Pilihan berat

Daven menatap Aileen yang saat ini tengah tertidur dengan pulas di ranjangnya. Biasanya ada suster Ati, Della, atau Mama Laras yang menemani balita itu tidur. Tapi kali ini Daven mengatakan kalau dia yang akan menemani Aileen tidur.

Aileen, anaknya yang sejak bayi sudah menjadi seorang piatu. Bukankah Aileen kasihan? Tidak, Daven tidak akan membiarkan siapapun mengasihani Aileen. Meskipun Aileen sudah tidak lagi memiliki sosok seorang ibu, tapi disini masih ada Daven, daddy nya. Meskipun seringkali mungkin Daven mengabaikan Aileen, tapi Daven sangat menyayangi Aileen. Jangan pernah kalian semua meragukan kasih sayang yang Daven miliki untuk Aileen. Perlu kalian ketahui, Aileen adalah alasan kenapa Daven masih memiliki semangat untuk menjalani hidup. Karena jika saja tidak ada Aileen dan tidak mengingat bahwa bunuh diri adalah dosa besar, mungkin Daven sudah memutuskan untuk menyusul Larisa. Cinta Daven kepada Larisa benar-benar sangat besar.

Dan mengingat ucapan Sandra tadi siang, jujur saja Daven memilih untuk tidak mempercayainya. Daven akan menganggap bahwa ucapan Sandra adalah ucapan dari seseorang yang sedang mabuk karena kekenyangan makanan.

"Kamu nggak butuh ibu kan nak? Kehadiran Daddy sudah cukup untuk kamu kan? Masih ada juga Oma, Opa, Uncle Davi, dan Aunty Della. Kasih sayang kita untuk kamu sudah sangat cukup kan?" Dengan mata berkaca-kaca Daven berbicara kepada Aileen yang sedang tertidur dengan nyenyak.

Daven belum siap menggantikan posisi Larisa sebagai istrinya dan juga ibu Aileen dengan orang lain. Ya, belum siap, bahkan sepertinya Daven tidak akan pernah siap.

Dan Sandra, bagi Daven Sandra masihlah seorang anak kecil yang manja. Bagaimana bisa anak kecil mengurus anak kecil lain nantinya? Jahat? Katakanlah Daven memang jahat. Tapi Sandra hanyalah adik kecil untuk Daven. Rasanya tidak mungkin kalau adik kecilnya itu berganti status menjadi istri dan ibu dari anaknya.

Sementara di rumah lain, Sandra sedang berguling-guling di atas ranjangnya. Sandra sedang memikirkan mengenai respon yang Daven berikan tadi.

***Flashback***

"*Jangan gila Sandra, aku tau kamu sedang bercanda." Ujar Daven dengan nada datarnya*.

*Sandra menggelengkan kepalanya kuat menyangkal tuduhan Daven sampai kepalanya menjadi terasa agak sedikit pusing*.

"*Enggak, aku enggak gila Bang. Dan aku juga enggak bercanda. Aku serius, bahkan sangat serius. Aku sudah memikirkan hal ini dengan sangat matang. Ini bukan sebuah keinginan sesaat atau semacamnya. Sudah lama aku memiliki keinginan ini." Jawab Sandra dengan tegas*.

*Daven memijit pangkal hidungnya karena mendadak kepalanya terasa pusing setelah mendengar ucapan Sandra*.

"*Baiklah, katakan aku setuju kalau kamu menjadi ibu sambung Aileen. Lalu kita menikah, tapi... Permasalahan disini adalah bahwa aku tidak mencintai kamu Sandra. Kamu sudah aku anggap sebagai adik sama seperti Della. Jadi, apakah kamu yakin akan menikah dengan laki-laki yang tidak mencintai kamu? Dengan laki-laki yang bahkan masih sangat mencintai mendiang istrinya. Kamu sanggup?" Daven langsung berterus terang mengenai perasaannya yang masih menjadi milik Larisa. Daven hanya tidak ingin membuat Sandra semakin berharap kepadanya, sementara dia tidak bisa berjanji akan mencintai Sandra nantinya*.

*Sandra terdiam sejenak. Daven pikir Sandra akan menyerah saat mengetahui bahwa Daven masih sangat mencintai Larisa. Tapi ternyata*..."

