Persiapan mental

Akhirnya setelah 2 hari Mama Laras terus meneror Daven meminta anak laki-lakinya itu untuk pulang membawa serta Aileen. Daven memutuskan untuk kembali ke Indonesia begitu kondisi Aileen sudah membaik. Setelah Daven pikirkan lagi, disini dirinya sebagai seorang Ayah memang cukup egois. Daven membawa serta Aileen ikut dengan dirinya ke Singapura, tapi selama setahun ini  dia sama sekali tidak  memiliki waktu untuk putrinya tersebut. Daven seringkali berangkat pagi saat Aileen masih tidur lalu baru pulang saat putrinya itu sudah tidur. Daven membiarkan Aileen hanya bersama dengan baby sitternya saja di Apartemen. Dan dalam 1 minggu, Daven hanya memiliki waktu bersama Aileen saat weekend saja, itu pun hanya sebentar. Atau saat Aileen sedang sakit maka Daven baru akan mengambil libur untuk menjaga putrinya. Itu  membuat Aileen tidak terlalu dekat dengannya. Wajar saja seorang anak berusia 1 tahun biasanya hanya mau dekat dengan seseorang yang sering bersamanya saja.

Bukan tanpa alasan Daven melakukan itu, Melihat Aileen membuat Daven selalu teringat kepada Larisa, dan jika mood Daven sedang buruk maka tidak munafik kalau Daven juga terkadang jadi membenci putrinya itu. Tapi Daven sangat paham kalau semua ini bukanlah  salah Aileen. Aileen hanya bayi mungil tanpa dosa yang Tuhan titipkan kepadanya untuk dia rawat dan di berikan kasih sayang. Hanya saja bayang-bayang bagaimana Larisa meregang nyawa untuk melahirkan Aileen belum bisa Daven lupakan.

Daven menatap Aileen yang sedang tertidur pulas dengan sebuah empeng yang sedang dia hisap. Biasanya Aileen tidur dengan baby sitternya, tapi kali ini Daven meminta agar Aileen di tidurkan di kamarnya.

“Daddy sayang banget sama Aileen, maaf ya kalau selama ini Daddy jarang ada waktu buat Aileen.” Daven mengusap dengan lembut puncak kepala Aileen yang saat ini rambutnya masih sedikit.

Jujur saja selama ini Daven merasa gagal menjadi orang tua, terutama seorang Ayah. Daven sangat jarang menunjukkan kasih sayang dan perhatiannya kepada Aileen. Daven tidak tau bagaimana cara menunjukkan kasih sayangnya kepada putrinya itu. Sebelum menikah dengan Larisa, Daven memang tidak pernah dekat dengan anak kecil. Oleh  karena itu sejak ada Aileen namun tanpa adanya Larisa di sampingnya membuat Daven merasa bingung. Yang bisa Daven lakukan adalah memenuhi segala kebutuhan Aileen dan sesekali menemani bayi itu bermain. Mengajak Aileen pergi berlibur? Rasanya selama setahun ini belum pernah Daven lakukan.

Sebenarnya besok Daven hanya berencana untuk mengantarkan Aileen saja ke Indonesia. Karena setelah beberapa hari dia akan kembali ke Singapura lagi. Daven belum siap meninggalkan kenangannya bersama Larisa di negara ini.

Namun siapa yang tau kalau akhirnya nanti Daven justru akan kembali menetap di Indonesia dan memulai sebuah cerita baru disana?

Baru 3 hari Sandra bekerja di perusahaan Persada tapi sudah muncul rumor kalau Sandra merupakan kekasih dari Davian. Padahal mereka sama sekali tidak memiliki hubungan seperti yang di gosipkan. Sandra sudah menganggap Davian seperti kakaknya sendiri. Dan kalaupun Sandra menjalin hubungan dengan putra keluarga Persada maka Sandra ingin dia menjalin hubungan dengan Daven, Abang Cio kesayangannya. Yang Sandra sendiri sangat sadar kalau itu tidak akan pernah terjadi.

Haha… tapi itu cuma mimpi Sandra sendiri karena selama ini Daven tidak pernah memiliki perasaan lebih dari seorang kakak adik kepada Sandra. Dan Sandra juga  tidak berani memberitahu orang-orang akan perasaannya ini. Eitss, tapi ada satu  orang yang mengetahui perasaan yang Sandra miliki untuk Daven, yaitu Aleera.

