TAK PEKA

Mila, wanita cantik yang memiliki tatapan teduh, terutama jika dihadapan Elgar. Wanita yang kuat, tapi mendadak kehilangan kekuatanya jika didepan Elgar.

Selama mereka menikah, belum pernah Elgar ditatap seperti ini oleh Mila. Selama ini, tatapan Mila selalu penuh cinta. Tapi saat ini, detik ini, tatatapan itu mendadak berubah. Tatapannya sangat tajam, hingga mampu menembus hati El yang seperti batu.

"Kenapa lo natap gue seperti itu?" Tanya El dengan dahi mengkerut.

"Hari apa El? Hari pertunangan kamu?"

"Tiga bulan lagi Salsa wisuda. Setelah itu, kami akan menikah." Seketika kaki Mila terasa lemas. Tubuhnya goyah. Dia berpegangan pada almari didepannya. Benda mati yang saat ini dia jadikan ssbagai tumpuan kekuatan. Dadanya terasa sesak, sangat sesak hingga sulit sekali untuk bernafas. Tapi air matanya tak mau meleleh, membuatnya semakin sesak.

"Lalu aku?" Tanya Mila lemah.

"Aku akan menceraikanmu."

Seketika dunia Mila terasa seperti berhenti berputar. Ucapan Elgar bahkan terdengar lebih mengerikan daripada suara petir yang menggelegar. Kalimat aku akan menceraikanmu seolah olah menggema tiada henti ditelinganya.

"Oh...." Hanya kata itu yang keluar dari mulut Mila. Dia berusaha tegar, meski saat ini, dia seperti berada ditepian jurang. Di tepi sekali hingga tinggal menunggu detik detik untuk terjatuh. Tubuhnya bergetar karena menahan tangis. Tapi dia berusaha terlihat tegar.

Mila terjebak dalam permainannya sendiri. Terjebak dalam perjanjian laknat yang menyakitkan. Mau menyalahkan Elgar, jelas tidak bisa, dia yang membuat perjanjian itu sendiri dengan sadar.

Kalau saja dia dulu tak menawarkan pernikahan pada Elgar, semua tentu tak akan seperti ini. Dulu seharusnya dia mengubur perasaannya, bukan malah menyirami dan menaburinya dengan pupuk.

Menikah dengan Elgar terdengar sangat membahagiakan. Tapi pada kenyataannya, kesabarannya terus terusan diuji. Kebahagian yang dia dapat hanya semu. Karena sesungguhnya, Elgar bukan miliknya, meski bertatus suaminya.

Elgar, pria itu sama sekali tak peka, atau mungkin tak mau peka. Dia sama sekali tak peduli dengan raut wajah Mila yang menunjukkan luka. Dia malah merengkuh tubuh Mila dan mencium bibirnya penuh nafffsu.

Mila yang perasaannya sedang kacau mendorong tubuh El hingga pagutan bibir mereka terlepas.

"Apa apaan sih lo Mil?" Seru Elgar dengan wajah kesal.

Mila merasakn perih di lengannya. Apalagi kalau bukan karena rengkuhan Elgar yang mengenai luka disikunya. Tapi sakit itu tak sebanding dengan sakit dihatinya.

"Aku datang bulan El." Mila pura pura kembali sibuk memilih baju di almari. Tak mau melihat wajah El yang sepertinya sangat kesal itu.

"Damn. Tahu gitu gue gak kesini. Buang buang waktu aja." Mila meremas daster yang baru dia ambil. Segitu teganya El bicara seperti itu. Tak bisakah alasannya datang adalah dirinya, bukan karena se*.

Elgar mengambil jasnya lalu pergi tanpa pamit. Membanting pintu kuat hingga membuat Mila terjingkat karena kaget.

Mila tak bisa lagi pura pura kuat. Tubuhnya seketika luruh kelantai. Tangisnya pecah saat itu juga. Tiga bulan, kenapa sesingkat itu sisa waktunya bersama El. Tak bisakah diperpanjang menjadi 3 tahun, 30 tahun , atau mungkin seumur hidup.

Dalam setiap doanya, Mila selalu memohon agar Elgar menjadi jodohnya hingga janah. Menjadi suami pertama sekaligus terakhirnya. Tapi sepertinya Tuhan belum mau mengabulkan doanya. Mungkin Tuhan punya rencana lain.

Brakk

Mila kaget mendengar suara pintu yang dibanting. Siapakah yang melakukannya, hanya dia dan Elgar yang punya kunci. Elgar baru saja pergi, lalu siapa yang datang.

