Mengajak Aileen ke Mall

Jam 8 pagi lebih seperempat menit Sandra sudah rapi dan siap untuk menjemput Aileen. Seperti yang sudah direncanakan semalam, Sandra akan mengajak Aileen ke playground bersama Aleera dan keponakan kembarnya tentunya.

"Tumben weekend udah rapi dek? Mau kemana?" Tanya Bunda Sya.

Pemandangan yang cukup langka melihat tuan putri Santoso sudah rapi di weekend seperti ini. Biasanya kalau weekend Sandra akan melanjutkan tidurnya lagi setelah sholat subuh, dan akan turun setelah hari menjelang siang sekitar jam 9 atau jam 10 an.

"Ada janji sama Aleera, mau ajak si kembar ke playground, Bun." Jawab Sandra seraya mengambil 2 lembar roti tawar kemudian mengolesinya dengan nutella.

"Oo gitu." Bunda Sya menganggukkan kepalanya paham.

"Ayah mana Bun? Tumben belum kelihatan." Biasanya jam segini Ayah Radit sedang duduk di kursi makan sembari menikmati kopi dan membaca korannya. Meski teknologi sudah maju dan berita bisa dibaca melalui ponsel, tapi tetap saja Ayah Radit masih langganan koran cetak.

"Ayah tadi naik ke kamar, kayanya mau mandi tadi." Jawab Bunda Sya.

Tidak ada pembicaraan lagi, Sandra menikmati sarapannya sementara Bunda Sya menikmati teh nya.

"Kalau gitu Sandra pamit ya Bun. Sandra mau jemput Aileen dulu soalnya." Ujar Sandra begitu dia selesai menghabiskan sarapannya.

"Aileen? Aileen siapa? Bunda nggak tau kalau kamu punya teman namanya Aileen."

Tentu saja Bunda Sya tidak tau, karena memang Sandra tidak pernah memiliki teman yang namanya Aileen.

"Itu anaknya Bang Cio. Bunda ingat kan? itu loh salah satu anak kembar Om Dani." Jawab Sandra.

"Oo, Cio itu yang Daven apa Davian ya? Bunda agak lupa."

"Daven." Jawab Sandra singkat.

"Jadi Aileen itu putrinya Daven ya. Kayanya Bunda belum pernah ketemu sama Aileen ya. Umur berapa sekarang?"

Tentu Bunda Sya belum pernah bertemu dengan Aileen. Seperti yang sudah Sandra katakan sebelumnya, saat Aileen lahir mereka tidak bisa menjenguk Aileen dikarenakan bayi itu harus mendapatkan perawatan intensif setelah kelahirannya. Dan juga fokus keluarga Santoso saat itu juga untuk melayat Larisa.

"Umur 1 tahun, beda 8 bulan sama Aidan dan Ariel."

Setelah obrolan singkat antara dirinya dan Bunda Sya, Sandra langsung menjalankan mobilnya menuju kediaman keluarga Persada. Sebelumnya Sandra sudah memberitahu Tante Laras kalau dia akan segera datang untuk menjemput Aileen.

Sesampainya di rumah keluarga Persada, ternyata Aileen sudah siap. Bayi satu tahun itu sudah cantik dengan dress dan topi rajut warna pinknya.

![](contribute/fiction/4851411/markdown/13389695/1662648476833.jpg)

...***Photo by Google***...

"Iihh, keponakan Onty San cantik banget ini." Sandra tentu tidak bisa menahan rasa gemasnya untuk tidak mencium pipi bulat bayi gemoy itu.

Aileen yang mendapatkan ciuman dari Sandra tertawa senang. Aileen terlihat nyaman dengan Sandra meskipun ini baru pertemuan kedua mereka.

"Aunty Sandra juga cantik banget." Ujar Tante Laras menimpali.

"Makasih loh Tan." Jawab Sandra seraya terr tipis. "Ngomong-ngomong yang lain kemana Tan? Kayanya rumah sepi. " Tanya Sandra basa-basi.

Atau mungkin lebih tepatnya kepo? Pasalnya Sandra ingin mengetahui dimana Daven sekarang. Hanya saja Sandra malu kalau harus menanyakannya secara langsung.