"*Masalah Abang cinta sama kak Larisa dan tidak mencintai aku, itu tidak penting sekarang. Yang terpenting adalah bahwa aku ingin menjadi ibu untuk Aileen. Aku bisa memberi waktu ke Bang Cio sampai Abang bisa mencintai aku." Jawab Sandra dengan tenang. Sepertinya Sandra memang sudah sedikit kehilangan kewarasannya saat mengatakan itu. Bagaimana bisa Sandra tetap ingin menikah sedangkan pihak laki-lakinya sudah berterus terang bahwa dia masih mencintai mendiang istrinya. Bukankah lebih sulit bersaing dengan seseorang yang bahkan sudah tidak ada lagi raganya di dunia ini*?

"*Namun nyatanya sampai saat ini aku masih tidak berniat mengeluarkan Larisa dari hati aku, Sandra." Ujar Daven*.

"*Aku nggak minta Abang buat mengeluarkan Kak Larisa dari hati Bang Daven. Aku hanya minta agar Abang memberikan sedikit cinta Abang ke aku. Aku tidak masalah kalau dihati Abang nantinya akan ada ruang tersendiri untuk kak Larisa. Aku tidak akan marah atau memprotesnya." Sandra masih dengan keinginan gigihnya*.

"*Tapi masalahnya aku tidak memiliki niatan untuk membagi cinta yang aku miliki untuk Larisa kepada orang lain. Dan aki tidak ingin menyakiti kamu. Sekarang, coba kamu pikirkan lagi keinginan kamu itu." Ujar Daven*.

*Final... Pembicaraan Sandra dan Daven sudah pada ujungnya. Sandra tidak tau lagi harus menjawab apa. Sandra tidak pernah memikirkan kalau ternyata Daven memang tidak memiliki niatan untuk membagi cintanya kepada perempuan lain selain Larisa*.

***Flashback off***

"Apa aku yakin bisa sanggup menikah dengan Bang Daven sementara dia sudah mengatakan tidak akan pernah memberikan cintanya ke aku?" Sandra benar-benar galau, pilihan antara lanjut atau tidak terus berputar dikepala Sandra saat ini.

Tapi tunggu, niat awal Sandra kan ingin menjadi ibu sambung Aileen. Dan menjadi istri Daven adalah bonusnya. Lalu, kenapa Sandra malah galau memikirkan hal itu?

Tidak-tidak, Sandra harus kembali ke niat awalnya. Yakni menikah dengan Daven untuk menjadi ibu sambung Aileen. Bukan menjadi ibu sambung Aileen agar bisa menjadi istri Daven.

"Ya, yang aku inginkan adalah menjadi ibu untuk Aileen. Bukan menjadi istri Bang Daven. Jadi nggak papa dong kalau nantinya Bang Daven nggak bakal cinta sama aku?" Ujar Sandra kepada dirinya sendiri. "Eitsss, tapi soal hati siapa yang tau kan? Hati bisa dengan mudah berubah-ubah karena kita hanya manusia biasa. Walaupun Bang Daven udah bilang dia nggak bakal bisa mencintai aku, tapi kalau aku nantinya berusaha untuk membuat Bang Daven jatuh cinta sama aku dan Tuhan mengabulkannya, Bang Daven bisa apa kan? Dia pastinya nggak akan bisa nolak." Pemikiran yang tiba-tiba muncul dikepalanya itu membuat Sandra menjadi semangat lagi untuk tetap mewujudkan mimpinya menjadi ibu sambung Aileen.

Ya, nantinya Sandra akan sekuat hati berusaha untuk membuat Daven jatuh cinta padanya

Masalah nanti berhasil atau tidak, biar itu menjadi urusan belakang. Yang penting untuk sekarang adalah berusaha terlebih dahulu.

"Oke fikss... Aku bakal kasih tau Bang Daven kalau aku nggak masalah dia cinta sama aku atau enggak. Yang penting aku bisa jadi ibunya Aileen."

Sandra mengambil ponselnya, dia berniat untuk memberitahu Daven malam ini juga. Jadi Daven tau kalau Sandra tidak bercanda dan tidak main-main dengan ucapannya. Apa yang Sandra katakan siang tadi sangatlah serius.

