DUDA

Mila tersenyum menatap Elgar yang masih tertidur disampingnya. Dipindainya wajah sang suami dengan pungung tangannya.

"Bagaimana mungkin ada laki laki setampam kamu El. Aku tak pernah bosan untuk menatapmu."

Senyum Mila mendadak memudar mengingat tinggal 3 bulan saja kebersamaannya dengan Elgar. Tiga bulan lagi, rela tidak rela, mau tidak mau, dia harus melepaskan Elgar.

"Aku akan menggunakan setiap waktu yang aku bisa untuk menatapmu sebelum kamu benar benar pergi. Sebelum kamu benar benar menjadi milik Salsa."

Biasanya suaminya itu tak pernah menginap kalau malam minggu. Alasannya jelas, dia ingin menghabiskan waktu bersama teman temannya. Tapi tadi malam, entah karena apa, pria itu datang dan menginap. Mungkinkah Elgar ingin menggunakan waktunya yang tersisa bersama Mila sebaik mungkin?

Pelan pelan, Mila menyingkirkan tangan Elgar yang ada dipinggangnya. Dikecupnya kening sang suami lama sambil berkata,

"Aku mencintaimu El."

Mila membenarkan posisi selimut El lalu beranjak menuju kamar mandi. Pagi ini, dia berencana untuk ke pasar. Mumpung baru gajian, dia ingin belanja untuk stok di kulkas.

Setelah mandi, dia bersiap siap. Memakai celana jins dan kaos pink, lalu memakai skin care dan memoles make up tipis tipis diwajahnya.

"Mau kemana?" Tanya El yang baru saja bangun.

"Kepasar." Jawab Mila sambil menatap El dari pantulan cermin meja rias.

"Oh...." Hanya itu yang kekuar dari mulut El. Pria itu lalu mengambil ponsel diatas nakas dan mulai mengecek satu persatu notifikasi.

Mila mendekati El lalu duduk disebelahnya.

"Mumpung hari minggu, kita jalan yuk."

Elgar mengerutkan kening mendengar ajakan Mila. "Gak usah ngadi ngadi. Mau, ada yang lihat kita jalan bareng?"

"Kamukan bisa pakai topi. Pakai masker, atau pakai yang lain buat nutupi wajah kamu. Selama kita menikah, kita gak pernah jalan bareng."

Elgar seketika menatap Mila tajam. Tak menyangka jika Mila berani meminta sesuatu selain jatah bulanan padanya. Sesuatu yang sudah diputuskan sejak awal, jika Mila tak perlu diperlakukan seperti seorang istri.

"Gak mau ya?"

"Tuh tau jawabannya. Gak usah buang buang waktu, mendingan sana buruan ke pasar." Elgar kembali fokus pada ponselnya. Membuat Mila hanya bisa menghela nafas lalu beranjak dari ranjang. Mengambil dompet dilaci meja rias lalu pergi. Bahkan saat dia berpamitan, El sama sekali tak meresponnya.

Apartemen Mila berada dilantai 5. Dia sama sekali tak mengenal siapapun disini kecuali resepsionis dan satpam. Mila hanya tersenyum pada siapa saja yang berpapasan dengannya, tapi tak pernah sekalipun ada niat untuk mengajak mengobrol. Mila turun melalui lift lalu berjalan menuju lobi.

"Mila."

Mendengar namanya dipanggil, Mila langsung menoleh. Dan matanya seketika terbeliak melihat siapa yang memanggilnya.

"Pak, pak Devan." Ujar Mila gugup. Bagaimana mungkin dia tiba tiba bertemu Devan disini. Akan jadi masalah besar jika ada yang tahu dia tinggal disini. Apalagi jika orang itu adalah Devan, kakak ipar Elgar.

"Kamu tinggal disini?"

"Hah!" Mila bingung sendiri mau menjawab.

"Kamu kenapa? kayak gugup gitu?" Devan melihat gelagat aneh dari Mila.

"Eng, enggak pak. Biasa saja. Saya cuma kaget aja. Kenapa bisa ketemu bapak disini." Mila berusaha menyembunyikan kegugupannya.

"Oh....semalam saya mengunjungi teman saya. Kebetulan dia tinggal disini. Karena lama tak bertemu, dia memaksa saya buat menginap. Kamu sendiri, ngapain disini? kamu tinggal disini?"

"Hahahaha....jangan becanda pak. Mana mungkin ob kayak sana bisa tinggal disini." Mila tertawa biarpun hatinya cemas setengah mati.

"Benar juga ya." Devan tersenyum sambil menggaruk garuk tengkuknya.

"Jadi..."

"Jadi saudara saya tinggal disini. Kalau malam minggu, saya biasa menginap disini." Mila buru buru memotong ucapan Devan. Melihat wajah Devan yang sepertinya percaya, Mila akhirnya bisa bernafas lega.

"Kamu mau pulang? atau mau kemana sekarang?"

"Saya.... mau pulang."

"Dimana tempat tinggal kamu. Biar saya antar."

