TEBAKAN

Siang ini, ada pemandangan berbeda di pantry. Tempat yang biasanya hanya ramai dengan candaan receh Galang dan Dion, mendadak dipenuhi suara gelak tawa seorang bocah.

Dipojokan, tampak seorang wanita bersama anak kecil berusia 6 tahun tak henti hentinya tertawa cekikikan. Siapa lagi kalau bukan Mila dan Pink. Entah apa sebabnya, keduanya mendadak akrab meski baru pertama kali bertemu.

Pink, bocah itu sampai memegangi perutnya yang kram akibat terlalu banyak tertawa. Buku dan pensil warna yang tadi memenuhi meja, telahberganti dengan bubuk kopi.

"Hewan, hewan apa yang terdiri dari satu kata?" Untuk kesekian kalinya, Pink memberikan tebakan pada Mila.

"Emmmm." Mila mengerutkan kening sambil berpikir keras. Pink mulai menghitung mundur waktunya. Hingga akhirnya, pada hitungan ke4, Mila tersenyum sambil berseru.

"I.....kann....."

"Yah, kok bisa sih." Keluh Pink dengan wajah sedih yang dia buat buat.

Seperti yang telah mereka sepakati, siapa yang kalah bakal di coret wajahnya dengan bubuk kopi yang sudah dicampur dengan sedikit air.

Mila mencolek kopi tersebut lalu mengamati wajah Pink. Kedua pipi, hidung serta dahi bocah itu sudah penuh. Bingung mau mengoles dimana lagi, akhirnya Mila mengoleskan diatas bibir Pink. Dibentuk sedikit melingkar hingga menyerupai kumis.

Mila tertawa terbahak bahak melihat penampilan Pink yang amburadul.

"Jangan senang dulu tante. Habis ini, Pink bakal kasih tebakan yang sulit."

"Siapa takut." Tantang Mila.

Untuk anak seusia Pink, jelas tebakannya terlalu mudah untuk dijawab Mila. Tapi beberapa kali, Mila pura pura tak bisa agar Pink merasa senang.

"Ok, sekarang giliran tante." Ujar Mila bersemangat.

"Nenek, nenek apa yang jalannya lompat lompat?"

Pink terlihat berpikir keras. Sementara Mila mulai menghitung dengan semangat.

"3, 2, 1. Yey.. waktunya habis." Tutur Mila kegirangan.

"Nyerah." Pink mengangkat dua tangannya dengan ekspresi kecewa.

"Jawabannya.....neneknya kodok. Hahaha ..."

"Emang tante tahu yang mana neneknya?" protes Pink.

"Tahulah." Sahut Mila cepat sambil mencolek kopi lalu dia coretkan dibawah bibir Pink.

Mereka seakan tak ada bosannya. Terus saja main tebakan hingga wajah keduanya kotor tak karuan. Sampai sampai, mereka tak sadar jika seseorang masuk ke dalam pantry dan memperhatikan mereka.

"Seru banget kayaknya?"

Mila dan Pink menoleh bersamaan ke arah sumber suara.

"PAPA!" Seru Pink sambil turun dari kursi lalu berlari dan menghambur ke pelukan sang papa.

Mila terkejut melihat orang yang dipanggil papa oleh Pink. Bukankah dia? Ya, dia pria yang menolong Mila kemarin.

Devan membungkuk menatap wajah Pink. Dahinya mengkerut melihat penampilan putrinya yang gak karuan.

"Maafkan saya pak." Mila merasa tak enak hati. Ada sedikit perasaan takut, apakah Devan akan memarahinya karena mencoret coret muka Pink.

"Jangan marahin tante cantik ya pah. Kita cuma main main kok. Lihat ini." Pink menggosok wajahnya yang belepotan kopi.

"Hilangkan pah." Lanjutnya sambil menunjukan pipinya yang sudah tak ada bekas kopi lagi.

Devan mendekatkan wajahnya ke wajah Pink. Dia mengendus bau yang menguar dari coretan warna hitam itu.

"Ini kopi?" Tanya Devan yang bisa langsung tahu dari baunya.

"Iya Pak. Cuci muka juga langsung hilang kok." Jawab Mila.