^^^***to Bang Cio***^^^

^^^*Bang Cio, aku nggak masalah kalau nantinya Abang nggak mencintai aku. Karena disini yang menjadi keinginan utama aku adalah menjadi ibu buat Aileen*.^^^

Lega? Ya, Sandra merasa lega setelah mengirimkan pesan itu. Meskipun akhirnya tidak dibalas oleh Daven walaupun laki-laki itu sudah membacanya. Tidak apa-apa, Sandra besok akan menanyakannya kepada Daven saat mereka di kantor.

.

.

.

*Kalau ada typo atau namanya ketuker-tuker, tandain dan kasih tau aku ya😁*

*Jangan lupa kritik dan sarannya 😍*

***Terima Kasih 🥰😘***

Terpopuler

Comments

Eri Erisyah

Eri Erisyah

iya sih sesuai judul tp ga gini juga sandra

2023-09-28

0

susi 2020

susi 2020

🤩🤩🤩

2023-08-28

0

susi 2020

susi 2020

🥰🥰

2023-08-28

0

lihat semua
Episodes
1 Hari pertama kerja
2 Sedikit kisah
3 Perintah untuk pulang
4 Persiapan mental
5 Welcome to Indonesia
6 Aku belum siap!
7 Sudah diputuskan
8 Kabar mengejutkan
9 Menjadi sekretaris Daven
10 Racikan kopi
11 Bertemu Aileen
12 Meminta Izin
13 Mengajak Aileen ke Mall
14 Pemikiran aneh
15 Sulit dijelaskan
16 Endaa...
17 Mengutarakan niat
18 Pilihan berat
19 Jangan melukainya
20 Daven setuju
21 Memberitahu keluarga
22 Disetujui
23 Lamaran
24 Mewakili Daven
25 Datang
26 Makan siang bersama
27 Masih Sandra sembunyikan
28 Daven & Sandra SAH
29 Resepsi
30 (BUKAN) Malam Pertama
31 Bulan madu? Tentu tidak
32 Rumah Baru
33 Kembali ke Kantor
34 Menyuapi Daven
35 Sampai kapan?
36 Davian si soft boy
37 Sebuah keinginan
38 Berencana membuka hati?
39 Curhatan mood swing bumil
40 Menuruti ngidam Aleera
41 Aleera ngidam part 2
42 Jangan menyerah Sandra
43 Sebuah mimpi
44 Perubahan Daven
45 Akhirnya Aleera tau
46 Ariel si tukang pamer
47 Kekaguman Daven
48 Bukankah Aileen sudah cukup?
49 Menerima keputusan
50 Tergoda
51 Menjadi yang pertama
52 Pagi yang cerah
53 Permasalahan tanda cinta
54 Selalu mengertikan
55 Tersentuh
56 Pertanyaan Sandra
57 Gagal kencan?
58 Syatee tusyuk-tusyuk
59 Ayam goreng kakek
60 Daven lagi!
61 Rengekan Aileen
62 Curhat lagi
63 Tidak menemukan solusi
64 Jangan memberi harapan
65 Kecurigaan Sandra
66 Ingin menyerah
67 Positif
68 Merindukan
69 Daven cemburu?
70 Firasat Kendra
71 Daven pulang
72 Mual
73 Aku hamil...
74 Mencoba bertahan
75 Surat pengunduran diri
76 Menggugat cerai
77 Pulang...
78 Mengetahui Sandra pergi
79 Kemarahan keluarga Persada
80 Jujur!
81 Mendatangi keluarga Santoso
82 Tetap pada keputusan
83 Menemukan solusi
84 Aileen demam
85 Ke rumah sakit
86 Takut kehilangan
87 Cemburu sama Dokter
88 Aku suka Abang cemburu
89 Periksa kandungan
90 Agar mudah peluk kamu
91 Ngidam pertama
92 Janji?
93 Mencabut gugatan cerai
94 Jangan bahas lagi
95 Aileen anak aku!
96 I love you
97 Minum susu di Lembang
98 Aku ngantuk, sayang
99 Bujuk rayu Daven
100 Ini kenapa?
101 Cemburu sama Davian
102 Menggagalkan rencana Rendra
103 Pernikahan Rendra dan Viola
104 Daddy boleh ikut main?