“Oiyy, jangan ngalamun terus. Kerja San kerja.”

Jika di rumah yang sering mengganggu Sandra adalah Rendra, maka di kantor yang sering menganggu Sandra adalah Marcel.

“Ini lagi kerja Mas, bengong paling cuma 5 menit nggak papa kali.” Meski baru 4 hari mengenal Marcel tapi Sandra sudah sangat akrab dengan laki-laki berusia 6 tahun lebih tua darinya itu.

“Kalau nggak langsung disadarin yang tadinya niat bengong cuma 5 menit terus jadi 30 menit San.” Ujar Marcel menasehati. Lagi pula terlalu banyak bengong tidak baik kan? Kalau kesambet dan jadinya kesurupan gimana? Tambah repot nanti yang ada.

“Iya deh iya aku ngaku salah.” Ujar Sandra pada akhirnya.

Marcel tertawa kecil karena Sandra  yang langsung menurut dengan ucapannya.

“Nanti siang kamu makan sama Davian doang ya, aku harus ikut Pak Dani meeting di luar.” Marcel datang ke meja kerja Sandra untuk mengatakan itu.

“Meeting di luar? Dimana?” Tanya Sandra kepo.

“Di restoran Jepang, sekalian makan disana.” Jawab  Marcel sombong.

“Mau ikut, aku juga pengen makan sushi.” Meskipun bukan makanan favorit Sandra yang pertama, tapi sushi merupakan salah satu makanan favorit Sandra juga.

“Oo, tidak bisa. Kerjaan kamu disini numpuk San. Apalagi kamu harus  ngehandle beberapa pekerjaan aku. Nanti deh aku bungkusin sushi buat kamu ya…” Niat mau pamer tapi Marcel jadi tidak tega melihat Sandra yang ternyata ingin makan sushi juga.

“Beneran?”

Marcel menganggukan kepalanya.

“Iya, kalau inget.” Jawab Marcel santai.

“Nggak pokoknya harus inget, nanti aku bakalan WA Mas Marcel terus.” Ujar Sandra.

“Haha…” Marcel tertawa kemudian mengusap  dengan lembut puncak kepala Sandra. “Ya udah kalau gitu aku pergi dulu ya, semangat kerjanya bestiee…”

“Oke bestie, pokoknya sushi nya  jangan lupa ya bestie…” Jawab Sandra dengan ceria.

Jam makan siang sudah tiba, Sandra merapikan beberapa berkas yang berantakan di mejanya. Baru saja Sandra akan keluar, pintu ruangannya sudah di buka lebih dulu.

“Sandra udah mau makan siang sekarang? Maaf ya hari ini kita nggak bisa makan bareng. Kakak di suruh Mama buat ke Bandara jemput Daven sama Aileen soalnya.” Ujar Davian kepada Sandra.

Davian memang tidak memanggil Daven dengan sebutan Abang seperti yang orang tuanya ajarkan. Menurut Davian usia mereka yang hanya berbeda beberapa menit saja tidak mengharuskan dia memanggil Daven dengan sebutan Abang. Berbeda dengan Della yang memanggil Daven dan Davian dengan sebutan Abang dan Kakak.

Sandra terkejut mendengar ucapan Davian.

“Bang Cio pulang ke Indonesia kak? Kenapa mendadak?” Tanya Sandra penasaran. Tanpa ada yang tau bahwa saat ini jantung Sandra berdetak lebih cepat.

“Kemarin Aileen sakit tapi Mama nggak di kasih tau, jadi Mama maksa Daven buat bawa pulang Aileen.” Jawab Davian.

“Ooo gitu…”

“Kamu nggak papa kan makan siang sendiri?” Tanya Davian kepada Sandra.

“Iya nggak papa Kak, nanti aku bisa cari temen kok buat diajak makan siang bareng.” Jawab Sandra.

Setelah itu Davian keluar dari ruangan Sandra karena dia memang harus buru-buru ke Bandara, pesawat Daven katanya sebentar lagi landing.

