Sudah diputuskan

Keluarga Persada saat ini tengah berkumpul di ruangan keluarga. Pembicaraan serius sedang terjadi di antara para laki-laki di keluarga ini. Sedangkan untuk para perempuan yakni Mama Laras dan Della, mereka sibuk bermain dengan Aileen di kamar.

“Jadi apa keputusan kamu Daven?" Tanya Daddy Dani kepada Daven.

Daven menghela nafas, lagi-lagi pertanyaan ini yang ditanyakan. Sedangkan Davian hanya diam mengulum senyum. Jika sudah Daddy Dani yang turun tangan maka Davian tau akan seperti akhir dari pembicaraan ini. Daddy Dani sangat mencintai Mama Laras, dan akan sangat mustahil untuk Daddy Dani menolak permintaan istri tercintanya itu. Sekarang yang menjadi keinginan Mama Laras adalah agar Aileen dan Daven tinggal di Indonesia, jadi sepertinya akan mustahil kalau Daven bisa kembali ke Singapura. Dan tentunya pertanyaan yang Daddy Dani ajukan ini hanya basa-basi semata.

“Aileen akan tinggal disini, sementara aku akan kembali ke Singapura.” Jawab Daven tenang.

Daddy Dani tersenyum simpul mendengar jawaban Daven. Melihat Daven sekarang seperti melihat dirinya saat muda. Dulu, Daddy Dani pernah mengalami sebuah penghianatan dari seseorang dimasa lalunya. Karena penghianatan itu, Daddy Dani memutuskan untuk pindah dan menetap di Australia sebagai sebuah pelarian rasa sakit di hatinya. Hingga lebih dari 10 tahun lamanya, pada akhirnya Daddy Dani terpaksa kembali ke Indonesia karena Mami Irene terus memaksanya untuk pulang. Dan sekarang Daven mengulang apa yang Daddy Dani lakukan, menjadikan Singapura dan pekerjaan sebagai sebuah pelariannya. Jika dulu Daddy Dani melakukan itu sebagai pelarian akan patah hatinya kepada seseorang dimasa lalunya, maka sekarang  yang Daven lakukan adalah bertahan dalam sebuah kenangan.

“Kamu yakin meninggalkan putrimu untuk tinggal disini dengan Daddy dan Mama? Kamu rela tidak melihat tumbuh kembangnya yang hanya terjadi 1 kali seumur hidup ini hanya demi keegoisan kamu sendiri? Padahal kenangan bisa kamu kenang melalui hati saja tanpa harus kamu berada ditempat yang sama.” Ujar Daddy Dani.

Daven hanya diam mendengar ucapan Daddy nya itu. Dalam hati dia sedikit membenarkan, hanya saja Daven belum siap meninggalkan tempat kenangan dirinya bersama Larisa. Hanya alasan itu, Daven masih belum siap. Itu saja!

“Jadi keputusan Daddy apa?” Tanya Daven seraya menatap Daddy Dani dengan wajah datarnya. Daven tidak ingin berbasa-basi kalau semua ternyata sudah diputuskan.

“Kamu tetap di Indonesia! Kalau kamu sampai nekat balik ke Singapura, akan daddy jual perusahaan yang ada disana.” Jawab Daddy Dani santai.

Mendengar jawaban Daddy Dani membuat Davian mengulum senyum, sudah dia duga akhirnya akan seperti ini.

“Kalau daddy sudah memutuskan kenapa repot-repot menanyakan apa keputusan aku?” Tanya Daven kesal.

Daddy Dani mengangkat bahunya.

“Sebagai formalitas saja. Kamu tau sendiri Mama ingin kamu dan Aileen tinggal di Indonesia. Jadi apa yang bisa daddy lakukan selain membuat kamu tetap disini?”

Tanpa mengatakan apa-apa Daven langsung beranjak naik ke lantai 2.

Daddy Dani dan Davian bertatapan dengan bibir tersenyum penuh arti.