105 Ajakan Daven
106 Makam Larisa
107 Ngidam empek-empek
108 Aileen's Birthday
109 Boleh ikut atau tidak?
110 3 tangkup roti tawar 1 es krim
111 Jadi es krim lemon
112 Sandra mesum
113 Dari donat ke seblak
114 3 helai rambut
115 Dapat 3
116 Lagi-lagi Davian
117 Pagi hari
118 Acara 4 bulanan Aleera
119 Spaghetti Bang Cio
120 Pantai dan kenangan
121 Lolos dari ngidam aneh
122 Kena lagi
123 Jagung rebus
124 7 bulanan Sandra
125 Karena HP ketinggalan
126 Kebiasaan Sandra
127 Gender reveal
128 Si good boys
129 Tidak jadi rujak Thailand
130 Rendra sakit
131 Detik-detik
132 Twins lahir
133 Twins keluar inkubator
134 Saga dan Dewa
135 Tunggu 2 tahun
136 Welcome Home
137 Kakak bobok sini!
138 Mengurus Aileen
139 Lamaran Della
140 Aleera melahirkan
141 Takut...
142 Bukan pamer!
143 Penggoda
144 Pijat?
145 Sebuah kesempatan
146 Memori masa lalu
147 Bunda terhebat
148 Sayang kalian
149 Main sesuatu
150 Memanfaatkan kesempatan
151 Ke Aqiqah baby Letta
152 Sepakat...
153 MPASI pertama si kembar
154 Duka keluarga Santoso
155 Quality time
156 Daven, suami jail!
157 Memadu kasih
158 Ajakan kencan Daven
159 Quality time bersama
160 Ulang tahun pertama Saga dan Dewa
161 Posesif di pernikahan Davian dan Putri
162 Quality time bersama Aileen
163 Quality time bertiga
164 Belum KB
165 Boleh hamil lagi
166 Ganti kasur
167 Kakak Aileen
168 Karya baru...
169 Butuh pelukan kamu
170 Sandra si tukang jahil
171 Rencana bulan madu ke 2
172 Menunggu 1 bulan lagi
173 Quality time keluarga kecil
174 Welcome Jepang
175 Jepang hari pertama
176 Tokyo Disneyland
177 Jepang hari ke 5
178 Bersama kamu menenangkan
179 Bersama lagi
180 Apakah hamil?
181 Sandra hamil lagi
182 Kehamilan ke 2 (End)
183 Extra part 1
184 Extra part 2
185 Extra part 3
186 Extra part 4
187 Extra part 5 (Final)
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Hari pertama kerja
2
Sedikit kisah
3
Perintah untuk pulang
4
Persiapan mental
5
Welcome to Indonesia
6
Aku belum siap!
7
Sudah diputuskan
8
Kabar mengejutkan
9
Menjadi sekretaris Daven
10
Racikan kopi
11
Bertemu Aileen
12
Meminta Izin
13
Mengajak Aileen ke Mall
14
Pemikiran aneh
15
Sulit dijelaskan
16
Endaa...
17
Mengutarakan niat
18
Pilihan berat
19
Jangan melukainya
20
Daven setuju
21
Memberitahu keluarga
22
Disetujui
23
Lamaran
24
Mewakili Daven
25
Datang
26
Makan siang bersama
27
Masih Sandra sembunyikan
28
Daven & Sandra SAH
29
Resepsi
30
(BUKAN) Malam Pertama
31
Bulan madu? Tentu tidak
32
Rumah Baru
33
Kembali ke Kantor
34
Menyuapi Daven
35
Sampai kapan?
36
Davian si soft boy
37
Sebuah keinginan
38
Berencana membuka hati?
39
Curhatan mood swing bumil
40
Menuruti ngidam Aleera
41
Aleera ngidam part 2
42
Jangan menyerah Sandra
43
Sebuah mimpi
44
Perubahan Daven
45
Akhirnya Aleera tau
46
Ariel si tukang pamer
47
Kekaguman Daven
48
Bukankah Aileen sudah cukup?
49
Menerima keputusan
50
Tergoda
51
Menjadi yang pertama
52
Pagi yang cerah
53