"El." Gumam Mila saat dia mendongak dan mendapati Elgar berjalan kearahnya. Cepat cepat Mila menghapus air mata dan bangkit.

"Astaga Mila." Seru Elgar sambil geleng geleng. "Gak dingin apa? daritadi belum juga pakai baju."

Mila seketika sadar, jika daster yang baru dia ambil dari almari masih dia pegang, belum dia pakai. Buru buru dia kekamar mandi untuk berganti baju. Kalau ganti baju disini, takutnya Elgar tahu kalau dia tidak sedang datang bulan.

Mila pikir mungkin ada barang El yang ketinggalan makanya dia balik lagi. Tapi sepertinya tak demikian, saat dia keluar dari kamar mandi, Elgar malah terlihat rebahan diatas ranjang.

"Kamu...."

"Gue tidur sini." Potong Elgar cepat. Dia seakan tahu pertanyaan apa yang akan Mila lontarkan. "Gue capek , males balik. Lagian udah malem juga."

Mila seketika melihat kearah jam dinding. Sejak kapan jam 9 menjadi malam bagi El.

"Tapi ma...."

"Kenapa emangnya kalau masih jam 9?" karena Mila melihat jam, Elgar jadi tahu apa yang ingin wanita itu ucapkan.

"Ka..."

"Jangan berpikiran mau ngusir gue. Apartemen ini gue yang sewa. Jadi su....." Elgar tak melanjutkan ucapannya karena Mila tak memperdulikannya. Wanita itu malah pergi ke pantry.

"Ish, sialan. Gue belum selesai ngomong udah nyelonong." Gerutu Elgar yang merasa dicuekin. Dia memperhatikan gerak gerik Mila. Rupanya, wanita itu sedang mengambil makanan.

Setelah mengambil nasi dan lauk, Mila duduk disofa sambil menikmati makanannya. Sama sekali tak mengajak El untuk makan bersama.

Elgar yang juga merasa lapar bangkit dari ranjang lalu menghampiri Mila.

"Gue juga lapar. Buruan ambilin makan." Titah Elgar sambil duduk disebelah Mila..

Mila berdecak lalu meletakkan piringnya. Dengan malas beranjak dari sofa dan mengambilkan makanan untuk Elgar.

Mereka berdua makan sambil diam. Elgar berkali kali menoleh ke arah Mila. Wanita itu biasanya banyak omong, tapi kali ini hanya diam.

"Rendangnya kurang, ambilin lagi." Elgar menyodorkan piringnya kearah Mila.

Lagi lagi Mila menghentikan makannya untuk mengambilkan El rendang.

"Ambilin gue minum." Titahnya lagi saat Mila baru saja duduk dan hendak meraih piringnya yang ada diatas meja.

Mila berdecak kesal lalu menatap Elgar. "Sekali kali, ambil sendiri kenapa." Mila ingin sekali menangis. Tak tahukah Elgar jika sejak tadi dia jalan tertatih tatih karen luka dikakinya? Dasar pria tak peka. Bahkan luka yang tampak jelas saja dia tak tahu. Apalagi luka dihati Mila. Luka tapi tak berdarah.

Elgar mengerutkan kening. Selama menikah, belum pernah Mila menolak perintah ataupun kemauannya. Elgar meletakkan piringnya lalu beranjak menuju kulkas dan mengambil air mineral disana.

"Buat lo." Elgar meletakkan sebotol air meniral didepan Mila. Membuat wanita itu seketika menatap aneh ke arah Elgar. Pasalnya, selama ini, belum pernah Elgar memberikan perhatian walau sekecil ini padanya.

Setelah makanan mereka habis, Mila segera bergegas naik keranjang. Dia tak peduli El masih mau nonton tv atau yang lain. Hati dan raganya sama sama sakit. Setidaknya tidur bisa mengurangi sakitnya.

Tapi baru saja hendak tertidur, sebuah lengan besar memeluknya dari belakang. Rasanya sangat nyaman. Seberapa marahnya pun dia pada El. Diperlakukan seperti ini membuat hatinya berdebar. Setidaknya, El masih mau memeluknya zaat dirinya sedang tak bisa dipakai. Biasanya El tak pernah mau datang saat dirinya datang bulan. Apakah seperti ini rasanya sentuhan penuh kasih sayang, bukan sentuhan penuh naffsu, batin Mila.

Tapi euforia itu tidak lama. Karena tiba tiba telapak tangan kekar itu meremass remass dadanya.

"El, aku sedang datang bulan." Protes Mila sambil memegangi punggung tangan El agar berhenti.

El berhenti meremass dadanya. Tapi berganti menciumi telingan dan lehernya.