What! apa apain ini. Niat hati berbohong agar aman. Tapi kenapa malah mau diantar. Jadi makin bingungkan untuk memikirkan kebohongan berikutnya.

"Gak, gak usah pak. Nanti merepotkan bapak." Mila menggeleng cepat.

"Tidak merepotkan kok, ayuk."

"Enggak." Mila masih berusaha menolak. Dia bingung jika harus berbohong lagi tentang dimana alamatnya.

"Gak papa, anggap saja sebagai ucapan terimakasih karena kemarin kamu sudah membuatkan saya makan siang."

Aduh, jadi makin bingungkan.

"Saya masih mau mampir kepasar dulu pak."

"Pasar mana?"

"Pasar tradisional di jalan Gajahmada."

Mendengar nama tempat itu, seketika senyum Devan mengembang.

"Kebetulan saya lewat sana. Jadi bisa sekalian saya antar."

Berbagai menghindar hasilnya tetap gagal. Hingga akhirnya, dengan terpaksa Mila mengangguk menyetujui tawaran Devan.

Mila merasa canggung berada berdua dalam mobil bersama Devan. Dia seorang istri meski tak ada yang tahu. Sedangkan Devan adalah seorang suami. Rasanya tak etis jika mereka berduaan dimobil seperti ini.

Mulai masuk hingga mobil melaju melewati jalan raya, Mila hanya diam sambil menatap kearah jendela. Sedangkan Devan, pria itu beberapa kali melirik kearahnya.

"Kamu kelihatannya tidak nyaman, kenapa? Apa ada hati yang sedang kamu jaga? Sehingga kamu merasa tidak nyaman semobil berdua dengan seorang pria?"

Mila seketika menoleh kearah Devan. "Kalau bapak, apakah bapak nyaman semobil berdua dengan saya?" dia balik bertanya.

"Saya?" Devan menunjuk dirinya sendiri. "Saya nyaman nyaman saja." Jawabnya seraya tersenyum pada Mila lalu kembali fokus pada jalanan.

"Dasar laki laki." Gumam Mila lirih, tapi masih bisa terdengar oleh Devan.

"Maksud kamu?" Devan menoleh dengan kening mengkerut.

"Apakah menurut bapak, istri bapak merasa nyaman jika melihat suaminya bersama wanita lain? Bisa bisanya bapak bertanya apakah ada hati yang harus saya jaga, disaat bapak sendiri harusnya menjaga hati istri bapak." Mila mulai tak bisa menahan diri. Dia tak mau menyakiti hati wanita lain. Apalagi jika status wanita itu adalah istri. Dia tahu seperti apa rasanya. Sudah terlalu sering dia mendengar Elgar telepon dengan Salsa, dan itu sungguh menyakitinya.

Devan tersenyum sambil menatap jalan. Membuat Mila yang melihatnya kesal hingga mengepalkan tangan. Ternyata Elgar dan kakak iparnya sama saja, tak ada bedanya, batin Mila.

"Istri saya wanita yang luar biasa baik. Saya yakin dia tidak akan marah saat saya bersama dengan wanita lain. Apalagi, wanita itu sebaik kamu. Wanita yang memikirkan hati wanita lain."

"Hah!" Mila geleng geleng kepala. Menurutnya, Devan sudah benar benar tak tahu diri. Dia memanfaatkan kebaikan istrinya.

"Berapa lama kamu kerja di Dirgantara grup?"

Mila yang kesal kehilangan sesikit rasa hormatnya pada Devan. Dia diam saja sambil membuang pandangannya kejendela. Tak ada niat sama sekali untuk menjawab pertanyaan pria itu.

"Cuma orang orang baru saja yang tak tahu status saya. Saya duda."

Glodak

Mila seketika menoleh ke arah Devan. Astaga, ternyata dia sudah salah sangka. Selama ini Elgar tak pernah bercerita tentang keluarganya. Dia hanya sering mengumpati Devan dan menceritakan tentang kekesalannya pada kakak iparnya itu.

"Istri saya meninggal 3 tahun yang lalu." Devan membuang pandangan ke arah jendela. Sengaja tak mau melihat Mila karena tak ingin wanita itu melihat ekspresi wajahnya saat rapuh.

"Maafkan saya pak. Saya sungguh ti__"

"Tidak apa apa." Potong Devan.

