Sedikit kisah

Setelah perjalanan hampir setengah jam akhirnya Sandra tiba di kantor Persada. Kesuksesan Persada Group juga tidak jauh berbeda dengan kesuksesan Santoso Group. Hanya memang kalau secara urutan Santoso Group agak sedikit lebih unggul. Dan selama bekerja nanti, Sandra benar-benar bertekad untuk melakukan yang terbaik agar dia tidak membuat keluarganya maupun Om Dani yang sudah mengizinkan dirinya bekerja disini menjadi kecewa.

Kemarin Sandra juga sempat datang ke kantor atas perintah Om Dani. Om Dani memberitahu posisi Sandra di perusahaan yang akan menjabat sebagai sekretaris ke dua Om Dani setelah Marcel. Kemarin Sandra juga sudah berkenalan dengan Marcel. Menurut Om Dani akan mudah bagi Sandra untuk belajar mengenai perusahaan jika dia menjabat sebagai sekretaris. Secara tugas sekretaris adalah untuk membantu atasan, dan disini tugas Sandra untuk membantu Om Dani yang merupakan Direktur di perusahaan Persada. Jadi lebih mudah untuk Sandra bisa belajar.

Dengan langkah percaya diri Sandra masuk ke lobi perusahaan. Menyapa dengan ramah resepsionis yang sudah stand by di mejanya. Beberapa karyawan juga menatap Sandra karena mungkin mereka masih asing dengan wajah baru Sandra di kantor ini.

“Anak baru yah?” Tiba-tiba seseorang bertanya kepada Sandra saat dia masuk ke dalam lift. Dan kebetulan Sandra hanya bersama laki-laki itu, jadi sudah jelas pertanyaan ini di tujukan untuk dirinya kan?

“Eehh, iya Pak.” Jawab Sandra ramah.

“Jangan panggil saya Pak, disini saya bukan petinggi perusahaan kok, karyawan biasa. Panggil Mas aja malah lebih baik, saya masih 27 tahun. Btw kenalin nama saya Daniel.” Daniel menyodorkan tangannya kepada Sandra.

Memang Sandra juga tau kalau laki-laki itu juga masih muda. Hanya saja kan agar lebih sopan Sandra mencari aman saja dengan memanggilnya dengan sebutan Pak. Karena siapa tau posisi Daniel di perusahaan ini tinggi.

“Sandra Mas.” Jawab Sandra seraya membalas uluran tangan Daniel

“Udah berapa lama kerja disini? Sepertinya saya baru pertama kali liat kamu.” Tanya Daniel kepada Sandra.

“Hari ini hari pertama kerja Mas.” Jawab Sandra.

Daniel menganggukkan kepalanya. Sedangkan Sandra hanya diam karena dia memang bukan orang yang bisa langsung akrab dengan seseorang di pertemuan pertama.

“Kamu kerja di bagian apa?” Tanya Daniel lagi.

“Saya jadi sekretaris Pak Ramdani Mas, sekretaris ke dua buat bantu Mas Marcel.” Jawab Sandra. Sebisa mungkin Sandra tidak keceplosan memanggil Om Dani dengan panggilan Om seperti yang biasa dia lakukan.

“Ooo gitu…”

Setelah mengatakan itu kebetulan lift terbuka di lantai 15 yang merupakan lantai tujuan Daniel

“Semangat ya hari pertama kerja, saya permisi dulu.” Ujar Daniel yang langsung di angguki oleh Sandra.

Setelah pintu lift tertutup kemudian lift kembali naik menuju lantai 22 di mana itu merupakan lantai tujuan Sandra karena ruangan Direktur ada di lantai 22.

Lantai 22 yang mana itu merupakan lantai Ketua Direksi dan sekretarisnya. Sedangkan ruangan Direktur yang di pimpin oleh putra ke dua Om Dani yang bernama Davian ada di lantai 21.

Sedikit bocoran bahwa Om Dani sebenarnya memiliki 3 orang anak kembar yang berjenis kelamin 2 laki-laki dan 1 perempuan, namanya Daven, Davian, dan Della. Dulu saat mereka masih tinggal di kompleks perumahan yang sama, mereka sangat dekat. Mereka sering bermain bersama, terlebih Rendra, kakak dari Sandra itu memang seumuran dengan ke tiganya, membuat Sandra yang dulu sering ikut gabung bermain jadi seperti memiliki tambahan 3 orang kakak.