Davian sangat paham bagaimana perasaan Daven saat ini. Oleh karena itu Davian mendukung keputusan Daddy Dani untuk membuat Daven kembali tinggal di Indonesia. Davian tidak ingin Daven terlalu larut dengan kesedihannya karena meninggalnya Larisa. Menurut Davian sudah cukup waktu 1 tahun Daven gunakan untuk berkabung atas kematian istrinya itu. Daven harus segera bangkit, karena Davian takut jika Daven terlarut dalam kesedihannya itu membuat tanpa sadar Daven mengabaikan Aileen. Aileen adalah putri Daven, dan itu membuat Davian juga menganggap Aileen sebagai putrinya juga. Davian ingin yang terbaik untuk Aileen, meski jika Aileen di tinggal disini dia bisa memberikan kasih sayang sama seperti seorang ayah, tapi tetap saja itu akan berbeda.

Begitu selesai makan malam Sandra langsung berpamitan untuk masuk ke kamar. Kepada Ayah Radit dan Bunda Sya, Sandra beralasan kalau dia lelah setelah seharian ini kerja dan ingin segera istirahat. Tentu saja sebagai orang tua Ayah Radit dan Bunda Sya bisa memakluminya, wajar saja Sandra merasa lelah, secara belum genap 1 minggu Sandra mulai bekerja.

Begitu masuk kekamar Sandra langsung duduk diatas ranjangnya. Pikirannya kembali ke siang tadi dimana Davian memberitahu kalau Abang Cio-nya kembali ke Indonesia. Entahlah Sandra harus bersikap bagaimana dia sendiri tidak tau. Padahal kalau dipikir lagi belum tentu Sandra akan bertemu dengan Daven kan? Secara pasti Daven tidak akan mungkin datang ke kantor?

Lagian kalau nantinya dia dan Daven bertemu memangnya kenapa? Selama ini bahkan Daven tidak mengetahui kalau Sandra menyukai dirinya. Lalu kenapa sekarang Sandra malah repot memikirkan dirinya harus bersikap seperti apa.

“Dasar Sandra bodoh, ya kamu biasa ajalah. Bang Cio aja nggak tau kalau kamu cinta sama dia kan? Jangan aneh-aneh deh, nanti yang ada malah hubungan kamu sama Bang Cio jadi canggung.” Sandra bergumam sendirian di dalam kamar. “Tunggu! tapi kan sekarang Bang Cio duda kan ya? Ada kesempatan dong buat aku deketin Bang Cio?” Sandra lagi-lagi berbicara dengan dirinya. “Aaa… tapi kan selama ini Bang Cio nganggep aku cuma sebagai adek.” Sandra menatap memelas pantulan dirinya di kaca meja riasnya. “Boleh kali ya aku yang tembak dia duluan kalau misal ada kesempatan?" Sandra tersenyum sendiri. "Tapi kalau aku ditolak gimana? Nggak mau…” Sandra mengacak rambutnya sendiri karena frustasi dengan perasaannya kepada Daven.

“Eittss, tapi kata Bunda sama Ayah aku kan cantik.” Sandra langsung beranjak dari ranjang dan duduk di depan meja riasnya kemudian menyalakan lampu rias. Menatap wajah yang ada didepannya, dan itu membuat Sandra tanpa sadar tersenyum.

“Bener kok kata Bunda sama Ayah, aku cantik.”

Tentu saja semua keturunan keluarga Santoso memiliki paras yang menawan. Bagaimana tidak kalau dari bibitnya saja sudah cakep-cakep. Begitu juga dengan Sandra yang juga memiliki wajah tak kalah menawan. Sandra memiliki wajah bulat dengan pipi chubby yang menggemaskan, ditambah hidung mancung, bulu mata lentik, alis mata yang cukup tebal dengan bentuk yang sudah indah, bibir tipis berwarna pink dan juga jangan lupakan rambut indah lebatnya. Satu lagi, Sandra juga memiliki tubuh ramping dan juga tinggi. Tentu saja tubuh tinggi Sandra ini dia dapat dari gen Ayah Radit.

“Iya aku cantik kok, yakinlah kalau pelan-pelan pasti aku bisa bikin Bang Cio suka sama aku.” Sandra mendadak berpose cantik ala model di depan kaca.