"Om Dani lagi mandi, dia baru selesai olahraga tadi. Della pagi-pagi udah ke butik, biasa namanya bukan kerja kantoran ya liburnya paling cuma minggu. Kalau Daven sama Davian, mereka masih tidur. Semalam begadang main PS berdua sampai subuh kayanya." Jawab Tante Laras.

Sandra menganggukkan kepalanya paham.

"Kalau gitu Sandra pamit dulu ya Tan, soalnya udah ditunggu Aleera. Tapi ini beneran nggak papa kan kalau Aileen dibawa Sandra ke Mall?"

"Iya nggak papa San, nanti Tante bilang ke Daven. Soalnya kemarin Tante lupa bilang. Lagian ada Suster Ati ini yang ikut." Jawab Tante Laras.

Setelah itu Sandra langsung berpamitan untuk berangkat sekarang.

Daven terbangun dari tidurnya karena kantung kemihnya terasa penuh. Meskipun sebenarnya Daven masih sangat mengantuk dan rasanya malas sekali untuk beranjak dari ranjang, tapi mau bagaimana lagi. Tidak mungkin Daven membuang isi kantung kemihnya diatas ranjang kan?

Selesai dengan urusannya di kamar mandi, Daven kembali merebahkan dirinya diatas ranjang. Terlihat jam di dinding yang menunjukkan pukul setengah 10 pagi. Kalau sudah bangun seperti ini, rasanya tidak mungkin untuk Daven melanjutkan tidurnya lagi. Apalagi di kamar mandi tadi Daven sekalian mencuci muka dan menggosok gigi. Wajahnya yang sudah segar membuat rasa kantuk menghilang sepenuhnya.

Karena yakin kalau dia tidak bisa melanjutkan tidurnya lagi, Daven memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Langkahnya terhenti saat dia mendapati pintu kamar Aileen yang tertutup, tanpa kata Daven langsung membuka pintu kamar itu. Tidak ada tanda-tanda kalau putrinya itu ada dikamar karena kamarnya sudah rapi. Tentu saja, Daven yakin kalau Mama Laras sudah membawa Aileen keluar dari kamar.

Sekarang tujuan Daven adalah dapur, untuk membuat secangkir kopinya.

Di dapur Daven mendapati Davian yang tengah menikmati nasi goreng sebagai sarapannya. Dilihat dari penampilannya yang masih menggunakan celana pendek diatas lutut dan kaos putih tipisnya, serta rambutnya yang masih berantakan, sudah dapat dipastikan kalau Davian pun baru bangun seperti dirinya.

"Kok sepi?" Tanya Daven kepada Davian.

Daven meraih kopi, gula, dan krimer untuk membuat secangkir kopinya.

"Pada pergi." Jawab Davian tanpa menghentikan aktivitasnya mengunyah.

Setelah selesai membuat kopinya, Daven duduk di depan Davian. Menyesap kopi yang baru saja dia buat. Tapi ada yang aneh, kenapa tiba-tiba Daven malah teringat dengan kopi buatan Sandra? Sudahlah, mungkin itu efek karena hampir setiap hari Sandra lah yang membuatkan kopi untuknya.

Daven beranjak untuk mengambil piring, kemudian dia menuangkan nasi goreng kedalam piringnya, Daven sudah merasa lapar.

"Emang pada pergi kemana? Kan hari ini weekend. Biasanya juga pada di rumah aja." Ujar Daven seraya menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya.

"Della berangkat ke butik, Mama sama Daddy pergi kencan katanya. Terus Aileen diajak Sandra ke Mall." Jawab Davian.

5 menit sebelum Daven turun, Mama Laras dan Daddy Dani baru saja pergi. Dan sebelum itu Mama Laras memberitahu Davian kalau saat ini Aileen sedang di Mall bersama dengan Sandra.

Daven menghentikan aktivitas mengunyahnya.

"Aileen kemana? Diajak Sandra ke Mall?" Tanya Daven memastikan.

Davian mengangguk santai.

"Iya, tadi sih Mama bilangnya gitu. Katanya gue diminta buat kasih tau lo."

"Kok bisa?"