"Bukan masalah hilangnya. Tapi ini kopi. Sesuatu yang bisa dikonsumsi. Apa menurut kamu tidak membazir jika menggunakannya untuk hal yang tidak penting seperti ini?" Tegur Devan dengan muka serius.

Mila mulai gemetar. Dia tak menyangka jika Devan akan memermasalahkan kopi yang hanya sedikit itu. Kalau diseduhpun, palingan juga cuma jadi 2 cangkir.

"Apakah kopi ini punya kamu?"

"Bu, bukan Pak." Jawab Mila sambil menggelang.

"Itu kamu tahu. Kopi ini milik perusahaan, bukan milik kamu. Jadi kamu gak bisa menggunakan seenak hati untuk hal hal remeh diluar kepentingan kantor."

"Iya pak, maafkan saya."

Pink merasa kasihan pada Mila.Gara gara dia, tante cantik yang baru dia kenal kena marah papanya. Dia menatap Mila yang sedang menunduk. Ada rasa bersalah dihatinya.

"Papa, in___"

Devan meletakkan telunjukknya dibibir saat Pink ingin bicara. Paham akan maksud papanya, bocah itu langsung diam.

"Kamu harus kena sanksi karena ini."

Mila seketika mendongak Sanksi? sanksi seperti apa yang akan dia terima. Semoga saja bukan potong gaji. Bulan depan, dia butuh banyak uang karena adiknya mulai masuk kuliah.

Devan berjalan mendekati Mila lalu duduk dikursi yang ada dihadapannya.

"Saya juga ingin ikut main. Kalau kamu bisa jawab tebakan saya, kamu lolos dari sanksi. Jika tidak, kamu harus siap menerima sanksi dari saya." Ujar Devan.

"Tebakan?"

"Hem."

Mila mengangguk setuju. Dia berharap jika kali ini, nasib baik berpihak padanya.

"Jika ada 10 prajurit yang pergi berperang, 1 diantaranya meninggal. Lalu berapa orang yang kembali ke markas?"

"Sembilan." Jawab Mila tanpa berfikir. Justru yang dia pikirkan, kenapa tebakannya semudah ini. Mirip soal cerita anak kelas 1 SD.

Devan menggeleng sambil tersenyum. Membuat Mila seketika terkejut.

"Salah ya?" Mila mengkerutkan dahinya. Dia lalu menoleh kearah Pink.

"Papah, kok salah sih? 10 dikurangi 1 kan sembilan. Pink sudah diajarin loh soal cerita seperti itu." Protes Pink. Pink memang sudah hampir menyelesaikan sekolah TK nya. Tinggal beberapa bulan lagi, dia akan masuk SD. Dan soal seperti ini, sudah sering diajarkan gurunya.

"Salah. Papa bilang salah ya salah."

"Terus, berapa jawabannya?" Pink penasaran.

"Mau mikir lagi apa nyerah?" Tanya Dev pada Mila.

"Saya pikirkan dulu." Mila berusaha memutar otaknya. Pertanyaan yang terdengar mudah itu, ternyata jawabannya tak sesimpel hitung hitungan TK.

Pink juga tampak serius berpikir. Dia ingin bisa membantu Mila agar tak kena sangsi.

Devan mulai menghitung mundur. Hingga hitungan ke 1, Mila belum juga bisa menjawab.

"Nyerah?"

Mau tak mau, akhirnya Mila menyerah juga.

"Berapa pah jawabannya?" Tanya Pink.

"1009."

"HAH!" Pekik Mila dan Pink bersamaan. Bagaimana bisa 10 dikurangi 1 jadi 1009.

"Mati satu tumbuh seribu. Karena yang mati satu, tumbuh deh jadi seribu. Ditambah 9 yang hidup. Jadi yang pulang 1009." Terang Devan sambil tertawa ringan. Bukan tertawa karena tebakan absudnya, tapi lebih karena melihat wajah Pink dan Mila yang absurd.

Benar juga, batin Mila. Kenapa tadi dia tak kepikiran kesitu. Dapat sanksi kan jadinya.

"Udah siap menerima sanksi?" Tanya Devan sambil menatan tawa yang sejak tadi tak mau berhenti.

"Papah, tante cantik gak salah. Jangan dihukum." Rengek Pink sambil memegangi lengan Devan. "Tante cantik udah nemenin aku menggambar, ngajak aku main. Dan satu lagi pah."

"Apa?"