Sandra menghela nafas pelan di kursinya. Mendengar Daven akan pulang ke Indonesia membuat Sandra kembali takut perasaannya akan tumbuh lagi. Sandra tau kalau saat ini Daven seorang duda, tapi? Tidak, Sandra ingin mencari laki-laki lain saja. Pokoknya mencari yang pasti-pasti.

Tidak mau terlalu memikirkan Daven, Sandra memutuskan keluar dari ruangannya untuk pergi ke cafetaria membeli makan siang.

Ting… Pintu lift terbuka di lantai 15 menampilkan seorang laki-laki yang sudah Sandra kenal.

“Haii, kita ketemu lagi. Mau makan siang?” Tanya Daniel kepada Sandra. Setelah pertemuan pertama mereka di lift 3 hari yang lalu, Daniel dan Sandra belum pernah bertemu lagi.

“Iya Mas.” Jawab Sandra tersenyum.

“Sendirian?

Sandra menganggukkan kepalanya.

“Aku boleh gabung?”

“Iya boleh.” Sandra tidak menolak karena dia juga belum memiliki teman untuk makan siang.

Terpopuler

Comments

bunda DF 💞

bunda DF 💞

siap siap sandra ketemu bang cio

2022-11-21

2

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

Mumping Masih sendiri pepet terus

2022-11-08

0

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

Jelas Kembaran 🤣🤣

2022-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Hari pertama kerja
2 Sedikit kisah
3 Perintah untuk pulang
4 Persiapan mental
5 Welcome to Indonesia
6 Aku belum siap!
7 Sudah diputuskan
8 Kabar mengejutkan
9 Menjadi sekretaris Daven
10 Racikan kopi
11 Bertemu Aileen
12 Meminta Izin
13 Mengajak Aileen ke Mall
14 Pemikiran aneh
15 Sulit dijelaskan
16 Endaa...
17 Mengutarakan niat
18 Pilihan berat
19 Jangan melukainya
20 Daven setuju
21 Memberitahu keluarga
22 Disetujui
23 Lamaran
24 Mewakili Daven
25 Datang
26 Makan siang bersama
27 Masih Sandra sembunyikan
28 Daven & Sandra SAH
29 Resepsi
30 (BUKAN) Malam Pertama
31 Bulan madu? Tentu tidak
32 Rumah Baru
33 Kembali ke Kantor
34 Menyuapi Daven
35 Sampai kapan?
36 Davian si soft boy
37 Sebuah keinginan
38 Berencana membuka hati?
39 Curhatan mood swing bumil
40 Menuruti ngidam Aleera
41 Aleera ngidam part 2
42 Jangan menyerah Sandra
43 Sebuah mimpi
44 Perubahan Daven
45 Akhirnya Aleera tau
46 Ariel si tukang pamer
47 Kekaguman Daven
48 Bukankah Aileen sudah cukup?
49 Menerima keputusan
50 Tergoda
51 Menjadi yang pertama
52 Pagi yang cerah
53 Permasalahan tanda cinta
54 Selalu mengertikan
55 Tersentuh
56 Pertanyaan Sandra
57 Gagal kencan?
58 Syatee tusyuk-tusyuk
59 Ayam goreng kakek
60 Daven lagi!
61 Rengekan Aileen
62 Curhat lagi
63 Tidak menemukan solusi
64 Jangan memberi harapan
65 Kecurigaan Sandra
66 Ingin menyerah
67 Positif
68 Merindukan
69 Daven cemburu?
70 Firasat Kendra
71 Daven pulang
72 Mual
73 Aku hamil...
74 Mencoba bertahan
75 Surat pengunduran diri
76 Menggugat cerai
77 Pulang...
78 Mengetahui Sandra pergi
79 Kemarahan keluarga Persada
80 Jujur!
81 Mendatangi keluarga Santoso
82 Tetap pada keputusan
83 Menemukan solusi
84 Aileen demam
85 Ke rumah sakit
86 Takut kehilangan
87 Cemburu sama Dokter
88 Aku suka Abang cemburu
89 Periksa kandungan
90 Agar mudah peluk kamu
91 Ngidam pertama