Dan karena kedekatannya itu membuat Sandra tanpa sadar jatuh cinta kepada salah satu di antaranya, yaitu Daven, putra pertama Om Dani yang Sandra panggil dengan panggilan Abang Cio. Sandra bilang itu adalah panggilan sayangnya untuk Daven.

Tapi sayang Daven sama sekali tidak melihat Sandra sebagai seorang wanita. Daven hanya menganggap Sandra sebagai seorang adik yang rasanya tidak mungkin sekali untuk dia cintai layaknya seorang pria ke seorang wanita.

Dan ya sekarang ini Daven sudah pernah menikah dengan wanita lain dan juga memiliki seorang putri. Sudah pernah? Apa itu artinya Daven sudah tidak lagi memiliki istri? Jawabannya benar, sekarang Daven seorang duda beranak satu. Duda yang diakibatkan karena istrinya meninggal. Lalu apa Daven tidak bekerja di perusahaan Persada? Daven tentu bekerja di perusahaan Persada Group, hanya saja Daven memegang cabang yang ada di Singapura.

Dan sekarang apakah Sandra masih mencintai Daven? Sandra sendiri tidak tau dengan perasaannya saat ini. Hanya saja sampai sekarang belum ada laki-laki lain yang berhasil mencuri hatinya lagi. Tapi meski begitu Sandra turut berbahagia dengan keluarga kecil Daven. Meski saat mendengar kabar pernikahan Daven dulu Sandra terus saja menangis setiap malam selama hampir 1 bulan lamanya. Dan sekarang Sandra berhasil mengikhlaskan kalau Daven memang bukan untuknya. Tidak apa-apa, mungkin karena mereka tidak berjodoh.

Sedangkan untuk Della putri tunggal Om Dani, saat ini dia berprofesi sebagai  seorang designer. Rancangan baju-bajunya bahkan sudah menembus pasar global. Hal itu membuat Della seringkali  harus bolak-balik Indonesia luar negeri untuk mengadakan fashion show.

“Sandra…” Seseorang menyadarkan Sandra dari lamunannya. Sandra tidak sadar kalau lift sudah berhenti di lantai 22.

“Eehh, Mas Marcel…” Sandra mendapati Marcel tepat ada di depan pintu lift.

“Pagi-pagi udah bengong aja San, mana di dalem lift sendirian kalau kesambet gimana coba?” Ujar Marcel kepada Sandra.

Sandra hanya tertawa kecil mendengar ucapan Marcel.

“Om Dani… Ehh maksudnya Pak Ramdani udah dateng Mas?” Tanya Sandra kepada Marcel.

Marcel menggelengkan kepalanya.

“Belum, paling 5 atau nggak 10 menit lagi.” Jawab Marcel seraya melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Sandra menganggukkan kepalanya.

Marcel mengajak Sandra untuk masuk ke ruangan mereka. Ya, Sandra dan Marcel saling berbagi ruangan untuk mempermudah kerja mereka. Apalagi Sandra masih baru tentu saja masih butuh banyak bimbingan dari Marcel.

“Kamu kenapa lebih milih kerja disini daripada kerja di Perusahaan Santoso? Padahal Perusahaan Santoso lebih besar loh.” Ujar Marcel kepada Sandra.

Disini yang mengetahui status Sandra sebagai anak dari keluarga Santoso hanya beberapa orang saja termasuk Marcel.

“Enggak ah, pengen mandiri aja.”Jawab Sandra santai.

Kemarin Sandra dan Marcel sudah banyak mengobrol, jadi di pertemuan ini Sandra sudah tidak lagi merasa canggung. Di tambah Marcel memang tipikal orang yang asik dan usianya masih cukup muda, baru 28 tahun yang mana itu hampir seumuran dengan kakak-kakak Sandra. Hal itu membuat Sandra menjadi lebih mudah akrab dengan Marcel.

“Kamu hebat sih mau keluar dari zona nyaman kamu. Padahal kalau dipikir-pikir pasti bakalan lebih mudah  buat kamu kalau milih kerja di Perusahaan Santoso.” Marcel benar-benar salut dengan Sandra yang meskipun anak orang kaya tapi tidak manja dan mau mandiri.

“Aahh Mas Marcel bisa aja. Mas nggak tau aja gimana parahnya sifat manja aku ini.” Jawab Sandra.