“Lahhh, emangnya udah ada kejelasan kalau aku bakal ketemu sama Bang Cio? Ngapain juga kamu repot-repot bikin Bang Cio suka sama kamu Sandra. Orang biasanya aja ke Indonesia cuma 3 hari terus balik lagi ke Singapura. Kaya yang iya aja punya kesempatan” Sandra disadarkan oleh fakta mengingat selama ini Daven  tidak pernah lama saat pulang ke Indonesia. Kalau pulang pun jarang sekali Sandra bertemu, terakhir mereka bertemu kapan ya? Sandra bahkan sudah lupa.

“Tau ahh, bete….” Sandra kembali beranjak dari kursi kemudian merebahkan dirinya di ranjang.

Sampai akhirnya tiba-tiba saja pintu kamar Sandra di ketuk.

Tok…tok…tok…

“Dek, udah tidur belum? Mas beliin kamu martabak coklat keju nih.” Terdengar suara Rendra dari depan pintu kamarnya.

Rendra pulang ke rumah?

“Belum tidur Masss….” Sandra seketika langsung beranjak dari ranjang dan keluar kamar. Martabak coklat keju adalah hal yang tidak boleh Sandra lewatkan.

Terpopuler

Comments

fitriani

fitriani

cie cie yg lagi galau krn babang cio-nya plg😂😂😂😂😂

2024-02-28

0

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

Kebiasaan pede banget nih Onty satu 🤣🤣🤣

2022-11-09

1

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

Smoga berjodoh...Itu kan ada anaknya deleting dulu aja

2022-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 Hari pertama kerja
2 Sedikit kisah
3 Perintah untuk pulang
4 Persiapan mental
5 Welcome to Indonesia
6 Aku belum siap!
7 Sudah diputuskan
8 Kabar mengejutkan
9 Menjadi sekretaris Daven
10 Racikan kopi
11 Bertemu Aileen
12 Meminta Izin
13 Mengajak Aileen ke Mall
14 Pemikiran aneh
15 Sulit dijelaskan
16 Endaa...
17 Mengutarakan niat
18 Pilihan berat
19 Jangan melukainya
20 Daven setuju
21 Memberitahu keluarga
22 Disetujui
23 Lamaran
24 Mewakili Daven
25 Datang
26 Makan siang bersama
27 Masih Sandra sembunyikan
28 Daven & Sandra SAH
29 Resepsi
30 (BUKAN) Malam Pertama
31 Bulan madu? Tentu tidak
32 Rumah Baru
33 Kembali ke Kantor
34 Menyuapi Daven
35 Sampai kapan?
36 Davian si soft boy
37 Sebuah keinginan
38 Berencana membuka hati?
39 Curhatan mood swing bumil
40 Menuruti ngidam Aleera
41 Aleera ngidam part 2
42 Jangan menyerah Sandra
43 Sebuah mimpi
44 Perubahan Daven
45 Akhirnya Aleera tau
46 Ariel si tukang pamer
47 Kekaguman Daven
48 Bukankah Aileen sudah cukup?
49 Menerima keputusan
50 Tergoda
51 Menjadi yang pertama
52 Pagi yang cerah
53 Permasalahan tanda cinta
54 Selalu mengertikan
55 Tersentuh
56 Pertanyaan Sandra
57 Gagal kencan?
58 Syatee tusyuk-tusyuk
59 Ayam goreng kakek
60 Daven lagi!
61 Rengekan Aileen
62 Curhat lagi
63 Tidak menemukan solusi
64 Jangan memberi harapan
65 Kecurigaan Sandra
66 Ingin menyerah
67 Positif
68 Merindukan
69 Daven cemburu?
70 Firasat Kendra
71 Daven pulang
72 Mual
73 Aku hamil...
74 Mencoba bertahan
75 Surat pengunduran diri
76 Menggugat cerai
77 Pulang...
78 Mengetahui Sandra pergi
79 Kemarahan keluarga Persada
80 Jujur!
81 Mendatangi keluarga Santoso
82 Tetap pada keputusan
83 Menemukan solusi
84 Aileen demam
85 Ke rumah sakit
86 Takut kehilangan
87 Cemburu sama Dokter
88 Aku suka Abang cemburu
