DEAL

Elgar membaca laporan yang baru diserahkan oleh Tari. Tapi dia sama sekali tak bisa fokus. Moodnya masih saja jelek gara gara kejadian semalam.

Tok tok tok

"Masuk." Sahut Elgar saat ada yang mengetuk pintu ruangannya.

"Kopinya pak." Mendengar suara itu, Elgar segera mendongak. Rahangnya seketika mengeras melihat siapa yang saat ini ada dihadapannya.

"Bukankah kamu sudah saya pecat. Kenapa masih ada disini?" Bentak Elgar.

"Maaf pak, tapi saya belum mendapatkan surat pemecatan secara resmi."

"Saya akan menyusuh HRD untuk membuatkannya." Elgar segera meraih gagang telepon yang ada diatas mejanya.

"Tunggu pak." Cegah Mila sebelum Elgar menekan nomor.

"Saya mau menerima penawaran bapak."

Elgar seketika menatap Mila. Dimana gadis sombong dan galak yang sok jual mahal semalam? Kenapa bisa secepat ini berubah?

"Penawarannya sudah expired." Tekan Elgar sambil kembali menekan nomor ditelepon.

"Belum, saya mohon." Mila terpaksa menjatuhkan harga dirinya dengan memohon sesuatu yang semalam dia tolak.

Melihat Mila mengiba dengan wajah putus asa, membuat Elgar semakin suka. Rasanya, ingin sekali dia bermain main dengan gadis itu. Gadis yang galak, sok jual mahal, tapi masih polos dan tidak gila harta.

"Dimana harga diri yang kamu banggakan semalam?" Cibir Elgar dengan senyum penuh kemenangan.

"Maafkan saya pak."

"Maaf?" Elgar menyeringai sambil berjalan mendekati Mila. "Apa kamu pikir, rasa sakit akibat tamparan kamu semalam bisa hilang hanya dengan kata maaf?"

Mila memejamkan matanya, menyesali perbuatan gegabahnya tadi malam. Harusnya dia bisa menahan diri. Tapi Elgar memang sangat keterlaluan semalam.

"Bapak bisa balas menampar saya." Ujar Mila.

"Wow, penawaran yang bagus." Elgar berjalan memutari Mila sambil menikamati ekspresi gadis yang sedang ketakutan itu.

Mila memejamkan matanya saat Elgar mulai mengangkat tangannya. Sedetik, dua detik, hingga hampir 30 detik, belum juga dia merasakan tamparan. Hingga akhirnya Mila memberanikan diri membuka mata. Tapi ternyata, Elgar sudah kembali duduk dikursi kebesarannya. Membuat Mila bisa bernafas lega. Setidaknya, Elgar hanya buruk dalam berkata kata, tapi tidak sampai melakukan kekerasan fisik.

"Jadi kamu setuju dengan penawaran saya semalam?" Tanya Elgar sambil memaikan bolpoin ditangannya.

"Iya, tapi dengan 1 syarat."

"Syarat." Elgar mengernyit, dia pikir Mila sudah sangat putus asa hingga mengemis padanya. Tapi ternyata, gadis itu masih punya keberanian meminta syarat.

"Apa?" Tanyanya kemudian.

"Kita menikah."

"What, menikah!" Elgar seketika berdiri sambil menggebrak meja. "Jangan gila kamu. Mana mungkin saya mau menikah dengan og sepertimu. Berani beraninya kamu minta hal yang mustahil. Keluar, saya tidak butuh perempuan tak tahu diri seperti kamu." Hardik Elgar sambil menunjuk pintu.

"Saya mohon dengarkan saya dulu pak."

"Tidak ada yang perlu dibahas lagi, keluar." Teriak Elgar.

"Hanya pernikahan siri. Dan hanya kita yang tahu." Mila masih kekeh menjelaskan.

"Pernikahan apapun, saya tidak mau." Tolak Elgar.

"Saya mohon pak. Saya sangat butuh uang." Mila mengatupkan kedua tangannya sambil menangis.

"Kalau begitu, terima penawaran saya tanpa syarat."