“Ya wajar sih kalau kamu manja, secara kamu anak bungsu dan cewek sendiri.” Ujar Marcel.

Asik mengobrol membuat Sandra dan Marcel tidak sadar kalau Om Dani sudah datang.

“Ekhem…” Om Dani berdehem pelan.

“Selamat pagi Pak Dani.” Marcel terlebih dahulu menyapa Om Dani.

“Selamat pagi juga Cel.” Jawab Om Dani.

“Om Dani…” Sandra tersenyum melihat kedatangan sahabat dari Ayah Radit itu. “Ehh, maaf, maksudnya Pak Ramdani.” Sandra mengoreksi ucapannya.

Om Dani tersenyum tipis.

“Nggak papa kalau di kantor kamu panggilnya Om aja San, kalau kita meeting di luar baru panggil Pak buat formalitas.” Jawab Om Dani.

Om Dani sendiri sudah menganggap anak dari sahabatnya ini seperti anaknya sendiri. Memang mereka jarang bertemu, itu karena kesibukan mereka yang yang sangat padat. Tapi meski begitu komunikasi selalu terjalin antara keluarga Santoso dan keluarga Persada.

Terpopuler

Comments

cleo_aay

cleo_aay

baruu mampir niihh , baru ketemu 😁

2024-03-03

0

Vera Wilda

Vera Wilda

saya mampir. nich Thor..... 😊

2024-01-05

0

Rindi yesna wati

Rindi yesna wati

☺️☺️🤗🤗😚😘😘😻😍😍🌹💗💗😢💖💟💟🎁😋❣❣😗😗💓🌷🌷💝🎉😊😊⚘⚘😉💌🥰💘💘💘🥳🤩😽

2023-07-21

1

lihat semua
Episodes
1 Hari pertama kerja
2 Sedikit kisah
3 Perintah untuk pulang
4 Persiapan mental
5 Welcome to Indonesia
6 Aku belum siap!
7 Sudah diputuskan
8 Kabar mengejutkan
9 Menjadi sekretaris Daven
10 Racikan kopi
11 Bertemu Aileen
12 Meminta Izin
13 Mengajak Aileen ke Mall
14 Pemikiran aneh
15 Sulit dijelaskan
16 Endaa...
17 Mengutarakan niat
18 Pilihan berat
19 Jangan melukainya
20 Daven setuju
21 Memberitahu keluarga
22 Disetujui
23 Lamaran
24 Mewakili Daven
25 Datang
26 Makan siang bersama
27 Masih Sandra sembunyikan
28 Daven & Sandra SAH
29 Resepsi
30 (BUKAN) Malam Pertama
31 Bulan madu? Tentu tidak
32 Rumah Baru
33 Kembali ke Kantor
34 Menyuapi Daven
35 Sampai kapan?
36 Davian si soft boy
37 Sebuah keinginan
38 Berencana membuka hati?
39 Curhatan mood swing bumil
40 Menuruti ngidam Aleera
41 Aleera ngidam part 2
42 Jangan menyerah Sandra
43 Sebuah mimpi
44 Perubahan Daven
45 Akhirnya Aleera tau
46 Ariel si tukang pamer
47 Kekaguman Daven
48 Bukankah Aileen sudah cukup?
49 Menerima keputusan
50 Tergoda
51 Menjadi yang pertama
52 Pagi yang cerah
53 Permasalahan tanda cinta
54 Selalu mengertikan
55 Tersentuh
56 Pertanyaan Sandra
57 Gagal kencan?
58 Syatee tusyuk-tusyuk
59 Ayam goreng kakek
60 Daven lagi!
61 Rengekan Aileen
62 Curhat lagi
63 Tidak menemukan solusi
64 Jangan memberi harapan
65 Kecurigaan Sandra
66 Ingin menyerah
67 Positif
68 Merindukan
69 Daven cemburu?
70 Firasat Kendra
71 Daven pulang
72 Mual
73 Aku hamil...
74 Mencoba bertahan
75 Surat pengunduran diri
76 Menggugat cerai
77 Pulang...
78 Mengetahui Sandra pergi
79 Kemarahan keluarga Persada
80 Jujur!
81 Mendatangi keluarga Santoso
82 Tetap pada keputusan
83 Menemukan solusi
84 Aileen demam
85 Ke rumah sakit
86 Takut kehilangan
87 Cemburu sama Dokter
88 Aku suka Abang cemburu
89 Periksa kandungan
90 Agar mudah peluk kamu
91 Ngidam pertama
92 Janji?
93 Mencabut gugatan cerai