89 Periksa kandungan
90 Agar mudah peluk kamu
91 Ngidam pertama
92 Janji?
93 Mencabut gugatan cerai
94 Jangan bahas lagi
95 Aileen anak aku!
96 I love you
97 Minum susu di Lembang
98 Aku ngantuk, sayang
99 Bujuk rayu Daven
100 Ini kenapa?
101 Cemburu sama Davian
102 Menggagalkan rencana Rendra
103 Pernikahan Rendra dan Viola
104 Daddy boleh ikut main?
105 Ajakan Daven
106 Makam Larisa
107 Ngidam empek-empek
108 Aileen's Birthday
109 Boleh ikut atau tidak?
110 3 tangkup roti tawar 1 es krim
111 Jadi es krim lemon
112 Sandra mesum
113 Dari donat ke seblak
114 3 helai rambut
115 Dapat 3
116 Lagi-lagi Davian
117 Pagi hari
118 Acara 4 bulanan Aleera
119 Spaghetti Bang Cio
120 Pantai dan kenangan
121 Lolos dari ngidam aneh
122 Kena lagi
123 Jagung rebus
124 7 bulanan Sandra
125 Karena HP ketinggalan
126 Kebiasaan Sandra
127 Gender reveal
128 Si good boys
129 Tidak jadi rujak Thailand
130 Rendra sakit
131 Detik-detik
132 Twins lahir
133 Twins keluar inkubator
134 Saga dan Dewa
135 Tunggu 2 tahun
136 Welcome Home
137 Kakak bobok sini!
138 Mengurus Aileen
139 Lamaran Della
140 Aleera melahirkan
141 Takut...
142 Bukan pamer!
143 Penggoda
144 Pijat?
145 Sebuah kesempatan
146 Memori masa lalu
147 Bunda terhebat
148 Sayang kalian
149 Main sesuatu
150 Memanfaatkan kesempatan
151 Ke Aqiqah baby Letta
152 Sepakat...
153 MPASI pertama si kembar
154 Duka keluarga Santoso
155 Quality time
156 Daven, suami jail!
157 Memadu kasih
158 Ajakan kencan Daven
159 Quality time bersama
160 Ulang tahun pertama Saga dan Dewa
161 Posesif di pernikahan Davian dan Putri
162 Quality time bersama Aileen
163 Quality time bertiga
164 Belum KB
165 Boleh hamil lagi
166 Ganti kasur
167 Kakak Aileen
168 Karya baru...
169 Butuh pelukan kamu
170 Sandra si tukang jahil
171 Rencana bulan madu ke 2
172 Menunggu 1 bulan lagi
173 Quality time keluarga kecil
174 Welcome Jepang
175 Jepang hari pertama
176 Tokyo Disneyland
177 Jepang hari ke 5
178 Bersama kamu menenangkan
179 Bersama lagi
180 Apakah hamil?
181 Sandra hamil lagi
182 Kehamilan ke 2 (End)
183 Extra part 1
184 Extra part 2
185 Extra part 3
186 Extra part 4
187 Extra part 5 (Final)
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Hari pertama kerja
2
Sedikit kisah
3
Perintah untuk pulang
4
Persiapan mental
5
Welcome to Indonesia
6
Aku belum siap!
7
Sudah diputuskan
8
Kabar mengejutkan
9
Menjadi sekretaris Daven
10
Racikan kopi
11
Bertemu Aileen
12
Meminta Izin
13
Mengajak Aileen ke Mall
14
Pemikiran aneh
15
Sulit dijelaskan
16
Endaa...
17
Mengutarakan niat
18
Pilihan berat
19
Jangan melukainya
20
Daven setuju
21
Memberitahu keluarga
22
Disetujui
23
Lamaran
24
Mewakili Daven
25
Datang
26
Makan siang bersama
27
Masih Sandra sembunyikan
28
Daven & Sandra SAH
29
Resepsi
30
(BUKAN) Malam Pertama
31
Bulan madu? Tentu tidak
32
Rumah Baru
33
Kembali ke Kantor
34
Menyuapi Daven
35
Sampai kapan?
36
Davian si soft boy
37
Sebuah keinginan
38
Berencana membuka hati?
39
Curhatan mood swing bumil
40
Menuruti ngidam Aleera
41
Aleera ngidam part 2
42
Jangan menyerah Sandra
43
Sebuah mimpi
44
Perubahan Daven