Mila menggeleng. "Saya tidak mau menumpuk dosa pak. Saya juga tidak mau menghidupi keluarga saya dengan uang haram. Saya janji, tidak akan ada yang tahu tentang pernikahan ini. Hanya kita dan orang tua saya saja. Bapak juga tidak perlu memperlakuan saya selayaknya istri. Saya tidak akan menuntut apapun dari bapak selain nafkah 5 juta perbulan. Saya juga tidak akan mengurusi masalah pribadi bapak."

Elgar berfikir sejenak. Rasanya, syarat dari Mila tak merugikan dia sama sekali. Hanya 5 juta perbulan, jumlah sangat kecilnya. Pengeluarannya sekali jalan dengan Salsa saja, bisa melebihi itu.

Tapi resikonya juga besar. Bagaimana jika pernikahan ini sampai ada yang tahu. Bisa bisa dia diamuk orang tuanya. Dan yang lebih parah, Salsa bisa saja meninggalkannya. Dan mimpinya menjadi CEO dan menguasai perusahaan jelas akan lenyap.

"Tidak bisa, ini terlalu beresiko buat saya." Ujar Elgar. "Nama baik saya dan keluarga dipertaruhkan. Apa kata orang jika anak pemilik Dirgantara grup menikahi office girl?"

"Saya pastikan, tidak akan ada yang tahu tentang pernikahan ini."

"Mungkin kamu bisa, tapi keluargamu. Ayahmu, serta saksi pernikahan? apa mereka bisa dipercaya?"

"Saya pastikan mereka bisa dipercaya. Saya rela ditalak saat itu juga jika sampai pernikahan ini bocor."

"Apa kata katamu bisa dipegang."

Mila mengangguk cepat.

"Baikalah, tapi saya juga ada syarat."

"Apa?"

"Saya tak mau ada bukti apapun tentang pernikahan itu. Baik itu foto, atau surat atau kertas apapun. Hanya sah menurut agama, tanpa bukti apapun."

"Ya , saya pastikan tidak ada bukti apapun. Kemarin bapak juga menawarkan uang diawalkan? Saya ingin uang itu sebagai mahar."

"10 juta?"

Mila mengangguk.

"Baiklah, saya tidak keberatan. Saya juga akan menyewakan apartemen buat kamu. Saya ingin privasi saya terjaga. Tapi ingat, jangan pernah memberitahu siapapun dimana kamu tinggal."

"Ya, saya mengerti pak."

"Satu lagi."

"Apa?"

"Komsumsi pil kontrasepsi. Saya tidak mau sampai kamu hamil."

Mila mengangguk sebagai tanda setuju.

"Kapan kita menikah?"

"Hari ini, karena saya butuh uang itu saat ini juga."

"Baiklah, saya setuju."

"Saya tidak jadi dipecatkan pak?" Tanya Mila.

"Terserah kamu, mau bekerja atau berhenti, bukan urusan saya. Yang penting, kamu ada saat saya butuh kamu."

"Ya, saya mengerti."

Setelah kesepakatan dengan Elgar berhasil, masih ada satu lagi masalah Mila. Yaitu bagaimana cara untuk menyampaikan kepada orang tuanya tentang rencana pernikahannya.

Bapak dan ibunya pasti tidak setuju jika dia menikah siri. Dan yang paling membingungkan, bagaimana jika mereka bertanya tanya tentang Elgar, dan tentang keluarga Elgar.

...*****...

Jam istirahat, Mila pergi kerooftop untuk menelepon orangtuanya. Belum pernah Mila segugup ini saat akan menghubungi orang tuanya. Dengan tangan gemetaran, Mila mencari kontak ibunya dan segera menekan logo telepon.

"Hallo."

Terdengar suara sang ibu dari seberang sana.

"Hallo Mila, hallo." Ujar ibunya tatkala Mila hanya diam saja.

"I, iya Bu."

"Ada apa nak? Kenapa suara kamu bergetar? apa ada sesuatu buruk yang terjadi?" Dari suarany, Mila bisa menangkap jika ibunya sedang cemas.

"Mila baik baik saja Bu. Bagaimana dengan bapak? Apa masih ngotot mau ke kota?"

"Iya Mil. Bapakmu masih ngotot mau ke kota."

"Bu, Mila ingin bicara dengan bapak."

"Baiklah, ibu panggilkan bapak dulu."

Sementara ibunya mencari bapak, Mila mengatur detak jantungnya yang tak karuan. Dia tak boleh gagal. Dia harus datat restu dari bapak sebagai wali.