94 Jangan bahas lagi
95 Aileen anak aku!
96 I love you
97 Minum susu di Lembang
98 Aku ngantuk, sayang
99 Bujuk rayu Daven
100 Ini kenapa?
101 Cemburu sama Davian
102 Menggagalkan rencana Rendra
103 Pernikahan Rendra dan Viola
104 Daddy boleh ikut main?
105 Ajakan Daven
106 Makam Larisa
107 Ngidam empek-empek
108 Aileen's Birthday
109 Boleh ikut atau tidak?
110 3 tangkup roti tawar 1 es krim
111 Jadi es krim lemon
112 Sandra mesum
113 Dari donat ke seblak
114 3 helai rambut
115 Dapat 3
116 Lagi-lagi Davian
117 Pagi hari
118 Acara 4 bulanan Aleera
119 Spaghetti Bang Cio
120 Pantai dan kenangan
121 Lolos dari ngidam aneh
122 Kena lagi
123 Jagung rebus
124 7 bulanan Sandra
125 Karena HP ketinggalan
126 Kebiasaan Sandra
127 Gender reveal
128 Si good boys
129 Tidak jadi rujak Thailand
130 Rendra sakit
131 Detik-detik
132 Twins lahir
133 Twins keluar inkubator
134 Saga dan Dewa
135 Tunggu 2 tahun
136 Welcome Home
137 Kakak bobok sini!
138 Mengurus Aileen
139 Lamaran Della
140 Aleera melahirkan
141 Takut...
142 Bukan pamer!
143 Penggoda
144 Pijat?
145 Sebuah kesempatan
146 Memori masa lalu
147 Bunda terhebat
148 Sayang kalian
149 Main sesuatu
150 Memanfaatkan kesempatan
151 Ke Aqiqah baby Letta
152 Sepakat...
153 MPASI pertama si kembar
154 Duka keluarga Santoso
155 Quality time
156 Daven, suami jail!
157 Memadu kasih
158 Ajakan kencan Daven
159 Quality time bersama
160 Ulang tahun pertama Saga dan Dewa
161 Posesif di pernikahan Davian dan Putri
162 Quality time bersama Aileen
163 Quality time bertiga
164 Belum KB
165 Boleh hamil lagi
166 Ganti kasur
167 Kakak Aileen
168 Karya baru...
169 Butuh pelukan kamu
170 Sandra si tukang jahil
171 Rencana bulan madu ke 2
172 Menunggu 1 bulan lagi
173 Quality time keluarga kecil
174 Welcome Jepang
175 Jepang hari pertama
176 Tokyo Disneyland
177 Jepang hari ke 5
178 Bersama kamu menenangkan
179 Bersama lagi
180 Apakah hamil?
181 Sandra hamil lagi
182 Kehamilan ke 2 (End)
183 Extra part 1
184 Extra part 2
185 Extra part 3
186 Extra part 4
187 Extra part 5 (Final)
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Hari pertama kerja
2
Sedikit kisah
3
Perintah untuk pulang
4
Persiapan mental
5
Welcome to Indonesia
6
Aku belum siap!
7
Sudah diputuskan
8
Kabar mengejutkan
9
Menjadi sekretaris Daven
10
Racikan kopi
11
Bertemu Aileen
12
Meminta Izin
13
Mengajak Aileen ke Mall
14
Pemikiran aneh
15
Sulit dijelaskan
16
Endaa...
17
Mengutarakan niat
18
Pilihan berat
19
Jangan melukainya
20
Daven setuju
21
Memberitahu keluarga
22
Disetujui
23
Lamaran
24
Mewakili Daven
25
Datang
26
Makan siang bersama
27
Masih Sandra sembunyikan
28
Daven & Sandra SAH
29
Resepsi
30
(BUKAN) Malam Pertama
31
Bulan madu? Tentu tidak
32
Rumah Baru
33
Kembali ke Kantor
34
Menyuapi Daven
35
Sampai kapan?
36
Davian si soft boy
37
Sebuah keinginan
38
Berencana membuka hati?
39
Curhatan mood swing bumil
40
Menuruti ngidam Aleera
41
Aleera ngidam part 2
42
Jangan menyerah Sandra
43
Sebuah mimpi
44
Perubahan Daven
45
Akhirnya Aleera tau
46
Ariel si tukang pamer
47
