasti sangat down saat ini. Merasa tak berguna. Merasa hanya menjadi beban dan merasa sebagai kepala rumah tangga yang gagal.

"Ibu gak bisa mencegah lagi Mil. Tekad bapakmu sudah bulat."

"Hanya sehari Bu. Hanya sampai besok. Mila mohon, cegah bapak buk." Pinta Mila sambil menangis sesenggukan.

"Baiklah, ibu akan berusaha mencegah bapakmu. Tapi jika besok belum ada uangnya, ibu tak bisa lagi mencegah bapakmu Mil."

Mila memijat keningnya yang terasa pusing. Darimana dia dapat uang. 10 juta memang tak seberapa untuk mereka yang berduit, tapi bagi keluarga Mila, itu jumlah yang lumayan besar. Selain keluarganya yang rata rata miskin, teman temannya juga. Tak ada yang bisa dimintai pertolongan.

Terpopuler

Comments

Emy Chumii

Emy Chumii

betul.. betul.. betul..😂😂😂

2024-05-13

0

Bunda Aish

Bunda Aish

licik si El, manfaatin orang lg kesusahan, semangat mil .... jangan menyerah

2023-07-06

1

novi 99

novi 99

aduhhh mil... Kok murah harga mu Mil... seharga kredit mobil ...
si El bakal songong tu ...

kecanduan sama Mila baru tau.

2023-06-15

0

lihat semua
Episodes
1 SANDAL JEPIT
2 KABAR BURUNG
3 AWAL BERTEMU
4 TAWARAN
5 BAPAK
6 DEAL
7 HARUSNYA AKU
8 TELAT
9 MEETING ROOM
10 SUKA
11 SI PENOLONG
12 SAAT DIHATINYA ADA YANG LAIN
13 TAK PEKA
14 PINK
15 TEBAKAN
16 UANG TAMBAHAN
17 TUMIS BUNCIS
18 DUDA
19 PASAR
20 CANTIK
21 HAPPY MONDAY
22 CEMBURU YAAA????
23 KEJUTAN
24 SAKIT
25 HARTA KARUN
26 SAAT JAUH
27 CINTAI DIRI SENDIRI
28 KANGEN MAMA
29 GAUN
30 SISA YANG MASIH TERTINGGAL
31 SENJA
32 GAK BERHAK
33 LIHAT SAJA NANTI
34 RAGU
35 CALON MAMANYA PINK
36 CINDERELLA
37 GERIMIS SYAHDU
38 DRAMA JAS
39 SAKIT
40 SAKIT 2
41 DIKIRA SUAMI
42 DIMANA KAMU MIL?
43 MITOS IBU TIRI
44 DISITUASI YANG RUMIT
45 KUCING KUCINGAN
46 TANPA JEJAK
47 JALAN JALAN
48 KEPERGOK
49 AKU MENCINTAIMU
50 AKU TAK SEKUAT ITU
51 HILANG
52 PULANG KAMPUNG
53 PULANG KAMPUNG 2
54 KEDATANGAN MENANTU
55 BUKTI
56 JANJI ELGAR
57 LEPASKAN
58 AYO BAHAGIA BERSAMAKU
59 BERSAMAMU
60 PROYEK BARU
61 MEMINTA RESTU
62 MINTA RESTU 2
63 NIIGHTMARE
64 MENCEKAM
65 MENCEKAM 2
66 CINTAKU TAKKAN BERUBAH
67 MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA
68 TANTENYA PINK
69 MENCURIGAI SESEORANG
70 KEJUTAN
71 I'M YOURS
72 PAPA
73 BERDUKA
74 BERDUKA 2
75 TANDA TANYA
76 AYO KITA BERPISAH
77 BUKAN PILIHAN YANG MUDAH
78 PERMINTAAN MAAF
79 TERAKHIR KALINYA
80 TITIPAN
81 HATIKU BERSAMAMU
82 Promo novel baru
83 DIA MANTAN SUAMIKU ( Dia suamiku S2 )
Episodes

Updated 83 Episodes

1
SANDAL JEPIT
2
KABAR BURUNG
3
AWAL BERTEMU
4
TAWARAN
5
BAPAK
6
DEAL
7
HARUSNYA AKU
8
TELAT
9
MEETING ROOM
10
SUKA
11
SI PENOLONG
12
SAAT DIHATINYA ADA YANG LAIN
13
TAK PEKA
14
PINK
15
TEBAKAN
16
UANG TAMBAHAN
17
TUMIS BUNCIS
18
DUDA
19
PASAR
20
CANTIK
21
HAPPY MONDAY
22
CEMBURU YAAA????
23
KEJUTAN
24
SAKIT
25
HARTA KARUN
26
SAAT JAUH
27
CINTAI DIRI SENDIRI
28
KANGEN MAMA
29
GAUN
30
SISA YANG MASIH TERTINGGAL
31
SENJA
32
GAK BERHAK
33
LIHAT SAJA NANTI
34
RAGU
35
CALON MAMANYA PINK
36
CINDERELLA
37
GERIMIS SYAHDU
38
DRAMA JAS
39
SAKIT
40
SAKIT 2
41
DIKIRA SUAMI
42
DIMANA KAMU MIL?
43
MITOS IBU TIRI
44
DISITUASI YANG RUMIT
45
KUCING KUCINGAN
46
TANPA JEJAK
47
JALAN JALAN
48
KEPERGOK
49
AKU MENCINTAIMU
50
AKU TAK SEKUAT ITU
51
HILANG
52
PULANG KAMPUNG
53
PULANG KAMPUNG 2
54
KEDATANGAN MENANTU
55
BUKTI
56
JANJI ELGAR
57
LEPASKAN
58
AYO BAHAGIA BERSAMAKU
59
BERSAMAMU
60
PROYEK BARU
61
MEMINTA RESTU
62
MINTA RESTU 2
63
NIIGHTMARE
64
MENCEKAM
65
MENCEKAM 2
66
CINTAKU TAKKAN BERUBAH
67
MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA
68
TANTENYA PINK
69
MENCURIGAI SESEORANG
70
KEJUTAN
71
I'M YOURS
72
PAPA
73
BERDUKA
74
BERDUKA 2
75
TANDA TANYA
76
AYO KITA BERPISAH
77
BUKAN PILIHAN YANG MUDAH
78
PERMINTAAN MAAF
79
TERAKHIR KALINYA
80
TITIPAN
81
HATIKU BERSAMAMU
82
Promo novel baru
83
DIA MANTAN SUAMIKU ( Dia suamiku S2 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!