"Hallo Mila."

Milla seketika meneteskan air mata mendengar suara lemah bapaknya. Bapak yang dulu sangat ceria, selalu bersemangat mencari nafkah demi keluarga, dan sangat mengayomi, sudah menjadi sosok yang berbeda 4 tahun ini. Bapak tak lagi seperti dulu, semenjak kecelakaan, dia lebih banyak mengurung diri dan jarang sekali tersenyum apalagi tertawa lepas seperti dulu.

"Bapak apa kabar? Mila kangen sama bapak." Ujar Mila sambil berusaha menahan tangis.

"Masih seperti ini nak. Masih selalu merepotkan ibu, Miko dan kamu."

Mila menutup mulutnya agar tangisnya tidak pecah dan terdengar bapaknya. Dia tak mau bapaknya makin sedih.

"Kata siapa bapak merepotkan? Bapak tidak pernah merepotakan siapapun."

"Kamu sehat nak?"

"Alhamdulilah. Pak, Mila mau menikah."

Tak terdengar sahutan dari sang ayah. Mungkin beliau masih kaget mendengarnya.

"Restui Mila ya pak. Mila ingin bapak sendiri yang menikahkan Mila malam ini."

"Apa nak, malam ini?" Bapaknya sangat terkejut.

"Iya pak."

"Tapi, kenapa mendadak? Apa terjadi sesuatu sama kamu dikota?" Suara bapaknya terdengar sangat cemas. Orang tua mana yang tidak berpikir yang tidak tidak saat anak gadisnya mendadak minta dinikahkan.

"Tidak ada apa apa pak. Hanya saja, Mila tak mau terjerumus dalam zina. Makanya lebih baik Mila menikah."

"Ta, tapi kenapa mendadak. Dan bagaimana dengan surat suratnya. Dan dirumah tak ada persiapan apa apa."

"Tidak perlu apa apa pak. Bapak hanya perlu menjadi wali saja."

"Tidak perlu apa apa? Jangan katakan, jika kamu mau menikah siri?"

"Iya, pak." Jawab Mila ragu ragu.

"Tidak, bapak tidak setuju. Selain itu, bapak tidak kenal calon suami kamu. Bapak tak mau sampai menyerahkan putri bapak pada laki laki yang salah." Suara bapak terdengar mulai meninggi.

Tapi Mila tak putus asa, dia terus membujuk dengan sedikit bumbu bumbu kebohongan. Menyakinkan bahwa Elgar adalah pria bertanggung jawab dan sangat baik, hanya saja orang tuanya tak memberi restu, hingga mereka hanya menikah siri.

San akhirnya, bapak memberi restu. Malam itu juga, Elgar dan Mila menikah disebuah kamar hotel yang berada tak jauh dari kampung Mila. Pernikahan yang hanya dihadiri orang tua Mila, Miko sebagai saksi dan pak lik Huri, pria yang bisa dipercaya tak akan menyebarkan berita ini.

FLASHBACK OFF

Terpopuler

Comments

Mey-mey89

Mey-mey89

,,,

2023-12-28

0

Serli Ati

Serli Ati

terlalu besar pengorbanan Mila demi keluarga, sungguh aq salut dengan ketegarannya, semangat Mila semoga Allah memberi kebahagian buat kamu

2023-05-29

1

S

S

Mila sosok wanita kuat dan tegar.
Lebih banyak mengambil sikap nyata drpad ...." ku menangisss..."