Permasalahan tanda cinta
54
Selalu mengertikan
55
Tersentuh
56
Pertanyaan Sandra
57
Gagal kencan?
58
Syatee tusyuk-tusyuk
59
Ayam goreng kakek
60
Daven lagi!
61
Rengekan Aileen
62
Curhat lagi
63
Tidak menemukan solusi
64
Jangan memberi harapan
65
Kecurigaan Sandra
66
Ingin menyerah
67
Positif
68
Merindukan
69
Daven cemburu?
70
Firasat Kendra
71
Daven pulang
72
Mual
73
Aku hamil...
74
Mencoba bertahan
75
Surat pengunduran diri
76
Menggugat cerai
77
Pulang...
78
Mengetahui Sandra pergi
79
Kemarahan keluarga Persada
80
Jujur!
81
Mendatangi keluarga Santoso
82
Tetap pada keputusan
83
Menemukan solusi
84
Aileen demam
85
Ke rumah sakit
86
Takut kehilangan
87
Cemburu sama Dokter
88
Aku suka Abang cemburu
89
Periksa kandungan
90
Agar mudah peluk kamu
91
Ngidam pertama
92
Janji?
93
Mencabut gugatan cerai
94
Jangan bahas lagi
95
Aileen anak aku!
96
I love you
97
Minum susu di Lembang
98
Aku ngantuk, sayang
99
Bujuk rayu Daven
100
Ini kenapa?
101
Cemburu sama Davian
102
Menggagalkan rencana Rendra
103
Pernikahan Rendra dan Viola
104
Daddy boleh ikut main?
105
Ajakan Daven
106
Makam Larisa
107
Ngidam empek-empek
108
Aileen's Birthday
109
Boleh ikut atau tidak?
110
3 tangkup roti tawar 1 es krim
111
Jadi es krim lemon
112
Sandra mesum
113
Dari donat ke seblak
114
3 helai rambut
115
Dapat 3
116
Lagi-lagi Davian
117
Pagi hari
118
Acara 4 bulanan Aleera
119
Spaghetti Bang Cio
120
Pantai dan kenangan
121
Lolos dari ngidam aneh
122
Kena lagi
123
Jagung rebus
124
7 bulanan Sandra
125
Karena HP ketinggalan
126
Kebiasaan Sandra
127
Gender reveal
128
Si good boys
129
Tidak jadi rujak Thailand
130
Rendra sakit
131
Detik-detik
132
Twins lahir
133
Twins keluar inkubator
134
Saga dan Dewa
135
Tunggu 2 tahun
136
Welcome Home
137
Kakak bobok sini!
138
Mengurus Aileen
139
Lamaran Della
140
Aleera melahirkan
141
Takut...
142
Bukan pamer!
143
Penggoda
144
Pijat?
145
Sebuah kesempatan
146
Memori masa lalu
147
Bunda terhebat
148
Sayang kalian
149
Main sesuatu
150
Memanfaatkan kesempatan
151
Ke Aqiqah baby Letta
152
Sepakat...
153
MPASI pertama si kembar
154
Duka keluarga Santoso
155
Quality time
156
Daven, suami jail!
157
Memadu kasih
158
Ajakan kencan Daven
159
Quality time bersama
160
Ulang tahun pertama Saga dan Dewa
161
Posesif di pernikahan Davian dan Putri
162
Quality time bersama Aileen
163
Quality time bertiga
164
Belum KB
165
Boleh hamil lagi
166
Ganti kasur
167
Kakak Aileen
168
Karya baru...
169
Butuh pelukan kamu
170
Sandra si tukang jahil
171
Rencana bulan madu ke 2
172
Menunggu 1 bulan lagi
173
Quality time keluarga kecil
174
Welcome Jepang
175
Jepang hari pertama
176
Tokyo Disneyland
177
Jepang hari ke 5
178
Bersama kamu menenangkan
179
Bersama lagi
180
Apakah hamil?
181
Sandra hamil lagi
182
Kehamilan ke 2 (End)
183
Extra part 1
184
Extra part 2
185
Extra part 3
186
Extra part 4
187
Extra part 5 (Final)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!