Perkenalan

Dengan menaiki ojek online, Kania pergi menuju kampusnya.

baginya naik ojek lebih efisien dan tidak memakan banyak waktunya.

"Terima kasih ya pak." ucap Kania sambil memberikan uang lembaran lima puluh ribuan.

"Duh, saya nggak ada kembalian nih mbak." ucap bapak itu sambil menggaruk kepalanya.

"Udah kembaliannya buat bapak aja." sahut Kania menarik kedua sudut bibirnya.

"Terima kasih banyak ya mbak." Bapak itu pun pergi dengan wajah sumringah meninggalkan Kania yang begegas menuju gerbang kampusnya.

Namun dari arah belakang terlihat mobil mewah yang melaju agak kencang, dan Kania tidak sempat mengelak saat cipratan dari genangan air hujan berhambur membasahi pakaian dan wajahnya.

Sontak saja Kania langsung kaget dan berteriak sekencangnya memaki pengendara mobil itu.

Bukannya berhenti dan meminta maaf, pengendara mobil itu malah berlalu tanpa menggubris Kania yang kesal menerima kenyataan jika pakaiannya basah dan sedikit kotor.

"Kenapa gadis itu, pasti dia sedang mengalami hari yang buruk sampai berteriak seperti orang gila." batin Daniel saat melihat Kania dari spion mobilnya.

Tanpa menyadari jika hari buruk Kania adalah hasil dari perbuatannya.

Daniel putra Atmaja adalah pewaris dari keluarga Atmaja, pemilik perusahaan besar yang memiliki pengaruh besar di dunia bisnis dinegara ini.

Dia adalah putra sulung dari dua bersaudara.

Daniel memiliki adik perempuan yang bernama Sofie Aprilia Atmaja yang juga menempuh pendidikan di kampus yang sama dengan Kania.

Saat ini Daniel merupakan seorang Pengusaha muda yang memiliki jejak karier yang tidak bisa diremehkan.

Meskipun dia terlahir dari keluarga kaya, Daniel memulai kariernya dari bawah sebagai seorang karyawan biasa hingga sekarang menjabat sebagai CEO di perusahaanya.

Penampilannya yang tampan dan menawan, juga didukung dengan latar belakang keluarganya yang kaya raya, membuat Daniel di gilai oleh banyak kaum hawa.

Meskipun begitu, Daniel dikenal tertutup soal kehidupan pribadinya, terlebih soal asmaranya.

Hingga saat ini tidak ada yang tau siapa wanita yang sedang dekat dengannya.

Meskipun kabarnya Daniel sedang dekat dengan seorang wanita yang sampai saat ini belum pernah dia kenalkan pada keluarga dan teman-temannya.

Kembali ke Kania....

Dengan hati yang kesal Kania berjalan menuju toilet di kampusnya.

Namun di tengah jalan Kania bertemu dengan kedua sahabatnya.

Mila dan Reyhan adalah sahabat Kania semenjak SMA.

Hingga mereka memutuskan untuk kuliah di kampus yang sama sampai sekarang.

"Kania.." teriak Mila dan diikuti oleh Reyhan.

"Aku buru buru nih, kalian duluan aja gih." ucap Kania berlari menuju toilet.

"Kania tunggu...baju kamu kenapa?" tanya Reyhan sambil menahan pergelangan tangan Kania.

"Kamu bisa lihat kan, tadi itu ada orang gila yang bikin baju aku jadi kotor gini." ucap Kania kesal, bahkan matanya berkaca-kaca menahan tangis mengingat kesialannya pagi ini.

"Trus kamu mau kemana sekarang?" tanya Reyhan.

"Aku mau ke toilet lah, buat bersihin nih baju, kenapa, kamu mau ikut?" seloroh Kania yang tak habis pikir mendengar pertanyaan Reyhan.

Memangnya mau kemana lagi dia dengan baju kotor seperti ini, pulang kerumah untuk mengganti pakaian pun lebih tidak mungkin mengingat waktu kuliah yang sudah mepet.