2023-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 SANDAL JEPIT
2 KABAR BURUNG
3 AWAL BERTEMU
4 TAWARAN
5 BAPAK
6 DEAL
7 HARUSNYA AKU
8 TELAT
9 MEETING ROOM
10 SUKA
11 SI PENOLONG
12 SAAT DIHATINYA ADA YANG LAIN
13 TAK PEKA
14 PINK
15 TEBAKAN
16 UANG TAMBAHAN
17 TUMIS BUNCIS
18 DUDA
19 PASAR
20 CANTIK
21 HAPPY MONDAY
22 CEMBURU YAAA????
23 KEJUTAN
24 SAKIT
25 HARTA KARUN
26 SAAT JAUH
27 CINTAI DIRI SENDIRI
28 KANGEN MAMA
29 GAUN
30 SISA YANG MASIH TERTINGGAL
31 SENJA
32 GAK BERHAK
33 LIHAT SAJA NANTI
34 RAGU
35 CALON MAMANYA PINK
36 CINDERELLA
37 GERIMIS SYAHDU
38 DRAMA JAS
39 SAKIT
40 SAKIT 2
41 DIKIRA SUAMI
42 DIMANA KAMU MIL?
43 MITOS IBU TIRI
44 DISITUASI YANG RUMIT
45 KUCING KUCINGAN
46 TANPA JEJAK
47 JALAN JALAN
48 KEPERGOK
49 AKU MENCINTAIMU
50 AKU TAK SEKUAT ITU
51 HILANG
52 PULANG KAMPUNG
53 PULANG KAMPUNG 2
54 KEDATANGAN MENANTU
55 BUKTI
56 JANJI ELGAR
57 LEPASKAN
58 AYO BAHAGIA BERSAMAKU
59 BERSAMAMU
60 PROYEK BARU
61 MEMINTA RESTU
62 MINTA RESTU 2
63 NIIGHTMARE
64 MENCEKAM
65 MENCEKAM 2
66 CINTAKU TAKKAN BERUBAH
67 MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA
68 TANTENYA PINK
69 MENCURIGAI SESEORANG
70 KEJUTAN
71 I'M YOURS
72 PAPA
73 BERDUKA
74 BERDUKA 2
75 TANDA TANYA
76 AYO KITA BERPISAH
77 BUKAN PILIHAN YANG MUDAH
78 PERMINTAAN MAAF
79 TERAKHIR KALINYA
80 TITIPAN
81 HATIKU BERSAMAMU
82 Promo novel baru
83 DIA MANTAN SUAMIKU ( Dia suamiku S2 )
Episodes

Updated 83 Episodes

1
SANDAL JEPIT
2
KABAR BURUNG
3
AWAL BERTEMU
4
TAWARAN
5
BAPAK
6
DEAL
7
HARUSNYA AKU
8
TELAT
9
MEETING ROOM
10
SUKA
11
SI PENOLONG
12
SAAT DIHATINYA ADA YANG LAIN
13
TAK PEKA
14
PINK
15
TEBAKAN
16
UANG TAMBAHAN
17
TUMIS BUNCIS
18
DUDA
19
PASAR
20
CANTIK
21
HAPPY MONDAY
22
CEMBURU YAAA????
23
KEJUTAN
24
SAKIT
25
HARTA KARUN
26
SAAT JAUH
27
CINTAI DIRI SENDIRI
28
KANGEN MAMA
29
GAUN
30
SISA YANG MASIH TERTINGGAL
31
SENJA
32
GAK BERHAK
33
LIHAT SAJA NANTI
34
RAGU
35
CALON MAMANYA PINK
36
CINDERELLA
37
GERIMIS SYAHDU
38
DRAMA JAS
39
SAKIT
40
SAKIT 2
41
DIKIRA SUAMI
42
DIMANA KAMU MIL?
43
MITOS IBU TIRI
44
DISITUASI YANG RUMIT
45
KUCING KUCINGAN
46
TANPA JEJAK
47
JALAN JALAN
48
KEPERGOK
49
AKU MENCINTAIMU
50
AKU TAK SEKUAT ITU
51
HILANG
52
PULANG KAMPUNG
53
PULANG KAMPUNG 2
54
KEDATANGAN MENANTU
55
BUKTI
56
JANJI ELGAR
57
LEPASKAN
58
AYO BAHAGIA BERSAMAKU
59
BERSAMAMU
60
PROYEK BARU
61
MEMINTA RESTU
62
MINTA RESTU 2
63
NIIGHTMARE
64
MENCEKAM
65
MENCEKAM 2
66
CINTAKU TAKKAN BERUBAH
67
MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA
68
TANTENYA PINK
69
MENCURIGAI SESEORANG
70
KEJUTAN
71
I'M YOURS
72
PAPA
73
BERDUKA
74
BERDUKA 2
75
TANDA TANYA
76
AYO KITA BERPISAH
77
BUKAN PILIHAN YANG MUDAH
78
PERMINTAAN MAAF
79
TERAKHIR KALINYA
80
TITIPAN
81
HATIKU BERSAMAMU
82
Promo novel baru
83
DIA MANTAN SUAMIKU ( Dia suamiku S2 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!