"Bisa apanya? Lo ngomong apa sih? Ngomong yang jelas bisa kan." Selain kesal karena Daven sejak tadi bertanya disaat dia sedang makan, Davian juga kesal kalau Daven mulai kumat tidak jelas seperti ini.

"Kok bisa Sandra ajak Aileen ke Mall?"

"Ya mana gue tau, tanya Sandra sendiri sana."

Daven terdiam, kalau Sandra pergi mengajak Aileen ke Mall. Tapi kenapa gadis itu sama sekali tidak meminta izin kepadanya? Atau setidaknya memberitahu mungkin.

"HP gue mana Dav?" Tanya Daven kepada Davian.

Hal ini membuat Davian menghela nafas kasar.

"Lo turun nggak bawa HP. Dan gue nggak tau HP lo ada dimana." Jawab Davian kesal.

Setelahnya Davian pergi begitu saja sambil membawa piringnya, merasa kesal karena sedari tadi Daven terus saja mengganggu acara sarapan paginya dengan terlalu banyak bertanya.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🤩🤩

2023-08-28

0

susi 2020

susi 2020

🥰🥰🥰

2023-08-28

0

Ana

Ana

sekarang baru terbayang kopi buatan sandra entar lama-lama terbayang orang nya 😅😅😅

2023-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 Hari pertama kerja
2 Sedikit kisah
3 Perintah untuk pulang
4 Persiapan mental
5 Welcome to Indonesia
6 Aku belum siap!
7 Sudah diputuskan
8 Kabar mengejutkan
9 Menjadi sekretaris Daven
10 Racikan kopi
11 Bertemu Aileen
12 Meminta Izin
13 Mengajak Aileen ke Mall
14 Pemikiran aneh
15 Sulit dijelaskan
16 Endaa...
17 Mengutarakan niat
18 Pilihan berat
19 Jangan melukainya
20 Daven setuju
21 Memberitahu keluarga
22 Disetujui
23 Lamaran
24 Mewakili Daven
25 Datang
26 Makan siang bersama
27 Masih Sandra sembunyikan
28 Daven & Sandra SAH
29 Resepsi
30 (BUKAN) Malam Pertama
31 Bulan madu? Tentu tidak
32 Rumah Baru
33 Kembali ke Kantor
34 Menyuapi Daven
35 Sampai kapan?
36 Davian si soft boy
37 Sebuah keinginan
38 Berencana membuka hati?
39 Curhatan mood swing bumil
40 Menuruti ngidam Aleera
41 Aleera ngidam part 2
42 Jangan menyerah Sandra
43 Sebuah mimpi
44 Perubahan Daven
45 Akhirnya Aleera tau
46 Ariel si tukang pamer
47 Kekaguman Daven
48 Bukankah Aileen sudah cukup?
49 Menerima keputusan
50 Tergoda
51 Menjadi yang pertama
52 Pagi yang cerah
53 Permasalahan tanda cinta
54 Selalu mengertikan
55 Tersentuh
56 Pertanyaan Sandra
57 Gagal kencan?
58 Syatee tusyuk-tusyuk
59 Ayam goreng kakek
60 Daven lagi!
61 Rengekan Aileen
62 Curhat lagi
63 Tidak menemukan solusi
64 Jangan memberi harapan
65 Kecurigaan Sandra
66 Ingin menyerah
67 Positif
68 Merindukan
69 Daven cemburu?
70 Firasat Kendra
71 Daven pulang
72 Mual
73 Aku hamil...
74 Mencoba bertahan
75 Surat pengunduran diri
76 Menggugat cerai
77 Pulang...
78 Mengetahui Sandra pergi
79 Kemarahan keluarga Persada
80 Jujur!
81 Mendatangi keluarga Santoso
82 Tetap pada keputusan
83 Menemukan solusi
84 Aileen demam
85 Ke rumah sakit
86 Takut kehilangan
87 Cemburu sama Dokter
88 Aku suka Abang cemburu
89 Periksa kandungan
90 Agar mudah peluk kamu
91 Ngidam pertama
92 Janji?
93 Mencabut gugatan cerai
94 Jangan bahas lagi
95 Aileen anak aku!
96 I love you