45
Akhirnya Aleera tau
46
Ariel si tukang pamer
47
Kekaguman Daven
48
Bukankah Aileen sudah cukup?
49
Menerima keputusan
50
Tergoda
51
Menjadi yang pertama
52
Pagi yang cerah
53
Permasalahan tanda cinta
54
Selalu mengertikan
55
Tersentuh
56
Pertanyaan Sandra
57
Gagal kencan?
58
Syatee tusyuk-tusyuk
59
Ayam goreng kakek
60
Daven lagi!
61
Rengekan Aileen
62
Curhat lagi
63
Tidak menemukan solusi
64
Jangan memberi harapan
65
Kecurigaan Sandra
66
Ingin menyerah
67
Positif
68
Merindukan
69
Daven cemburu?
70
Firasat Kendra
71
Daven pulang
72
Mual
73
Aku hamil...
74
Mencoba bertahan
75
Surat pengunduran diri
76
Menggugat cerai
77
Pulang...
78
Mengetahui Sandra pergi
79
Kemarahan keluarga Persada
80
Jujur!
81
Mendatangi keluarga Santoso
82
Tetap pada keputusan
83
Menemukan solusi
84
Aileen demam
85
Ke rumah sakit
86
Takut kehilangan
87
Cemburu sama Dokter
88
Aku suka Abang cemburu
89
Periksa kandungan
90
Agar mudah peluk kamu
91
Ngidam pertama
92
Janji?
93
Mencabut gugatan cerai
94
Jangan bahas lagi
95
Aileen anak aku!
96
I love you
97
Minum susu di Lembang
98
Aku ngantuk, sayang
99
Bujuk rayu Daven
100
Ini kenapa?
101
Cemburu sama Davian
102
Menggagalkan rencana Rendra
103
Pernikahan Rendra dan Viola
104
Daddy boleh ikut main?
105
Ajakan Daven
106
Makam Larisa
107
Ngidam empek-empek
108
Aileen's Birthday
109
Boleh ikut atau tidak?
110
3 tangkup roti tawar 1 es krim
111
Jadi es krim lemon
112
Sandra mesum
113
Dari donat ke seblak
114
3 helai rambut
115
Dapat 3
116
Lagi-lagi Davian
117
Pagi hari
118
Acara 4 bulanan Aleera
119
Spaghetti Bang Cio
120
Pantai dan kenangan
121
Lolos dari ngidam aneh
122
Kena lagi
123
Jagung rebus
124
7 bulanan Sandra
125
Karena HP ketinggalan
126
Kebiasaan Sandra
127
Gender reveal
128
Si good boys
129
Tidak jadi rujak Thailand
130
Rendra sakit
131
Detik-detik
132
Twins lahir
133
Twins keluar inkubator
134
Saga dan Dewa
135
Tunggu 2 tahun
136
Welcome Home
137
Kakak bobok sini!
138
Mengurus Aileen
139
Lamaran Della
140
Aleera melahirkan
141
Takut...
142
Bukan pamer!
143
Penggoda
144
Pijat?
145
Sebuah kesempatan
146
Memori masa lalu
147
Bunda terhebat
148
Sayang kalian
149
Main sesuatu
150
Memanfaatkan kesempatan
151
Ke Aqiqah baby Letta
152
Sepakat...
153
MPASI pertama si kembar
154
Duka keluarga Santoso
155
Quality time
156
Daven, suami jail!
157
Memadu kasih
158
Ajakan kencan Daven
159
Quality time bersama
160
Ulang tahun pertama Saga dan Dewa
161
Posesif di pernikahan Davian dan Putri
162
Quality time bersama Aileen
163
Quality time bertiga
164
Belum KB
165
Boleh hamil lagi
166
Ganti kasur
167
Kakak Aileen
168
Karya baru...
169
Butuh pelukan kamu
170
Sandra si tukang jahil
171
Rencana bulan madu ke 2
172
Menunggu 1 bulan lagi
173
Quality time keluarga kecil
174
Welcome Jepang
175
Jepang hari pertama
176
Tokyo Disneyland
177
Jepang hari ke 5
178
Bersama kamu menenangkan
179
Bersama lagi
180
Apakah hamil?
181
Sandra hamil lagi
182
Kehamilan ke 2 (End)
183
Extra part 1
184
Extra part 2
185
Extra part 3
186
Extra part 4
187
Extra part 5 (Final)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!