92 Janji?
93 Mencabut gugatan cerai
94 Jangan bahas lagi
95 Aileen anak aku!
96 I love you
97 Minum susu di Lembang
98 Aku ngantuk, sayang
99 Bujuk rayu Daven
100 Ini kenapa?
101 Cemburu sama Davian
102 Menggagalkan rencana Rendra
103 Pernikahan Rendra dan Viola
104 Daddy boleh ikut main?
105 Ajakan Daven
106 Makam Larisa
107 Ngidam empek-empek
108 Aileen's Birthday
109 Boleh ikut atau tidak?
110 3 tangkup roti tawar 1 es krim
111 Jadi es krim lemon
112 Sandra mesum
113 Dari donat ke seblak
114 3 helai rambut
115 Dapat 3
116 Lagi-lagi Davian
117 Pagi hari
118 Acara 4 bulanan Aleera
119 Spaghetti Bang Cio
120 Pantai dan kenangan
121 Lolos dari ngidam aneh
122 Kena lagi
123 Jagung rebus
124 7 bulanan Sandra
125 Karena HP ketinggalan
126 Kebiasaan Sandra
127 Gender reveal
128 Si good boys
129 Tidak jadi rujak Thailand
130 Rendra sakit
131 Detik-detik
132 Twins lahir
133 Twins keluar inkubator
134 Saga dan Dewa
135 Tunggu 2 tahun
136 Welcome Home
137 Kakak bobok sini!
138 Mengurus Aileen
139 Lamaran Della
140 Aleera melahirkan
141 Takut...
142 Bukan pamer!
143 Penggoda
144 Pijat?
145 Sebuah kesempatan
146 Memori masa lalu
147 Bunda terhebat
148 Sayang kalian
149 Main sesuatu
150 Memanfaatkan kesempatan
151 Ke Aqiqah baby Letta
152 Sepakat...
153 MPASI pertama si kembar
154 Duka keluarga Santoso
155 Quality time
156 Daven, suami jail!
157 Memadu kasih
158 Ajakan kencan Daven
159 Quality time bersama
160 Ulang tahun pertama Saga dan Dewa
161 Posesif di pernikahan Davian dan Putri
162 Quality time bersama Aileen
163 Quality time bertiga
164 Belum KB
165 Boleh hamil lagi
166 Ganti kasur
167 Kakak Aileen
168 Karya baru...
169 Butuh pelukan kamu
170 Sandra si tukang jahil
171 Rencana bulan madu ke 2
172 Menunggu 1 bulan lagi
173 Quality time keluarga kecil
174 Welcome Jepang
175 Jepang hari pertama
176 Tokyo Disneyland
177 Jepang hari ke 5
178 Bersama kamu menenangkan
179 Bersama lagi
180 Apakah hamil?
181 Sandra hamil lagi
182 Kehamilan ke 2 (End)
183 Extra part 1
184 Extra part 2
185 Extra part 3
186 Extra part 4
187 Extra part 5 (Final)
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Hari pertama kerja
2
Sedikit kisah
3
Perintah untuk pulang
4
Persiapan mental
5
Welcome to Indonesia
6
Aku belum siap!
7
Sudah diputuskan
8
Kabar mengejutkan
9
Menjadi sekretaris Daven
10
Racikan kopi
11
Bertemu Aileen
12
Meminta Izin
13
Mengajak Aileen ke Mall
14
Pemikiran aneh
15
Sulit dijelaskan
16
Endaa...
17
Mengutarakan niat
18
Pilihan berat
19
Jangan melukainya
20
Daven setuju
21
Memberitahu keluarga
22
Disetujui
23
Lamaran
24
Mewakili Daven
25
Datang
26
Makan siang bersama
27
Masih Sandra sembunyikan
28
Daven & Sandra SAH
29
Resepsi
30
(BUKAN) Malam Pertama
31
Bulan madu? Tentu tidak
32
Rumah Baru
33
Kembali ke Kantor
34
Menyuapi Daven
35
Sampai kapan?
36
Davian si soft boy
37
Sebuah keinginan
38
Berencana membuka hati?
39
Curhatan mood swing bumil
40
Menuruti ngidam Aleera
41
Aleera ngidam part 2
42
Jangan menyerah Sandra
43
Sebuah mimpi
44
Perubahan Daven
45
Akhirnya Aleera tau
46
Ariel si tukang pamer