"Iya aku mau ikut, ayo aku anterin ke toilet." Reyhan menarik tangan Kania.

"Serius kamu Rey ?" tanya Kania heran dengan kedua mata membulat sempurna.

"Serius lah, emang kamu liat aku lagi becanda." ucap Reyhan menatap Kania dengan wajah serius.

"Kamu mau ngapain disana, ngintipin cewek2 disana?" ledek Mila yang menatap heran ke arah Reyhan.

"Dasar otak mesum, kamu pikir aku cowok apaan, udah ayo buruan ntar lagi kelas mau mulai loh, memangnya kamu mau telat dan di omelin Dosen." ucap Reyhan sambil meneruskan langkahnya menarik tangan Kania.

"Eh eh eh tunggu, kamu jangan main-main ya Rey!" pekik Kania berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman Reyhan.

"Apa kamu juga mikir sama seperti Mila." Reyhan menyentil kening Kania.

"Sakit Rey..." Kania menggosok keningnya penuh drama, tentu saja sentilan Reyhan tak sesakit itu.

"Aku cuma mau ngelepas kaosku untuk kamu pakai, kamu mau masuk angin make baju basah gitu?" tanya Reyhan gemas dengan tuduhan kedua temannya.

"Owh, bilang dong dari tadi..." ujar Kania disertai cengiran khas gadis itu.

"Kirain, ya udah deh aku tunggu kamu di kelas aja." ucap Mila meninggalkan kedua sahabatnya.

Kania pun langsung mengikuti Reyhan ke toilet guna melepas kaos di balik kemejanya untuk menggantikan pakaiannya yang basah.

Reyhan memang selalu perhatian kepada Kania semenjak mereka bersahabat dari waktu SMA dulu.

Lebih tepatnya Reyhan adalah pelindung Kania dari cowok-cowok yang mencoba iseng pada Kania.

Maklum saja, paras Kania yang cantik memang selalu menarik perhatian bagi lawan jenis.

Tak sedikit yang mencoba mendekati Kania hingga saat ini, namun Kania selalu berusaha menghindar karena dia tidak mau hidupnya di buat ribet dengan urusan asmara.

Bagi Kania keluarga adalah yang utama, sehingga sampai saat ini Kania belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta apalagi pacaran.

Hanya Reyhan lah cowok yang dekat dengan Kania selama ini.

Bersama Reyhan, Kania merasa aman dan nyaman meski dia hanya menganggap hubungan mereka sebatas sahabat.

Namun lain halnya dengan Reyhan, hubungan persahabatan mereka yang sangat dekat lama kelamaan menumbuhkan rasa yang lebih pada Reyhan.

Namun hingga saat ini Reyhan tidak pernah mau mengutarakan perasaannya pada Kania.

Karena dia tidak mau merusak persahabatan mereka, lagi pula Reyhan juga tau kalau Kania belum mau menjalin hubungan serius pada cowok manapun hingga lulus kuliah, setidaknya itulah yang pernah Kania sampaikan pada Reyhan.

"Makasih ya Rey, nggak tau deh tadi kalau nggak ada kamu, bisa-bisa kisut nih badan kedinginan." ucap Kania sambil merapikan kaos yang Rey pinjamkan meski terlihat kedodoran di tubuh rampingnya.

"Iya, udah ayo buruan ntar kamu ketinggalan kelas loh." ajak Reyhan sambil menarik tangan Kania.

Mereka akhirnya menuju kelas mereka masing-masing, Kania mengambil jurusan bisnis dan manajemen sementara Reyhan mengambil jurusan tehnik.

Setelah beberapa jam berlalu Kania dan Mila yang memang mengambil jurusan yang sama memutuskan untuk singgah di kafe milik sepupunya Mila.

"Habis ini kamu ada acara nggak?" tanya Mila saat kedua gadis itu keluar dari kelas.

"Mmm... biasalah paling dari sini aku mau langsung ke toko, emang kenapa?" tanya Kania sembari menggulung lengan kaos yang ia kenakan agar tidak terlalu kelihatan kedodoran.