Kekaguman Daven
48
Bukankah Aileen sudah cukup?
49
Menerima keputusan
50
Tergoda
51
Menjadi yang pertama
52
Pagi yang cerah
53
Permasalahan tanda cinta
54
Selalu mengertikan
55
Tersentuh
56
Pertanyaan Sandra
57
Gagal kencan?
58
Syatee tusyuk-tusyuk
59
Ayam goreng kakek
60
Daven lagi!
61
Rengekan Aileen
62
Curhat lagi
63
Tidak menemukan solusi
64
Jangan memberi harapan
65
Kecurigaan Sandra
66
Ingin menyerah
67
Positif
68
Merindukan
69
Daven cemburu?
70
Firasat Kendra
71
Daven pulang
72
Mual
73
Aku hamil...
74
Mencoba bertahan
75
Surat pengunduran diri
76
Menggugat cerai
77
Pulang...
78
Mengetahui Sandra pergi
79
Kemarahan keluarga Persada
80
Jujur!
81
Mendatangi keluarga Santoso
82
Tetap pada keputusan
83
Menemukan solusi
84
Aileen demam
85
Ke rumah sakit
86
Takut kehilangan
87
Cemburu sama Dokter
88
Aku suka Abang cemburu
89
Periksa kandungan
90
Agar mudah peluk kamu
91
Ngidam pertama
92
Janji?
93
Mencabut gugatan cerai
94
Jangan bahas lagi
95
Aileen anak aku!
96
I love you
97
Minum susu di Lembang
98
Aku ngantuk, sayang
99
Bujuk rayu Daven
100
Ini kenapa?
101
Cemburu sama Davian
102
Menggagalkan rencana Rendra
103
Pernikahan Rendra dan Viola
104
Daddy boleh ikut main?
105
Ajakan Daven
106
Makam Larisa
107
Ngidam empek-empek
108
Aileen's Birthday
109
Boleh ikut atau tidak?
110
3 tangkup roti tawar 1 es krim
111
Jadi es krim lemon
112
Sandra mesum
113
Dari donat ke seblak
114
3 helai rambut
115
Dapat 3
116
Lagi-lagi Davian
117
Pagi hari
118
Acara 4 bulanan Aleera
119
Spaghetti Bang Cio
120
Pantai dan kenangan
121
Lolos dari ngidam aneh
122
Kena lagi
123
Jagung rebus
124
7 bulanan Sandra
125
Karena HP ketinggalan
126
Kebiasaan Sandra
127
Gender reveal
128
Si good boys
129
Tidak jadi rujak Thailand
130
Rendra sakit
131
Detik-detik
132
Twins lahir
133
Twins keluar inkubator
134
Saga dan Dewa
135
Tunggu 2 tahun
136
Welcome Home
137
Kakak bobok sini!
138
Mengurus Aileen
139
Lamaran Della
140
Aleera melahirkan
141
Takut...
142
Bukan pamer!
143
Penggoda
144
Pijat?
145
Sebuah kesempatan
146
Memori masa lalu
147
Bunda terhebat
148
Sayang kalian
149
Main sesuatu
150
Memanfaatkan kesempatan
151
Ke Aqiqah baby Letta
152
Sepakat...
153
MPASI pertama si kembar
154
Duka keluarga Santoso
155
Quality time
156
Daven, suami jail!
157
Memadu kasih
158
Ajakan kencan Daven
159
Quality time bersama
160
Ulang tahun pertama Saga dan Dewa
161
Posesif di pernikahan Davian dan Putri
162
Quality time bersama Aileen
163
Quality time bertiga
164
Belum KB
165
Boleh hamil lagi
166
Ganti kasur
167
Kakak Aileen
168
Karya baru...
169
Butuh pelukan kamu
170
Sandra si tukang jahil
171
Rencana bulan madu ke 2
172
Menunggu 1 bulan lagi
173
Quality time keluarga kecil
174
Welcome Jepang
175
Jepang hari pertama
176
Tokyo Disneyland
177
Jepang hari ke 5
178
Bersama kamu menenangkan
179
Bersama lagi
180
Apakah hamil?
181
Sandra hamil lagi
182
Kehamilan ke 2 (End)
183
Extra part 1
184
Extra part 2
185
Extra part 3
186
Extra part 4
187
Extra part 5 (Final)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!