97 Minum susu di Lembang
98 Aku ngantuk, sayang
99 Bujuk rayu Daven
100 Ini kenapa?
101 Cemburu sama Davian
102 Menggagalkan rencana Rendra
103 Pernikahan Rendra dan Viola
104 Daddy boleh ikut main?
105 Ajakan Daven
106 Makam Larisa
107 Ngidam empek-empek
108 Aileen's Birthday
109 Boleh ikut atau tidak?
110 3 tangkup roti tawar 1 es krim
111 Jadi es krim lemon
112 Sandra mesum
113 Dari donat ke seblak
114 3 helai rambut
115 Dapat 3
116 Lagi-lagi Davian
117 Pagi hari
118 Acara 4 bulanan Aleera
119 Spaghetti Bang Cio
120 Pantai dan kenangan
121 Lolos dari ngidam aneh
122 Kena lagi
123 Jagung rebus
124 7 bulanan Sandra
125 Karena HP ketinggalan
126 Kebiasaan Sandra
127 Gender reveal
128 Si good boys
129 Tidak jadi rujak Thailand
130 Rendra sakit
131 Detik-detik
132 Twins lahir
133 Twins keluar inkubator
134 Saga dan Dewa
135 Tunggu 2 tahun
136 Welcome Home
137 Kakak bobok sini!
138 Mengurus Aileen
139 Lamaran Della
140 Aleera melahirkan
141 Takut...
142 Bukan pamer!
143 Penggoda
144 Pijat?
145 Sebuah kesempatan
146 Memori masa lalu
147 Bunda terhebat
148 Sayang kalian
149 Main sesuatu
150 Memanfaatkan kesempatan
151 Ke Aqiqah baby Letta
152 Sepakat...
153 MPASI pertama si kembar
154 Duka keluarga Santoso
155 Quality time
156 Daven, suami jail!
157 Memadu kasih
158 Ajakan kencan Daven
159 Quality time bersama
160 Ulang tahun pertama Saga dan Dewa
161 Posesif di pernikahan Davian dan Putri
162 Quality time bersama Aileen
163 Quality time bertiga
164 Belum KB
165 Boleh hamil lagi
166 Ganti kasur
167 Kakak Aileen
168 Karya baru...
169 Butuh pelukan kamu
170 Sandra si tukang jahil
171 Rencana bulan madu ke 2
172 Menunggu 1 bulan lagi
173 Quality time keluarga kecil
174 Welcome Jepang
175 Jepang hari pertama
176 Tokyo Disneyland
177 Jepang hari ke 5
178 Bersama kamu menenangkan
179 Bersama lagi
180 Apakah hamil?
181 Sandra hamil lagi
182 Kehamilan ke 2 (End)
183 Extra part 1
184 Extra part 2
185 Extra part 3
186 Extra part 4
187 Extra part 5 (Final)
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Hari pertama kerja
2
Sedikit kisah
3
Perintah untuk pulang
4
Persiapan mental
5
Welcome to Indonesia
6
Aku belum siap!
7
Sudah diputuskan
8
Kabar mengejutkan
9
Menjadi sekretaris Daven
10
Racikan kopi
11
Bertemu Aileen
12
Meminta Izin
13
Mengajak Aileen ke Mall
14
Pemikiran aneh
15
Sulit dijelaskan
16
Endaa...
17
Mengutarakan niat
18
Pilihan berat
19
Jangan melukainya
20
Daven setuju
21
Memberitahu keluarga
22
Disetujui
23
Lamaran
24
Mewakili Daven
25
Datang
26
Makan siang bersama
27
Masih Sandra sembunyikan
28
Daven & Sandra SAH
29
Resepsi
30
(BUKAN) Malam Pertama
31
Bulan madu? Tentu tidak
32
Rumah Baru
33
Kembali ke Kantor
34
Menyuapi Daven
35
Sampai kapan?
36
Davian si soft boy
37
Sebuah keinginan
38
Berencana membuka hati?
39
Curhatan mood swing bumil
40
Menuruti ngidam Aleera
41
Aleera ngidam part 2
42
Jangan menyerah Sandra
43
Sebuah mimpi
44
Perubahan Daven
45
Akhirnya Aleera tau
46
Ariel si tukang pamer
47
Kekaguman Daven
48