"Temenin aku ke kafenya kak Kevin yuk, hari ini kebetulan kak Kevin lagi ngeresmiin kafe barunya, Jadi kita bisa makan-makan gratis deh disana, gimana mau kan?" ajak Mila penuh semangat.

"Ih nggak mau ah...malu tau, masa iya kita ke sana makan gratisan, yang ada ntar sepupu kamu itu bangkrut gara-gara kita " jawab Kania merasa sungkan.

"Ya ampun Kania, hari ini tuh kak Kevin emang gratisin semua menu untuk semua pengunjung, bukan ke kita doang, besok-besok sih bayar..., ini tuh cuma perayaan dan wujud syukur kak Kevin aja karena usaha kafenya yang makin sukses di mana-mana dan lagian nih ya, tadi itu kak Kevin udah nyuruh aku ngajak kamu sama Reyhan kesana." ucap Mila menerangkan sembari merapikan riasannya dari kaca kecil yang ia ambil dari dalam tas.

"Beneran nih, tapi aku malu Mila...kan aku nggak terlalu kenal sama sepupu kamu itu, ketemu juga cuma baru beberapa kali pas di rumah kamu doang." elak Kania penuh pertimbangan.

"Udah ayo nggak usah banyak alesan deh, lagian kak Kevin itu baik kok, ntar aku kenalin biar makin kenal." paksa Mila sambil menarik tangan Kania.

"Trus Rey gimana?" tanya Kania.

"Ntar dia nyusulin kita ke sana, cepetan ayo." Mereka pun berjalan menuju parkiran dimana supir Mila menunggu dengan mobilnya.

Tak butuh waktu lama bagi mereka tiba di sana, karena jarak kampus mereka dengan kafe yang menjadi tujuan hanya menghabiskan waktu beberapa menit saja.

"Ini tempatnya?" tanya Kania saat mereka sudah sampai di depan kafe yang lumayan besar dan terlihat berkelas meski di lihat dari luar.

"Iya, bagus kan? kak Kevin emang paling jago ngeliat peluang, liat aja tempatnya strategis gini, enggak heran kak Kevin makin sukses dari bisnis kafenya yang udah punya cabang di mana-mana." ucap Mila sedikit menyombongkan sepupunya.

"Bisa banget sombongnya neng." ledek Kania dengan wajah malas.

"Kapan lagi bisa nebeng sombong..., udah ah masuk yuk!" Mila menggandeng Kania untuk memasuki kafe yang mulai ramai dengan teman-teman dan kolega bisnis Kevin.

Mila mengajak Kania duduk di salah satu sudut kafe yang kursinya belum terisi.

Mata Mila menoleh kesegala penjuru untuk mencari Kevin sepupunya.

"Kak Kevin!" teriak Mila saat menemukan sosok pria dengan tubuh atletis dan wajah yang tampan di antara kumpulan temannya.

Mila pun tak henti melambaikan tangannya guna memanggil Kevin untuk datang ke tempat di mana mereka duduk.

"Hai Mila, baru dateng? kakak udah nungguin kalian loh dari tadi." ucap Kevin sambil melirik ke arah Kania.

"Iya nih kak, sory habisnya Mila juga baru pulang kuliah, nih disempetin kemari." ucap Mila dengan wajah di buat seimut mungkin hingga membuat Kania jengah melihatnya, meski tak ayal gadis itu ikut tersenyum sekilas ke arah Kevin sebelum mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Kamu yang namanya Kania kan?" tanya Kevin saat melihat Kania yang hanya terdiam menikmati suasana kafe.

"Eh iya kak ." ucap Kania gugup.

"Kevin, saudara sepupunya Mila." sambil menyodorkan tangannya untuk berkenalan dengan Kania.

"Mmm.. saya Kania kak." sambut Kania sambil tersenyum canggung

"Mila banyak cerita tentang kamu." ucap Kevin santai sambil membalas senyuman Kania dengan senyuman yang tak kalah mempesona.