"Tante cantik ngasih aku makan siang. Sama rendang masakannya. Enak benget pah. Dan lagi pah, jatahnya tante juga dikasih ke aku. Tante baik banget. Jangan hukum tante pah, please...." Pink serius memohon, membuat Devan menatap kearah Mila. Dia tak menyangka jika gadis cantik didepannya itu, mampu dengan cepat mengambil hati anaknya.

"Baiklah, kalau begitu hukumannya......." Devan sengaja menjeda ucapannya. Dia senang melihat wajah cemas gadis yang memakai badge name Mila itu.

"Buatin saya makan siang untuk besok."

Seketika Mila melongo. Hukuman macam apa ini?

"Aku juga mau pah, aku juga mau." Pink malah ikut ikutan minta.

Devan menggeleng. "Besok Pink ada les renang. Jadi gak bisa main ke kantor lagi. Lagipula, kalau Pink sering sering kesini, bakalan ganggu kerjaan tante Mila."

"Yahhh." Pink tampak kecewa.

"Kemasi barang kamu, kita ke ruangan papa." Titah Devan sambil mengelus kepala Pink. Gadis kecil itu mengangguk lalu mengemasi isi tasnya yang beberapa masih ada diluar.

"Gimana luka kamu? Udah diobati kan?" Tanya Devan.

"Sudah pak."

"Kok Pak sih, bukannya kemarin panggilnya mas?" Goda Devan sambil tersenyum ke arah Mila.

Mila merutuki dirinya dalam hati. Bisa bisanya kemarin dia memanggil bosnya dengan sebutan MAS.

"Sekali lagi, terimakasih untuk yang kemarin. Dan sekali lagi, saya minta maaf karena kemarin tak mengenali bapak. Saya baru kerja beberapa bulan,jadi tak tahu bapak itu siapa?"

Devan lagi lagi tersenyum melihat Mila yang salah tingkah. Gadis itu terlihat makin cantik saat salting seperti ini.

"Papa sudah." Ucapan Pink membuat Devan berdecak. Bisa bisanya dia terpesona pada seorang gadis yang baru dua kali dia temui. Seorang gadis biasa, tapi terlihat luar biasa dimatanya.

"Ya sudah ayo." Devan berdiri dari duduknya, begitu juga dengan Mila.

"Pamit dulu sama tante." Titah Devan.

Pink meraih tangan Mila dan menciumnya takzim. Seperti itulah cara bersalaman dengan orang yang lebih tua sesuai ajaran Devan dan gurunya disekolah.

Mila merasa canggung. Bocah itu adalah cucu bos besar. Tapi dia malah mencium tangannya yang hanya seorang og.

"Pink pergi dulu ya tante. See u next time." Pamitnya lalu menggandeng tangan sang papa.

"Kami pergi dulu. Terimakasih udah menemani Pink hari ini."

"Sama sama Pak." Sahut Mila sambil membungkukkan badan.

"Jangan lupa besok makan siangnya." Lirih Devan sambil menyeringai kecil.

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

semoga itu jodoh nya Mila thour, biar Egar nyeleneh 🤭

2024-05-18

0

Alanna Th

Alanna Th

smoga duren; biar seru, mila jadi rebutan antara duren dg bks pcr

2024-03-27

0

novi 99

novi 99

rival elgar ...
tapi mama istri Devan ...
apa Devan duren....