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

semoga jodoh ya thour Devan sm Mila

2024-05-18

0

Titik Novrianti

Titik Novrianti

sekedar usul yaaa,,,ntar kalo udh di cerei sama elgar,,nikah aja to sama devan,,,😂😂🤣🤣

2023-09-09

1

AR Althafunisa

AR Althafunisa

aku baca novel ini setelah part-keduanya, pas tau ada part-1. Aku baca yg kedua aja dulu, biasanya yg pertama yg bikin hati ikut galau krna alur cerita, maklum baperan aku tuh, ikut emosi sama alur tapi suka ceritanya 😂

2023-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 SANDAL JEPIT
2 KABAR BURUNG
3 AWAL BERTEMU
4 TAWARAN
5 BAPAK
6 DEAL
7 HARUSNYA AKU
8 TELAT
9 MEETING ROOM
10 SUKA
11 SI PENOLONG
12 SAAT DIHATINYA ADA YANG LAIN
13 TAK PEKA
14 PINK
15 TEBAKAN
16 UANG TAMBAHAN
17 TUMIS BUNCIS
18 DUDA
19 PASAR
20 CANTIK
21 HAPPY MONDAY
22 CEMBURU YAAA????
23 KEJUTAN
24 SAKIT
25 HARTA KARUN
26 SAAT JAUH
27 CINTAI DIRI SENDIRI
28 KANGEN MAMA
29 GAUN
30 SISA YANG MASIH TERTINGGAL
31 SENJA
32 GAK BERHAK
33 LIHAT SAJA NANTI
34 RAGU
35 CALON MAMANYA PINK
36 CINDERELLA
37 GERIMIS SYAHDU
38 DRAMA JAS
39 SAKIT
40 SAKIT 2
41 DIKIRA SUAMI
42 DIMANA KAMU MIL?
43 MITOS IBU TIRI
44 DISITUASI YANG RUMIT
45 KUCING KUCINGAN
46 TANPA JEJAK
47 JALAN JALAN
48 KEPERGOK
49 AKU MENCINTAIMU
50 AKU TAK SEKUAT ITU
51 HILANG
52 PULANG KAMPUNG
53 PULANG KAMPUNG 2
54 KEDATANGAN MENANTU
55 BUKTI
56 JANJI ELGAR
57 LEPASKAN
58 AYO BAHAGIA BERSAMAKU
59 BERSAMAMU
60 PROYEK BARU
61 MEMINTA RESTU
62 MINTA RESTU 2
63 NIIGHTMARE
64 MENCEKAM
65 MENCEKAM 2
66 CINTAKU TAKKAN BERUBAH
67 MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA
68 TANTENYA PINK
69 MENCURIGAI SESEORANG
70 KEJUTAN
71 I'M YOURS
72 PAPA
73 BERDUKA
74 BERDUKA 2
75 TANDA TANYA
76 AYO KITA BERPISAH
77 BUKAN PILIHAN YANG MUDAH
78 PERMINTAAN MAAF
79 TERAKHIR KALINYA
80 TITIPAN
81 HATIKU BERSAMAMU
82 Promo novel baru
83 DIA MANTAN SUAMIKU ( Dia suamiku S2 )
Episodes

Updated 83 Episodes

1
SANDAL JEPIT
2
KABAR BURUNG
3
AWAL BERTEMU
4
TAWARAN
5
BAPAK
6
DEAL
7
HARUSNYA AKU
8
TELAT
9
MEETING ROOM
10
SUKA
11
SI PENOLONG
12
SAAT DIHATINYA ADA YANG LAIN
13
TAK PEKA
14
PINK
15
TEBAKAN
16
UANG TAMBAHAN
17
TUMIS BUNCIS
18
DUDA
19
PASAR
20
CANTIK
21
HAPPY MONDAY
22
CEMBURU YAAA????
23
KEJUTAN
24
SAKIT
25
HARTA KARUN
26
SAAT JAUH
27
CINTAI DIRI SENDIRI
28
KANGEN MAMA
29
GAUN
30
SISA YANG MASIH TERTINGGAL
31
SENJA
32
GAK BERHAK
33
LIHAT SAJA NANTI
34
RAGU
35
CALON MAMANYA PINK
36
CINDERELLA
37
GERIMIS SYAHDU
38
DRAMA JAS
39
SAKIT
40
SAKIT 2
41
DIKIRA SUAMI
42
DIMANA KAMU MIL?
43
MITOS IBU TIRI
44
DISITUASI YANG RUMIT
45
KUCING KUCINGAN
46
TANPA JEJAK
47
JALAN JALAN
48
KEPERGOK
49
AKU MENCINTAIMU
50
AKU TAK SEKUAT ITU
51
HILANG
52
PULANG KAMPUNG
53
PULANG KAMPUNG 2
54
KEDATANGAN MENANTU
55
BUKTI
56
JANJI ELGAR
57
LEPASKAN
58
AYO BAHAGIA BERSAMAKU
59
BERSAMAMU
60
PROYEK BARU
61
MEMINTA RESTU
62
MINTA RESTU 2
63
NIIGHTMARE
64
MENCEKAM
65
MENCEKAM 2
66
CINTAKU TAKKAN BERUBAH
67
MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA
68
TANTENYA PINK
69
MENCURIGAI SESEORANG
70
KEJUTAN
71
I'M YOURS
72
PAPA
73
BERDUKA
74
BERDUKA 2
75
TANDA TANYA
76
AYO KITA BERPISAH
77
BUKAN PILIHAN YANG MUDAH
78
PERMINTAAN MAAF
79
TERAKHIR KALINYA
80
TITIPAN
81
HATIKU BERSAMAMU
82
Promo novel baru
83
DIA MANTAN SUAMIKU ( Dia suamiku S2 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!