Kania hanya tertunduk malu, sesekali gadis itu melirik Mila dan bertanya-tanya apa saja yang sudah Mila ceritakan tentang dirinya pada Kevin.

"Gila nih cewek manis banget sih..." gumam Kevin dalam hati sembari mengagumi wajah rupawan Kania, meski ia tau jika saat ini Kania merasa kurang nyaman di balik sikap santainya saat ini.

Tapi hal itu tak membuat Kevin menyerah, ia hanya perlu lebih mengenal Kania dan pemuda itu yakin dengan seringnya mereka bertemu, suatu saat Kania pasti akan lebih sedikit membuka diri.

"Nyaman banget ya kak tempatnya, dekornya juga cantik...bikin betah." ucap Mila mengedarkan pandangannya ke sekeliling kafe.

"Iya...cantik banget malah." jawab Kevin yang sedari tadi justru tak mengalihkan tatapannya guna memandang gadis yang saat ini ada di hadapannya.

Membuat Kania yang merasa di perhatikan harus berkali-kali memperbaiki posisi duduknya dengan wajah gugup dan juga malu.

"Ih..kak Kevin!" Mila menepuk lengan Kevin hingga membuat pemuda itu berjengit saat menyadari maksud kakak sepupunya karena tak lepas memperhatikan Kania.

"Apaan sih Mil? beneran cantik kok." ucap Kevin sambil menggosok lengannya yang sakit karena pukulan Mila.

"Ya jangan ngomong di depan orangnya juga kali kak, tuh lihat...Kania jadi grogi kan dengerin gombalan kak Kevin, udah ah...Mila sama Kania udah laper nih, buruan suruh pelayan kakak bawain makanan sama minuman yang enak dan banyak, soalnya temen Mila satu lagi juga ntar nyusulin kesini." ucap Mila sambil mendorong tubuh Kevin.

"Iya sabar cerewet... kalian tunggu disini ya, kakak kesana dulu pesenin makanan untuk kalian sekalian nyamperin temen kakak yang disana, ntar kakak balik lagi kesini, di bawa santai dan nikmati makanannya ya Kania..." ujar Kevin lembut sebelum berlalu meninggalkan Mila dan Kania.

"Memangnya kamu cerita apa aja sih sama kak Kevin Mil, nggak penting deh." ucap Kania saat Kevin sudah menjauh dari meja mereka.

"Siapa bilang kamu nggak penting, kamu sama Reyhan itu sahabatku, jadi wajar dong aku sering ceritain kalian ke kak Kevin, eh iya Kania, sejak aku sering cerita tentang kamu, kak Kevin itu makin penasaran pengen kenal sama kamu." bisik Mila ke telinga Kania.

"Ih apaan sih kamu Mil, tau gitu tadi aku males kesini." ucap Kania kesal.

"Jangan ngambek-ngambek neng, ntar cantiknya ilang loh..." ledek Mila mencubit gemas pipi Kania.

"Biarin!" Kania mengalihkan wajahnya saat sadar Kevin dari jauh masih memperhatikan ke arah mereka.

"Astaga...itu kak Kevin juga kenapa sih ngelihatin terus dari tadi, bikin jantungku lemes aja." batin Kania berusaha menutupi keresahannya.

Terpopuler

Comments

Lani Chayank

Lani Chayank

kalau bagus lanjut

2020-12-19

0

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

seru thor... 🌮🌮🌮

ijin promo donk,

jgn lupa mampir di novel dg judul "AMBIVALENSI LOVE"