"El...." Mila menggeliat geliat untuk menjauhkan lehernya dari serbuan El.

"Gue gak bodoh."

Seketika Mila diam. Apa maksud ucapan El barusan. Jangan jangan....

"Lo gak datang bulankan? Lo period setiap pertengahan bulan. Bukan akhir bulan." Tekan Elgar tepat ditelinganya. Saat hendak pulang tadi, El tak sengaja mendengar obrolan orang tentang gajian. Dia jadi ingat, kalau sekarang akhir bulan. Jadi tak mungkin Mila datang bulan. Kesal karena Mila sudah menipunya, akhirnya dia kembali lagi.

"Masih mau nyangkal? Apa perlu gue periksa sekarang juga?" Ancam Elgar dengan tangan mulai bergerak menyusuri bagian inti Mila. Pria itu menyibakkan daster Mila dan menyusupkan tangannya ke celah cd sang istri.

"Lo udah berani bohongin gue. Sebagai hukumannya, malam ini gue bakal habisin lo sampai besok pagi gak bisa jalan." Tangan Elgar mulai bergerilnya di bagian inti Mila. Bermain main disana sedikit kasar hingga membuat Milla beberapa kali melenguh dan menggelinjang.

"Gue bakal bikin lo menjerit semalaman." Bisik El di telinga Mila hingga membuat wanita itu merinding.

"Uhh....El udah El." Ujar Mila dengan nafas terengah engah. El terus saja mengobrak abrik intinya. Mengeluar masukkan jarinya dengan cepat hingga Mila kelonjottan tak karuan.

Elgar tak mau menghentikan aksinya. Dia terus saja mengerjai milik Mila hingga wanita itu mencapai pelepasan pertamanya.

"Gimana, enakkan?" Tanya El sambil tersenyum penuh kepuasan.

Mila memejamkan menikmati pelepasan pertamanya sambil memgatur nafas.

"Auh...El sakit..." Teriak Mila saat El menindih tubuhnya. Dengan sekuat tenanga dia mendorong tubuh El agar turun dari atasnya. Tapi jelas saja Mila tak sanggup, tenaga El lebih besar.

"Lebay, orang gak gue apa apain." Ujar Elgar sambil melotot.

"Kaki aku sakit El, kamu tekan gini." Teriak Mila yang kesakitan.

Elgar akhirnya beringsut dan melihat kaki Mila.

"Kaki lo kenapa?" Tanyanya saat melihat luka dikaki Mila yang mengeluarkan sedikit darah.

Mila bangun lalu meniup niup luka dilututnya agar perihnya berkurang. "Aku tadi keserempet motor."

"Ck, ceroboh sih lo jadi orang. Palingan nyebrang gak lihat lihat." Bukannya simpati, El malah mengomelinya.

Mila seketika menyangkal. Dia lalu menceritakan kronolongi kejadian tadi pagi.

"Janggal sekali." Gumam Elgar dengan dahi mengkerut. "Lo dapat pesan ancaman atau apa gitu gak?"

Mila menggeleng.

"Jangan jangan kerjaan si tua bangka itu. Gue tahu dia orangnya gimana. Dia pasti dendam sama lo."

Mulut Mila menganga. Benarkah ini ulah Pak Bas?

"Kalau ada yang ngancem lo atau apa apa, ngomong sama gue."

Mila langsung mengangguk. Belum peenah dia punya musuh selama ini. Hatinya tiba tiba diliputi perasaan takut. Takut jika sesuatu yang lebih dari tadi pagi menimpanya.

Terpopuler

Comments

Vivo Smart

Vivo Smart

anjing banget laki kek Elgar ini

2024-05-14

0

Mey-mey89

Mey-mey89

...

2023-12-31

1

Bunda Aish

Bunda Aish

bisakah kamu cari kerja ditempat lain Mila? menjauh lah dari elgar,apa yang kamu dapat kalau terus bertahan ditempat itu! pakai akal mu ! 😬😒