2023-06-15

1

lihat semua
Episodes
1 SANDAL JEPIT
2 KABAR BURUNG
3 AWAL BERTEMU
4 TAWARAN
5 BAPAK
6 DEAL
7 HARUSNYA AKU
8 TELAT
9 MEETING ROOM
10 SUKA
11 SI PENOLONG
12 SAAT DIHATINYA ADA YANG LAIN
13 TAK PEKA
14 PINK
15 TEBAKAN
16 UANG TAMBAHAN
17 TUMIS BUNCIS
18 DUDA
19 PASAR
20 CANTIK
21 HAPPY MONDAY
22 CEMBURU YAAA????
23 KEJUTAN
24 SAKIT
25 HARTA KARUN
26 SAAT JAUH
27 CINTAI DIRI SENDIRI
28 KANGEN MAMA
29 GAUN
30 SISA YANG MASIH TERTINGGAL
31 SENJA
32 GAK BERHAK
33 LIHAT SAJA NANTI
34 RAGU
35 CALON MAMANYA PINK
36 CINDERELLA
37 GERIMIS SYAHDU
38 DRAMA JAS
39 SAKIT
40 SAKIT 2
41 DIKIRA SUAMI
42 DIMANA KAMU MIL?
43 MITOS IBU TIRI
44 DISITUASI YANG RUMIT
45 KUCING KUCINGAN
46 TANPA JEJAK
47 JALAN JALAN
48 KEPERGOK
49 AKU MENCINTAIMU
50 AKU TAK SEKUAT ITU
51 HILANG
52 PULANG KAMPUNG
53 PULANG KAMPUNG 2
54 KEDATANGAN MENANTU
55 BUKTI
56 JANJI ELGAR
57 LEPASKAN
58 AYO BAHAGIA BERSAMAKU
59 BERSAMAMU
60 PROYEK BARU
61 MEMINTA RESTU
62 MINTA RESTU 2
63 NIIGHTMARE
64 MENCEKAM
65 MENCEKAM 2
66 CINTAKU TAKKAN BERUBAH
67 MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA
68 TANTENYA PINK
69 MENCURIGAI SESEORANG
70 KEJUTAN
71 I'M YOURS
72 PAPA
73 BERDUKA
74 BERDUKA 2
75 TANDA TANYA
76 AYO KITA BERPISAH
77 BUKAN PILIHAN YANG MUDAH
78 PERMINTAAN MAAF
79 TERAKHIR KALINYA
80 TITIPAN
81 HATIKU BERSAMAMU
82 Promo novel baru
83 DIA MANTAN SUAMIKU ( Dia suamiku S2 )
Episodes

Updated 83 Episodes

1
SANDAL JEPIT
2
KABAR BURUNG
3
AWAL BERTEMU
4
TAWARAN
5
BAPAK
6
DEAL
7
HARUSNYA AKU
8
TELAT
9
MEETING ROOM
10
SUKA
11
SI PENOLONG
12
SAAT DIHATINYA ADA YANG LAIN
13
TAK PEKA
14
PINK
15
TEBAKAN
16
UANG TAMBAHAN
17
TUMIS BUNCIS
18
DUDA
19
PASAR
20
CANTIK
21
HAPPY MONDAY
22
CEMBURU YAAA????
23
KEJUTAN
24
SAKIT
25
HARTA KARUN
26
SAAT JAUH
27
CINTAI DIRI SENDIRI
28
KANGEN MAMA
29
GAUN
30
SISA YANG MASIH TERTINGGAL
31
SENJA
32
GAK BERHAK
33
LIHAT SAJA NANTI
34
RAGU
35
CALON MAMANYA PINK
36
CINDERELLA
37
GERIMIS SYAHDU
38
DRAMA JAS
39
SAKIT
40
SAKIT 2
41
DIKIRA SUAMI
42
DIMANA KAMU MIL?
43
MITOS IBU TIRI
44
DISITUASI YANG RUMIT
45
KUCING KUCINGAN
46
TANPA JEJAK
47
JALAN JALAN
48
KEPERGOK
49
AKU MENCINTAIMU
50
AKU TAK SEKUAT ITU
51
HILANG
52
PULANG KAMPUNG
53
PULANG KAMPUNG 2
54
KEDATANGAN MENANTU
55
BUKTI
56
JANJI ELGAR
57
LEPASKAN
58
AYO BAHAGIA BERSAMAKU
59
BERSAMAMU
60
PROYEK BARU
61
MEMINTA RESTU
62
MINTA RESTU 2
63
NIIGHTMARE
64
MENCEKAM
65
MENCEKAM 2
66
CINTAKU TAKKAN BERUBAH
67
MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA
68
TANTENYA PINK
69
MENCURIGAI SESEORANG
70
KEJUTAN
71
I'M YOURS
72
PAPA
73
BERDUKA
74
BERDUKA 2
75
TANDA TANYA
76
AYO KITA BERPISAH
77
BUKAN PILIHAN YANG MUDAH
78
PERMINTAAN MAAF
79
TERAKHIR KALINYA
80
TITIPAN
81
HATIKU BERSAMAMU
82
Promo novel baru
83
DIA MANTAN SUAMIKU ( Dia suamiku S2 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!