kisah cinta beda agama 🌮🌮🌮

ditunggu like and comment nya ya 🙏😊

2020-10-25

0

Mairaa

Mairaa

like🤩

2020-09-29

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Perkenalan
3 Kania yang Dingin.
4 Copet
5 Janji Daniel
6 Hadiah istimewa dari Ibu
7 Kegelisahan Daniel
8 Kecupan pertama Daniel untuk Kania
9 Dinner Romantis
10 Kania atau Tania
11 Hubungan Yang Rumit
12 Hujan
13 Musibah
14 Kecelakaan
15 Menyelidiki
16 Wajah itu
17 Terpesona
18 Berburu calon mantu
19 Bidadari
20 Permintaan Konyol
21 Kesepakatan
22 Pria yang sama
23 Tegang
24 Sambutan hangat
25 Garis takdir
26 Tempat bersandar
27 Lamaran
28 Tidak rela
29 Terjebak diantara 2 pria
30 Pilihan hati
31 Menjelang akad
32 Pemanasan
33 Cinta dan Kecewa
34 Malam Penyatuan
35 Tertunda
36 Orisinil
37 Akhirnya...
38 Tenaga ekstra
39 Siang hari yang panas
40 Hukuman
41 Jangan nakal
42 Rahasia
43 Rumah baru
44 Memberi kabar
45 Luka lama
46 Tamu
47 Tamu 2
48 Ujian
49 I Miss You
50 Sang Ratu
51 Kejutan pagi hari
52 Memberi jarak
53 Lebih terbuka
54 Lima menit
55 Menentukan pilihan
56 Pengkhianat
57 Situasi Sulit.
58 Menghindar
59 Ranjang yang bergoyang
60 Akhirnya...
61 Apakah ini lelucon?
62 Menuntunmu pulang
63 Sandiwara
64 Menjadi Debu
65 Berjuang sendiri
66 Remuk tak berbentuk
67 Berhenti saling menyakiti
68 Memilih Pergi
69 Menemukan Wanitaku
70 Salah paham
71 Memberikan pilihan
72 Meluapkan Rindu.
73 Masih Rindu.
74 Percayalah padaku.
75 Tak Akan Goyah
76 Salah Sasaran
77 Semakin Cinta.
78 Bahagia itu sederhana
79 Kehilangan
80 Panas
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Prolog
2
Perkenalan
3
Kania yang Dingin.
4
Copet
5
Janji Daniel
6
Hadiah istimewa dari Ibu
7
Kegelisahan Daniel
8
Kecupan pertama Daniel untuk Kania
9
Dinner Romantis
10
Kania atau Tania
11
Hubungan Yang Rumit
12
Hujan
13
Musibah
14
Kecelakaan
15
Menyelidiki
16
Wajah itu
17
Terpesona
18
Berburu calon mantu
19
Bidadari
20
Permintaan Konyol
21
Kesepakatan
22
Pria yang sama
23
Tegang
24
Sambutan hangat
25
Garis takdir
26
Tempat bersandar
27
Lamaran
28
Tidak rela
29
Terjebak diantara 2 pria
30
Pilihan hati
31
Menjelang akad
32
Pemanasan
33
Cinta dan Kecewa
34
Malam Penyatuan
35
Tertunda
36
Orisinil
37
Akhirnya...
38
Tenaga ekstra
39
Siang hari yang panas
40
Hukuman
41
Jangan nakal
42
Rahasia
43
Rumah baru
44
Memberi kabar
45
Luka lama
46
Tamu
47
Tamu 2
48
Ujian
49
I Miss You
50
Sang Ratu
51
Kejutan pagi hari
52
Memberi jarak
53
Lebih terbuka
54
Lima menit
55
Menentukan pilihan
56
Pengkhianat
57
Situasi Sulit.
58
Menghindar
59
Ranjang yang bergoyang
60
Akhirnya...
61
Apakah ini lelucon?
62
Menuntunmu pulang
63
Sandiwara
64
Menjadi Debu
65
Berjuang sendiri
66
Remuk tak berbentuk
67
Berhenti saling menyakiti
68
Memilih Pergi
69
Menemukan Wanitaku
70
Salah paham
71
Memberikan pilihan
72
Meluapkan Rindu.
73
Masih Rindu.
74
Percayalah padaku.
75
Tak Akan Goyah
76
Salah Sasaran
77
Semakin Cinta.
78
Bahagia itu sederhana
79
Kehilangan
80
Panas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!