2023-07-06

2

lihat semua
Episodes
1 SANDAL JEPIT
2 KABAR BURUNG
3 AWAL BERTEMU
4 TAWARAN
5 BAPAK
6 DEAL
7 HARUSNYA AKU
8 TELAT
9 MEETING ROOM
10 SUKA
11 SI PENOLONG
12 SAAT DIHATINYA ADA YANG LAIN
13 TAK PEKA
14 PINK
15 TEBAKAN
16 UANG TAMBAHAN
17 TUMIS BUNCIS
18 DUDA
19 PASAR
20 CANTIK
21 HAPPY MONDAY
22 CEMBURU YAAA????
23 KEJUTAN
24 SAKIT
25 HARTA KARUN
26 SAAT JAUH
27 CINTAI DIRI SENDIRI
28 KANGEN MAMA
29 GAUN
30 SISA YANG MASIH TERTINGGAL
31 SENJA
32 GAK BERHAK
33 LIHAT SAJA NANTI
34 RAGU
35 CALON MAMANYA PINK
36 CINDERELLA
37 GERIMIS SYAHDU
38 DRAMA JAS
39 SAKIT
40 SAKIT 2
41 DIKIRA SUAMI
42 DIMANA KAMU MIL?
43 MITOS IBU TIRI
44 DISITUASI YANG RUMIT
45 KUCING KUCINGAN
46 TANPA JEJAK
47 JALAN JALAN
48 KEPERGOK
49 AKU MENCINTAIMU
50 AKU TAK SEKUAT ITU
51 HILANG
52 PULANG KAMPUNG
53 PULANG KAMPUNG 2
54 KEDATANGAN MENANTU
55 BUKTI
56 JANJI ELGAR
57 LEPASKAN
58 AYO BAHAGIA BERSAMAKU
59 BERSAMAMU
60 PROYEK BARU
61 MEMINTA RESTU
62 MINTA RESTU 2
63 NIIGHTMARE
64 MENCEKAM
65 MENCEKAM 2
66 CINTAKU TAKKAN BERUBAH
67 MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA
68 TANTENYA PINK
69 MENCURIGAI SESEORANG
70 KEJUTAN
71 I'M YOURS
72 PAPA
73 BERDUKA
74 BERDUKA 2
75 TANDA TANYA
76 AYO KITA BERPISAH
77 BUKAN PILIHAN YANG MUDAH
78 PERMINTAAN MAAF
79 TERAKHIR KALINYA
80 TITIPAN
81 HATIKU BERSAMAMU
82 Promo novel baru
83 DIA MANTAN SUAMIKU ( Dia suamiku S2 )
Episodes

Updated 83 Episodes

1
SANDAL JEPIT
2
KABAR BURUNG
3
AWAL BERTEMU
4
TAWARAN
5
BAPAK
6
DEAL
7
HARUSNYA AKU
8
TELAT
9
MEETING ROOM
10
SUKA
11
SI PENOLONG
12
SAAT DIHATINYA ADA YANG LAIN
13
TAK PEKA
14
PINK
15
TEBAKAN
16
UANG TAMBAHAN
17
TUMIS BUNCIS
18
DUDA
19
PASAR
20
CANTIK
21
HAPPY MONDAY
22
CEMBURU YAAA????
23
KEJUTAN
24
SAKIT
25
HARTA KARUN
26
SAAT JAUH
27
CINTAI DIRI SENDIRI
28
KANGEN MAMA
29
GAUN
30
SISA YANG MASIH TERTINGGAL
31
SENJA
32
GAK BERHAK
33
LIHAT SAJA NANTI
34
RAGU
35
CALON MAMANYA PINK
36
CINDERELLA
37
GERIMIS SYAHDU
38
DRAMA JAS
39
SAKIT
40
SAKIT 2
41
DIKIRA SUAMI
42
DIMANA KAMU MIL?
43
MITOS IBU TIRI
44
DISITUASI YANG RUMIT
45
KUCING KUCINGAN
46
TANPA JEJAK
47
JALAN JALAN
48
KEPERGOK
49
AKU MENCINTAIMU
50
AKU TAK SEKUAT ITU
51
HILANG
52
PULANG KAMPUNG
53
PULANG KAMPUNG 2
54
KEDATANGAN MENANTU
55
BUKTI
56
JANJI ELGAR
57
LEPASKAN
58
AYO BAHAGIA BERSAMAKU
59
BERSAMAMU
60
PROYEK BARU
61
MEMINTA RESTU
62
MINTA RESTU 2
63
NIIGHTMARE
64
MENCEKAM
65
MENCEKAM 2
66
CINTAKU TAKKAN BERUBAH
67
MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA
68
TANTENYA PINK
69
MENCURIGAI SESEORANG
70
KEJUTAN
71
I'M YOURS
72
PAPA
73
BERDUKA
74
BERDUKA 2
75
TANDA TANYA
76
AYO KITA BERPISAH
77
BUKAN PILIHAN YANG MUDAH
78
PERMINTAAN MAAF
79
TERAKHIR KALINYA
80
TITIPAN
81
HATIKU BERSAMAMU
82
Promo novel baru
83
DIA MANTAN SUAMIKU ( Dia suamiku S2 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!