Bukankah Aileen sudah cukup?
49
Menerima keputusan
50
Tergoda
51
Menjadi yang pertama
52
Pagi yang cerah
53
Permasalahan tanda cinta
54
Selalu mengertikan
55
Tersentuh
56
Pertanyaan Sandra
57
Gagal kencan?
58
Syatee tusyuk-tusyuk
59
Ayam goreng kakek
60
Daven lagi!
61
Rengekan Aileen
62
Curhat lagi
63
Tidak menemukan solusi
64
Jangan memberi harapan
65
Kecurigaan Sandra
66
Ingin menyerah
67
Positif
68
Merindukan
69
Daven cemburu?
70
Firasat Kendra
71
Daven pulang
72
Mual
73
Aku hamil...
74
Mencoba bertahan
75
Surat pengunduran diri
76
Menggugat cerai
77
Pulang...
78
Mengetahui Sandra pergi
79
Kemarahan keluarga Persada
80
Jujur!
81
Mendatangi keluarga Santoso
82
Tetap pada keputusan
83
Menemukan solusi
84
Aileen demam
85
Ke rumah sakit
86
Takut kehilangan
87
Cemburu sama Dokter
88
Aku suka Abang cemburu
89
Periksa kandungan
90
Agar mudah peluk kamu
91
Ngidam pertama
92
Janji?
93
Mencabut gugatan cerai
94
Jangan bahas lagi
95
Aileen anak aku!
96
I love you
97
Minum susu di Lembang
98
Aku ngantuk, sayang
99
Bujuk rayu Daven
100
Ini kenapa?
101
Cemburu sama Davian
102
Menggagalkan rencana Rendra
103
Pernikahan Rendra dan Viola
104
Daddy boleh ikut main?
105
Ajakan Daven
106
Makam Larisa
107
Ngidam empek-empek
108
Aileen's Birthday
109
Boleh ikut atau tidak?
110
3 tangkup roti tawar 1 es krim
111
Jadi es krim lemon
112
Sandra mesum
113
Dari donat ke seblak
114
3 helai rambut
115
Dapat 3
116
Lagi-lagi Davian
117
Pagi hari
118
Acara 4 bulanan Aleera
119
Spaghetti Bang Cio
120
Pantai dan kenangan
121
Lolos dari ngidam aneh
122
Kena lagi
123
Jagung rebus
124
7 bulanan Sandra
125
Karena HP ketinggalan
126
Kebiasaan Sandra
127
Gender reveal
128
Si good boys
129
Tidak jadi rujak Thailand
130
Rendra sakit
131
Detik-detik
132
Twins lahir
133
Twins keluar inkubator
134
Saga dan Dewa
135
Tunggu 2 tahun
136
Welcome Home
137
Kakak bobok sini!
138
Mengurus Aileen
139
Lamaran Della
140
Aleera melahirkan
141
Takut...
142
Bukan pamer!
143
Penggoda
144
Pijat?
145
Sebuah kesempatan
146
Memori masa lalu
147
Bunda terhebat
148
Sayang kalian
149
Main sesuatu
150
Memanfaatkan kesempatan
151
Ke Aqiqah baby Letta
152
Sepakat...
153
MPASI pertama si kembar
154
Duka keluarga Santoso
155
Quality time
156
Daven, suami jail!
157
Memadu kasih
158
Ajakan kencan Daven
159
Quality time bersama
160
Ulang tahun pertama Saga dan Dewa
161
Posesif di pernikahan Davian dan Putri
162
Quality time bersama Aileen
163
Quality time bertiga
164
Belum KB
165
Boleh hamil lagi
166
Ganti kasur
167
Kakak Aileen
168
Karya baru...
169
Butuh pelukan kamu
170
Sandra si tukang jahil
171
Rencana bulan madu ke 2
172
Menunggu 1 bulan lagi
173
Quality time keluarga kecil
174
Welcome Jepang
175
Jepang hari pertama
176
Tokyo Disneyland
177
Jepang hari ke 5
178
Bersama kamu menenangkan
179
Bersama lagi
180
Apakah hamil?
181
Sandra hamil lagi
182
Kehamilan ke 2 (End)
183
Extra part 1
184
Extra part 2
185
Extra part 3
186
Extra part 4
187
Extra part 5 (Final)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!