47
Kekaguman Daven
48
Bukankah Aileen sudah cukup?
49
Menerima keputusan
50
Tergoda
51
Menjadi yang pertama
52
Pagi yang cerah
53
Permasalahan tanda cinta
54
Selalu mengertikan
55
Tersentuh
56
Pertanyaan Sandra
57
Gagal kencan?
58
Syatee tusyuk-tusyuk
59
Ayam goreng kakek
60
Daven lagi!
61
Rengekan Aileen
62
Curhat lagi
63
Tidak menemukan solusi
64
Jangan memberi harapan
65
Kecurigaan Sandra
66
Ingin menyerah
67
Positif
68
Merindukan
69
Daven cemburu?
70
Firasat Kendra
71
Daven pulang
72
Mual
73
Aku hamil...
74
Mencoba bertahan
75
Surat pengunduran diri
76
Menggugat cerai
77
Pulang...
78
Mengetahui Sandra pergi
79
Kemarahan keluarga Persada
80
Jujur!
81
Mendatangi keluarga Santoso
82
Tetap pada keputusan
83
Menemukan solusi
84
Aileen demam
85
Ke rumah sakit
86
Takut kehilangan
87
Cemburu sama Dokter
88
Aku suka Abang cemburu
89
Periksa kandungan
90
Agar mudah peluk kamu
91
Ngidam pertama
92
Janji?
93
Mencabut gugatan cerai
94
Jangan bahas lagi
95
Aileen anak aku!
96
I love you
97
Minum susu di Lembang
98
Aku ngantuk, sayang
99
Bujuk rayu Daven
100
Ini kenapa?
101
Cemburu sama Davian
102
Menggagalkan rencana Rendra
103
Pernikahan Rendra dan Viola
104
Daddy boleh ikut main?
105
Ajakan Daven
106
Makam Larisa
107
Ngidam empek-empek
108
Aileen's Birthday
109
Boleh ikut atau tidak?
110
3 tangkup roti tawar 1 es krim
111
Jadi es krim lemon
112
Sandra mesum
113
Dari donat ke seblak
114
3 helai rambut
115
Dapat 3
116
Lagi-lagi Davian
117
Pagi hari
118
Acara 4 bulanan Aleera
119
Spaghetti Bang Cio
120
Pantai dan kenangan
121
Lolos dari ngidam aneh
122
Kena lagi
123
Jagung rebus
124
7 bulanan Sandra
125
Karena HP ketinggalan
126
Kebiasaan Sandra
127
Gender reveal
128
Si good boys
129
Tidak jadi rujak Thailand
130
Rendra sakit
131
Detik-detik
132
Twins lahir
133
Twins keluar inkubator
134
Saga dan Dewa
135
Tunggu 2 tahun
136
Welcome Home
137
Kakak bobok sini!
138
Mengurus Aileen
139
Lamaran Della
140
Aleera melahirkan
141
Takut...
142
Bukan pamer!
143
Penggoda
144
Pijat?
145
Sebuah kesempatan
146
Memori masa lalu
147
Bunda terhebat
148
Sayang kalian
149
Main sesuatu
150
Memanfaatkan kesempatan
151
Ke Aqiqah baby Letta
152
Sepakat...
153
MPASI pertama si kembar
154
Duka keluarga Santoso
155
Quality time
156
Daven, suami jail!
157
Memadu kasih
158
Ajakan kencan Daven
159
Quality time bersama
160
Ulang tahun pertama Saga dan Dewa
161
Posesif di pernikahan Davian dan Putri
162
Quality time bersama Aileen
163
Quality time bertiga
164
Belum KB
165
Boleh hamil lagi
166
Ganti kasur
167
Kakak Aileen
168
Karya baru...
169
Butuh pelukan kamu
170
Sandra si tukang jahil
171
Rencana bulan madu ke 2
172
Menunggu 1 bulan lagi
173
Quality time keluarga kecil
174
Welcome Jepang
175
Jepang hari pertama
176
Tokyo Disneyland
177
Jepang hari ke 5
178
Bersama kamu menenangkan
179
Bersama lagi
180
Apakah hamil?
181
Sandra hamil lagi
182
Kehamilan ke 2 (End)
183
Extra part 1
184
Extra part 2
185
Extra part 3
186
Extra part 4
187
Extra part 5 (Final)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!